Share

Bab 2479

Penulis: Jurang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-23 18:00:00
“Pak Gustari, aku nggak ngerti apa maksudmu,” jawab Caden dengan ekspresi yang agak aneh setelah merasakan tatapan tajam Owen. Meskipun merasa yakin Owen hanyalah orang biasa yang statusnya rendah, entah kenapa tatapan Owen terasa sangat mengintimidasi dan berbahaya sehingga dia merasa agak takut.

“Baguslah kalau kamu nggak ngerti!” dengus Owen. Meskipun bisa menebak niat Caden, itu tetap hanyalah tebakannya. Ditambah dengan Caden adalah pacarnya Madeline, dia akhirnya tidak mempermasalahkan hal sepele ini dengan Caden. Bagaimanapun juga, kesannya terhadap Madeline lumayan bagus dan dia juga ingin menghormati Yunita.

‘Anak sialan! Arogan banget dia!’ umpat Caden dalam hati. Saat Owen memalingkan wajah, dia baru merasa agak lega dan tiba-tiba tersadar. Status Owen masih jauh lebih rendah darinya. Selain itu, basis kultivasinya juga tidak rendah. Untuk apa dia takut pada Owen? Bukannya dirinya terlalu bodoh? Begitu memikirkan hal ini, dia pun menjadi marah karena malu. Namun, semuanya su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
good novv04
kontol lah..berbelit2...penjelasan berulang2..kyk yg baca anak Tk...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2480

    “Ternyata memang ada bahan obat spiritual! Lagian, harganya juga nggak mahal,” gumam Owen sambil mengangguk puas setelah melihat harga ke-15 bahan obat itu. Kali ini, dia sengaja menghadiri acara bisnis ini karena Yunita mengatakan bahwa akan ada bahan obat spiritual yang dijual. Berhubung kenyataannya juga begitu, kedatangannya hari ini pun tidak sia-sia.Saat mengikuti lelang penjualan di Kota Loram dulu, Owen pernah membeli sebuah snow lotus dengan harga 1,2 triliun. Sementara itu, 2 buah ginseng liar berusia 500 tahun ini hanya dijual dengan harga 400-an miliar. Apalagi 3 bahan obat spiritual yang manfaatnya lebih bagus itu, harganya tidak terlalu mahal dan tidak mencapai 600 miliar. Setidaknya, harga bahan obat ini tidak melewati ekspektasinya.“Manfaat 2 buah ginseng liar berusia 500 tahun dan 3 buah bahan obat spiritual ini lumayan juga ....”Tepat pada saat Owen tenggelam dalam pikirannya, orang lainnya juga telah selesai membaca manfaat semua bahan obat yang dijual hari ini. K

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2481

    “Pak Gustari, jangan bercanda! Jumlah semua bahan obat ini paling nggak mencapai 4 triliun. Kamu hanyalah seorang wakil presdir. Memangnya kamu sanggup membelinya?” tanya Caden sambil menatap Owen dengan penuh peremehan.Di antara semua orang yang ada di lokasi ini, hanya Caden dan Madeline yang sudah mengenal Owen terlebih dahulu selain Yunita. Mereka juga paling paham mengenai situasi dan latar belakang Owen. Setahu Caden, Owen hanyalah seorang wakil presdir dari sebuah perusahaan kecil di Tonham Selatan. Dengan status Owen yang rendah, dia merasa total aset yang dimiliki Owen seharusnya bahkan tidak mencapai 40 miliar.Namun, Owen malah mengatakan ingin membeli semua bahan obat yang jumlahnya sekitar 4 triliun itu. Dia tentu saja tidak akan memercayai ucapan Owen.“Betul! Nak, kalau nggak sanggup beli, cepat keluar! Jangan mengacau di sini! Kalau nggak, jangan salahkan kami bertindak kasar terhadapmu!”Begitu mendengar ucapan Caden, semua orang langsung tersadar. Kemudian, mereka me

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2482

    “Siapa bilang aku nggak sanggup beli?” dengus Owen. Kemudian, baru saja dia hendak mengatakan sesuatu, Spencer pun berjalan turun dari panggung.“Pak Gustari, kamu mungkin hanyalah seorang amatir sehingga nggak paham tentang situasi bahan obat. Tapi, bahan obat punya jenis dan manfaat yang berbeda-beda. Meski kamu benar-benar mampu beli semua bahan obat ini, itu juga nggak berguna bagimu. Menurutku, sebaiknya kamu beli salah satu bahan obat berumur sekitar 300 tahun dulu. Manfaatnya juga sangat bagus kok,” ujar Spencer dengan sopan.Dengan status Owen yang rendah, Spencer juga merasa Owen tidak mungkin mampu membeli bahan obat berharga ini. Namun, sebagai penyelenggara acara ini, dia juga tidak mungkin bersikap kurang ajar kepada Owen seperti orang lainnya.Selain itu, Owen adalah pacarnya Yunita. Dengan adanya dukungan Yunita, meskipun Owen tidak mampu membeli bahan-bahan obat yang harganya ratusan miliar, setidaknya dia mampu membeli sebuah bahan obat berumur 300 tahun yang lebih mur

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2483

    “Apa yang dikatakan Pak Max benar. Harga bahan-bahan obat ini sangat mahal dan totalnya paling nggak mencapai 4 triliun. Bahkan hanya ada beberapa di antara kami yang mampu membeli semua bahan obat itu sekaligus! Nak, kalau kamu masih lanjut mengacau, jangan salahkan kami bertindak kasar!”Orang lainnya juga sangat menyetujui pendapat Max. Mereka adalah keturunan keluarga hebat yang aset keluarganya mencapai puluhan triliun. Namun, aset mereka rata-rata adalah aset tidak lancar. Baik mereka maupun Max dan Yunita juga tidak mungkin mampu mengeluarkan dana sebesar itu dengan mudah.Jika bahkan mereka juga tidak mampu membeli bahan obat sebanyak ini, apalagi Owen yang hanyalah seorang wakil presdir perusahaan kecil. Mereka semua yakin bahwa Owen pasti berniat untuk mengacau.“Kalian mungkin nggak sanggup, tapi itu nggak berarti aku juga nggak sanggup. Pak Spencer, langsung gesek saja!” cibir Owen. Tidak ada gunanya dia berdebat dengan orang-orang ini. Begitu Spencer menggesek kartunya, se

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2484

    “Ini ....”Begitu melihat transaksi ini berhasil, Spencer pun tercengang. Sangat jelas bahwa dia tidak menyangka Owen benar-benar mampu mengeluarkan dana sebesar 4 triliun. Dia langsung mematung untuk beberapa saat.“Pak Spencer, gimana? Transaksinya gagal, ‘kan? Aku tahu akhirnya pasti akan begitu! Dia hanya sok hebat! Berhubung kedoknya sudah terbongkar, aku mau tahu apa lagi yang bisa dikatakannya!” ujar Max sambil tersenyum sinis. Ada niat membunuh yang juga melintasi matanya.Tadi, mereka semua sudah sepakat. Jika Owen tidak mampu membeli semua bahan obat itu, tidak akan ada orang yang menghalanginya untuk menghadapi Owen. Setelah melihat Spencer yang melongo, dia pun mengira transaksi itu gagal. Jadi, dia tidak perlu bersikap sungkan lagi dan hendak melambaikan tangannya untuk mengisyaratkan kedua pengawalnya menangkap Owen.Namun, bayangan selalu terasa indah, sedangkan kenyataan sangatlah kejam. Sebelum Max sempat memberi perintah, hal yang sangat mengejutkannya pun terjadi.“B

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2485

    “Kenapa jadi begini ....”Di sisi lain, Caden langsung merasa bagaikan sudah disambar petir. Sebelumnya, dia sudah mengetahui bahwa Owen hanyalah seorang wakil presdir dari perusahaan kecil. Dengan status Owen yang rendah, dia benar-benar tidak mengerti kenapa Owen mampu mengeluarkan uang sebesar 4 triliun. Jika bukan karena menyaksikannya sendiri, dia tidak akan percaya ini adalah kenyataan.“Sial! Kok anak itu mampu melakukannya ...,” gumam Max sambil mengepalkan kedua tangannya. Ekspresinya terlihat sangat suram.Awalnya, Max masih berharap dirinya bisa memberi pelajaran pada Owen begitu transaksi ini gagal. Tak disangka, orang yang akhirnya malu malah adalah dirinya sendiri. Terutama setelah berulang kali mengejek Owen sebelumnya dan juga membuat kesepakatan dengan semua orang untuk menghukum Owen. Dia merasa dirinya seperti orang bodoh yang sedang menghibur dirinya sendiri. Saat ini, dia merasa sangat malu dan berharap bisa langsung ditelan bumi.Orang yang malu bukan hanya Max, t

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2486

    “Nak, kamu nggak boleh beli begitu banyak bahan obat!” seru Max setelah tersadar kembali dari keterkejutannya.Saat ini, basis kultivasinya telah mencapai tahap menengah Alam Augana dan kekuatannya tidak kalah jauh dari Hugo. Kali ini, dia sengaja datang karena ingin membeli sebuah bahan obat spiritual yang cocok dengannya agar bisa meningkatkan basis kultivasinya. Dia ingin melampaui Hugo secepat mungkin. Berhubung masih lebih muda 3-4 tahun dari Hugo, dia pasti akan menjadi orang terhebat dari generasi muda Tonha Barat begitu basis kultivasinya melampaui Hugo. Ini merupakan impiannya selama ini. Namun, ketiga bahan obat spiritual yang dijual hari ini malah jatuh ke tangan Owen. Dia tentu saja merasa tidak rela.“Benar! Nak, kami datang kemari untuk beli bahan obat. Kalau kamu beli semua bahan obatnya, bagaimana dengan kami?”Orang lainnya juga mulai bersuara karena tidak berharap Owen membeli semua bahan obatnya.“Lucu banget! Tadi, yang bilang aku nggak mampu beli semua bahan obatn

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2487

    “Nak, ini permintaanmu sendiri ya! Berhubung kamu begitu nggak tahu diri, jangan salahkan aku lagi!” seru Max dengan marah setelah diremehkan oleh Owen. Dia pun tidak lagi berbicara omong kosong dan langsung mengumpulkan energi sejatinya untuk menyerang Owen.“Tunggu!”“Sebentar!”Saat Max hendak menyerang Owen, tiba-tiba terdengar teriakan dua orang. Salah satunya adalah suara Yunita. Dia melangkah maju dan mengadang di depan Owen tepat waktu untuk mencegah Max menyerang Owen. Suara yang satu lagi adalah milik Sean. Dia berjalan keluar dengan cepat dari kerumunan.“Sean, lagi-lagi kamu! Apa maksudmu? Apa kamu mau bela anak ini lagi dan bermusuhan denganku?” tanya Max sambil menatap Sean dengan dingin.Berhubung Owen adalah pacarnya Yunita, wajar saja Yunita membela Owen. Namun, Sean yang tidak memiliki hubungan apa pun dengan Owen malah berulang kali mencegahnya menyerang Owen. Jadi, dia mau tak mau merasa marah.“Pak Max, aku nggak berniat untuk bermusuhan denganmu. Aku hanya mau men

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3129

    “Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3128

    “Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3127

    “Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3126

    “Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3125

    Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

DMCA.com Protection Status