Di sisi lain, kedua pengawal Jayden terlihat sangat kekar. Mereka pasti adalah ahli profesional dan bisa menghadapi berandal seperti Owen dengan gampang.“Oke, teruskanlah kalau begitu!” Marisa mengangguk, lalu menyingkir ke samping.Apa? Semua orang pun tertegun. Awalnya, mereka mengira Marisa hanya menggertak. Tak disangka, dia benar-benar menyingkir dengan patuh. Namun, bagus juga Marisa menyingkir. Jika tidak, dia mungkin akan terluka saat kedua belah pihak berkelahi.“Serang! Patahkan kaki anak itu!” cibir Jayden. Dia dengan santai melambaikan tangannya untuk memberi perintah kepada mereka.“Hei, mampuslah kamu!” Kedua pengawal itu tersenyum bengis, lalu segera menyerang ke arah Owen.Buk! Bak!Semua orang hanya mendengar dua suara benturan yang kuat tanpa melihat gerakan Owen yang secepat kilat. Dia berturut-turut menendang dada kedua pengawal itu hingga mereka melayang.Brak!Dengan suara benturan yang keras, salah seorang pengawal langsung menabrak pintu ruang privat hingga pin
Setelah berjuang selama beberapa saat ini, Owen sudah mengumpulkan beberapa koneksi. Selain itu, Keluarga Lestari, Keluarga Suwanto, dan Keluarga Wijaya juga mempunyai hubungan yang bagus dengan Owen. Terutama Keluarga Suwanto, hubungan mereka bukan hanya bagus, tetapi juga merupakan mitra bisnis perusahaan farmasi. Dengan koneksinya, Owen mungkin tidak bisa melawan anggota inti keluarga besar. Namun, dia masih tidak perlu memedulikan orang seperti Jayden.“Uang dan kekuasaan yang memberikanku keberanian! Tadi, kamu sudah melukai kedua pengawalku. Ini adalah penyerangan yang disengaja. Sekarang, aku mau lapor polisi supaya kamu ditangkap! Bersenang-senanglah di kantor polisi nanti!” cibir Jayden sambil mengeluarkan ponsel.“Kamu ... Jayden, jelas-jelas kamu yang suruh bawahanmu buat serang Owen. Kenapa kamu malah menyalahkan Owen? Dasar nggak tahu malu!” maki Marisa dengan marah. Dia sudah pernah bertemu dengan orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah bertemu dengan orang yang
Pada saatnya nanti, Jayden tinggal menggunakan koneksinya untuk menjebloskan Owen ke penjara.“Marisa, jangan khawatir. Kalau dia mau lapor polisi ya biarkan saja! Aku justru mau lihat seberapa hebat kemampuannya, apa dia benar-benar bisa memutarbalikkan fakta dan memang begitu berkuasa!” ujar Owen sambil tersenyum mengejek.Di zaman sekarang, hukum bukanlah mainan anak-anak. Biasanya, pihak polisi akan bertindak sesuai hukum. Mereka tidak mungkin sembarangan menangkap orang. Ucapan Jayden hanya bisa menakut-nakuti rakyat biasa seperti Marisa, tetapi tidak bisa menakut-nakutii Owen. Selain itu, Owen juga mempunyai koneksi yang kuat. Jayden hanya akan mencari masalah sendiri apabila berani bermain kotor.“Hei, aku sudah kasih kamu kesempatan. Berhubung kamu nggak tahu diri, jangan salahkan aku!” Jayden sudah membulatkan tekadnya dan hendak melapor polisi. Dia ingin Owen merasakan akibat dari menentangnya.Tepat pada saat ini, terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa sehingga membu
Namun, mana mungkin Jayden bisa menahan kekesalannya karena sudah ditampar dua kali di hadapan Marisa dan yang lainnya. Dia pun berteriak, “Tunggu saja kamu! Ayahku itu direktur utama Grup Howard, namanya Travis Howard! Kalau ayahku tahu kamu memukulku sampai begini, dia pasti nggak akan mengampunimu!”“Travis? Siapa dia?” Pria paruh baya itu tertawa, lalu melanjutkan, “Nak, jangan bilang aku nggak kasih kamu kesempatan. Telepon Travis sekarang juga! Aku mau lihat seberapa besar kemampuan yang dimilikinya untuk menghadapiku, Hans Zabala!”“Oke, kamu sendiri yang bilang ya! Tunggu saja!” Jayden langsung kegirangan. Dia buru-buru mengambil ponselnya dan hendak menelepon ayahnya.Pada saat ini, kedua pengawal yang tergeletak di lantai sudah tidak sanggup untuk lanjut bersandiwara. Entah sejak kapan, mereka sudah berdiri.“Tuan Jayden, jangan ....” Saat mendengar nama Hans, ekspresi kedua pengawal itu langsung berubah. Mereka juga buru-buru menghentikan tindakan Jayden.“Ngapain kalian ber
“Pengawal, patahkan kaki anak ini! Habis itu, usir dia dari restoran ini untuk dijadikan contoh!” perintah Hans dengan dingin.Orang yang berkecimpung di dunia mafia paling mementingkan soal reputasi. Orang yang sengaja membuat onar seperti Jayden harus diberi hukuman. Jika tidak, orang lain juga akan mengikuti perbuatannya. Mereka tinggal berbuat onar, lalu bisa pergi dengan hanya membayar sedikit kompensasi. Pada saat itu, Hans akan kehilangan wibawanya di dunia mafia. Mana mungkin ada orang yang akan takut padanya lagi!Begitu mendengar perintah Hans, dua bawahannya langsung berjalan ke arah Jayden sambil tersenyum bengis.“Jangan ....” Jayden langsung ketakutan dan buru-buru memikirkan cara untuk menyelamatkan diri. Dia pun berkata, “Pak Hans, dengar dulu penjelasanku. Memang pengawalku yang merusak pintumu, tapi pelaku sebenarnya adalah orang bernama Owen itu. Dia yang menyebabkan semua ini ....”Jayden menunjuk ke arah Owen, lalu melimpahkan seluruh kesalahan kepadanya. Sebenarny
Dengan kekuatan Owen saat ini, mana mungkin dia takut pada ancaman Hans.“Hebat juga kamu, Nak! Sudah mau mati masih berani melawan. Kamu sangat berani, tapi juga sangat bodoh! Serang! Hadapi dulu anak ini. Patahkan kedua kakinya, lalu lempar dia keluar!” perintah Hans dengan marah. Dengan satu lambaian tangannya, beberapa bawahan di belakangnya langsung menyerang Owen dengan garang.“Tamatlah riwayat anak itu! Mampus!” Jayden langsung merasa senang di atas penderitaan Owen. Dia sangat berharap bawahan Hans bisa memberi pelajaran pada Owen. Dengan begitu, kekesalan yang dirasakannya juga bisa terlampiaskan.Jayden sama sekali tidak khawatir dengan nasibnya yang akan datang. Setelah Hans melampiaskan amarahnya pada Owen, dia tinggal menelepon ayahnya untuk turun tangan dengan mengandalkan koneksinya. Asalkan amarah Hans sudah terlampiaskan dan egonya sudah terpuaskan, dia pasti akan mengampuni Jayden.“Siapa suruh dia nggak mau tunduk. Sekarang, dia harus menanggung konsekuensinya!”Sis
“Benarkah? Kalau begitu, kita lihat saja nanti! Aku mau tahu bagaimana tubuhnya yang kurus dan kecil itu bisa menahan tinju Pak Hans!” cibir Jayden.Siska dan yang lainnya juga mengangguk setuju. Mereka sudah menyaksikan sendiri kehebatan Hans tadi. Bagaimanapun juga, tubuh Owen tidak sekokoh meja kayu. Bagian mana pun yang terkena tinju Hans paling tidak juga akan mengalami patah tulang. Selain ada mukjizat, Owen tidak akan mungkin bisa menahan serangan Hans. Namun, sebelum mereka selesai berpikir, adegan selanjutnya langsung mengejutkan mereka. Owen sama sekali tidak bergerak, dia hanya mengulurkan tangannya dan langsung mencengkeram tinju Hans. Meskipun sudah mengerahkan seluruh kekuatannya hingga wajahnya memerah, Hans tetap tidak bisa melepaskan diri dari cengkeraman Owen.“Kemampuan empat mafia besar ternyata juga begitu saja!” Owen tersenyum tipis, lalu menendang dada Hans sehingga Hans langsung melayang.Brak!Tubuh Hans menabrak meja dengan kuat sehingga meja kayu yang kokoh
Hans tersenyum sombong. Dia samar-samar menyadari ketakutan Owen. Jadi, dia menjadi lebih berani lagi.“Benar! Nggak peduli siapa pun kamu, kamu hanya akan cari mati apabila bermusuhan dengan ayahku!”Tepat pada saat ini, terdengar suara cibiran seseorang. Selanjutnya, seorang pemuda yang berusia sekitar 23-24 tahun berjalan masuk ke ruang privat bersama beberapa bawahannya. Pemuda ini lumayan tampan. Dia juga terlihat berwibawa dan ramah, tetapi aura yang dipancarkannya sangat tegas dan tidak bisa dilawan. Pemuda ini tidak lain adalah anak Raja Naldo, namanya Markus Filani.“Tuan Markus, baguslan Tuan sudah datang!” ucap Hans. Begitu melihat kedatangan Markus, Hans langsung terlihat gembira dan buru-buru memberi hormat kepadanya.“Siapa kamu?” tanya Owen dengan heran sambil menatap Markus.“Nak, dengar baik-baik. Dia ini Markus Filani, putra kandung Raja Naldo!” ucap Hans dengan sombong.“Putra Raja Naldo?” tanya Owen dengan terkejut.Jayden, Siska, dan yang lainnya juga sangat tercen