Share

Bab 1966

Penulis: Jurang
“Pak Cakra, yang kubilang itu benar ....” Morgan tidak menyangka Cakra menolak untuk percaya bahwa Ricky telah diselamatkan. Dia pun hendak menjelaskannya.

Namun, sebelum sempat berbicara, Cakra sudah membentak dengan marah, “Morgan, sebaiknya kamu cepat menyingkir! Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kejam!”

Kemudian, Cakra langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang luar biasa besar. Sangat jelas bahwa dia hendak langsung membunuh Owen dengan satu serangannya ini agar bisa membalaskan dendam Ricky. Apabila Morgan berani menghalanginya lagi, dia juga akan menghukum Morgan.

“Pak Cakra, jangan marah dulu ....” Dirga merasa terkejut dan khawatir Cakra akan melukai Morgan serta Owen. Dia pun buru-buru mengisyaratkan Harkim dan dua petarung Alam Tigana lainnya untuk menghentikan Cakra.

“Pak Cakra, maaf!” Kelompok Harkim segera mengerti maksud Dirga, lalu menyerang ke arah Cakra dengan cepat agar bisa menghentikan serangan Cakra.

“Huh! Ini pilihan Keluarga Lisano ya!” seru C
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
arifin lipa lebu
Terus cerita kan dan kupas tuntas sifat dan karakter manusia manusia brengsek di negri dongeng Tonham Selatan dan kamu dari bab ke bab akhir2 ini cuma bisa membolak balikan kata kata mu wahai penulis.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1967

    “Mu ... mustahil!” Di sisi lain, Frendy langsung mematung saking terkejutnya. Awalnya, dia mengira Ricky pasti sudah mati. Tak disangka, Ricky malah berhasil dibangkitkan dari kematian. Bukankah ini sangat tidak bisa dipercaya?Orang yang terkejut bukan hanya Frendy, tetapi juga Samuel, Anton, dan yang lain. Tadi, Keluarga Husin akan segera bertarung dengan Keluarga Lisano sehingga Keluarga Stewart serta Keluarga Midani bisa mendapatkan keuntungan. Namun, Ricky yang sudah “mati keracunan” malah tiba-tiba hidup kembali di saat-saat penting dan merusak rencana bagus mereka. Secercah harapan yang baru timbul dalam hati mereka pun sirna dengan begitu saja.“Kak, ternyata yang dibilang Morgan sebelumnya benar! Kamu benar-benar berhasil diselamatkan!” seru Yulita dengan gembira setelah melihat Ricky baik-baik saja. Kemudian, dia buru-buru memimpin sekelompok ahli Keluarga Husin untuk berjalan mendekati Ricky dan Cakra.Hanya Frendy seorang yang masih diam di tempat. Namun, begitu melihat Yu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1968

    Syut! Morgan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengejar Frendy, lalu mengangkatnya dari lantai. Selanjutnya, dia membawa Frendy ke hadapan Cakra dan Ricky sebelum melemparnya ke lantai.“Ricky, aku sudah bantu kamu menangkap bajingan licik ini. Kamu hukum saja dia semaumu!” kata Morgan.“Oke ...,” jawab Ricky dengan lega.“Ricky, a ... ada apa ini sebenarnya?” tanya Cakra dengan bingung.“Kakek, sebenarnya, Frendy yang sudah mencelakaiku dengan jarum beracun .... Untungnya, keterampilan medis Pak Owen sangat tinggi dan dia bisa membantuku menawarkan racunnya ...,” jawab Ricky dengan marah. Sebelum meninggalkan kamar, Morgan sengaja menyuruh dua pengawal Keluarga Lisano untuk menjaga Ricky yang masih tidak sadarkan diri. Begitu sadar, kedua pengawal itu langsung memberi tahu Ricky mengenai seluruh kejadiannya, termasuk Owen yang dituduh mencelakainya dan bersusah payah menawarkan racun di dalam tubuhnya.Oleh karena itu, Ricky segera menyuruh kedua pengawal Keluarga Lisano untuk memapa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1969

    “Aku ....” Yulita pun tidak bisa membantah. Apa yang dikatakan Ricky memang benar. Apabila Frendy memang pelakunya, kali ini Yulita bukan hanya telah menuduh Owen, tetapi juga hampir mencelakai Ricky secara tidak langsung. Dengan begitu, dosanya juga akan sangat besar.“Gawat ....” Begitu kebenaran masalah ini terungkap, Frendy langsung memucat karena tahu dirinya sudah tidak mungkin diampuni. Kemudian, dia buru-buru bangkit dari lantai dan berlutut di hadapan Cakra.“Kakek, aku sudah menyadari kesalahanku. Tapi, aku bukan sengaja mau mencelakai Kak Ricky .... Berhubung Kak Ricky baik-baik saja, aku mohon, ampunilah aku sekali ini ...,” ujar Frendy sambil bersujud. Sikapnya terlihat sangat tulus. Berhubung dirinya adalah menantu Keluarga Husin dan Ricky juga berhasil diselamatkan, Frendy merasa Cakra mungkin akan memaafkannya asalkan dia meminta maaf dengan tulus.“Mengampunimu? Apa kamu rasa itu mungkin? Frendy, Ricky itu kakak iparmu. Tapi, kamu malah tega melakukan hal sekejam ini

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1970

    “Aku tahu .... Tapi, Frendy itu suamiku. Kalau kamu membunuhnya, bagaimana aku bisa melanjutkan hidupku kelak ...,” ujar Yulita sambil meneteskan air mata.“Yulita, dengarlah nasihat Kakak. Orang selicik dan sejahat Frendy sama sekali nggak pantas mendampingimu. Kali ini, dia sudah berani meracuniku. Kelak, mungkin saja dia juga akan meracunimu dan bahkan seluruh anggota Keluarga Husin demi keuntungannya sendiri! Dengan kekuasaan Keluarga Husin dan kelebihanmu, kamu masih bisa mencari suami baru. Jadi, kamu nggak usah menangis atau merasa sedih gara-gara dia. Dia nggak layak menerimanya!” hibur Ricky dengan suara lemah.“Apa yang dibilang kakakmu benar. Mengampuni orang sejahat dia hanya akan membawakan bencana bagi kita sendiri. Baik demi masa depanmu atau Keluarga Husin, aku harus membunuh sampah masyarakat ini!” kata Cakra dengan tegas. Ekspresinya dipenuhi dengan aura membunuh yang kental.“Tapi ....” Yulita masih tidak bersedia menyerah.Namun, sebelum Yulita sempat berbicara, Cak

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1971

    “Sialan! Ternyata ini semua ulah kamu dan Keluarga Stewart!” seru Cakra dengan marah sambil mengalihkan pandangannya ke arah kelompok Austin.“Ini ....” Austin pun tercengang. Dia tidak menyangka Frendy akan membeberkan semua ini padahal Frendy sudah berada di ambang kematian. Untuk sesaat, dia pun merasa sangat kewalahan.Kali ini, Austin hanya memerintahkan Frendy untuk mengincar Theresa dan Rosa, bukan menyuruhnya untuk mencelakai Ricky. Namun, Frendy malah melemparkan semua tanggung jawab masalah ini padanya. Dari hal ini, dia tentu saja tahu bahwa Frendy ingin mencelakainya. Jadi, dia pun tidak berhenti memaki Frendy dalam hati.“Pak Cakra, ini semua tindakan Frendy sendiri dan nggak ada kaitannya denganku ataupun Keluarga Stewart. Dia jelas sudah kehabisan jalan keluar sehingga sembarangan memfitnah orang!” bantah Austin dengan terburu-buru.Berhubung Frendy tidak memiliki bukti, Austin tentu saja tidak akan mengakui hal ini. Jika tidak, Keluarga Husin pasti akan menyalahkannya a

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1972

    “Pak Cakra, Dirga, apa maksud kalian?” tanya Samuel dengan ekspresi tidak senang.“Menurutmu? Kali ini, Austin sudah menghasut Frendy berbuat jahat hingga Ricky hampir celaka. Hari ini, Keluarga Stewart harus memberiku pertanggungjawaban yang memuaskan! Kalau nggak, jangan harap kalian bisa meninggalkan tempat ini dengan selamat!” jawab Cakra dengan dingin dan tegas.“Apa yang dikatakan Pak Cakra benar. Samuel, kalian sudah berulang kali menindas Owen yang merupakan seorang junior dengan mengandalkan kekuasaan kalian. Tindakan kalian itu sangat nggak bermoral! Hari ini, sudah saatnya kita menyelesaikan masalah ini dengan baik,” ujar Dirga sambil tersenyum sinis.Dirga tahu bahwa Grup Stewart dan Grup Ratu Kosmetik adalah saingan bisnis. Selain itu, Keluarga Stewart sudah berulang kali menyerang Owen dengan tujuan untuk menjatuhkan Grup Ratu Kosmetik. Sebagai salah satu pemegang saham Grup Ratu Kosmetik dan ditambah dengan jasa Owen terhadap Keluarga Lisano, dia tentu saja tidak akan me

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1973

    “Samuel, ada apa ini sebenarnya?” tanya Robert setelah melihat Cakra, Dirga, dan yang lainnya menunjukkan sikap tidak bersahabat.Sebelum membawa para ahli Keluarga Stewart untuk datang ke kediaman Keluarga Senjaya, Samuel telah memberi tahu Robert mengenai masalah Owen. Begitu mengetahui Owen adalah direktur utama Grup Ratu Kosmetik dan Grup Ora, Robert pun segera tersadar. Apabila bisa menghabisi Owen, Keluarga Stewart bukan hanya akan menjatuhkan saingan bisnis terbesar mereka, tetapi juga mungkin merebut Grup Ora dari tangan Owen.Robert tentu saja tahu mengenai nilai dan pengaruh Grup Ora. Jadi, dia juga sangat tertarik untuk mendapatkan Grup Ora sama seperti Samuel dan Austin. Hanya saja, Owen yang memiliki dukungan Keluarga Lisano memang membuat masalahnya menjadi agak rumit. Sebab, Keluarga Stewart tidak bisa menghabisi Owen dengan semudah itu.Oleh karena itu, Robert terlebih dahulu menyuruh Samuel memimpin beberapa ahli Keluarga Stewart untuk datang menghadapi Owen. Sementara

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1974

    “Pak Robert, apa maumu?” tanya Owen yang dari tadi duduk diam di kursi roda.“Nak, siapa kamu?” Robert mengalihkan pandangannya pada Owen dengan bingung karena tidak mengenali identitas Owen.“Kakek, dia adalah Owen,” jawab Austin.“Oh, dia orangnya!” seru Robert dengan terkejut. Awalnya, dia mengira Owen adalah seorang tokoh yang sangat hebat karena mampu mendirikan Grup Ratu Kosmetik dan Grup Ora di usia yang begitu muda. Tak disangka, Owen ternyata adalah seorang ‘anak penyakitan’ yang bertampang pucat dan duduk di kursi roda.Robert tentu saja tidak tahu bahwa Owen sedang memasuki masa lemah sehingga terlihat lemah dan bukanlah anak berpenyakitan seperti bayangannya. Jika tidak, Austin tidak mungkin berulang kali kalah dari Owen.“Nak, kali ini, kamu sudah memusnahkan basis kultivasi Loewe dan tindakanmu itu nggak bisa dimaafkan. Sekarang, aku akan memberimu sebuah kesempatan. Asalkan kamu menyerahkan Grup Ora dengan patuh, Keluarga Stewart dan Keluarga Midani akan pertimbangkan un

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3129

    “Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3128

    “Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3127

    “Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3126

    “Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3125

    Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status