“Ini bukan masalah besar, kamu nggak perlu sampai berlutut. Tapi, aku tetap harus menasihatimu. Aku harap lain kali kamu nggak akan begitu arogan lagi,” ujar Owen. Owen bukanlah orang yang berhati sempit. Dia memang tidak berniat untuk mempermasalahkan masalah tadi dengan Hans. Lagi pula, Hans sudah meminta maaf dengan tulus. Dia lebih tidak mungkin mempermasalahkannya lagi.“Terima kasih. Terima kasih atas kemurahan hati Tuan Owen ....” Setelah dimaafkan Owen, Hans merasa sangat lega dan baru berdiri.“Hans, katakanlah, ada apa ini sebenarnya? Kenapa kamu bisa berselisih dengan Tuan Owen?” tanya Markus dengan tenang.Meskipun Owen sudah memaafkan Hans, Markus tetap harus mencari tahu apa yang sudah terjadi. Bagaimana jika Hans sudah melakukan perbuatan jahat? Markus tidak akan mengampuni Hans biarpun Owen sudah memaafkan Hans.“Begini ....” Hans menceritakan semuanya tanpa menutupi apa pun, termasuk insiden yang terjadi di antara Owen dengan Jayden. Sebelumnya, Jayden sudah mengataka
Semua yang terjadi hari ini sudah sepenuhnya menghancurkan mental Jayden.“Dasar pengecut! Nggak ada gunanya kamu bersujud bahkan sampai kepalamu berdarah!” ujar Markus sambil menatap Jayden dengan dingin dan penuh penghinaan. Awalnya, Markus mengira Jayden sangat bernyali dan berprinsip karena berani melawan Owen. Tak disangka, Jayden ternyata hanyalah seorang pengecut.Selama ini, orang yang berani dan berprinsip sangat dihormati di dunia mafia. Jika Jayden lebih berprinsip, mungkin saja Markus masih bisa mengaguminya. Namun, berhubung Jayden begitu pengecut, Markus tentu saja lebih merendahkannya lagi.Saat melihat Markus yang masih tidak bergeming, Jayden sudah benar-benar putus asa. Namun, dia segera menyadari inti dari masalahnya. Kali ini, Markus bertindak mewakili Owen. Orang yang benar-benar mengendalikan nasib Grup Howard sebenarnya adalah Owen.“Tuan Owen, aku sudah benar-benar buta sehingga berani menyinggungmu berkali-kali. Aku minta maaf. Aku mohon Tuan Owen bisa berbesar
Namun, Owen sudah setuju untuk membiarkan Markus menangani masalah ini. Jika Owen menarik kembali kata-katanya, Markus pasti akan malu. Jadi, tindakan ini juga kurang tepat.Saat melihat Owen sepertinya lebih bisa diajak berbicara daripada Markus, Jayden tentu saja tidak akan melepaskan kesempatan ini. Dia lanjut memohon sambil diam-diam memberi isyarat kepada Kenny untuk membantunya memohon belas kasihan.Kenny langsung mengerti maksud Jayden. Meskipun ingin melindungi diri sendiri dengan tidak ikut terlibat, Grup Howard adalah klien terbesar perusahaan keluarganya. Perusahaan kecil keluarga mereka membutuhkan Grup Howard untuk bertahan. Apabila Grup Howard dimusnahkan, perusahaan keluarganya pasti juga akan bangkrut.Sebaliknya, jika Kenny membantu Jayden untuk melewati masa sulit ini, Jayden pasti tidak akan melupakan jasanya setelah masalah ini selesai. Pada saat itu, perusahaan keluarga mereka juga akan berkembang pesat dengan bantuan Grup Howard. Demi keuntungan ini, Kenny pun me
“Owen, Tuan Jayden sudah bersujud sampai dahinya berdarah. Seharusnya dia sudah menyadari kesalahannya. Gimana kalau kita akhiri saja masalahnya sampai di sini?” Marisa berjalan ke samping Owen, lalu membantu Jayden memohon belas kasihan.“Emm ... oke,” jawab Owen setelah ragu sesaat. Dia pada dasarnya memang tidak berencana memberi hukuman yang begitu berat kepada Jayden. Sekarang, Marisa juga sudah bersuara. Jadi, Owen hanya bisa menyetujuinya.“Tuan Markus, terima kasih atas bantuanmu kali ini. Aku akan mengingat kebaikanmu. Tapi dia juga sudah meminta maaf. Menurutku, ini juga bukan masalah besar. Gimana kalau kita ampuni saja dia kali ini?” ujar Owen. Meskipun mungkin bisa mempermalukan Markus, Owen sudah dengan sangat jelas menunjukkan bahwa dia menghargai bantuan Markus. Seharusnya Markus tidak akan marah karena masalah sepele seperti ini.“Oke. Jalankan saja semuanya sesuai keinginan Tuan Owen,” ucap Markus tanpa ragu. Tujuan utamanya adalah membuat Owen merasa berterima kasih
Waktu itu, Owen hanya menyembuhkan cedera tersembunyi di meridian Rendy. Jadi, seluruh energi sejati yang sudah terkumpul dalam tubuh Rendy langsung meledak sehingga dia bisa menerobos dua tingkatan sekaligus.Sementara Markus, tubuhnya tidak memiliki cedera tersembunyi. Bagaimana bisa Owen membantunya menerobos? Selain itu, basis kultivasi bela dirinya baru mencapai tahap menengah Alam Hogana dan masih berjarak sangat jauh dari tahap awal Alam Sigana. Dia tidak memiliki kemampuan untuk membimbing Markus meskipun ingin melakukannya.“Ternyata begitu, ya. Sepertinya aku sudah berpikir terlalu jauh ...,” ucap Markus dengan sangat kecewa. Sebenarnya, dia juga tahu bahwa praktisi seni bela diri harus berlatih setahap demi setahap karena tidak ada jalan pintas dalam perjalanan ini.Waktu itu, Owen bisa membantu Rendy menerobos pasti karena ada peluang tertentu. Hal seperti ini tidak bisa ditiru. Lagi pula, tidak mungkin juga Owen bisa dengan gampang membantu orang menerobos basis kultivasi
Owen menolak secara halus. Pil peningkat energi sejati miliknya adalah pil peningkat energi sejati kualitas terbaik. Dia mau menyimpannya untuk dikonsumsi dirinya sendiri, Theresa, dan Rachel. Jadi, dia tidak mungkin menjualnya kepada orang lain. Tadi, dia memberikan sebutir untuk Markus karena ingin membalas jasanya sebelumnya.“Apa kamu nggak bisa jual kasih aku sedikit pun? Permintaanku nggak banyak kok, biarpun cuma 3-5 butir juga boleh ...,” ujar Markus dengan pantang menyerah.Meskipun tidak tahu dari mana Owen mendapatkan pil peningkat energi sejati ini, Markus tahu bahwa pil obat ini sangat bermanfaat bagi praktisi seni bela diri dan pasti sangat langka. Wajar saja apabila Owen tidak bersedia menjualnya.Namun, Markus sudah melihat kira-kira ada puluhan butir pil obat di dalam botol giok putih yang dipegang Owen. Asalkan Owen bersedia menjual beberapa butir untuknya, dia sudah puas. Sebab, dia hanya ingin menerobos hambatan kultivasinya secepat mungkin.“Tuan Markus, jangan kha
“Owen?” Marisa tertegun sejenak, lalu baru terpikir tentang dirinya yang sudah menggunakan Owen sebagai tameng sebelumnya.“Ibu, kamu sudah salah paham. Owen itu teman baikku, bukan pacarku. Tadi, aku memintanya menyamar jadi pacarku untuk menolak masalah pertunangan,” jelas Marisa sambil tersenyum canggung.“Apa? Dia bukan pacarmu?” Senyum Siska langsung membeku. Dia merasa bagaikan disambar petir.“Ibu, kamu kenapa?” tanya Marisa dengan heran setelah melihat reaksi ibunya.“Nggak! Nggak mungkin! Tadi, dia jelas-jelas sudah mengaku sebagai pacarmu. Mana mungkin itu cuma samaran!” jawab Siska sambil menggeleng hebat. Dia tidak bisa menerima kenyataan yang pahit ini.“Bukannya aku sudah bilang kalau dia cuma bersandiwara denganku? Dia benar-benar bukan pacarku,” jelas Marisa.Saat melihat putrinya yang tidak terlihat sedang berbohong, Siska langsung merasa terpuruk. Dia mau tak mau harus menerima kenyataan ini.“Marisa, jangan bodoh! Nggak peduli apa Owen itu pacarmu atau bukan, tadi di
“Ng ... nggak kok ...,” jawab Marisa dengan malu. Dia tidak begitu berani menatap Owen.Dulu, Marisa bisa bersikap agak mesra dengan Owen dan tidak merasa ada yang salah. Sekarang, berhubung ibu dan kakak sepupunya tidak berhenti menjodoh-jodohkan dirinya dengan Owen, Marisa pun merasa jadi sedikit aneh.Saat ini, Marisa bahkan bisa merasakan dengan jelas aura pria sejati dari tubuh Owen yang sedang duduk di sampingnya. Hal ini membuatnya merasa sangat berdebar.“Owen, kami lagi ngomongin kamu,” kata Siska dengan santai. Meskipun dia sudah mengejek Owen sebelumnya, Owen tidak terlihat mendendam dan juga tidak bermaksud untuk mempermasalahkannya. Hal ini sudah membuatnya jauh lebih tenang. Pada saat yang sama, Siska juga lebih menghargai sikap lapang dada Owen. Rasa puas yang dirasakannya terhadap calon menantu ini sudah semakin tinggi.“Ngomongin apa tentang aku?” tanya Owen dengan bingung.“Owen, apa sekarang kamu punya pacar?” tanya Siska. Saat melihat putrinya yang sama sekali tidak