“Apa? Tuan Owen, kamu mau merekrutku menjadi wakil manajer perusahaan kalian dengan gaji tahunan 4 miliar? A ... aku nggak salah dengar?” tanya Yasmine dengan terkejut.Yasmine hanyalah seorang karyawan toko batu giok yang tingkatannya paling rendah dan gajinya juga tidak begitu tinggi. Meskipun ditambah dengan komisi dan bonus, gaji bulanannya rata-rata hanya mencapai sekitar 14-16 juta.Berhubung masih muda dan baru tamat kuliah 2 tahun lebih, Yasmine masih belum memiliki pengalaman kerja yang kaya. Selain itu, dia juga tidak memiliki latar belakang keluarga yang kaya. Bahkan pekerjaannya di toko batu giok ini juga didapatkan dengan susah payah. Namun, dia sudah sangat puas dengan gajinya sekarang.Tak disangka, Owen malah berencana untuk merekrutnya menjadi wakil manajer perusahaan cabang Grup Ora di Tonham Barat, juga memberikannya gaji tahunan sebesar 4 miliar. Bagi seorang karyawan toko sepertinya, gaji ini sudah berkali-kali lipat lebih tinggi daripada gajinya sekarang. Jadi, wa
‘Sepertinya, yang dikatakan Kakak benar. Langkah Gustari selanjutnya sepertinya memang mendirikan perusahaan cabang Grup Ora di Tonham Barat,’ ujar Yunita dalam hati dengan gembira saat Owen dan Yasmine sedang bertukar nomor kontak.Sebelumnya, Hugo telah menebak bahwa tujuan Owen datang ke Tonham Barat adalah untuk membuka pasar dan mendirikan perusahaan cabang Grup Ora. Demi membantu Keluarga Meriya mendapatkan kesempatan kerja sama dengan Grup Ora, Hugo sudah mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk membantu Owen mengakuisisi sebuah perusahaan farmasi dari kemarin sore.Sekarang, Gustari malah tiba-tiba merekrut Yasmine menjadi wakil manajer perusahaan cabang Grup Ora. Hal ini sudah membuktikan bahwa Grup Ora memang berencana untuk mendirikan perusahaan cabang di Tonham Barat. Jadi, rencana Hugo memang sangat tepat.Selama Hugo berhasil membantu Owen mengakuisisi sebuah perusahaan farmasi, Owen pasti akan menyerahkan kesempatan kerja sama dengan Grup Ora pada Keluarga Meriya. Pada s
“Nona Yunita, saat di toko batu giok tadi, anak ini sengaja menaikkan harga batu giok elang hingga aku harus habiskan 120 miliar untuk membelinya! Waktu di area judi batu, dia juga mempermalukanku di depan umum! Sekarang, sudah saatnya kami menyelesaikan masalah ini!” ujar Zayden dengan angkuh. Dia menatap Owen dengan tatapan membunuh.Dengan status Zayden yang tinggi, dia dan Amelia sudah ditertawakan di depan umum gara-gara seorang wakil presdir seperti Owen. Dia dan Amelia tentu saja tidak dapat menerimanya. Setelah keluar dari toko batu giok tadi, mereka merasa sangat marah dan tidak rela. Oleh karena itu, mereka pun berencana untuk memberikan pelajaran pada Owen setelah Owen keluar nanti.“Menyelesaikan masalah ini? Konyol banget! Zayden, jelas-jelas kamu dan Amelia yang nggak berhenti menargeti Gustari, juga berulang kali berebutan membeli batu giok elang dan giok hijau jernih dengannya. Tapi, kamu malah memfitnah Gustari membuat kalian malu? Keterlaluan banget kamu!” jawab Yunit
“Yang dikatakan Zayden benar! Kalau anak ini tahu diri, sebaiknya suruh dia cepat berlutut minta maaf pada kami! Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!” tambah Amelia dengan sikap angkuh, seolah-olah mereka pasti bisa mengalahkan Owen.Setidaknya, Amelia dan Zayden benar-benar berpikir begitu. Dengan basis kultivasi Zayden yang telah mencapai tahap awal Alam Augana, dia termasuk salah satu pemuda di kalangan generasi muda Tonham Barat yang hampir tidak terkalahkan. Amelia merasa Owen tidak mungkin mampu melawan Zayden.“Kalian ....”Begitu mendengar hal ini, Yunita langsung merasa sangat kesal. Kali ini, Zayden dan Amelia yang menindas Owen, sedangkan Owen sama sekali tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, mereka bukan hanya tidak tahu terima kasih, malah makin menjadi-jadi dan hendak memaksa Owen berlutut minta maaf pada mereka. Mereka benar-benar tidak tahu malu!Baik Yunita maupun Owen benar-benar sudah sepenuhnya marah oleh sikap arogan Zayden dan Amelia.“Sampah ma
“Apa?”Begitu mendengar ucapan Yunita, Zayden dan Amelia pun tercengang.“Nona Yunita, kamu bilang aku bukan tandingan anak itu? Lelucon macam apa itu?” tanya Zayden sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri. Kemudian, dia tertawa terbahak-bahak, seolah-olah sudah mendengar lelucon paling lucu di dunia.Zayden memang tidak tahu seberapa tinggi basis kultivasi Owen. Namun, Zayden tahu jelas bahwa Alam Augana merupakan tingkatan yang sangat sulit dicapai praktisi seni bela diri, apalagi bagi orang-orang dari kalangan generasi muda yang masa berkultivasinya masih relatif pendek.Di kalangan generasi muda Tonham Barat, para keturunan keluarga besar yang basis kultivasinya telah mencapai Alam Augana hanya Hugo, Max, dan beberapa orang lainnya. Mereka semua juga merupakan keturunan keluarga besar terkemuka yang memiliki bakat bela diri unggul.Sementara itu, Owen hanyalah seorang wakil presdir yang berstatus rendah, bukanlah keturunan keluarga besar terkemuka. Dinilai dari usia dan status Owen
“Oh, aku mengerti! Nona Yunita, kamu pasti mau melindungi anak itu, makanya kamu sengaja membual, ‘kan?” tanya Zayden.Zayden mengira Owen adalah pacar Yunita. Sekarang, Yunita malah membual dengan mengatakan bahwa basis kultivasi Owen telah mencapai tahap akhir Alam Augana. Setelah memikirkannya secara saksama, dia bisa menebak bahwa Yunita seharusnya sengaja menggertaknya demi melindungi Owen. Dengan begitu, Owen baru tidak akan terluka. Selain itu, dia tidak dapat memikirkan kemungkinan lain lagi.“Yang dikatakan Zayden benar! Basis kultivasinya sudah mencapai tahap awal Alam Augana. Selain Hugo dan Max, nggak ada seorang pun yang merupakan tandingannya. Pecundang itu tidak mungkin mampu mengalahkan Zayden! Yunita, biarpun mau memuji pacarmu, kamu juga harus tahu batasannya,” ejek Amelia.Sangat jelas bahwa Amelia juga berpikiran sama dengan Zayden. Dia mengira Yunita hanya sengaja membual demi melindungi Owen. Selain itu, dia juga belum pernah mendengar ada orang dari kalangan gene
“Nak, mati sana!”Melihat Owen yang menyambut serangannya, ada kilatan dingin yang melintasi wajah Zayden. Berhubung Owen menggunakan energi spiritual, dia tidak dapat merasakan seberapa tinggi basis kultivasi Owen. Namun, dia merasa sangat yakin kekuatan Owen yang paling tinggi baru mencapai Alam Rigana.Sekarang, Owen malah begitu arogan dan berinisiatif untuk menyambut serangannya. Ini tidak ada bedanya dengan menggali lubang kubur sendiri. Zayden tentu saja tidak akan mengampuni Owen. Begitu memikirkan hal ini, dia pun mengerahkan kekuatan penuh supaya bisa langsung mengalahkan Owen dengan satu serangan.“Dasar nggak tahu diri!” cibir Amelia. Dia juga merasa Owen bukanlah tandingan Zayden. Setelah teringat sesuatu, dia menatap Yunita dengan ekspresi yang menantang.Berhubung Yunita jauh lebih unggul darinya dalam aspek mana pun, Amelia selalu merasa cemburu pada Yunita. Dia bahkan selalu berharap bisa mengalahkan Yunita suatu hari nanti. Sekarang, kesempatannya sudah datang. Entah
“Tuan Zayden, aku sudah kasih tahu kamu dari tadi bahwa basis kultivasi Gustari sudah mencapai tahap akhir Alam Augana. Kamu bukanlah tandingannya. Tapi, kamu dan Nona Amelia malah nggak percaya! Sekarang, kalian sudah percaya, ‘kan?” ejek Yunita sambil menatap Zayden dan Amelia dengan penuh peremehan.“Ini ....”Begitu mendengar ucapan Yunita, Zayden dan Amelia segera tersadar. Sebelumnya, mereka mengira Yunita hanya ingin membela Owen sehingga sengaja membual. Sekarang, Owen malah mampu melukai Zayden yang basis kultivasinya telah mencapai tahap awal Alam Augana. Itu berarti kekuatan Owen paling tidak sudah mencapai tahap menengah Alam Augana.Saat ini, Zayden dan Amelia akhirnya mengerti bahwa Yunita bukan sedang membual untuk melindungi Owen. Hanya saja, mereka terlalu sok tahu dan merendahkan kemampuan Owen.“Sial! Kenapa jadi begini ....”Setelah tersadar dari keterkejutan masing-masing, ekspresi Zayden dan Amelia terlihat sangat suram. Mereka benar-benar tidak mengerti kenapa Ow