“Kalian akan segera tahu apa aku berani atau nggak! Pak tua, aku sudah berikan kalian kesempatan, tapi kalian sendiri yang nggak menghargainya. Jadi, jangan salahkan aku lagi!” dengus Owen. Kemudian, dia langsung menendang lutut Zayden.Kretek! Seiring dengan suara tulang retak yang nyaring, kaki Zayden pun dipatahkan oleh Owen. Selanjutnya, Zayden berteriak kesakitan dan hampir pingsan saking sakitnya.“Gustari, ka ... kamu benar-benar sudah gila ya?”Melihat situasi ini, Yunita juga merasa sangat tercengang. Dia tahu bahwa basis kultivasi Owen telah mencapai tahap akhir Alam Augana, tetapi kekuatannya itu masih kalah jauh dari Andre yang sudah mencapai Semi Alam Tigana.Untungnya, Owen masih memiliki Zayden sebagai sanderanya. Jika bisa memanfaatkan Zayden untuk bernegosiasi dengan Andre dan ditambah dengan bantuan Yunita, mungkin saja Owen masih bisa terlepas dari bahaya dan kabur. Tak disangka, Owen malah berulang kali merendahkan Andre, juga langsung mematahkan sebelah kaki Zayde
“Bajingan, mati sana!”Begitu melihat Owen yang mengadang di hadapan Yunita, ada niat membunuh yang melintasi mata Andre. Berhubung Owen sudah mematahkan sebelah kaki Zayden, dia pun berniat untuk membunuh Owen. Sekarang, demi melindungi Yunita, Owen malah memaksakan diri untuk melawannya hanya dengan satu jari. Itu tidak ada bedanya dengan menggali lubang kubur sendiri. Jadi, Andre tidak akan melewatkan kesempatan ini.Selanjutnya, Andre pun mengerahkan kekuatan penuh untuk menyerang Owen. Dia berencana untuk langsung membunuh atau melumpuhkan Owen demi membalaskan dendam putranya.“Dasar nggak tahu diri! Mati sana!”Melihat Owen yang berani melawan Andre, Zayden dan Amelia pun menatap Owen dengan penuh kebencian, terutama Zayden. Dia sangat membenci Owen karena Owen telah mematahkan sebelah kakinya. Jadi, dia sangat berharap serangan ayahnya bisa langsung membunuh Owen.Sebelumnya, Yunita pernah mengatakan bahwa basis kultivasi Owen berada di tahap akhir Alam Augana. Namun, kekuatan
Syut! Pada saat-saat kritis, Owen menggunakan Pelindung Kaisar untuk menahan sisa kekuatan Andre itu. Pada saat yang sama, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen juga berhasil membobol bagian terlemah serangan Andre. Sisa kekuatannya langsung memelesat ke bagian vital dada Andre.Andre tidak memiliki senjata magis untuk melindungi diri seperti Owen. Ditambah dengan meremehkan Owen, dia sama sekali tidak menyangka Jari Bencana Bumi bisa membobol serangannya sehingga tidak memiliki persiapan untuk menahan serangan Owen. Saat menyadari hal ini, Andre sudah tidak sempat menghindar.“Gawat ....”Begitu merasakan kekuatan ranah pedang Jari Bencana Bumi, ekspresi Andre langsung berubah drastis. Namun, dia adalah seorang petarung Semi Alam Tigana. Pada saat-saat genting, dia menggunakan sedikit energi sejati yang masih tersisa dalam tubuhnya untuk bergeser sedikit ke samping agar serangan Owen itu tidak mengenai bagian vital dadanya. Namun, pundaknya malah ditembus oleh ranah pedang.Jleb! Ran
“Pak tua, sudah giliranku menyerang duluan! Terima seranganku!” dengus Owen.Kemudian, Owen menyerang ke arah Andre dengan kekuatan yang besar tanpa banyak berbicara lagi. Meskipun Jari Bencana Bumi yang dikerahkannya sebelumnya sudah melukai Andre, dia masih belum merasa puas.Kali ini, Andre bersikap searogan Zayden dan Amelia, juga hendak mengandalkan kekuasaannya untuk menindas Owen. Andre bahkan menyuruhnya untuk mematahkan sebelah lengannya untuk minta maaf tanpa terlebih dahulu menyelidiki akar permasalahan. Tindakan Andre yang keterlaluan itu sudah sepenuhnya membuatnya marah.Owen juga tidak mungkin membiarkan dirinya ditindas. Oleh karena itu, dia hendak memanfaatkan kesempatan ini untuk memberi pelajaran pada Andre supaya Andre jera.“Gawat ....”Saat merasakan serangan Owen, Andre yang baru saja terluka dan berdiri pun merasa sangat terkejut. Meskipun tidak tahu bagaimana cara Owen mengalahkannya, dia tahu jelas bahwa kekuatannya telah berkurang banyak karena sebelah lengan
“Gustari, ka ... kamu nggak apa-apa, ‘kan?”Melihat Owen yang terdesak mundur, Yunita merasa sangat terkejut dan khawatir akan keselamatannya. Dia pun buru-buru memapah Owen.“Nggak apa-apa,” jawab Owen sambil menggeleng.“Baguslah kalau begitu ....”Setelah mengamati dan melihat Owen memang baik-baik saja, Yunita baru merasa tenang.Di sisi lain, kedua ahli Keluarga Kusnadi itu juga tidak meluncurkan serangan lanjutan. Salah satu dari mereka menyelamatkan Zayden agar Owen tidak bisa lanjut melukai Zayden atau menggunakan Zayden untuk mengancam mereka.‘Akhirnya tertolong juga ...,’ gumam Zayden dalam hati dengan lega.Amelia dan Andre juga merasa jauh lebih lega, terutama Andre. Tadi, dia sudah dikalahkan Owen dan hampir terluka akibat serangan lanjutan Owen. Untungnya, kedua ahli Keluarga Kusnadi menolongnya tepat waktu dan juga berhasil menyelamatkan Zayden.“Pak Andrea, anak itu sangat hebat dan sulit dihadapi. Sebaiknya kita akhiri masalahnya sampai di sini,” ujar kedua ahli itu s
“Ini ... baiklah.”Melihat Andre dan Zayden yang masih tidak bersedia untuk mengakhiri masalah ini, kedua ahli Keluarga Kusnadi itu juga merasa sangat tidak berdaya. Bagaimanapun juga, mereka hanyalah anggota keluarga cabang Keluarga Kusnadi. Sementara itu, Andre dan Zayden adalah keluarga inti serta calon penerus Keluarga Kusnadi. Berhubung Andre dan Zayden bersikeras ingin melawan Owen, mereka juga hanya bisa mematuhi perintah mereka.“Om, cepat lumpuhkan bajingan kecil itu! Aku mau dia tanggung akibat dari melawan Keluarga Kusnadi!” perintah Andre dengan nada dingin dan tatapan membunuh.Sebenarnya, Andre tahu bahwa bakat bela diri Owen dan potensi perkembangannya sangat mengerikan. Bagaimanapun juga, basis kultivasi Owen sudah mencapai Semi Alam Tigana, padahal dia masih begitu muda. Berhubung sudah memutuskan untuk bermusuhan dengan Owen, Keluarga Kusnadi harus menjatuhkan Owen dari sekarang. Jika tidak, Owen pasti akan berkembang menjadi makin kuat dan konsekuensi yang harus di
“Mau kabur? Mana segampang itu!”Setelah mendengar percakapan Owen dan Yunita secara samar, Andre mengira Owen berencana untuk melarikan diri. Ekspresinya langsung menjadi dingin dan dia buru-buru memberi perintah pada kedua ahli Keluarga Kusnadi itu, “Om, cepat bertindak! Jangan biarkan bajingan itu kabur!”“Baik! Nak, kamu nggak akan bisa kabur! Mati sana!”Setelah mendapat perintah dari Andre, kedua ahli itu segera menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Mereka juga tahu bahwa bakat bela diri Owen terlalu mengerikan dan potensi perkembangannya tidak terbatas. Dalam menghadapi genius bela diri nan langka seperti Owen, mereka hanya bisa memilih untuk membina hubungan baik dengannya atau langsung membunuhnya agar bisa mencegahnya bertambah kuat.Sekarang, Andre dan Zayden bersikeras ingin menghadapi Owen. Itu berarti mereka memang ditakdirkan untuk menjadi musuh. Demi mencegah Owen balas dendam kelak, mereka juga tidak peduli lagi pada status mereka sebagai orang dar
“Mampus! Bajingan kecil, aku mau tahu apa kamu bisa terlepas dari maut hari ini!”Di sisi lain, Andre, Zayden, dan Amelia menunjukkan ekspresi mengejek dan merendahkan. Mereka bertiga telah menyaksikan kemampuan Owen tadi dan bisa menebak bahwa basis kultivasi Owen mungkin sudah mencapai Semi Alam Tigana.Jika Owen mendengar usul Yunita untuk melarikan diri, Owen pasti berhasil melarikan diri dengan mengandalkan kemampuannya itu. Namun, Owen malah begitu sombong dan bersikeras ingin bertarung. Tindakannya benar-benar bodoh!Mereka bertiga merasa yakin bahwa Owen tidak mungkin mampu melawan 2 petarung tahap awal Alam Tigana sendirian. Jika semuanya berjalan lancar, Owen pasti akan tewas begitu terkena serangan kedua ahli itu. Selain itu, tidak ada kemungkinan lain lagi.Namun, sebelum mereka sempat bergembira, apa yang terjadi selanjutnya sangatlah mengejutkan.“Terima seranganku, Badai Penghancur!” dengus Owen.Kemudian, Owen juga menggunakan jurus andalan terkuatnya untuk menghadapi s