“Aku ....” Yulita pun tidak bisa membantah. Apa yang dikatakan Ricky memang benar. Apabila Frendy memang pelakunya, kali ini Yulita bukan hanya telah menuduh Owen, tetapi juga hampir mencelakai Ricky secara tidak langsung. Dengan begitu, dosanya juga akan sangat besar.“Gawat ....” Begitu kebenaran masalah ini terungkap, Frendy langsung memucat karena tahu dirinya sudah tidak mungkin diampuni. Kemudian, dia buru-buru bangkit dari lantai dan berlutut di hadapan Cakra.“Kakek, aku sudah menyadari kesalahanku. Tapi, aku bukan sengaja mau mencelakai Kak Ricky .... Berhubung Kak Ricky baik-baik saja, aku mohon, ampunilah aku sekali ini ...,” ujar Frendy sambil bersujud. Sikapnya terlihat sangat tulus. Berhubung dirinya adalah menantu Keluarga Husin dan Ricky juga berhasil diselamatkan, Frendy merasa Cakra mungkin akan memaafkannya asalkan dia meminta maaf dengan tulus.“Mengampunimu? Apa kamu rasa itu mungkin? Frendy, Ricky itu kakak iparmu. Tapi, kamu malah tega melakukan hal sekejam ini
“Aku tahu .... Tapi, Frendy itu suamiku. Kalau kamu membunuhnya, bagaimana aku bisa melanjutkan hidupku kelak ...,” ujar Yulita sambil meneteskan air mata.“Yulita, dengarlah nasihat Kakak. Orang selicik dan sejahat Frendy sama sekali nggak pantas mendampingimu. Kali ini, dia sudah berani meracuniku. Kelak, mungkin saja dia juga akan meracunimu dan bahkan seluruh anggota Keluarga Husin demi keuntungannya sendiri! Dengan kekuasaan Keluarga Husin dan kelebihanmu, kamu masih bisa mencari suami baru. Jadi, kamu nggak usah menangis atau merasa sedih gara-gara dia. Dia nggak layak menerimanya!” hibur Ricky dengan suara lemah.“Apa yang dibilang kakakmu benar. Mengampuni orang sejahat dia hanya akan membawakan bencana bagi kita sendiri. Baik demi masa depanmu atau Keluarga Husin, aku harus membunuh sampah masyarakat ini!” kata Cakra dengan tegas. Ekspresinya dipenuhi dengan aura membunuh yang kental.“Tapi ....” Yulita masih tidak bersedia menyerah.Namun, sebelum Yulita sempat berbicara, Cak
“Sialan! Ternyata ini semua ulah kamu dan Keluarga Stewart!” seru Cakra dengan marah sambil mengalihkan pandangannya ke arah kelompok Austin.“Ini ....” Austin pun tercengang. Dia tidak menyangka Frendy akan membeberkan semua ini padahal Frendy sudah berada di ambang kematian. Untuk sesaat, dia pun merasa sangat kewalahan.Kali ini, Austin hanya memerintahkan Frendy untuk mengincar Theresa dan Rosa, bukan menyuruhnya untuk mencelakai Ricky. Namun, Frendy malah melemparkan semua tanggung jawab masalah ini padanya. Dari hal ini, dia tentu saja tahu bahwa Frendy ingin mencelakainya. Jadi, dia pun tidak berhenti memaki Frendy dalam hati.“Pak Cakra, ini semua tindakan Frendy sendiri dan nggak ada kaitannya denganku ataupun Keluarga Stewart. Dia jelas sudah kehabisan jalan keluar sehingga sembarangan memfitnah orang!” bantah Austin dengan terburu-buru.Berhubung Frendy tidak memiliki bukti, Austin tentu saja tidak akan mengakui hal ini. Jika tidak, Keluarga Husin pasti akan menyalahkannya a
“Pak Cakra, Dirga, apa maksud kalian?” tanya Samuel dengan ekspresi tidak senang.“Menurutmu? Kali ini, Austin sudah menghasut Frendy berbuat jahat hingga Ricky hampir celaka. Hari ini, Keluarga Stewart harus memberiku pertanggungjawaban yang memuaskan! Kalau nggak, jangan harap kalian bisa meninggalkan tempat ini dengan selamat!” jawab Cakra dengan dingin dan tegas.“Apa yang dikatakan Pak Cakra benar. Samuel, kalian sudah berulang kali menindas Owen yang merupakan seorang junior dengan mengandalkan kekuasaan kalian. Tindakan kalian itu sangat nggak bermoral! Hari ini, sudah saatnya kita menyelesaikan masalah ini dengan baik,” ujar Dirga sambil tersenyum sinis.Dirga tahu bahwa Grup Stewart dan Grup Ratu Kosmetik adalah saingan bisnis. Selain itu, Keluarga Stewart sudah berulang kali menyerang Owen dengan tujuan untuk menjatuhkan Grup Ratu Kosmetik. Sebagai salah satu pemegang saham Grup Ratu Kosmetik dan ditambah dengan jasa Owen terhadap Keluarga Lisano, dia tentu saja tidak akan me
“Samuel, ada apa ini sebenarnya?” tanya Robert setelah melihat Cakra, Dirga, dan yang lainnya menunjukkan sikap tidak bersahabat.Sebelum membawa para ahli Keluarga Stewart untuk datang ke kediaman Keluarga Senjaya, Samuel telah memberi tahu Robert mengenai masalah Owen. Begitu mengetahui Owen adalah direktur utama Grup Ratu Kosmetik dan Grup Ora, Robert pun segera tersadar. Apabila bisa menghabisi Owen, Keluarga Stewart bukan hanya akan menjatuhkan saingan bisnis terbesar mereka, tetapi juga mungkin merebut Grup Ora dari tangan Owen.Robert tentu saja tahu mengenai nilai dan pengaruh Grup Ora. Jadi, dia juga sangat tertarik untuk mendapatkan Grup Ora sama seperti Samuel dan Austin. Hanya saja, Owen yang memiliki dukungan Keluarga Lisano memang membuat masalahnya menjadi agak rumit. Sebab, Keluarga Stewart tidak bisa menghabisi Owen dengan semudah itu.Oleh karena itu, Robert terlebih dahulu menyuruh Samuel memimpin beberapa ahli Keluarga Stewart untuk datang menghadapi Owen. Sementara
“Pak Robert, apa maumu?” tanya Owen yang dari tadi duduk diam di kursi roda.“Nak, siapa kamu?” Robert mengalihkan pandangannya pada Owen dengan bingung karena tidak mengenali identitas Owen.“Kakek, dia adalah Owen,” jawab Austin.“Oh, dia orangnya!” seru Robert dengan terkejut. Awalnya, dia mengira Owen adalah seorang tokoh yang sangat hebat karena mampu mendirikan Grup Ratu Kosmetik dan Grup Ora di usia yang begitu muda. Tak disangka, Owen ternyata adalah seorang ‘anak penyakitan’ yang bertampang pucat dan duduk di kursi roda.Robert tentu saja tidak tahu bahwa Owen sedang memasuki masa lemah sehingga terlihat lemah dan bukanlah anak berpenyakitan seperti bayangannya. Jika tidak, Austin tidak mungkin berulang kali kalah dari Owen.“Nak, kali ini, kamu sudah memusnahkan basis kultivasi Loewe dan tindakanmu itu nggak bisa dimaafkan. Sekarang, aku akan memberimu sebuah kesempatan. Asalkan kamu menyerahkan Grup Ora dengan patuh, Keluarga Stewart dan Keluarga Midani akan pertimbangkan un
“Oke! Nak, ini pilihanmu sendiri ya. Berhubung kamu begitu ingin mati, aku akan mengabulkan permintaanmu itu! Semuanya, cepat tangkap anak itu kemari. Ingat, kalian harus menangkapnya hidup-hidup!” perintah Robert kepada sekelompok ahli Keluarga Stewart.Robert tahu jelas bahwa memurnikan pil bukanlah hal yang mudah. Dia merasa resep obat dan rahasia utama Grup Ora pasti berada di tangan Owen. Hanya dengan menangkap Owen hidup-hidup, dia baru bisa mencari cara untuk mendapatkan informasi mengenai semua itu.Namun, Robert juga tidak khawatir apabila Owen menolak untuk memberitahunya. Dia tahu bahwa Theresa adalah pacarnya Owen dan juga kerabat Keluarga Senjaya. Jadi, keluarga inti Keluarga Senjaya juga termasuk kerabat Owen. Begitu Owen jatuh ke tangannya, Robert bisa menggunakan Theresa atau keluarga inti Keluarga Senjaya untuk mengancam Owen. Dengan begitu, dia yakin Owen pasti akan berbicara.“Coba saja kalau kalian berani!” seru Dirga setelah melihat anggota Keluarga Stewart hendak
“Robert, asal kamu tahu. Tadi, Pak Owen sudah menyelamatkan nyawa Ricky. Jadi, dia juga adalah orang yang berjasa bagi Keluarga Husin. Kalau Keluarga Stewart mau menindasnya, Keluarga Husin nggak akan diam saja!” jawab Cakra.“Kamu ....” Ekspresi Robert pun menjadi sangat suram. Awalnya, dia mengira Owen hanyalah seorang anak berpenyakitan yang tidak berkemampuan. Namun, kenyataan sudah membuktikan bahwa dia terlalu merendahkan Owen. Owen bukan hanya berjasa bagi Keluarga Lisano, tetapi juga berjasa bagi Keluarga Husin. Orang seperti ini tentu saja bukanlah anak berpenyakitan yang tidak berkemampuan.Hanya saja, Grup Ora memiliki pengaruh dan keuntungan yang sangat besar. Meskipun Keluarga Lisano dan Keluarga Husin melindungi Owen, Robert juga tidak mungkin menyerah untuk mendapatkan Grup Ora“Cakra, Dirga, ini keputusan kalian sendiri ya. Berhubung kalian bersikeras mau melindungi Owen, jangan salahkan Keluarga Stewart bertindak kejam!” kata Robert dengan dingin. Kemudian, dia segera