“Ini ... baiklah.”Melihat Andre dan Zayden yang masih tidak bersedia untuk mengakhiri masalah ini, kedua ahli Keluarga Kusnadi itu juga merasa sangat tidak berdaya. Bagaimanapun juga, mereka hanyalah anggota keluarga cabang Keluarga Kusnadi. Sementara itu, Andre dan Zayden adalah keluarga inti serta calon penerus Keluarga Kusnadi. Berhubung Andre dan Zayden bersikeras ingin melawan Owen, mereka juga hanya bisa mematuhi perintah mereka.“Om, cepat lumpuhkan bajingan kecil itu! Aku mau dia tanggung akibat dari melawan Keluarga Kusnadi!” perintah Andre dengan nada dingin dan tatapan membunuh.Sebenarnya, Andre tahu bahwa bakat bela diri Owen dan potensi perkembangannya sangat mengerikan. Bagaimanapun juga, basis kultivasi Owen sudah mencapai Semi Alam Tigana, padahal dia masih begitu muda. Berhubung sudah memutuskan untuk bermusuhan dengan Owen, Keluarga Kusnadi harus menjatuhkan Owen dari sekarang. Jika tidak, Owen pasti akan berkembang menjadi makin kuat dan konsekuensi yang harus di
“Mau kabur? Mana segampang itu!”Setelah mendengar percakapan Owen dan Yunita secara samar, Andre mengira Owen berencana untuk melarikan diri. Ekspresinya langsung menjadi dingin dan dia buru-buru memberi perintah pada kedua ahli Keluarga Kusnadi itu, “Om, cepat bertindak! Jangan biarkan bajingan itu kabur!”“Baik! Nak, kamu nggak akan bisa kabur! Mati sana!”Setelah mendapat perintah dari Andre, kedua ahli itu segera menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Mereka juga tahu bahwa bakat bela diri Owen terlalu mengerikan dan potensi perkembangannya tidak terbatas. Dalam menghadapi genius bela diri nan langka seperti Owen, mereka hanya bisa memilih untuk membina hubungan baik dengannya atau langsung membunuhnya agar bisa mencegahnya bertambah kuat.Sekarang, Andre dan Zayden bersikeras ingin menghadapi Owen. Itu berarti mereka memang ditakdirkan untuk menjadi musuh. Demi mencegah Owen balas dendam kelak, mereka juga tidak peduli lagi pada status mereka sebagai orang dar
“Mampus! Bajingan kecil, aku mau tahu apa kamu bisa terlepas dari maut hari ini!”Di sisi lain, Andre, Zayden, dan Amelia menunjukkan ekspresi mengejek dan merendahkan. Mereka bertiga telah menyaksikan kemampuan Owen tadi dan bisa menebak bahwa basis kultivasi Owen mungkin sudah mencapai Semi Alam Tigana.Jika Owen mendengar usul Yunita untuk melarikan diri, Owen pasti berhasil melarikan diri dengan mengandalkan kemampuannya itu. Namun, Owen malah begitu sombong dan bersikeras ingin bertarung. Tindakannya benar-benar bodoh!Mereka bertiga merasa yakin bahwa Owen tidak mungkin mampu melawan 2 petarung tahap awal Alam Tigana sendirian. Jika semuanya berjalan lancar, Owen pasti akan tewas begitu terkena serangan kedua ahli itu. Selain itu, tidak ada kemungkinan lain lagi.Namun, sebelum mereka sempat bergembira, apa yang terjadi selanjutnya sangatlah mengejutkan.“Terima seranganku, Badai Penghancur!” dengus Owen.Kemudian, Owen juga menggunakan jurus andalan terkuatnya untuk menghadapi s
“Mu ... mustahil!”Begitu menyaksikan situasi ini, Yunita yang berdiri di belakang Owen langsung tercengang. Awalnya, dia merasa Owen pasti akan mati karena bersikeras melawan 2 petarung Alam Tigana. Tak disangka, Owen bukan hanya baik-baik saja, tetapi juga mampu mengalahkan kedua ahli Keluarga Kusnadi itu dan membuat mereka terluka parah.Selain itu, bahkan Andre, Zayden, dan Amelia yang berdiri di belakang kedua ahli itu juga terluka akibat satu serangan Owen. Hal ini benar-benar luar biasa! Jadi, dapat dibayangkan betapa terkejutnya Yunita.“Sial! Kenapa jadi begini ....”Andre dan yang lain juga sudah dikejutkan oleh kekuatan Badai Penghancur. Ekspresi mereka terlihat sangat suram dan hati mereka juga langsung tenggelam. Awalnya, mereka mengira basis kultivasi Owen baru mencapai Semi Alam Tigana. Dengan kekuatan gabungan kedua ahli Keluarga Kusnadi yang telah mencapai tahap awal Alam Tigana, menghabisi Owen pasti adalah hal yang mudah. Selain itu, mereka juga sempat berharap untu
‘Kenapa Yunita bisa punya pacar yang begitu hebat .... Aku benar-benar nggak rela ....’Saat melihat tampang gembira Yunita, Amelia yang sedang tergeletak menatap Yunita dan Owen dengan penuh dendam. Sebelumnya, dia pernah berulang kali mengintimidasi Owen karena mengira Owen adalah pacarnya Yunita, juga memiliki status yang rendah.Selain itu, Amelia juga merasa Owen masih tidak seunggul Zayden. Jadi, dia tidak berhenti menargeti Owen agar bisa mempermalukan Yunita Tak disangka, Owen bukan hanya kaya, tetapi juga memiliki basis kultivasi yang begitu tinggi hingga bahkan 2 petarung Alam Tigana juga bukanlah tandingan Owen. Bakat bela diri Owen benar-benar terlalu mengerikan dan potensi perkembangannya kelak sangat tidak terbatas.Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Owen jauh lebih unggul daripada Zayden dalam aspek mana pun. Menurut Amelia, tidak ada seorang pun dari kalangan generasi muda di Provinsi Tonham yang mampu menandingi Owen. Sayangnya, Owen yang begitu hebat bukanlah pa
“Menarik! Menarik sekali!”Tepat pada saat kelompok Andre merasa menyesal, tiba-tiba terdengar suara seseorang. Selanjutnya, Max yang bertampang arogan dan sebelah tangannya masih dibalut gips berjalan mendekat bersama 2 pria tua yang memancarkan aura mengesankan.Saat ini, mereka sedang berada di tempat yang agak terpencil di luar toko batu giok. Lagi pula, waktunya masih pagi sehingga tempat ini cukup sepi. Namun, pertarungan Owen dengan kelompok Andre sudah menarik perhatian banyak orang.Jadi, ada banyak orang yang datang untuk menonton pertunjukan dari kejauhan. Mereka ingin mencari tahu apa sebenarnya yang sudah terjadi. Max juga merupakan salah satu orang di antara kerumunan.Kali ini, Max kebetulan melewati tempat ini dan melihat Owen sedang bertarung dengan kelompok Andre. Begitu melihat Owen berhasil mengalahkan kelompok Andre dengan mengandalkan kekuatannya sendiri, Max langsung memimpin kedua pengawalnya berjalan mendekat.“Max!”Begitu melihat Max, ekspresi Owen langsung m
“Gustari, a ... apa kamu itu benar-benar Owen?” tanya Yunita dengan terkejut.Ucapan Gustari sudah secara tidak langsung mengakui bahwa dirinya memang adalah Owen. Selain merasa terkejut, Yunita juga akhirnya tersadar bahwa Gustari yang ada di hadapannya ternyata adalah Owen yang sangat hebat dan misterius, sekaligus pahlawan yang sangat ingin ditemuinya.“Umm ... benar, aku memang adalah Owen,” jawab Owen dengan agak canggung.Berhubung Max sudah mengungkapkan identitas aslinya, Owen hanya bisa mengakuinya. Hanya saja, dia selalu menggunakan nama samaran Gustari di hadapan Yunita. Selain itu, Yunita juga pernah berulang kali mencari tahu tentang Owen darinya. Alhasil, dia malah membohongi Yunita. Berhubung identitas aslinya sudah terbongkar, dia merasa agak malu pada Yunita.“Ternyata begitu! Pantas saja kamu begitu hebat! Aku seharusnya menyadari dari awal kalau kamu itu memang Owen!” ujar Yunita.Sebelumnya, Yunita pernah merasa agak bingung kenapa Gustari yang hanyalah seorang waki
“Pak Andre, cepat pergi!”Max tidak ingin lanjut mendiskusikan masalah ini dengan Owen. Saat Owen masih tenggelam dalam pemikirannya, dia pun buru-buru memberi isyarat kepada kelompok Andre yang tergeletak di atas lantai.Meskipun Keluarga Pangadi tidak pernah berhubungan dengan Keluarga Kusnadi sebelumnya, musuhnya musuh adalah teman. Saat ini, Keluarga Kusnadi sudah bermusuhan dengan Owen, sedangkan Owen juga merupakan musuh Keluarga Pangadi. Max tidak mungkin membiarkan Owen memamerkan kekuatannya dan mencuri perhatian semua orang.Oleh karena itu, Max sengaja ingin menimbulkan masalah untuk Owen, sekaligus membantu Keluarga Kusnadi. Mungkin saja Keluarga Kusnadi akan berguna bagi Keluarga Pangadi kelak.“Oke!”Setelah mendengar peringatan Max, Andre dan yang lain seketika tersadar. Selain itu, mereka sempat beristirahat sejenak sehingga luka mereka sudah agak membaik. Selanjutnya, mereka pun menahan luka masing-masing dan berdiri dengan terhuyung-huyung.“Ayo pergi!” seru Andre. K
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero