‘Sepertinya, yang dikatakan Kakak benar. Langkah Gustari selanjutnya sepertinya memang mendirikan perusahaan cabang Grup Ora di Tonham Barat,’ ujar Yunita dalam hati dengan gembira saat Owen dan Yasmine sedang bertukar nomor kontak.Sebelumnya, Hugo telah menebak bahwa tujuan Owen datang ke Tonham Barat adalah untuk membuka pasar dan mendirikan perusahaan cabang Grup Ora. Demi membantu Keluarga Meriya mendapatkan kesempatan kerja sama dengan Grup Ora, Hugo sudah mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk membantu Owen mengakuisisi sebuah perusahaan farmasi dari kemarin sore.Sekarang, Gustari malah tiba-tiba merekrut Yasmine menjadi wakil manajer perusahaan cabang Grup Ora. Hal ini sudah membuktikan bahwa Grup Ora memang berencana untuk mendirikan perusahaan cabang di Tonham Barat. Jadi, rencana Hugo memang sangat tepat.Selama Hugo berhasil membantu Owen mengakuisisi sebuah perusahaan farmasi, Owen pasti akan menyerahkan kesempatan kerja sama dengan Grup Ora pada Keluarga Meriya. Pada s
“Nona Yunita, saat di toko batu giok tadi, anak ini sengaja menaikkan harga batu giok elang hingga aku harus habiskan 120 miliar untuk membelinya! Waktu di area judi batu, dia juga mempermalukanku di depan umum! Sekarang, sudah saatnya kami menyelesaikan masalah ini!” ujar Zayden dengan angkuh. Dia menatap Owen dengan tatapan membunuh.Dengan status Zayden yang tinggi, dia dan Amelia sudah ditertawakan di depan umum gara-gara seorang wakil presdir seperti Owen. Dia dan Amelia tentu saja tidak dapat menerimanya. Setelah keluar dari toko batu giok tadi, mereka merasa sangat marah dan tidak rela. Oleh karena itu, mereka pun berencana untuk memberikan pelajaran pada Owen setelah Owen keluar nanti.“Menyelesaikan masalah ini? Konyol banget! Zayden, jelas-jelas kamu dan Amelia yang nggak berhenti menargeti Gustari, juga berulang kali berebutan membeli batu giok elang dan giok hijau jernih dengannya. Tapi, kamu malah memfitnah Gustari membuat kalian malu? Keterlaluan banget kamu!” jawab Yunit
“Yang dikatakan Zayden benar! Kalau anak ini tahu diri, sebaiknya suruh dia cepat berlutut minta maaf pada kami! Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!” tambah Amelia dengan sikap angkuh, seolah-olah mereka pasti bisa mengalahkan Owen.Setidaknya, Amelia dan Zayden benar-benar berpikir begitu. Dengan basis kultivasi Zayden yang telah mencapai tahap awal Alam Augana, dia termasuk salah satu pemuda di kalangan generasi muda Tonham Barat yang hampir tidak terkalahkan. Amelia merasa Owen tidak mungkin mampu melawan Zayden.“Kalian ....”Begitu mendengar hal ini, Yunita langsung merasa sangat kesal. Kali ini, Zayden dan Amelia yang menindas Owen, sedangkan Owen sama sekali tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, mereka bukan hanya tidak tahu terima kasih, malah makin menjadi-jadi dan hendak memaksa Owen berlutut minta maaf pada mereka. Mereka benar-benar tidak tahu malu!Baik Yunita maupun Owen benar-benar sudah sepenuhnya marah oleh sikap arogan Zayden dan Amelia.“Sampah ma
“Apa?”Begitu mendengar ucapan Yunita, Zayden dan Amelia pun tercengang.“Nona Yunita, kamu bilang aku bukan tandingan anak itu? Lelucon macam apa itu?” tanya Zayden sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri. Kemudian, dia tertawa terbahak-bahak, seolah-olah sudah mendengar lelucon paling lucu di dunia.Zayden memang tidak tahu seberapa tinggi basis kultivasi Owen. Namun, Zayden tahu jelas bahwa Alam Augana merupakan tingkatan yang sangat sulit dicapai praktisi seni bela diri, apalagi bagi orang-orang dari kalangan generasi muda yang masa berkultivasinya masih relatif pendek.Di kalangan generasi muda Tonham Barat, para keturunan keluarga besar yang basis kultivasinya telah mencapai Alam Augana hanya Hugo, Max, dan beberapa orang lainnya. Mereka semua juga merupakan keturunan keluarga besar terkemuka yang memiliki bakat bela diri unggul.Sementara itu, Owen hanyalah seorang wakil presdir yang berstatus rendah, bukanlah keturunan keluarga besar terkemuka. Dinilai dari usia dan status Owen
