“Begitu mendengar rumor itu, aku langsung membawa orang untuk pergi menyelidikinya secara mendetail. Menurut hasil penyelidikanku, rumor ini disebarkan oleh orang-orang dari dunia mafia. Seharusnya ada orang yang sengaja menyebarkan rumor ini,” jelas Morgan secara singkat.“Apa? Jangan-jangan ... ini ulah Ketua Mafia Tonham Selatan?” tanya Dirga. Sebelumnya, dia masih merasa agak bingung kenapa rumor ini bisa muncul secepat itu, padahal Maggie baru satu hari pindah ke rumah Owen. Setelah mengetahui rumor ini disebarkan oleh orang-orang dari dunia mafia, dia pun segera tersadar bahwa masalah ini pasti berkaitan dengan Ketua Mafia Tonham Selatan.“Emm, mungkin saja ...,” jawab Morgan sambil mengangguk. Dia juga merasa hal ini sangat aneh, makanya dia sengaja menyelidikinya.Kenyataan membuktikan bahwa memang ada orang yang sengaja menyebarkan rumor ini. Namun, Morgan tidak menemukan bukti apakah ini adalah ulah Ketua Mafia Tonham Selatan atau bukan. Jadi, dia juga tidak bisa memastikanny
“Yang kamu bilang memang benar. Tapi, masalah ini berkaitan dengan reputasi Maggie dan Keluarga Lisano. Kalau kita membiarkan Maggie terus tinggal bersama Owen dan rumor ini lanjut menyebar, konsekuensinya nggak akan terbayangkan!” jawab Kartha dengan kening berkerut.“Nggak masalah kok. Itu hanyalah rumor nggak berdasar. Om Kartha, hubungan Keluarga Lisano dengan Ketua Mafia Tonham Selatan pada dasarnya memang nggak akur. Cepat atau lambat, kita pasti harus berhadapan secara langsung. Dengan adanya Owen, setidaknya dia masih bisa mengekang Ketua Mafia Tonham Selatan.”“Sebaliknya, kalau Ketua Mafia Tonham Selatan berhasil menjatuhkan Owen dan merebut Grup Ora, selanjutnya Ketua Mafia Tonham Selatan pasti akan menyerang kita. Setelah mempertimbangkan keseluruhan situasinya, aku rasa Keluarga Lisano seharusnya mencari cara untuk melindungi Owen sebaik mungkin. Kita nggak boleh membiarkan Ketua Mafia Tonham Selatan mencelakai Owen hanya karena sebuah rumor nggak berdasar,” ujar Dirga.Di
“Ini ....” Dirga pun tidak bisa membantah. Dia tahu apa yang dikatakan Kartha memang masuk akal. Dendam di antara Owen dan Ketua Mafia Tonham Selatan sangat mendalam. Selain itu, pengaruh dan keuntungan yang bisa dihasilkan Grup Ora juga sangat besar. Meskipun Keluarga Lisano mengekang Ketua Mafia Tonham Selatan dengan adanya Maggie, Ketua Mafia Tonham Selatan juga tidak mungkin menyerah dengan begitu saja.Apabila sudah tidak memiliki pilihan lain, Ketua Mafia Tonham Selatan berkemungkinan besar akan menghadapi Maggie juga. Dengan begitu, Maggie akan ikut terseret dalam bahaya dan nyawanya juga mungkin melayang.“Om Kartha, sebaiknya, kita biarkan saja Maggie yang memutuskan hal ini,” ujar Dirga setelah berpikir sejenak. Demi membalas kebaikan Owen, Dirga sangat ingin membiarkan Maggie lanjut tinggal bersama kelompok Owen agar bisa membantu Owen mengekang Ketua Mafia Tonham Selatan. Namun, hal ini juga akan membahayakan nyawa Maggie dan dia tentu saja tidak ingin terjadi sesuatu pad
Malam ini, Archie mengendarai mobil sport bernilai miliaran yang dimilikinya ke sebuah klub pribadi mewah kelas atas. Tadi, dia bukan hanya tidak mendapatkan pil kusuma, malah berulang kali ditegur oleh Kartha. Jadi, suasana hatinya lumayan buruk. Dia datang ke klub ini karena ingin melampiaskan kekesalannya dengan minum-minum.Di sebuah ruang privat mewah di lantai atas, ada dua pemuda beraura mengesankan yang sedang mendiskusikan sesuatu. Kedua pemuda ini tidak lain adalah Austin dan Aaron. Sebelumnya, Austin pernah mengusulkan untuk menggunakan Archie memecah belah Keluarga Lisano. Sementara itu, Aaron disuruh Ketua Mafia Tonham Selatan untuk membantu Austin. Saat ini, mereka sedang berdiskusi tentang bagaimana cara menghadapi Archie.“Eh, bukannya itu Archie?” tanya Austin sambil menatap ke bawah dari dinding kaca. Dia kebetulan melihat Archie yang sedang berjalan keluar dari mobil.“Benar! Nggak disangka, dia malah tiba-tiba muncul waktu kita lagi diskusi bagaimana cara menghadap
“Austin?” tanya Archie dengan kening berkerut setelah melihat kemunculan Austin.Di acara penjualan Grup Ora sebelumnya, Archie sudah mengetahui bahwa Keluarga Stewart bermusuhan dengan Owen. Namun, Owen pernah mempermalukan Archie di acara penjualan tersebut. Jadi, dia tidak memiliki kesan baik terhadap Owen. Meskipun tahu hubungan di antara Keluarga Stewart dan Owen kurang bagus, dia juga tidak peduli.“Tuan Archie, aku baru saja pesan sebuah ruang privat dan mau bersenang-senang di sana. Berhubung sudah kebetulan ketemu di sini, bagaimana kalau kita minum bareng?” undang Austin.“Umm ....” Archie pun merasa agak bingung.Keluarga Stewart juga merupakan keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan seperti Keluarga Lisano. Meskipun kedua keluarga tidak menjalin persahabatan, mereka juga tidak memiliki konflik. Oleh karena itu, Archie tidak merasa ada yang aneh dengan ajakan Austin dan juga tidak mewaspadainya.“Oke! Kalau begitu, aku ikut,” jawab Archie sambil mengangguk. Kali ini, dia
“Nggak! Om Dirga bisa menebak ini adalah ulah Ketua Mafia Tonham Selatan. Dia nggak berencana untuk menyuruh Maggie kembali ke rumah,” jawab Archie sambil menggeleng.Archie awalnya tidak ingin mendiskusikan hal ini dengan Austin. Namun, dia sudah minum cukup banyak dan pengaruh alkoholnya telah bekerja. Ditambah dengan Austin yang sengaja menyanjungnya, kesan baiknya terhadap Austin pun bertambah besar.“Ternyata begitu ...,” gumam Austin sambil tersenyum sinis. Sebelumnya, dia juga merasa rencana Ketua Mafia Tonham Selatan ini tidak terlalu bagus. Bagaimanapun juga, Keluarga Lisano tidaklah bodoh dan belum tentu terjebak.Kenyataan membuktikan bahwa tebakan Austin memang tepat. Dirga tahu bahwa ini semua adalah jebakan Ketua Mafia Tonham Selatan. Untungnya, Austin sudah menyiapkan rencana lain. Jadi, tidak masalah juga meskipun rencana Ketua Mafia Tonham Selatan gagal.“Tuan Austin, apa katamu tadi?” tanya Archie sambil menatap Austin dengan bingung karena tidak mendengar jelas guma
“Ada apa itu?” tanya Archie dengan heran.“Nggak tahu, ayo kita periksa!” jawab Austin sambil menggeleng. Meskipun berkata begitu, dia tahu jelas bahwa Aaron seharusnya sudah mulai menjalankan rencana mereka.“Oke!” jawab Archie. Dia tidak mencurigai apa pun dan berjalan keluar bersama Austin.Di lokasi yang tidak jauh dari ruang privat Austin dan Archie.Pada saat ini, Aaron membawa beberapa bawahannya untuk mengepung seorang wanita cantik yang mengenakan seragam pelayan. Wanita itu terlihat baru berumur sekitar 23-24 tahun dan memiliki paras yang sangat cantik. Kecantikannya hanya kalah sedikit dari kelompok Theresa dan Maggie. Selain itu, dia juga memiliki tubuh yang sangat bagus. Seragam pas badan dan rok pendek yang dikenakannya menunjukkan dengan jelas lekuk tubuhnya yang seksi.Wanita ini terlihat polos, tetapi juga sedikit seksi. Keunikannya itu memiliki daya tarik yang sangat mematikan bagi pria. Begitu melihat penampilan wanita itu, Archie dan Austin langsung tertegun saking
“Kamu .... Aaron, jangan terlalu arogan!” seru Austin dengan marah setelah mendengar ancaman Aaron.“Tuan, aku mohon tolonglah aku ...,” seru wanita itu dengan gembira. Begitu melihat ada yang membelanya, dia langsung melepaskan diri dari cengkeraman Aaron dan berlari ke sisi Austin.“Ini ....” Austin hendak mengatakan sesuatu, tetapi merasa agak ragu. Dia berlagak seolah-olah merasa sangat takut pada Aaron, tetapi diam-diam melirik ke arah Archie yang berdiri di belakangnya.Sangat jelas bahwa ini adalah perangkap yang disiapkan Austin dan Aaron untuk Archie. Sesuai dugaan, Archie langsung melangkah maju.“Cantik, jangan khawatir. Selama ada aku, aku nggak akan membiarkan Aaron melukaimu,” ujar Archie dengan ekspresi dingin dan sombong.Keluarga Lisano merupakan pemimpin keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan. Sebagai keturunan inti Keluarga Lisano, Archie sedikit banyaknya berpegang teguh pada keadilan. Selain itu, hubungan di antara Keluarga Lisano dengan Ketua Mafia Tonham Sela