“Apa yang dikatakan Pak Max benar. Harga bahan-bahan obat ini sangat mahal dan totalnya paling nggak mencapai 4 triliun. Bahkan hanya ada beberapa di antara kami yang mampu membeli semua bahan obat itu sekaligus! Nak, kalau kamu masih lanjut mengacau, jangan salahkan kami bertindak kasar!”Orang lainnya juga sangat menyetujui pendapat Max. Mereka adalah keturunan keluarga hebat yang aset keluarganya mencapai puluhan triliun. Namun, aset mereka rata-rata adalah aset tidak lancar. Baik mereka maupun Max dan Yunita juga tidak mungkin mampu mengeluarkan dana sebesar itu dengan mudah.Jika bahkan mereka juga tidak mampu membeli bahan obat sebanyak ini, apalagi Owen yang hanyalah seorang wakil presdir perusahaan kecil. Mereka semua yakin bahwa Owen pasti berniat untuk mengacau.“Kalian mungkin nggak sanggup, tapi itu nggak berarti aku juga nggak sanggup. Pak Spencer, langsung gesek saja!” cibir Owen. Tidak ada gunanya dia berdebat dengan orang-orang ini. Begitu Spencer menggesek kartunya, se
“Ini ....”Begitu melihat transaksi ini berhasil, Spencer pun tercengang. Sangat jelas bahwa dia tidak menyangka Owen benar-benar mampu mengeluarkan dana sebesar 4 triliun. Dia langsung mematung untuk beberapa saat.“Pak Spencer, gimana? Transaksinya gagal, ‘kan? Aku tahu akhirnya pasti akan begitu! Dia hanya sok hebat! Berhubung kedoknya sudah terbongkar, aku mau tahu apa lagi yang bisa dikatakannya!” ujar Max sambil tersenyum sinis. Ada niat membunuh yang juga melintasi matanya.Tadi, mereka semua sudah sepakat. Jika Owen tidak mampu membeli semua bahan obat itu, tidak akan ada orang yang menghalanginya untuk menghadapi Owen. Setelah melihat Spencer yang melongo, dia pun mengira transaksi itu gagal. Jadi, dia tidak perlu bersikap sungkan lagi dan hendak melambaikan tangannya untuk mengisyaratkan kedua pengawalnya menangkap Owen.Namun, bayangan selalu terasa indah, sedangkan kenyataan sangatlah kejam. Sebelum Max sempat memberi perintah, hal yang sangat mengejutkannya pun terjadi.“B
“Kenapa jadi begini ....”Di sisi lain, Caden langsung merasa bagaikan sudah disambar petir. Sebelumnya, dia sudah mengetahui bahwa Owen hanyalah seorang wakil presdir dari perusahaan kecil. Dengan status Owen yang rendah, dia benar-benar tidak mengerti kenapa Owen mampu mengeluarkan uang sebesar 4 triliun. Jika bukan karena menyaksikannya sendiri, dia tidak akan percaya ini adalah kenyataan.“Sial! Kok anak itu mampu melakukannya ...,” gumam Max sambil mengepalkan kedua tangannya. Ekspresinya terlihat sangat suram.Awalnya, Max masih berharap dirinya bisa memberi pelajaran pada Owen begitu transaksi ini gagal. Tak disangka, orang yang akhirnya malu malah adalah dirinya sendiri. Terutama setelah berulang kali mengejek Owen sebelumnya dan juga membuat kesepakatan dengan semua orang untuk menghukum Owen. Dia merasa dirinya seperti orang bodoh yang sedang menghibur dirinya sendiri. Saat ini, dia merasa sangat malu dan berharap bisa langsung ditelan bumi.Orang yang malu bukan hanya Max, t
“Nak, kamu nggak boleh beli begitu banyak bahan obat!” seru Max setelah tersadar kembali dari keterkejutannya.Saat ini, basis kultivasinya telah mencapai tahap menengah Alam Augana dan kekuatannya tidak kalah jauh dari Hugo. Kali ini, dia sengaja datang karena ingin membeli sebuah bahan obat spiritual yang cocok dengannya agar bisa meningkatkan basis kultivasinya. Dia ingin melampaui Hugo secepat mungkin. Berhubung masih lebih muda 3-4 tahun dari Hugo, dia pasti akan menjadi orang terhebat dari generasi muda Tonha Barat begitu basis kultivasinya melampaui Hugo. Ini merupakan impiannya selama ini. Namun, ketiga bahan obat spiritual yang dijual hari ini malah jatuh ke tangan Owen. Dia tentu saja merasa tidak rela.“Benar! Nak, kami datang kemari untuk beli bahan obat. Kalau kamu beli semua bahan obatnya, bagaimana dengan kami?”Orang lainnya juga mulai bersuara karena tidak berharap Owen membeli semua bahan obatnya.“Lucu banget! Tadi, yang bilang aku nggak mampu beli semua bahan obatn
“Nak, ini permintaanmu sendiri ya! Berhubung kamu begitu nggak tahu diri, jangan salahkan aku lagi!” seru Max dengan marah setelah diremehkan oleh Owen. Dia pun tidak lagi berbicara omong kosong dan langsung mengumpulkan energi sejatinya untuk menyerang Owen.“Tunggu!”“Sebentar!”Saat Max hendak menyerang Owen, tiba-tiba terdengar teriakan dua orang. Salah satunya adalah suara Yunita. Dia melangkah maju dan mengadang di depan Owen tepat waktu untuk mencegah Max menyerang Owen. Suara yang satu lagi adalah milik Sean. Dia berjalan keluar dengan cepat dari kerumunan.“Sean, lagi-lagi kamu! Apa maksudmu? Apa kamu mau bela anak ini lagi dan bermusuhan denganku?” tanya Max sambil menatap Sean dengan dingin.Berhubung Owen adalah pacarnya Yunita, wajar saja Yunita membela Owen. Namun, Sean yang tidak memiliki hubungan apa pun dengan Owen malah berulang kali mencegahnya menyerang Owen. Jadi, dia mau tak mau merasa marah.“Pak Max, aku nggak berniat untuk bermusuhan denganmu. Aku hanya mau men
“Kenapa? Pak Gustari, semua bahan obat itu punya jenis dan manfaat yang berbeda. Kalau hanya untuk meningkatkan basis kultivasi, kamu juga nggak memerlukan bahan obat sebanyak itu. Asalkan kamu bersedia menjual sebuah bahan obat spiritual kepadaku, anggap saja aku berutang budi padamu. Kelak, aku pasti akan membantumu kalau kamu butuh bantuanku,” ujar Sean dengan serius.Meskipun tidak tahu alasan kenapa Owen membeli bahan obat sebanyak itu, dia tahu jelas bahwa Owen hanya memerlukan 1-2 buah bahan obat untuk meningkatkan basis kultivasi atau menjaga kesehatannya. Jadi, tidak masalah meskipun Owen menjual sebuah bahan obat spiritual kepadanya.Selain itu, semua orang sudah merasa sangat tidak senang karena Owen membeli semua bahan obatnya. Berhubung sebagian besar orang-orang ini adalah keturunan keluarga terhormat dan Owen juga adalah pacarnya Yunita, mereka memang tidak mungkin melakukan sesuatu pada Owen secara terang-terangan.Namun, Max berbeda. Sebagai orang yang berkecimpung dal
“Apa? Nona Yunita, kamu bilang pil yang dijual Grup Ora bisa membantu meningkatkan basis kultivasi praktisi seni bela diri? Serius?” tanya Sean dengan terkejut. Dia baru mengerti kenapa Owen membeli begitu banyak bahan obat. Ternyata Grup Ora bisa menggunakan bahan-bahan obat ini untuk memurnikan pil yang bisa meningkatkan basis kultivasi praktisi seni bela diri. Hal ini benar-benar sangat luar biasa!Orang yang terkejut bukan hanya Sean, tetapi juga semua orang yang ada di lokasi. Mereka saling memandang dengan ragu karena tidak tahu apakah yang dikatakan Yunita benar atau tidak.“Tentu saja! Kata kakakku, pil peningkat energi sejati bukan hanya bisa meningkatkan basis kultivasi praktisi seni bela diri dan kecepatan kultivasi, juga bisa meningkatkan peluang praktisi seni bela diri untuk menerobos hambatan kultivasi. Sebelumnya, aku juga pernah mengonsumsi pil itu beberapa kali. Manfaatnya bahkan jauh lebih bagus daripada langsung mengonsumsi bahan obat,” jawab Yunita sambil mengangguk
“Yang dikatakan Pak Sean benar! Nona Yunita, pil yang dijual Grup Ora bukanlah obat mujarab. Mana mungkin pil-pil itu bisa meningkatkan peluang praktisi seni bela diri untuk menerobos hambatan kultivasi? Yang kamu katakan sudah berlebihan!”Setelah mendengar ucapan Sean, semua orang juga mulai bersuara. Pemikiran mereka kurang lebih sama dengan Sean. Jadi, mereka juga tidak percaya bahwa pil yang dijual Grup Ora memiliki manfaat yang begitu hebat. Ditambah dengan Owen adalah “pacar” Yunita, mereka menebak bahwa Yunita seharusnya sedang membela Owen dan sengaja melebih-lebihkan manfaat obat Grup Ora.“Aku nggak bercanda atau melebih-lebihkannya! Yang kubilang itu kenyataan!” seru Yunita dengan kesal. Dia yang biasanya sangat tinggi hati tentu saja tidak terima diragukan oleh orang-orang. Kemudian, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan menatap Owen sambil berkata, “Gustari, kamu itu wakil presdir Grup Ora. Kamu pasti punya pil-pil yang dijual perusahaan kalian, ‘kan? Berhubung mereka nggak