“Oh, aku mengerti! Nona Yunita, kamu pasti mau melindungi anak itu, makanya kamu sengaja membual, ‘kan?” tanya Zayden.Zayden mengira Owen adalah pacar Yunita. Sekarang, Yunita malah membual dengan mengatakan bahwa basis kultivasi Owen telah mencapai tahap akhir Alam Augana. Setelah memikirkannya secara saksama, dia bisa menebak bahwa Yunita seharusnya sengaja menggertaknya demi melindungi Owen. Dengan begitu, Owen baru tidak akan terluka. Selain itu, dia tidak dapat memikirkan kemungkinan lain lagi.“Yang dikatakan Zayden benar! Basis kultivasinya sudah mencapai tahap awal Alam Augana. Selain Hugo dan Max, nggak ada seorang pun yang merupakan tandingannya. Pecundang itu tidak mungkin mampu mengalahkan Zayden! Yunita, biarpun mau memuji pacarmu, kamu juga harus tahu batasannya,” ejek Amelia.Sangat jelas bahwa Amelia juga berpikiran sama dengan Zayden. Dia mengira Yunita hanya sengaja membual demi melindungi Owen. Selain itu, dia juga belum pernah mendengar ada orang dari kalangan gene
“Nak, mati sana!”Melihat Owen yang menyambut serangannya, ada kilatan dingin yang melintasi wajah Zayden. Berhubung Owen menggunakan energi spiritual, dia tidak dapat merasakan seberapa tinggi basis kultivasi Owen. Namun, dia merasa sangat yakin kekuatan Owen yang paling tinggi baru mencapai Alam Rigana.Sekarang, Owen malah begitu arogan dan berinisiatif untuk menyambut serangannya. Ini tidak ada bedanya dengan menggali lubang kubur sendiri. Zayden tentu saja tidak akan mengampuni Owen. Begitu memikirkan hal ini, dia pun mengerahkan kekuatan penuh supaya bisa langsung mengalahkan Owen dengan satu serangan.“Dasar nggak tahu diri!” cibir Amelia. Dia juga merasa Owen bukanlah tandingan Zayden. Setelah teringat sesuatu, dia menatap Yunita dengan ekspresi yang menantang.Berhubung Yunita jauh lebih unggul darinya dalam aspek mana pun, Amelia selalu merasa cemburu pada Yunita. Dia bahkan selalu berharap bisa mengalahkan Yunita suatu hari nanti. Sekarang, kesempatannya sudah datang. Entah
“Tuan Zayden, aku sudah kasih tahu kamu dari tadi bahwa basis kultivasi Gustari sudah mencapai tahap akhir Alam Augana. Kamu bukanlah tandingannya. Tapi, kamu dan Nona Amelia malah nggak percaya! Sekarang, kalian sudah percaya, ‘kan?” ejek Yunita sambil menatap Zayden dan Amelia dengan penuh peremehan.“Ini ....”Begitu mendengar ucapan Yunita, Zayden dan Amelia segera tersadar. Sebelumnya, mereka mengira Yunita hanya ingin membela Owen sehingga sengaja membual. Sekarang, Owen malah mampu melukai Zayden yang basis kultivasinya telah mencapai tahap awal Alam Augana. Itu berarti kekuatan Owen paling tidak sudah mencapai tahap menengah Alam Augana.Saat ini, Zayden dan Amelia akhirnya mengerti bahwa Yunita bukan sedang membual untuk melindungi Owen. Hanya saja, mereka terlalu sok tahu dan merendahkan kemampuan Owen.“Sial! Kenapa jadi begini ....”Setelah tersadar dari keterkejutan masing-masing, ekspresi Zayden dan Amelia terlihat sangat suram. Mereka benar-benar tidak mengerti kenapa Ow
“Nggak mau? Oke, nggak masalah. Aku sudah kasih kamu kesempatan. Berhubung kamu nggak mau menghargainya, jangan salahkan aku lagi!” ujar Owen sambil tersenyum sinis. Ada aura membunuh yang melintasi matanya.“A ... apa maumu?” Saat merasakan aura membunuh yang dipancarkan Owen, firasat buruk tiba-tiba menyelinap dalam hati Zayden.“Berhubung kamu nggak bersedia minta maaf, apa lagi guna kedua kakimu itu? Aku akan tunjukkan belas kasihan dengan ‘membantu’ kamu melumpuhkan kedua kaki itu!” jawab Owen dengan dingin. Kemudian, dia hendak langsung menendang kaki Zayden.“Apa? Co ... coba saja kalau berani!” Begitu mendengar ucapan Owen, Zayden langsung ketakutan. Namun, setelah teringat sesuatu, dia pun kembali tenang.“Nak, nggak usah menakut-nakutiku! Kuperingati kamu, Keluarga Kusnadi itu keluarga besar terkemuka di Tonham Barat. Pecundang sepertimu nggak mungkin mampu menyinggung keluargaku. Kalau kamu berani melukaiku, Keluarga Kusnadi nggak akan mengampunimu!” ancam Zayden.Zayden tah
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero