Share

Bab 2475

Penulis: Jurang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-22 18:00:00
“Nak, bernyali juga kamu! Berhubung kamu begitu ingin mati, akan kukabulkan permintaanmu itu! Pengawal, patahkan kedua kaki anak itu, lalu usir dia!” perintah Max pada dua pengawal di belakangnya.

“Baik!” jawab kedua pengawal itu. Kemudian, mereka segera mencengekeram ke arah Owen dengan kekuatan besar.

“Dasar nggak tahu diri!” dengus Owen.

Baru saja dia hendak bertindak, Yunita sudah terlebih dahulu melangkah maju dan mengadang di hadapan Owen sambil merentangkan kedua tangannya. Dia berseru dengan ekspresi muram, “Coba saja kalau berani!”

Melihat Yunita yang melindungi Owen, kedua pengawal itu langsung terkejut. Mereka tentu saja mengetahui status Yunita dan tidak berani melawannya. Oleh karena itu, mereka mau tak mau menghentikan serangan mereka terhadap Owen agar tidak melukai Yunita secara tidak sengaja.

“Yunita, apa kamu bersikeras mau bermusuhan denganku demi anak itu?” tanya Max sambil menatap Yunita dengan dingin.

“Memangnya kenapa kalau iya? Max, asal kamu tahu, Gustari itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
arifin lipa lebu
Mau berantem aja masih bahas Keluarga Besar Tonham Barat yang Tai Kucing dan Keluarga Mafia Tonham Barat yg Tai Babi. Dan yang aneh nya si Owen geblek malah membiarkan Yunita maju membela nya. Mau adu jotos sambil membaca novel ya Penulis Admin Author yang Tai Kucing dan Tai Babi!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2476

    “Apanya yang nggak ada hubungannya denganku? Yunita, dari semua orang di Tonham Barat, kamu seharusnya tahu jelas kalau aku adalah orang yang paling layak mendampingimu. Kamu itu wanita yang sudah kupilih dan akan menjadi milikku selamanya! Aku akan habisi siapa pun yang berani menodaimu!” ujar Max dengan tampang dingin dan tatapan membunuh.Meskipun sudah ditolak Yunita berkali-kali, Max pada dasarnya berkarakter keras dan mendominasi. Dia sudah menetapkan Yunita sebagai miliknya dan tidak akan membiarkan siapa pun menodai Yunita. Sekarang, Owen yang statusnya sangat rendah malah berhasil mendapatkan Yunita. Jadi, selain merasa cemburu dan marah, dia juga berniat untuk membunuh Owen.“Kamu .... Kata siapa aku ini milikmu? Jangan asal bicara!” bentak Yunita dengan tambah marah. Namun, dia juga merasa sangat tidak berdaya. Bagaimanapun juga, Max memiliki status yang setara dengannya, sedangkan basis kultivasi Max juga melampaui basis kultivasinya. Dengan latar belakang dan kekuatan Kel

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2477

    “Nak, mati sana!” seru Max dengan marah setelah mendengar ucapan arogan Owen. Kemudian, dia tidak bisa lagi menahan amarahnya dan segera menyerang ke arah Owen. Dia hendak langsung menghabisi Owen agar bisa melampiaskan kekesalannya.Mengenai Yunita yang sedang melindungi Owen, Max tentu saja tidak akan melukainya. Bagaimanapun juga, dia harus mempertimbangkan latar belakang Yunita dan juga perasaannya terhadap Yunita. Jadi, dia berencana untuk terlebih dahulu menangkap Yunita. Setelah itu, dia bisa menghabisi Owen yang hanyalah orang biasa berstatus rendah.Namun, sebelum sempat menjalankan rencana indahnya itu, tiba-tiba terjadi perubahan situasi.“Berhenti! Pak Max, kami kemari karena diundang Pak Spencer untuk menghadiri acara bisnis, bukan untuk menyaksikan kamu memamerkan kehebatanmu. Kalau kamu merasa nggak puas pada pacarnya Nona Yunita, selesaikanlah masalah kalian nanti secara pribadi. Tolong jangan merusak acara bisnis ini!” seru seseorang.Selanjutnya, seorang pria berusia

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2478

    “Tuan Max, sebaiknya kita cari saja cara lain untuk menghadapi anak itu setelah acara bisnis ini selesai,” bisik salah seorang pengawal di belakang Max begitu melihat situasinya kurang menguntungkan.“Emm, benar juga,” jawab Max. Dia merasa apa yang dikatakan pengawalnya itu masuk akal. Owen hanyalah seorang pecundang. Setelah acara bisnis ini berakhir, dia akan memiliki banyak kesempatan untuk menghadapi Owen. Jadi, dia tidak perlu terlalu terburu-buru.“Pak Max, selamat datang. Sekarang, acara bisnisnya akan segera dimulai. Aku harap kamu bisa menyudahi masalah ini demi menghormatiku,” ujar Spencer sambil melangkah maju untuk menengahi masalah ini.Sebagai penyelenggara acara ini, Spencer tentu saja tidak berharap Max dan Owen berkelahi, lalu merusak acara bisnis ini. Akan sangat bagus apabila kedua belah pihak dapat langsung mengakhiri masalah ini.“Emm, aku akan mengakhiri masalah ini demi menghormatimu,” jawab Max sambil mengangguk. Kemudian, dia menoleh ke arah Owen dan mendengus

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2479

    “Pak Gustari, aku nggak ngerti apa maksudmu,” jawab Caden dengan ekspresi yang agak aneh setelah merasakan tatapan tajam Owen. Meskipun merasa yakin Owen hanyalah orang biasa yang statusnya rendah, entah kenapa tatapan Owen terasa sangat mengintimidasi dan berbahaya sehingga dia merasa agak takut.“Baguslah kalau kamu nggak ngerti!” dengus Owen. Meskipun bisa menebak niat Caden, itu tetap hanyalah tebakannya. Ditambah dengan Caden adalah pacarnya Madeline, dia akhirnya tidak mempermasalahkan hal sepele ini dengan Caden. Bagaimanapun juga, kesannya terhadap Madeline lumayan bagus dan dia juga ingin menghormati Yunita.‘Anak sialan! Arogan banget dia!’ umpat Caden dalam hati. Saat Owen memalingkan wajah, dia baru merasa agak lega dan tiba-tiba tersadar. Status Owen masih jauh lebih rendah darinya. Selain itu, basis kultivasinya juga tidak rendah. Untuk apa dia takut pada Owen? Bukannya dirinya terlalu bodoh? Begitu memikirkan hal ini, dia pun menjadi marah karena malu. Namun, semuanya su

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2480

    “Ternyata memang ada bahan obat spiritual! Lagian, harganya juga nggak mahal,” gumam Owen sambil mengangguk puas setelah melihat harga ke-15 bahan obat itu. Kali ini, dia sengaja menghadiri acara bisnis ini karena Yunita mengatakan bahwa akan ada bahan obat spiritual yang dijual. Berhubung kenyataannya juga begitu, kedatangannya hari ini pun tidak sia-sia.Saat mengikuti lelang penjualan di Kota Loram dulu, Owen pernah membeli sebuah snow lotus dengan harga 1,2 triliun. Sementara itu, 2 buah ginseng liar berusia 500 tahun ini hanya dijual dengan harga 400-an miliar. Apalagi 3 bahan obat spiritual yang manfaatnya lebih bagus itu, harganya tidak terlalu mahal dan tidak mencapai 600 miliar. Setidaknya, harga bahan obat ini tidak melewati ekspektasinya.“Manfaat 2 buah ginseng liar berusia 500 tahun dan 3 buah bahan obat spiritual ini lumayan juga ....”Tepat pada saat Owen tenggelam dalam pikirannya, orang lainnya juga telah selesai membaca manfaat semua bahan obat yang dijual hari ini. K

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2481

    “Pak Gustari, jangan bercanda! Jumlah semua bahan obat ini paling nggak mencapai 4 triliun. Kamu hanyalah seorang wakil presdir. Memangnya kamu sanggup membelinya?” tanya Caden sambil menatap Owen dengan penuh peremehan.Di antara semua orang yang ada di lokasi ini, hanya Caden dan Madeline yang sudah mengenal Owen terlebih dahulu selain Yunita. Mereka juga paling paham mengenai situasi dan latar belakang Owen. Setahu Caden, Owen hanyalah seorang wakil presdir dari sebuah perusahaan kecil di Tonham Selatan. Dengan status Owen yang rendah, dia merasa total aset yang dimiliki Owen seharusnya bahkan tidak mencapai 40 miliar.Namun, Owen malah mengatakan ingin membeli semua bahan obat yang jumlahnya sekitar 4 triliun itu. Dia tentu saja tidak akan memercayai ucapan Owen.“Betul! Nak, kalau nggak sanggup beli, cepat keluar! Jangan mengacau di sini! Kalau nggak, jangan salahkan kami bertindak kasar terhadapmu!”Begitu mendengar ucapan Caden, semua orang langsung tersadar. Kemudian, mereka me

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2482

    “Siapa bilang aku nggak sanggup beli?” dengus Owen. Kemudian, baru saja dia hendak mengatakan sesuatu, Spencer pun berjalan turun dari panggung.“Pak Gustari, kamu mungkin hanyalah seorang amatir sehingga nggak paham tentang situasi bahan obat. Tapi, bahan obat punya jenis dan manfaat yang berbeda-beda. Meski kamu benar-benar mampu beli semua bahan obat ini, itu juga nggak berguna bagimu. Menurutku, sebaiknya kamu beli salah satu bahan obat berumur sekitar 300 tahun dulu. Manfaatnya juga sangat bagus kok,” ujar Spencer dengan sopan.Dengan status Owen yang rendah, Spencer juga merasa Owen tidak mungkin mampu membeli bahan obat berharga ini. Namun, sebagai penyelenggara acara ini, dia juga tidak mungkin bersikap kurang ajar kepada Owen seperti orang lainnya.Selain itu, Owen adalah pacarnya Yunita. Dengan adanya dukungan Yunita, meskipun Owen tidak mampu membeli bahan-bahan obat yang harganya ratusan miliar, setidaknya dia mampu membeli sebuah bahan obat berumur 300 tahun yang lebih mur

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2483

    “Apa yang dikatakan Pak Max benar. Harga bahan-bahan obat ini sangat mahal dan totalnya paling nggak mencapai 4 triliun. Bahkan hanya ada beberapa di antara kami yang mampu membeli semua bahan obat itu sekaligus! Nak, kalau kamu masih lanjut mengacau, jangan salahkan kami bertindak kasar!”Orang lainnya juga sangat menyetujui pendapat Max. Mereka adalah keturunan keluarga hebat yang aset keluarganya mencapai puluhan triliun. Namun, aset mereka rata-rata adalah aset tidak lancar. Baik mereka maupun Max dan Yunita juga tidak mungkin mampu mengeluarkan dana sebesar itu dengan mudah.Jika bahkan mereka juga tidak mampu membeli bahan obat sebanyak ini, apalagi Owen yang hanyalah seorang wakil presdir perusahaan kecil. Mereka semua yakin bahwa Owen pasti berniat untuk mengacau.“Kalian mungkin nggak sanggup, tapi itu nggak berarti aku juga nggak sanggup. Pak Spencer, langsung gesek saja!” cibir Owen. Tidak ada gunanya dia berdebat dengan orang-orang ini. Begitu Spencer menggesek kartunya, se

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3129

    “Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3128

    “Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3127

    “Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3126

    “Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3125

    Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

DMCA.com Protection Status