“Hanya dengan mengandalkan kekuatan Keluarga Stewart? Konyol banget! Aku mau tahu apa yang bisa dilakukan Keluarga Stewart terhadap Keluarga Lisano!” cibir Dirga sambil menatap Samuel dengan penuh peremehan.“Oke, ini pilihanmu sendiri ya. Berhubung begitu, jangan salahkan aku!” seru Samuel dengan marah. Kemudian, dia memberi perintah pada Fandy dan Ivan, “Om Fandy, Om Ivan, berilah pelajaran pada Dirga supaya dia tahu kehebatan Keluarga Stewart!”“Baik!” Fandy dan Ivan mengiakan, lalu melangkah keluar. Kemudian, mereka langsung memancarkan energi sejati berkekuatan Alam Tigana agar bisa mengintimidasi Dirga dan sekelompok ahli Keluarga Lisano.“Dirga, pihak kalian cuma ada Pak Harkim yang merupakan petarung Alam Tigana. Aku mau tahu apa yang bisa kamu lakukan untuk melawanku!” cibir Samuel. Dia terlihat sangat sombong, seolah-olah pihak Keluarga Stewart pasti menang.Kenyataannya memang begitu. Petarung Alam Tigana merupakan petarung terunggul yang tidak bisa ditandingi di Tonham Sela
“Kamu ....” Hati Samuel langsung tenggelam. Awalnya, dia mengira hanya Harkim yang merupakan petarung Alam Tigana di pihak Dirga. Jadi, dia tidak takut pada kelompok Dirga. Tak disangka, Dirga ternyata membawa tambahan dua petarung Alam Tigana.Berhubung jumlah petarung Alam Tigana dari keluarga seni bela diri kuno terkemuka di Tonham Selatan tergolong sedikit, baik Keluarga Stewart maupun Keluarga Lisano sangat jarang mengerahkan petarung Alam Tigana. Jadi, Samuel benar-benar tidak mengerti kenapa Dirga bisa mengerahkan tiga petarung Alam Tigana sekaligus. Dia merasa Dirga seolah-olah memang sengaja datang untuk menghadapi Keluarga Stewart.Samuel tentu saja tidak tahu bahwa tujuan Dirga datang ke kediaman Keluarga Senjaya kali ini adalah untuk menghalangi anggota Keluarga Husin menyerang Owen. Hanya saja, Keluarga Stewart sangat sial dan harus berhadapan dengan kelompok Dirga.“Samuel, petarung Alam Tigana sangatlah langka di Tonham Selatan. Sekarang, petarung Alam Tigana di pihakku
“Kamu ....” Berhubung Dirga hendak bertindak, ekspresi Samuel langsung menjadi sangat suram.Samuel tahu jelas bahwa kekuatan pihak Dirga yang memiliki tiga petarung Alam Tigana lebih kuat daripada kekuatan pihak mereka. Apabila kedua belah pihak benar-benar bertarung, yang akhirnya akan kalah pasti adalah Keluarga Stewart dan Keluarga Midani. Namun, sebagai calon penerus Keluarga Stewart, dia juga tidak mungkin tunduk pada Owen. Ckit! Tepat pada saat Samuel merasa serbasalah, terdengar suara rem mobil yang tajam, lalu beberapa mobil mewah berhenti tidak jauh dari sana. Selanjutnya, Frendy, Yulita, seorang pria tua yang terlihat energik, dan belasan ahli Keluarga Husin berjalan turun dari mobil.Pria tua yang terlihat energik itu tidak lain adalah Cakra Husin, kakeknya Ricky dan juga kepala Keluarga Husin. Saat ini, Cakra terlihat marah dan memancarkan aura membunuh yang menakutkan.“Eh? Kenapa Pak Cakra dan anggota Keluarga Husin datang kemari?” Samuel, Anton, dan yang lain sangatlah
“Baguslah! Ternyata Owen telah mencelakai Tuan Ricky! Kali ini, Keluarga Stewart dan Keluarga Midani benar-benar beruntung!”Di sisi lain, Samuel dan Anton juga merasa sangat senang. Tadi, berhubung pihak Dirga memiliki kekuatan yang lebih hebat dari pihak mereka, mereka pun merasa agak putus asa. Setelah mengetahui bahwa Owen telah mencelakai Ricky, secercah harapan kembali timbul dalam hati mereka.Meskipun tidak tahu bagaimana Owen mencelakai Ricky, mereka tahu jelas bahwa Keluarga Husin adalah salah satu keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan yang kekuatan dan latar belakangnya sangat mendalam.Selain itu, Cakra telah turun tangan sendiri. Ditambah dengan kekuatan Keluarga Stewart dan Keluarga Midani, seberapa besar pun kemampuan pihak Dirga, mereka juga tidak mungkin mampu melindungi Owen. Jika semuanya berjalan lancar, Owen pasti akan mati kali ini!“Pak Cakra, ini semua hanyalah salah paham. Tuan Owen nggak mencelakai Ricky. Dia difitnah ...,” jawab Dirga untuk mencoba menje
“Pak Cakra, sebenarnya Ricky belum mati ...,” kata Morgan dengan terburu-buru.“Apa?” Begitu mendengar hal ini, Cakra pun terkejut dan buru-buru menghentikan serangannya. Setelah tersadar dari keterkejutannya, dia bertanya, “Morgan, kamu bilang Ricky belum mati? Se ... serius?”“Tentu saja! Tadi, Tuan Owen sudah berhasil menyelamatkan Ricky dan menawarkan racun di dalam tubuhnya,” jawab Morgan sambil mengangguk.“Ng ... nggak mungkin!” Frendy langsung mematung saking terkejutnya.Saat masih di vila, Frendy dan Yulita sudah memeriksa keadaan Ricky dengan saksama. Pada saat itu, Ricky sudah tidak bernapas dan jantungnya juga tidak berdetak lagi. Mereka pun sangat yakin bahwa Ricky sudah tewas. Tak disangka, Owen malah berhasil menghidupkan Ricky kembali. Ini benar-benar bagaikan keajaiban! Jadi, bisa dibayangkan betapa terkejutnya Frendy saat ini.Selain itu, Frendy yang telah meracuni Ricky kali ini. Apabila Ricky benar-benar selamat, dia pasti akan berakhir tragis. Begitu memikirkan ha
“Pak Cakra, yang kubilang itu benar ....” Morgan tidak menyangka Cakra menolak untuk percaya bahwa Ricky telah diselamatkan. Dia pun hendak menjelaskannya.Namun, sebelum sempat berbicara, Cakra sudah membentak dengan marah, “Morgan, sebaiknya kamu cepat menyingkir! Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kejam!”Kemudian, Cakra langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang luar biasa besar. Sangat jelas bahwa dia hendak langsung membunuh Owen dengan satu serangannya ini agar bisa membalaskan dendam Ricky. Apabila Morgan berani menghalanginya lagi, dia juga akan menghukum Morgan.“Pak Cakra, jangan marah dulu ....” Dirga merasa terkejut dan khawatir Cakra akan melukai Morgan serta Owen. Dia pun buru-buru mengisyaratkan Harkim dan dua petarung Alam Tigana lainnya untuk menghentikan Cakra.“Pak Cakra, maaf!” Kelompok Harkim segera mengerti maksud Dirga, lalu menyerang ke arah Cakra dengan cepat agar bisa menghentikan serangan Cakra.“Huh! Ini pilihan Keluarga Lisano ya!” seru C
“Mu ... mustahil!” Di sisi lain, Frendy langsung mematung saking terkejutnya. Awalnya, dia mengira Ricky pasti sudah mati. Tak disangka, Ricky malah berhasil dibangkitkan dari kematian. Bukankah ini sangat tidak bisa dipercaya?Orang yang terkejut bukan hanya Frendy, tetapi juga Samuel, Anton, dan yang lain. Tadi, Keluarga Husin akan segera bertarung dengan Keluarga Lisano sehingga Keluarga Stewart serta Keluarga Midani bisa mendapatkan keuntungan. Namun, Ricky yang sudah “mati keracunan” malah tiba-tiba hidup kembali di saat-saat penting dan merusak rencana bagus mereka. Secercah harapan yang baru timbul dalam hati mereka pun sirna dengan begitu saja.“Kak, ternyata yang dibilang Morgan sebelumnya benar! Kamu benar-benar berhasil diselamatkan!” seru Yulita dengan gembira setelah melihat Ricky baik-baik saja. Kemudian, dia buru-buru memimpin sekelompok ahli Keluarga Husin untuk berjalan mendekati Ricky dan Cakra.Hanya Frendy seorang yang masih diam di tempat. Namun, begitu melihat Yu
Syut! Morgan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengejar Frendy, lalu mengangkatnya dari lantai. Selanjutnya, dia membawa Frendy ke hadapan Cakra dan Ricky sebelum melemparnya ke lantai.“Ricky, aku sudah bantu kamu menangkap bajingan licik ini. Kamu hukum saja dia semaumu!” kata Morgan.“Oke ...,” jawab Ricky dengan lega.“Ricky, a ... ada apa ini sebenarnya?” tanya Cakra dengan bingung.“Kakek, sebenarnya, Frendy yang sudah mencelakaiku dengan jarum beracun .... Untungnya, keterampilan medis Pak Owen sangat tinggi dan dia bisa membantuku menawarkan racunnya ...,” jawab Ricky dengan marah. Sebelum meninggalkan kamar, Morgan sengaja menyuruh dua pengawal Keluarga Lisano untuk menjaga Ricky yang masih tidak sadarkan diri. Begitu sadar, kedua pengawal itu langsung memberi tahu Ricky mengenai seluruh kejadiannya, termasuk Owen yang dituduh mencelakainya dan bersusah payah menawarkan racun di dalam tubuhnya.Oleh karena itu, Ricky segera menyuruh kedua pengawal Keluarga Lisano untuk memapa
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero