“Tuan Zayden, aku sudah kasih tahu kamu dari tadi bahwa basis kultivasi Gustari sudah mencapai tahap akhir Alam Augana. Kamu bukanlah tandingannya. Tapi, kamu dan Nona Amelia malah nggak percaya! Sekarang, kalian sudah percaya, ‘kan?” ejek Yunita sambil menatap Zayden dan Amelia dengan penuh peremehan.“Ini ....”Begitu mendengar ucapan Yunita, Zayden dan Amelia segera tersadar. Sebelumnya, mereka mengira Yunita hanya ingin membela Owen sehingga sengaja membual. Sekarang, Owen malah mampu melukai Zayden yang basis kultivasinya telah mencapai tahap awal Alam Augana. Itu berarti kekuatan Owen paling tidak sudah mencapai tahap menengah Alam Augana.Saat ini, Zayden dan Amelia akhirnya mengerti bahwa Yunita bukan sedang membual untuk melindungi Owen. Hanya saja, mereka terlalu sok tahu dan merendahkan kemampuan Owen.“Sial! Kenapa jadi begini ....”Setelah tersadar dari keterkejutan masing-masing, ekspresi Zayden dan Amelia terlihat sangat suram. Mereka benar-benar tidak mengerti kenapa Ow
“Nggak mau? Oke, nggak masalah. Aku sudah kasih kamu kesempatan. Berhubung kamu nggak mau menghargainya, jangan salahkan aku lagi!” ujar Owen sambil tersenyum sinis. Ada aura membunuh yang melintasi matanya.“A ... apa maumu?” Saat merasakan aura membunuh yang dipancarkan Owen, firasat buruk tiba-tiba menyelinap dalam hati Zayden.“Berhubung kamu nggak bersedia minta maaf, apa lagi guna kedua kakimu itu? Aku akan tunjukkan belas kasihan dengan ‘membantu’ kamu melumpuhkan kedua kaki itu!” jawab Owen dengan dingin. Kemudian, dia hendak langsung menendang kaki Zayden.“Apa? Co ... coba saja kalau berani!” Begitu mendengar ucapan Owen, Zayden langsung ketakutan. Namun, setelah teringat sesuatu, dia pun kembali tenang.“Nak, nggak usah menakut-nakutiku! Kuperingati kamu, Keluarga Kusnadi itu keluarga besar terkemuka di Tonham Barat. Pecundang sepertimu nggak mungkin mampu menyinggung keluargaku. Kalau kamu berani melukaiku, Keluarga Kusnadi nggak akan mengampunimu!” ancam Zayden.Zayden tah
“Gustari, tunggu dulu!”Melihat situasi ini, Yunita juga merasa terkejut. Setelah ragu sejenak, dia buru-buru berseru untuk menghentikan Owen. Dia tahu jelas situasi mengenai Owen yang tidak memiliki fondasi kekuatan di Tonham Barat.Di sisi lain, Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya adalah keluarga besar terkemuka di Tonham Barat, juga memiliki banyak ahli yang sudah mencapai Alam Tigana. Owen yang hanyalah seorang petarung tahap akhir Alam Augana tidak mungkin bisa melawan petarung Alam Tigana.Jika Owen benar-benar melumpuhkan kedua kaki Zayden dan menyinggung Keluarga Kusnadi karena amarah sejanak, hal itu tidak akan menguntungkan Owen. Setelah memikirkan hal ini, Yunita pun ingin membujuk Owen untuk membiarkan Zayden dan Amelia pergi.Masalahnya, Zayden dan Amelia bukan hanya sudah bersikap sangat arogan, juga sama sekali tidak menyadari kesalahan mereka sampai sekarang. Hal ini sudah sepenuhnya membuat Owen marah. Meskipun membujuk Owen, Owen belum tentu bersedia melepaskan mer
“Ternyata cuma seorang wakil presdir dari perusahaan kecil. Nak, beraninya kamu melukai putraku! Hari ini, kamu harus beri tanggung jawab yang memuaskan bagi Keluarga Kusnadi!” seru Andre dengan marah setelah mendengar penjelasan Amelia.Awalnya, Andre mengira Owen merupakan keturunan salah satu keluarga besar di Tonham Barat. Jika Owen dan Zayden hanya berselisih karena masalah sepele, dia tentu saja tidak bisa ikut campur dalam masalah junior dari kalangan generasi muda. Oleh karena itu, dia tidak langsung bertindak gegabah.Setelah mengetahui Owen bukanlah keturunan keluarga besar, tetapi berani melawan Keluarga Kusnadi dan melukai Zayden, Andre tentu saja merasa sangat marah.“Pak Andre, asal kamu tahu, jelas-jelas Tuan Zayden dan Nona Amelia yang terlebih dahulu menindas Gustari dengan mengandalkan kekuasaan mereka. Tapi, kamu malah langsung menyalahkan Owen tanpa mencari tahu dengan jelas dulu akar permasalahannya. Mana boleh kamu berbuat begitu!” ujar Yunita dengan tidak senang.
“Pak Andre, aku sudah bilang dengan sangat jelas. Kali ini, Zayden dan Amelia yang terlebih dahulu menindas Gustari. Kamu bukannya menegur mereka, malah ingin Gustari mematahkan sebelah lengannya sebagai bentuk permintaan maaf? Apa kamu nggak merasa kamu sangat keterlaluan?” ujar Yunita dengan marah.“Memangnya kenapa kalau aku keterlaluan? Dia sudah melukai Zayden dan aku hanya menyuruhnya untuk patahkan sebelah lengannya. Permintaanku itu sudah sangat menghormati Keluarga Meriya!” jawab Andre dengan dingin.Jika Owen adalah keturunan Keluarga Meriya atau keluarga besar terkemuka lain, Andre tidak mungkin melakukan apa-apa terhadap Owen karena latar belakang keluarganya. Namun, Owen hanyalah seorang wakil presdir yang berstatus rendah. Dia tentu saja tidak akan membiarkan pecundang seperti Owen merendahkan Keluarga Kusnadi.“Kamu ....”Yunita merasa sangat marah, tetapi juga tidak berdaya. Meskipun dia adalah putri Keluarga Meriya yang statusnya tinggi, dia tetap hanyalah seorang juni
“Gustari, a ... apa kamu sudah gila? Pak Andre itu tokoh paling hebat di antara kalangan generasi kedua Keluarga Kusnadi. Basis kultivasinya sudah mencapai Semi Alam Tigana dari dulu dan jauh lebih hebat dari kamu. Sebaiknya kamu lebih berhati-hati,” bisik Yunita pada Owen.Yunita merasa bahwa Owen masih tidak mengetahui kemampuan Andre, makanya berani bersikap arogan. Oleh karena itu, dia sengaja memberi peringatan pada Owen agar Owen tidak menyinggung Andre.“Aku nggak gila. Cuma seorang petarung Semi Alam Tigana masih bukanlah apa-apa di hadapanku Aku mau tahu apa yang bisa dilakukannya hari ini!” ejek Owen.Saat ini, kekuatan keseluruhan Owen telah mencapai tahap akhir Alam Tigana. Meskipun yang datang adalah kepala keluarga atau para tetua Keluarga Kusnadi, mereka juga tidak akan bisa melakukan apa-apa terhadap Owen. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada seorang petarung Semi Alam Tigana seperti Andre.“Kamu .... Dasar bocah arogan! Kamu cari mati ya!” seru Andre dengan marah. K
“Kalian akan segera tahu apa aku berani atau nggak! Pak tua, aku sudah berikan kalian kesempatan, tapi kalian sendiri yang nggak menghargainya. Jadi, jangan salahkan aku lagi!” dengus Owen. Kemudian, dia langsung menendang lutut Zayden.Kretek! Seiring dengan suara tulang retak yang nyaring, kaki Zayden pun dipatahkan oleh Owen. Selanjutnya, Zayden berteriak kesakitan dan hampir pingsan saking sakitnya.“Gustari, ka ... kamu benar-benar sudah gila ya?”Melihat situasi ini, Yunita juga merasa sangat tercengang. Dia tahu bahwa basis kultivasi Owen telah mencapai tahap akhir Alam Augana, tetapi kekuatannya itu masih kalah jauh dari Andre yang sudah mencapai Semi Alam Tigana.Untungnya, Owen masih memiliki Zayden sebagai sanderanya. Jika bisa memanfaatkan Zayden untuk bernegosiasi dengan Andre dan ditambah dengan bantuan Yunita, mungkin saja Owen masih bisa terlepas dari bahaya dan kabur. Tak disangka, Owen malah berulang kali merendahkan Andre, juga langsung mematahkan sebelah kaki Zayde
“Bajingan, mati sana!”Begitu melihat Owen yang mengadang di hadapan Yunita, ada niat membunuh yang melintasi mata Andre. Berhubung Owen sudah mematahkan sebelah kaki Zayden, dia pun berniat untuk membunuh Owen. Sekarang, demi melindungi Yunita, Owen malah memaksakan diri untuk melawannya hanya dengan satu jari. Itu tidak ada bedanya dengan menggali lubang kubur sendiri. Jadi, Andre tidak akan melewatkan kesempatan ini.Selanjutnya, Andre pun mengerahkan kekuatan penuh untuk menyerang Owen. Dia berencana untuk langsung membunuh atau melumpuhkan Owen demi membalaskan dendam putranya.“Dasar nggak tahu diri! Mati sana!”Melihat Owen yang berani melawan Andre, Zayden dan Amelia pun menatap Owen dengan penuh kebencian, terutama Zayden. Dia sangat membenci Owen karena Owen telah mematahkan sebelah kakinya. Jadi, dia sangat berharap serangan ayahnya bisa langsung membunuh Owen.Sebelumnya, Yunita pernah mengatakan bahwa basis kultivasi Owen berada di tahap akhir Alam Augana. Namun, kekuatan
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero