Di kediaman Keluarga Leonard.Alden dan Fredi sedang berada di ruang tamu.“Ayah, bukannya kamu bilang sudah mengundang orang dari dunia mafia untuk menghadapi Owen? Sudah lewat beberapa hari kok masih belum ada kabar?” tanya Fredi dengan cemas.“Nggak usah cemas. Sabar saja dulu! Kali ini, yang kuundang itu Fendy Lesmana. Keterampilan bela diri dan kekuasaannya bahkan jauh lebih kuat daripada Rendy. Dia pasti bisa menghadapi Owen dengan gampang!” jawab Alden dengan santai sambil menyeduh teh.Meskipun belum pernah menyaksikan kehebatan keterampilan bela diri Owen sebelumnya, Fendy adalah seorang bos besar di dunia mafia dan juga didukung oleh Raja Utaram. Biarpun keterampilan bela diri Owen sangat tinggi, dia tetap hanya seorang diri dan tidak mungkin bisa melawan Fendy.“Emm, benar juga.” Fredi mengangguk, lalu menjadi lebih lega.Tepat pada saat ini, terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, seorang pengurus rumah berjalan masuk dan berkata, “Pak Alden, ada seseorang
“Ayah, aku sudah tahu kenapa! Waktu berjudi batu di Kota Barang Antik, Owen beruntung mendapatkan giok imperial, lalu menjualnya kepada Pak Indra.” Fredi langsung kepikiran soal hal itu dan buru-buru menceritakan soal masalah judi batu.Awalnya, dia mengira hubungan Owen dan Indra hanya sebatas transaksi biasa. Tak disangka, Keluarga Suwanto malah membela Owen. Hal ini sudah terlalu tidak bisa dipercaya.“Ternyata begitu!” Alden dan Fendy langsung tersadar dan mengerti kenapa Owen bisa mempunyai hubungan dengan Keluarga Suwanto.Terutama Fendy, dia sebelumnya mengira bahwa Owen adalah orang Keluarga Suwanto dan sedikit banyaknya merasa takut. Setelah mengetahui bahwa Owen hanya beruntung pernah berhubungan dengan Indra, dia pun sudah lega.Bagaimanapun juga, transaksi batu judi saja terlalu umum dan tidak bisa menjelaskan apa-apa. Keluarga Suwanto juga tidak mungkin terus-menerus melindungi Owen hanya karena jasa sekecil itu. Hal itu tidak masuk akal!Tentu saja, pemikiran mereka meman
“Aku mau 120 miliar! Kalau nggak, Keluarga Leonard cari saja orang lain untuk melakukannya!” ujar Fendy dengan tegas.“Umm ... oke deh.” Alden akhirnya setuju setelah ragu sejenak. Meskipun 120 miliar bukanlah jumlah kecil, itu masih bukan apa-apa bagi Grup Leonard. Asalkan bisa menyingkirkan Owen untuk melampiaskan kekesalan mereka, menghabiskan sedikit uang juga sepadan.“Pak Fendy, aku harus memperingatimu kalau keterampilan bela diri Owen sangat hebat. Dia nggak terlalu gampang dihadapi. Tapi, dia baru punya pacar baru. Kalau kalian bertindak melalui pacarnya, masalahnya mungkin akan lebih gampang ....” Setelah ragu sesaat, Fredi pun memberi tahu Fendy mengenai Marisa.“Bagus! Ini berita yang sangat penting! Tuan Fredi, terima kasih atas informasi berharga ini. Jangan khawatir, aku pasti menghabisi anak itu. Aku jamin nggak bakal buat kalian kecewa!” ujar Fendy sambil tersenyum lebar.Orang-orang di dunia mafia biasanya sangat mementingkan keuntungan. Demi keuntungan, sudah wajar a
“Kalau kamu memang berterima kasih padaku, setelah mendapatkannya, bersikaplah yang baik terhadapnya. Jangan mengecewakannya, ya!” ujar Rachel sambil tersenyum manis.Alasan kenapa Rachel membantu Owen adalah karena dia sudah menyadari bahwa Theresa juga menaruh perasaan pada Owen. Lagi pula, Rachel sendiri juga merasa bahwa Owen adalah pria yang lumayan baik dan lumayan pantas mendampingi Theresa. Jika tidak, dia tidak mungkin mengkhianati Theresa.“Jangan khawatir! Aku bakal memperlakukannya dengan baik. Aku pasti nggak bakal mengecewakannya!” janji Owen dengan ekspresi serius.“Ingat sama janjimu hari ini! Kalau kelak kamu berani menindas Kak Theresa, aku orang pertama yang nggak bakal mengampunimu!” ancam Rachel sambil melambaikan tinjunya.Pada saat ini, Theresa yang sudah berada jauh di depan merasa ada yang aneh. Dia pun menoleh ke arah Owen dan Rachel dengan ekspresi heran dan bertanya, “Rachel, apa yang lagi kalian bicarakan?”“Nggak, Owen cuma bilang hari ini Kakak sangat can
Wanita selalu berdandan untuk orang yang disukainya. Berhubung Owen datang untuk menemuinya, Marisa ingin menampilkan sisi tercantiknya di hadapan Owen. Dia sendiri juga tidak tahu kenapa bisa berpikiran seperti itu. Mungkin karena wanita selalu ingin tampil cantik.Saat ini, ibu Marisa yang bernama Siska berjalan ke kamar Marisa dan memandang putrinya dengan aneh.“Marisa, bukannya kamu biasanya nggak begitu suka dandan? Ini sudah mau siang, buat apa kamu dandan? Apa kamu mau keluar?” tanya Siska dengan heran.“Nggak, ada temanku yang mau kemari,” jawab Marisa sambil tersenyum tipis.“Teman? Cowok apa cewek?” tanya Siska lagi.“Cowok,” jawab Marisa tanpa berpikir panjang.“Pacarmu? Sejak kapan kamu punya pacar? Kenapa nggak kasih tahu aku dan ayahmu dulu!” ujar Siska dengan bersemangat.Marisa langsung tersipu dan berkata, “Ibu, kamu sudah berpikir kejauhan. Aku mana punya pacar. Owen cuma teman kuliahku dulu. Dia bukan pacarku ....”“Justru teman kuliah itu bagus! Kalian sudah saling
Di depan kompleks.Tanpa menunggu lama, Marisa sudah melihat sepeda motor Owen perlahan-lahan mendekat dari jauh.“Owen, aku di sini!” seru Marisa sambil tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah Owen.Owen membalas senyum Marisa, lalu mengendarai sepeda motornya ke depan Marisa. “Marisa, produk kosmetikal Ratu Kosmetik ini untukmu,” kata Owen. Dia mengeluarkan dua set produk kosmetikal yang dia racik secara khusus, lalu memberikannya kepada Marisa.“Makasih ...,” jawab Marisa sambil menerima produk kosmetikal itu. Dia tidak berhenti memikirkan waktu yang mereka habiskan hari itu. Sebuah perasaan yang aneh pun muncul di dalam hatinya.Dulu, Marisa selalu menganggap Owen sebagai teman baik. Dia sama sekali tidak pernah menaruh perasaan terhadap Owen. Namun, setelah bertemu kembali kali ini, perubahan Owen sangat besar. Dia sudah memiliki pesona seorang pria dewasa yang istimewa. Selain itu, keterampilan bela dirinya juga sangat hebat.Saat berjalan-jalan di mal waktu itu, Owen tidak
Dennis mempersilakan Owen duduk di sofa dengan ramah. Setelah itu, mereka pun berbasa-basi sebentar.“Owen, ada beberapa pertanyaan yang mau kutanyakan padamu. Kamu orang mana? Apa pekerjaan orang tuamu?” tanya Siska secara langsung.“Aku anak yatim. Dari kecil sampai besar, aku dibesarkan di sebuah panti asuhan di Jenggala ...,” jawab Owen dengan agak sedih.“Anak yatim?” Dennis dan Siska langsung terkejut. Senyum di wajah mereka pun membeku.“Apa pekerjaan kamu?” tanya Siska lagi. Dia bisa menerima Owen adalah seorang anak yatim yang tidak mempunyai latar belakang apa pun. Dengan catatan, Owen harus mempunyai pekerjaan yang bagus. Asalkan gaji, tunjangan, dan posisinya lumayan tinggi, dia pasti bisa berkembang di masa depan.“Untuk sementara, aku bekerja sebagai sekretaris presdir di sebuah perusahaan kosmetik,” jawab Owen dengan jujur.Siska tahu seorang sekretaris hanya melakukan pekerjaan tidak penting. Jadi, Owen tidak mungkin memiliki gaji yang tinggi, apalagi perkembangan yang
Ekspresi Siska terlihat agak muram. Dia pun menganggap Owen adalah anak nakal yang suka berkelahi.Marisa menyadari bahwa ibunya mungkin sudah salah paham. Dia buru-buru menjelaskan, “Ibu, masalahnya bukan kayak yang kamu pikir itu. Pokoknya, Owen nggak kekurangan uang dan punya tabungan. Baju-baju mewah dari mal kemarin juga dia yang belikan. Dia sudah sekaligus menghabiskan ratusan juta untukku ....”Marisa menceritakan soal masalah pakaian untuk meyakinkan ibunya.“Oh, benarkah? Dari mana datangnya uang sebanyak itu?” tanya Siska dengan terkejut. Ekspresinya sudah terlihat jauh lebih baik. Jika Owen bersedia menghabiskan begitu banyak uang untuk putrinya, dia pasti memang tulus.“Dia menghasilkan cukup banyak uang dari judi batu ...,” jawab Marisa tanpa sadar. Kemudian, dia merasa ada yang tidak beres dan buru-buru menutup mulutnya. Namun, semuanya sudah terlambat.“Apa? Dia juga berjudi?” tanya Siska dengan marah. Bahkan orang semuda Marisa juga tidak tahu judi batu itu apa, apalag
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero