“Uhuk, uhuk! Tuan Loewe, ce ... cepat kabur! Gelang emas yang dimiliki anak itu adalah senjata magis tingkat Semi Alam Tigana atau bahkan tingkat Tigana ...,” seru Handaya dengan lemah setelah menyadari kebingungan Loewe.Sebagai tetua Keluarga Midani, Handaya memiliki wawasan yang luas. Dari pertarungan ini, dia bisa menebak bahwa gelang emas yang dimiliki Owen itu adalah senjata magis tipe penyerang tingkat Semi Alam Tigana. Jika tidak, Owen tidak mungkin mampu mengalahkannya dan beberapa ahli Keluarga Midani sekaligus.Berhubung Owen sudah mengecat Gelang Darah Kematian menjadi warna emas, Handaya tidak mengetahui bahwa gelang itu sebenarnya adalah Gelang Darah Kematian yang sangat legendaris.“Apa? Di ... dia punya senjata magis lain?” Begitu mendengar ucapan Handaya, Loewe langsung mematung saking terkejutnya.Harta karun sangatlah berharga dan sulit didapatkan baik oleh para praktisi seni bela diri maupun keluarga seni bela diri kuno terkemuka. Namun, Owen bukan hanya memiliki se
Kretek! Kretek! Seiring dengan suara tulang patah yang nyaring, kedua kaki Loewe pun dipatahkan oleh Owen. Kemudian, Loewe berteriak kesakitan dan hampir pingsan saking sakitnya.“Dasar bajingan! Tunggu saja .... Begitu kamu jatuh ke tanganku, aku pasti akan menyiksamu dan membuatmu mati mengenaskan!” maki Loewe sambil menahan rasa sakit kakinya.“Heh! Masih berani mengumpat? Nggak masalah, aku sangat suka memberi pelajaran pada orang yang suka mengumpat sepertimu!” ujar Owen dengan ekspresi dingin. Kemudian, dia mengangkat tangannya dan membidiknya ke arah Loewe.“A ... apa maumu?” tanya Loewe dengan terkejut. Firasat buruk mulai merayapi hatinya.“Aku cuma mau memusnahkan basis kultivasimu kok. Setelah itu, aku mau tahu apa kelak kamu masih bisa berbuat jahat!” jawab Owen dengan ekspresi dingin.Meskipun sudah memutuskan untuk mengampuni nyawa Loewe, dosa Loewe tidak bisa diampuni. Loewe bukan hanya berulang kali membantu Austin menghadapi Owen, tetapi juga berani menangkap Theresa k
“Nak, sekarang, kuberi kamu satu kesempatan. Segera lepaskan Loewe! Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!” ujar Anton sambil menatap Owen dengan tatapan membunuh.Begitu mengetahui Owen adalah musuh Keluarga Stewart dan ditambah dengan Owen sudah menyusup ke kediaman Keluarga Midani serta melukai anggota Keluarga Midani, Anton pun berniat untuk membunuh Owen. Meskipun Owen melepaskan Loewe, dia juga tidak akan mengampuni Owen dengan semudah itu. Dia mungkin hanya akan membiarkan Owen mati tanpa menyiksanya.“Pak tua, kenapa aku harus menuruti perkataanmu? Memangnya kamu siapa?” cibir Owen. Saat ini, Owen harus segera pergi menolong Rosa. Jika Anton adalah orang yang adil dan bersedia meminta maaf atas semua tindakan jahat Loewe, Owen mungkin akan mempertimbangkan untuk mengampuni Loewe. Namun, Anton juga sangat arogan dan mencoba untuk menindasnya. Jadi, dia tidak mungkin bersikap sopan terhadap Anton.“Nak, jangan terlalu arogan! Kalau kamu nggak melepaskan Loewe, aku akan membuat
“Serang! Kalau terjadi sesuatu pada Loewe, aku akan mengirim anak itu dan wanita di sisinya pergi menemani Loewe di alam baka!” perintah Anton dengan ekspresi dingin.Sebagai tokoh dari generasi tua dan juga kepala Keluarga Midani, Anton yang telah sering menghadapi banyak rintangan tentu saja tahu bahwa Loewe adalah satu-satunya jimat pelindung Owen. Jadi, dia sangat yakin bahwa Owen tidak akan berani membunuh Loewe. “Sepertinya, pertarungan ini memang nggak bisa dihindari lagi,” gumam Owen. Begitu melihat ancamannya tidak berguna, ekspresi Owen langsung menjadi sangat suram. Dia mau tak mau harus bertarung untuk melepaskan diri dari kepungan. Kemudian, dia pun mengeluarkan Gelang Darah Kematian lagi.Owen tidak tahu setinggi apa basis kultivasi kelompok Anton. Namun, jika dinilai dari kekuatan Handaya dan Haris, dia bisa menebak bahwa basis kultivasi Anton yang paling tinggi juga seharusnya baru mencapai Semi Alam Tigana. Sementara itu, basis kultivasi ahli Keluarga Midani yang lain
“Ternyata begitu!” Begitu mengetahui bahwa Maggie memang datang demi menolong Owen, hati Anton dan para ahli Keluarga Midani langsung tenggelam. Owen hanyalah seorang tokoh kecil, jadi Keluarga Midani tentu saja tidak takut pada Owen. Namun, Maggie berbeda. Dia adalah keturunan utama Keluarga Lisano yang merupakan pemimpin keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan. Status dan kedudukan Maggie sangatlah tinggi. Berhubung Maggie ikut campur dalam masalah ini, tekanan yang dirasakan Keluarga Midani pun meningkat pesat.“Nona Maggie, kali ini, Owen sudah menyusup ke kediaman Keluarga Midani, juga melukai anggota Keluarga Midani dan bahkan melumpuhkan basis kultivasi Loewe. Dia tidak bisa dimaafkan! Hari ini, aku harus melumpuhkannya untuk membalaskan dendam Loewe! Intinya, ini adalah dendam pribadi di antara Keluarga Midani dengan Owen. Aku harap kamu nggak ikut campur dalam masalah ini agar tidak merusak reputasi Keluarga Lisano!” ujar Anton dengan suara berat.Anton tahu bahwa Keluarga
Owen sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan para ahli Keluarga Midani. Dia pun segera melempar Loewe yang telah kehilangan seluruh tenaga ke arah sekelompok orang itu.“Semuanya, hati-hati! Jangan sampai melukai Tuan Loewe!” Para ahli Keluarga Midani langsung terkejut dan buru-buru menghentikan serangan mereka untuk menangkap Loewe. Dengan begitu, perhatian mereka pun teralihkan.“Senior Julian, tolong bantu aku hadapi mereka ya! Aku pergi dulu!” ucap Owen. Dia segera memanfaatkan kesempatan ini untuk menggendong Theresa, lalu melarikan diri ke luar. Awalnya, Owen masih berencana untuk menggunakan Gelang Darah Kematian dalam menghadapi kelompok Anton. Masalahnya, hanya tersisa sebuah serangan di dalam Gelang Darah Kematian. Jadi, dia belum tentu bisa mengalahkan kelompok Anton yang berjumlah banyak dengan satu serangan itu.Berhubung Maggie dan Julian telah tiba tepat waktu, Owen pun tidak perlu menyia-nyiakan kekuatan Gelang Darah Kematian karena memiliki bantuan Julian.
Setelah meninggalkan kediaman Keluarga Midani dengan aman, Owen membawa Theresa ke tempat dia memarkir mobilnya. Mereka pun cepat-cepat naik ke mobil dan hendak langsung berangkat untuk pergi menyelamatkan Rosa.“Owen, Frendy sudah menangkap Kak Rosa beberapa saat. Aku takut semuanya akan terlambat kalau harus tunggu sampai kita menemukannya. Menurutku, sebaiknya kamu telepon dulu Pak Ricky dan minta bantuannya. Mungkin saja dia bisa membantu kita menolong Kak Rosa,” ucap Theresa dengan gelisah.“Hmm ... benar juga. Kalau kamu nggak bilang, aku hampir lupa!” jawab Owen sambil menepuk jidatnya. Berhubung tidak tahu seberapa jauh kediaman Keluarga Husin dari kediaman Keluarga Midani, Owen dan Theresa khawatir mereka akan terlambat untuk pergi menolong Rosa. Di sisi lain, Ricky adalah keturunan utama Keluarga Husin dan juga kakak iparnya Frendy. Jika Ricky bersedia membantu, Rosa pasti bisa diselamatkan dengan secepat mungkin.Begitu memikirkan hal ini, Owen buru-buru mengeluarkan ponsel
“Aku tahu. Jangan khawatir, Owen nggak akan bisa bisa lari selamanya. Pokoknya, Keluarga Midani nggak akan mengampuninya. Tapi, dia punya dukungan Keluarga Lisano. Keluarga kita nggak mungkin bisa menghadapinya dengan mudah. Sepertinya, kita harus minta bantuan Keluarga Stewart,” jawab Anton dengan suara berat. Tatapannya dipenuhi dengan niat membunuh yang kental.Kali ini, Owen bukan hanya menyusup ke kediaman Keluarga Midani dan melukai beberapa anggota Keluarga Midani, tetapi juga memusnahkan basis kultivasi Loewe. Anton tentu saja tidak bisa menerima hal ini. Meskipun hari ini Owen berhasil kabur, dia tidak akan mengakhiri masalah ini dengan begitu saja.“Kalau begitu, aku akan segera pergi ke kediaman Keluarga Stewart. Kali ini, Kak Austin yang memerintahkanku untuk menghadapi Owen. Berhubung basis kultivasiku sudah dimusnahkan Owen, Kak Austin dan Om Samuel nggak akan diam saja,” kata Loewe sambil menggertakkan giginya.“Oke! Asalkan Keluarga Stewart bersedia turun tangan, Owen p