“Aku tahu .... Tapi, Frendy itu suamiku. Kalau kamu membunuhnya, bagaimana aku bisa melanjutkan hidupku kelak ...,” ujar Yulita sambil meneteskan air mata.“Yulita, dengarlah nasihat Kakak. Orang selicik dan sejahat Frendy sama sekali nggak pantas mendampingimu. Kali ini, dia sudah berani meracuniku. Kelak, mungkin saja dia juga akan meracunimu dan bahkan seluruh anggota Keluarga Husin demi keuntungannya sendiri! Dengan kekuasaan Keluarga Husin dan kelebihanmu, kamu masih bisa mencari suami baru. Jadi, kamu nggak usah menangis atau merasa sedih gara-gara dia. Dia nggak layak menerimanya!” hibur Ricky dengan suara lemah.“Apa yang dibilang kakakmu benar. Mengampuni orang sejahat dia hanya akan membawakan bencana bagi kita sendiri. Baik demi masa depanmu atau Keluarga Husin, aku harus membunuh sampah masyarakat ini!” kata Cakra dengan tegas. Ekspresinya dipenuhi dengan aura membunuh yang kental.“Tapi ....” Yulita masih tidak bersedia menyerah.Namun, sebelum Yulita sempat berbicara, Cak
“Sialan! Ternyata ini semua ulah kamu dan Keluarga Stewart!” seru Cakra dengan marah sambil mengalihkan pandangannya ke arah kelompok Austin.“Ini ....” Austin pun tercengang. Dia tidak menyangka Frendy akan membeberkan semua ini padahal Frendy sudah berada di ambang kematian. Untuk sesaat, dia pun merasa sangat kewalahan.Kali ini, Austin hanya memerintahkan Frendy untuk mengincar Theresa dan Rosa, bukan menyuruhnya untuk mencelakai Ricky. Namun, Frendy malah melemparkan semua tanggung jawab masalah ini padanya. Dari hal ini, dia tentu saja tahu bahwa Frendy ingin mencelakainya. Jadi, dia pun tidak berhenti memaki Frendy dalam hati.“Pak Cakra, ini semua tindakan Frendy sendiri dan nggak ada kaitannya denganku ataupun Keluarga Stewart. Dia jelas sudah kehabisan jalan keluar sehingga sembarangan memfitnah orang!” bantah Austin dengan terburu-buru.Berhubung Frendy tidak memiliki bukti, Austin tentu saja tidak akan mengakui hal ini. Jika tidak, Keluarga Husin pasti akan menyalahkannya a
“Pak Cakra, Dirga, apa maksud kalian?” tanya Samuel dengan ekspresi tidak senang.“Menurutmu? Kali ini, Austin sudah menghasut Frendy berbuat jahat hingga Ricky hampir celaka. Hari ini, Keluarga Stewart harus memberiku pertanggungjawaban yang memuaskan! Kalau nggak, jangan harap kalian bisa meninggalkan tempat ini dengan selamat!” jawab Cakra dengan dingin dan tegas.“Apa yang dikatakan Pak Cakra benar. Samuel, kalian sudah berulang kali menindas Owen yang merupakan seorang junior dengan mengandalkan kekuasaan kalian. Tindakan kalian itu sangat nggak bermoral! Hari ini, sudah saatnya kita menyelesaikan masalah ini dengan baik,” ujar Dirga sambil tersenyum sinis.Dirga tahu bahwa Grup Stewart dan Grup Ratu Kosmetik adalah saingan bisnis. Selain itu, Keluarga Stewart sudah berulang kali menyerang Owen dengan tujuan untuk menjatuhkan Grup Ratu Kosmetik. Sebagai salah satu pemegang saham Grup Ratu Kosmetik dan ditambah dengan jasa Owen terhadap Keluarga Lisano, dia tentu saja tidak akan me
“Samuel, ada apa ini sebenarnya?” tanya Robert setelah melihat Cakra, Dirga, dan yang lainnya menunjukkan sikap tidak bersahabat.Sebelum membawa para ahli Keluarga Stewart untuk datang ke kediaman Keluarga Senjaya, Samuel telah memberi tahu Robert mengenai masalah Owen. Begitu mengetahui Owen adalah direktur utama Grup Ratu Kosmetik dan Grup Ora, Robert pun segera tersadar. Apabila bisa menghabisi Owen, Keluarga Stewart bukan hanya akan menjatuhkan saingan bisnis terbesar mereka, tetapi juga mungkin merebut Grup Ora dari tangan Owen.Robert tentu saja tahu mengenai nilai dan pengaruh Grup Ora. Jadi, dia juga sangat tertarik untuk mendapatkan Grup Ora sama seperti Samuel dan Austin. Hanya saja, Owen yang memiliki dukungan Keluarga Lisano memang membuat masalahnya menjadi agak rumit. Sebab, Keluarga Stewart tidak bisa menghabisi Owen dengan semudah itu.Oleh karena itu, Robert terlebih dahulu menyuruh Samuel memimpin beberapa ahli Keluarga Stewart untuk datang menghadapi Owen. Sementara
“Pak Robert, apa maumu?” tanya Owen yang dari tadi duduk diam di kursi roda.“Nak, siapa kamu?” Robert mengalihkan pandangannya pada Owen dengan bingung karena tidak mengenali identitas Owen.“Kakek, dia adalah Owen,” jawab Austin.“Oh, dia orangnya!” seru Robert dengan terkejut. Awalnya, dia mengira Owen adalah seorang tokoh yang sangat hebat karena mampu mendirikan Grup Ratu Kosmetik dan Grup Ora di usia yang begitu muda. Tak disangka, Owen ternyata adalah seorang ‘anak penyakitan’ yang bertampang pucat dan duduk di kursi roda.Robert tentu saja tidak tahu bahwa Owen sedang memasuki masa lemah sehingga terlihat lemah dan bukanlah anak berpenyakitan seperti bayangannya. Jika tidak, Austin tidak mungkin berulang kali kalah dari Owen.“Nak, kali ini, kamu sudah memusnahkan basis kultivasi Loewe dan tindakanmu itu nggak bisa dimaafkan. Sekarang, aku akan memberimu sebuah kesempatan. Asalkan kamu menyerahkan Grup Ora dengan patuh, Keluarga Stewart dan Keluarga Midani akan pertimbangkan un
“Oke! Nak, ini pilihanmu sendiri ya. Berhubung kamu begitu ingin mati, aku akan mengabulkan permintaanmu itu! Semuanya, cepat tangkap anak itu kemari. Ingat, kalian harus menangkapnya hidup-hidup!” perintah Robert kepada sekelompok ahli Keluarga Stewart.Robert tahu jelas bahwa memurnikan pil bukanlah hal yang mudah. Dia merasa resep obat dan rahasia utama Grup Ora pasti berada di tangan Owen. Hanya dengan menangkap Owen hidup-hidup, dia baru bisa mencari cara untuk mendapatkan informasi mengenai semua itu.Namun, Robert juga tidak khawatir apabila Owen menolak untuk memberitahunya. Dia tahu bahwa Theresa adalah pacarnya Owen dan juga kerabat Keluarga Senjaya. Jadi, keluarga inti Keluarga Senjaya juga termasuk kerabat Owen. Begitu Owen jatuh ke tangannya, Robert bisa menggunakan Theresa atau keluarga inti Keluarga Senjaya untuk mengancam Owen. Dengan begitu, dia yakin Owen pasti akan berbicara.“Coba saja kalau kalian berani!” seru Dirga setelah melihat anggota Keluarga Stewart hendak
“Robert, asal kamu tahu. Tadi, Pak Owen sudah menyelamatkan nyawa Ricky. Jadi, dia juga adalah orang yang berjasa bagi Keluarga Husin. Kalau Keluarga Stewart mau menindasnya, Keluarga Husin nggak akan diam saja!” jawab Cakra.“Kamu ....” Ekspresi Robert pun menjadi sangat suram. Awalnya, dia mengira Owen hanyalah seorang anak berpenyakitan yang tidak berkemampuan. Namun, kenyataan sudah membuktikan bahwa dia terlalu merendahkan Owen. Owen bukan hanya berjasa bagi Keluarga Lisano, tetapi juga berjasa bagi Keluarga Husin. Orang seperti ini tentu saja bukanlah anak berpenyakitan yang tidak berkemampuan.Hanya saja, Grup Ora memiliki pengaruh dan keuntungan yang sangat besar. Meskipun Keluarga Lisano dan Keluarga Husin melindungi Owen, Robert juga tidak mungkin menyerah untuk mendapatkan Grup Ora“Cakra, Dirga, ini keputusan kalian sendiri ya. Berhubung kalian bersikeras mau melindungi Owen, jangan salahkan Keluarga Stewart bertindak kejam!” kata Robert dengan dingin. Kemudian, dia segera
“Cakra, Dirga, gimana? Apa kalian masih merasa Keluarga Stewart nggak mungkin menang?” ejek Robert. Dia menaruh kedua tangannya di belakang punggung dan terlihat sangat sombong. Namun, dia memang layak bersikap seperti itu.Kali ini, Robert hanya meninggalkan adiknya yang bernama Ronan untuk menjaga kediaman Keluarga Stewart. Sementara itu, sisa petarung Alam Tigana dan Semi Alam Tigana lainnya telah dibawanya kemari. Di sisi lain, persiapan Keluarga Lisano dan Keluarga Husin masih belum cukup memadai. Dia merasa mereka paling banyak juga hanya membawa sekitar 4-5 petarung Alam Tigana. Jadi, mereka tidak mungkin mampu melawan Keluarga Stewart.“Kamu ....” Ekspresi Cakra dan Dirga terlihat sangat suram. Hati mereka juga langsung tenggelam. Seperti yang ditebak Robert, kali ini Dirga hanya membawa 3 petarung tahap awal Alam Tigana. Sementara itu, Cakra hanya membawa 2 petarung tahap awal Alam Tigana karena datang dengan tergesa-gesa. Jika dijumlahkan, petarung tahap awal Alam Tigana yan
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero