“Umm ....”Setelah tersadar dari keterkejutannya, Owen hendak mengatakan sesuatu. Dari ekspresi penuh harap Jocelyn, dia dapat menilai bahwa Jocelyn sangat ingin bertemu dengan “pahlawan” yang membunuh Raja Iblis itu. Namun, berhubung identitasnya tidak boleh terbongkar, Owen tidak bisa memberi tahu Jocelyn bahwa dirinya yang membunuh Raja Iblis. Oleh karena itu, dia pun tidak jadi berbicara. Jika memiliki kesempatan kelak, dia mungkin akan berkata jujur pada Jocelyn.“Menarik! Nggak disangka, ada hal yang begitu kebetulan di dunia ini ....”Yura dan Renata melirik Jocelyn dan Owen dengan ekspresi aneh. Dalam pertarungan pertama Owen dengan Rusli, mereka juga berada di lokasi sehingga mereka tahu jelas bahwa Owen-lah yang membunuh Raja Iblis. Oleh karena itu, Owen tiba-tiba berubah menjadi orang berjasa besar yang telah membantu Jocelyn membalaskan dendam keluarganya. Ini benar-benar adalah contoh dari “takdir suka mempermainkan manusia”.“Nona Yura, Nona Renata, apanya yang menarik?
“Emm ... benar juga.”Setelah memikirkannya sejenak, Yura dan Renata merasa ucapan Owen masuk akal. Bagaimanapun juga, Raja Iblis adalah seorang petarung tahap akhir Alam Tigana yang sangat sulit dihadapi. Sementara itu, Owen hanyalah seorang junior dari generasi muda.Jika Owen mengatakan bahwa dirinya yang membunuh Raja Iblis tanpa menunjukkan bukti apa pun, tidak mungkin ada orang yang percaya, termasuk Jocelyn. Hal ini malah mungkin akan menimbulkan dampak buruk. Jadi, memang tidak ada artinya Owen mengungkitnya.“Yura, Renata, ayo kita pergi beli keperluan sehari-hari dulu,” kata Owen untuk mengubah topik pembicaraan.“Oke,” jawab Yura dan Renata.Kemudian, ketiga orang ini pun meninggalkan vila dan pergi keluar untuk berbelanja. Setelah kembali ke vila pada malam hari, mereka membereskan seluruh vila agar bisa tinggal dengan nyaman.Di sisi lain, berhubung kerusakan mobil mereka cukup serius, Rendy pun meninggalkan mobil mereka di bengkel, lalu pergi ke alamat yang diberikan Owen
“Kak, apa-apaan kamu? Tuan Gustari itu temanku. Kenapa kamu ngomongnya begitu?” tegur Jocelyn dengan marah begitu mendengar ucapan tidak sopan Levin terhadap Owen.Sebelumnya, Jocelyn sengaja memberi diskon kepada Owen karena merasa Owen, Yura, dan Renata memiliki kemampuan untuk menjadi pebisnis andal. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk berteman baik dengan mereka karena merasa mereka mungkin saja bisa membantu bisnis Keluarga Hanata segera sukses nanti.Sekarang, Jocelyn sudah bersusah payah menjalin hubungan yang lumayan baik dengan kelompok Owen, tetapi Levin malah bersikap begitu tidak sopan dan menghina Owen. Jika ucapan Levin membuat Owen marah, usahanya untuk berteman baik dengan kelompok Owen akan terbuang sia-sia.“Yang kukatakan itu kenyataan! Jocelyn, jalur bisnis dan sumber pasokan yang baru kita buka di Tonham Utara beberapa hari lalu sudah tiba semuanya. Kita harus sortir dan tangani semua barang itu secepat mungkin. Kita mana punya waktu untuk ladeni anak ini!”
“Nona Jocelyn, kamu nggak perlu bersikap sesungkan itu.”Saat merasakan ketulusan Jocelyn, Owen pun mengerutkan keningnya, tetapi tetap menghentikan langkahnya. Meskipun tidak memiliki kesan baik terhadap Levin yang sombong dan bersikap tidak bersahabat padanya, dia memiliki kesan baik terhadap Jocelyn yang memperlakukannya dengan baik.Sekarang, Jocelyn sudah menggantikan Levin meminta maaf padanya. Owen tidak mungkin mempermalukan Jocelyn dengan bersikeras pergi. Pada akhirnya, dia pun tidak mempermasalahkan hal sepele ini dengan orang tak penting seperti Levin demi menghormati Jocelyn dan kembali duduk.“Tuan Gustari, kamu mau beli batu giok seperti apa?” tanya Jocelyn dengan lega setelah melihat Owen tidak berniat untuk mempermasalahkan hal ini.“Aku mau beli 18 keping batu giok kaca ukuran sedang dan sebuah batu giok kaca berkualitas tinggi besar yang beratnya paling nggak 3 kilo,” jawab Owen.Formasi Pemandu Energi berbeda dengan Formasi Pengumpul Energi. Meskipun sama-sama memer
“Aku nggak bercanda! Nona Jocelyn, aku tahu giok kaca berkualitas tinggi sangat langka. Tapi, aku harap kamu bisa bantu aku menemukannya. Aku nggak peduli seberapa mahal pun harganya,” jawab Owen dengan serius.Owen tahu jelas bahwa batu giok kaca ukuran sedang biasanya lebih gampang ditemukan. Baik itu di toko ini atau toko batu giok lain yang berskala besar, dia dapat membeli 18 keping batu giok kaca ukuran sedang dengan mudah. Namun, batu giok kaca berkualitas tinggi yang ukurannya besar benar-benar langka. Dapat membelinya atau tidak juga tergantung pada keberuntungan seseorang.Di sisi lain, bisnis utama Keluarga Hanata berada dalam batu giok dan barang antik. Selain Himpunan Permata, mereka pasti masih memiliki banyak toko cabang lain di Tonham Sentral. Dengan kemampuan Jocelyn dan Keluarga Hanata, Jocelyn pasti bisa membantu Owen menemukan batu giok kaca berkualitas tinggi yang besar dengan lebih mudah.Lagi pula, meminta bantuan Jocelyn bisa menghemat energi Owen untuk berkelil
“Jadi, apa maumu?” tanya Owen dengan kening berkerut.“Gampang kok. Kamu bayar dulu uangnya! Aku mau tahu kamu memang punya uang sebanyak itu atau cuma lagi berlagak hebat!” cibir Levin. Dia menatap Owen dengan penuh peremehan karena merasa sangat yakin Owen pasti hanya sedang berlagak hebat.“Kamu ....” Ucapan Levin langsung membuat Owen merasa tidak senang. Dalam dunia bisnis, orang-orang biasanya mengutamakan prinsip “membayar setelah melihat barangnya”. Sekarang, Levin malah menyuruhnya membayar sebelum dia melihat barang yang diinginkannya. Tindakan Levin benar-benar keterlaluan.Selain itu, sejak mengenal Levin sampai sekarang, Levin tidak pernah bersikap bersahabat terhadap Owen, bahkan berulang kali bersikap sombong dan menyinggung Owen. Tidak peduli seberapa sabar pun Owen, dia sudah sepenuhnya marah akibat kearoganan Levin.“Kak, diam! Kalau kamu masih lanjut mengacau dan bersikap nggak hormat terhadap Tuan Gustari, jangan salahkan aku bersikap nggak sopan padamu!” bentak Joc
Jocelyn memerintahkan 2 karyawan wanita untuk mengeluarkan semua stok batu giok kaca toko mereka, lalu menyusunnya di atas meja untuk dipilih Owen. Kemudian, Owen mengaktifkan energi spiritualnya untuk merasakan energi spiritual yang terkandung dalam semua batu giok itu dan memilih 18 keping yang lebih sesuai dengan keinginannya.“Oke, aku mau 18 keping batu giok ini!” ujar Owen.“Apa?” Begitu mendengar ucapan Owen, Jocelyn dan Levin langsung tercengang.Berhubung harga batu giok kaca lumayan mahal, toko mereka tidak menyimpan terlalu banyak giok jenis ini. Selain itu, para pelanggan biasanya mengutamakan model dan hasil pahatan saat membeli giok semahal ini. Oleh karena itu, sisa stok giok kaca di toko mereka kebanyakan adalah model yang sudah ketinggalan zaman.Tak disangka, Owen tidak peduli pada model dan hasil pahatan batu giok itu. Dari 18 keping batu giok yang dipilih Owen, ada banyak model yang sudah ketinggalan zaman. Hal ini benar-benar berada di luar dugaan Jocelyn dan Levin
“Apa? Diskon 30%? Jocelyn, mana bisa kamu kasih dia diskon sebesar itu? Apa kamu sudah gila?” tanya Levin dengan terkejut.Keuntungan yang didapatkan dari bisnis giok dan barang antik memang termasuk tinggi. Namun, giok berkualitas tinggi seperti giok kaca sangatlah langka sehingga keuntungan yang bisa didapatkan mereka bisa mencapai 2 kali lipat.Sekarang, Jocelyn malah memberi diskon 30% kepada Owen. Setelah dikurangi dengan biaya lainnya, keuntungan yang mereka dapatkan tentu saja akan berkurang banyak. Intinya, dengan memberikan diskon 30% kepada Owen, keuntungan mereka akan berkurang paling tidak 100 miliar. Itu bukanlah jumlah yang sedikit. Jadi, Levin tentu saja merasa tidak rela.“Aku nggak gila. Kak Levin, kukatakan untuk yang terakhir kalinya. Aku ini penanggung jawab toko ini. Aku tahu jelas apa yang harus aku lakukan. Kamu nggak usah ikut campur!” ujar Jocelyn dengan tidak senang.“Aku ....” Levin merasa sangat kesal karena Jocelyn mengambil keputusan sendiri dengan seena
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero