“Kamu ....” Berhubung Dirga hendak bertindak, ekspresi Samuel langsung menjadi sangat suram.Samuel tahu jelas bahwa kekuatan pihak Dirga yang memiliki tiga petarung Alam Tigana lebih kuat daripada kekuatan pihak mereka. Apabila kedua belah pihak benar-benar bertarung, yang akhirnya akan kalah pasti adalah Keluarga Stewart dan Keluarga Midani. Namun, sebagai calon penerus Keluarga Stewart, dia juga tidak mungkin tunduk pada Owen. Ckit! Tepat pada saat Samuel merasa serbasalah, terdengar suara rem mobil yang tajam, lalu beberapa mobil mewah berhenti tidak jauh dari sana. Selanjutnya, Frendy, Yulita, seorang pria tua yang terlihat energik, dan belasan ahli Keluarga Husin berjalan turun dari mobil.Pria tua yang terlihat energik itu tidak lain adalah Cakra Husin, kakeknya Ricky dan juga kepala Keluarga Husin. Saat ini, Cakra terlihat marah dan memancarkan aura membunuh yang menakutkan.“Eh? Kenapa Pak Cakra dan anggota Keluarga Husin datang kemari?” Samuel, Anton, dan yang lain sangatlah
“Baguslah! Ternyata Owen telah mencelakai Tuan Ricky! Kali ini, Keluarga Stewart dan Keluarga Midani benar-benar beruntung!”Di sisi lain, Samuel dan Anton juga merasa sangat senang. Tadi, berhubung pihak Dirga memiliki kekuatan yang lebih hebat dari pihak mereka, mereka pun merasa agak putus asa. Setelah mengetahui bahwa Owen telah mencelakai Ricky, secercah harapan kembali timbul dalam hati mereka.Meskipun tidak tahu bagaimana Owen mencelakai Ricky, mereka tahu jelas bahwa Keluarga Husin adalah salah satu keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan yang kekuatan dan latar belakangnya sangat mendalam.Selain itu, Cakra telah turun tangan sendiri. Ditambah dengan kekuatan Keluarga Stewart dan Keluarga Midani, seberapa besar pun kemampuan pihak Dirga, mereka juga tidak mungkin mampu melindungi Owen. Jika semuanya berjalan lancar, Owen pasti akan mati kali ini!“Pak Cakra, ini semua hanyalah salah paham. Tuan Owen nggak mencelakai Ricky. Dia difitnah ...,” jawab Dirga untuk mencoba menje
“Pak Cakra, sebenarnya Ricky belum mati ...,” kata Morgan dengan terburu-buru.“Apa?” Begitu mendengar hal ini, Cakra pun terkejut dan buru-buru menghentikan serangannya. Setelah tersadar dari keterkejutannya, dia bertanya, “Morgan, kamu bilang Ricky belum mati? Se ... serius?”“Tentu saja! Tadi, Tuan Owen sudah berhasil menyelamatkan Ricky dan menawarkan racun di dalam tubuhnya,” jawab Morgan sambil mengangguk.“Ng ... nggak mungkin!” Frendy langsung mematung saking terkejutnya.Saat masih di vila, Frendy dan Yulita sudah memeriksa keadaan Ricky dengan saksama. Pada saat itu, Ricky sudah tidak bernapas dan jantungnya juga tidak berdetak lagi. Mereka pun sangat yakin bahwa Ricky sudah tewas. Tak disangka, Owen malah berhasil menghidupkan Ricky kembali. Ini benar-benar bagaikan keajaiban! Jadi, bisa dibayangkan betapa terkejutnya Frendy saat ini.Selain itu, Frendy yang telah meracuni Ricky kali ini. Apabila Ricky benar-benar selamat, dia pasti akan berakhir tragis. Begitu memikirkan ha
“Pak Cakra, yang kubilang itu benar ....” Morgan tidak menyangka Cakra menolak untuk percaya bahwa Ricky telah diselamatkan. Dia pun hendak menjelaskannya.Namun, sebelum sempat berbicara, Cakra sudah membentak dengan marah, “Morgan, sebaiknya kamu cepat menyingkir! Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kejam!”Kemudian, Cakra langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang luar biasa besar. Sangat jelas bahwa dia hendak langsung membunuh Owen dengan satu serangannya ini agar bisa membalaskan dendam Ricky. Apabila Morgan berani menghalanginya lagi, dia juga akan menghukum Morgan.“Pak Cakra, jangan marah dulu ....” Dirga merasa terkejut dan khawatir Cakra akan melukai Morgan serta Owen. Dia pun buru-buru mengisyaratkan Harkim dan dua petarung Alam Tigana lainnya untuk menghentikan Cakra.“Pak Cakra, maaf!” Kelompok Harkim segera mengerti maksud Dirga, lalu menyerang ke arah Cakra dengan cepat agar bisa menghentikan serangan Cakra.“Huh! Ini pilihan Keluarga Lisano ya!” seru C
“Mu ... mustahil!” Di sisi lain, Frendy langsung mematung saking terkejutnya. Awalnya, dia mengira Ricky pasti sudah mati. Tak disangka, Ricky malah berhasil dibangkitkan dari kematian. Bukankah ini sangat tidak bisa dipercaya?Orang yang terkejut bukan hanya Frendy, tetapi juga Samuel, Anton, dan yang lain. Tadi, Keluarga Husin akan segera bertarung dengan Keluarga Lisano sehingga Keluarga Stewart serta Keluarga Midani bisa mendapatkan keuntungan. Namun, Ricky yang sudah “mati keracunan” malah tiba-tiba hidup kembali di saat-saat penting dan merusak rencana bagus mereka. Secercah harapan yang baru timbul dalam hati mereka pun sirna dengan begitu saja.“Kak, ternyata yang dibilang Morgan sebelumnya benar! Kamu benar-benar berhasil diselamatkan!” seru Yulita dengan gembira setelah melihat Ricky baik-baik saja. Kemudian, dia buru-buru memimpin sekelompok ahli Keluarga Husin untuk berjalan mendekati Ricky dan Cakra.Hanya Frendy seorang yang masih diam di tempat. Namun, begitu melihat Yu
Syut! Morgan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengejar Frendy, lalu mengangkatnya dari lantai. Selanjutnya, dia membawa Frendy ke hadapan Cakra dan Ricky sebelum melemparnya ke lantai.“Ricky, aku sudah bantu kamu menangkap bajingan licik ini. Kamu hukum saja dia semaumu!” kata Morgan.“Oke ...,” jawab Ricky dengan lega.“Ricky, a ... ada apa ini sebenarnya?” tanya Cakra dengan bingung.“Kakek, sebenarnya, Frendy yang sudah mencelakaiku dengan jarum beracun .... Untungnya, keterampilan medis Pak Owen sangat tinggi dan dia bisa membantuku menawarkan racunnya ...,” jawab Ricky dengan marah. Sebelum meninggalkan kamar, Morgan sengaja menyuruh dua pengawal Keluarga Lisano untuk menjaga Ricky yang masih tidak sadarkan diri. Begitu sadar, kedua pengawal itu langsung memberi tahu Ricky mengenai seluruh kejadiannya, termasuk Owen yang dituduh mencelakainya dan bersusah payah menawarkan racun di dalam tubuhnya.Oleh karena itu, Ricky segera menyuruh kedua pengawal Keluarga Lisano untuk memapa
“Aku ....” Yulita pun tidak bisa membantah. Apa yang dikatakan Ricky memang benar. Apabila Frendy memang pelakunya, kali ini Yulita bukan hanya telah menuduh Owen, tetapi juga hampir mencelakai Ricky secara tidak langsung. Dengan begitu, dosanya juga akan sangat besar.“Gawat ....” Begitu kebenaran masalah ini terungkap, Frendy langsung memucat karena tahu dirinya sudah tidak mungkin diampuni. Kemudian, dia buru-buru bangkit dari lantai dan berlutut di hadapan Cakra.“Kakek, aku sudah menyadari kesalahanku. Tapi, aku bukan sengaja mau mencelakai Kak Ricky .... Berhubung Kak Ricky baik-baik saja, aku mohon, ampunilah aku sekali ini ...,” ujar Frendy sambil bersujud. Sikapnya terlihat sangat tulus. Berhubung dirinya adalah menantu Keluarga Husin dan Ricky juga berhasil diselamatkan, Frendy merasa Cakra mungkin akan memaafkannya asalkan dia meminta maaf dengan tulus.“Mengampunimu? Apa kamu rasa itu mungkin? Frendy, Ricky itu kakak iparmu. Tapi, kamu malah tega melakukan hal sekejam ini
“Aku tahu .... Tapi, Frendy itu suamiku. Kalau kamu membunuhnya, bagaimana aku bisa melanjutkan hidupku kelak ...,” ujar Yulita sambil meneteskan air mata.“Yulita, dengarlah nasihat Kakak. Orang selicik dan sejahat Frendy sama sekali nggak pantas mendampingimu. Kali ini, dia sudah berani meracuniku. Kelak, mungkin saja dia juga akan meracunimu dan bahkan seluruh anggota Keluarga Husin demi keuntungannya sendiri! Dengan kekuasaan Keluarga Husin dan kelebihanmu, kamu masih bisa mencari suami baru. Jadi, kamu nggak usah menangis atau merasa sedih gara-gara dia. Dia nggak layak menerimanya!” hibur Ricky dengan suara lemah.“Apa yang dibilang kakakmu benar. Mengampuni orang sejahat dia hanya akan membawakan bencana bagi kita sendiri. Baik demi masa depanmu atau Keluarga Husin, aku harus membunuh sampah masyarakat ini!” kata Cakra dengan tegas. Ekspresinya dipenuhi dengan aura membunuh yang kental.“Tapi ....” Yulita masih tidak bersedia menyerah.Namun, sebelum Yulita sempat berbicara, Cak