Owen sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan para ahli Keluarga Midani. Dia pun segera melempar Loewe yang telah kehilangan seluruh tenaga ke arah sekelompok orang itu.“Semuanya, hati-hati! Jangan sampai melukai Tuan Loewe!” Para ahli Keluarga Midani langsung terkejut dan buru-buru menghentikan serangan mereka untuk menangkap Loewe. Dengan begitu, perhatian mereka pun teralihkan.“Senior Julian, tolong bantu aku hadapi mereka ya! Aku pergi dulu!” ucap Owen. Dia segera memanfaatkan kesempatan ini untuk menggendong Theresa, lalu melarikan diri ke luar. Awalnya, Owen masih berencana untuk menggunakan Gelang Darah Kematian dalam menghadapi kelompok Anton. Masalahnya, hanya tersisa sebuah serangan di dalam Gelang Darah Kematian. Jadi, dia belum tentu bisa mengalahkan kelompok Anton yang berjumlah banyak dengan satu serangan itu.Berhubung Maggie dan Julian telah tiba tepat waktu, Owen pun tidak perlu menyia-nyiakan kekuatan Gelang Darah Kematian karena memiliki bantuan Julian.
Setelah meninggalkan kediaman Keluarga Midani dengan aman, Owen membawa Theresa ke tempat dia memarkir mobilnya. Mereka pun cepat-cepat naik ke mobil dan hendak langsung berangkat untuk pergi menyelamatkan Rosa.“Owen, Frendy sudah menangkap Kak Rosa beberapa saat. Aku takut semuanya akan terlambat kalau harus tunggu sampai kita menemukannya. Menurutku, sebaiknya kamu telepon dulu Pak Ricky dan minta bantuannya. Mungkin saja dia bisa membantu kita menolong Kak Rosa,” ucap Theresa dengan gelisah.“Hmm ... benar juga. Kalau kamu nggak bilang, aku hampir lupa!” jawab Owen sambil menepuk jidatnya. Berhubung tidak tahu seberapa jauh kediaman Keluarga Husin dari kediaman Keluarga Midani, Owen dan Theresa khawatir mereka akan terlambat untuk pergi menolong Rosa. Di sisi lain, Ricky adalah keturunan utama Keluarga Husin dan juga kakak iparnya Frendy. Jika Ricky bersedia membantu, Rosa pasti bisa diselamatkan dengan secepat mungkin.Begitu memikirkan hal ini, Owen buru-buru mengeluarkan ponsel
“Aku tahu. Jangan khawatir, Owen nggak akan bisa bisa lari selamanya. Pokoknya, Keluarga Midani nggak akan mengampuninya. Tapi, dia punya dukungan Keluarga Lisano. Keluarga kita nggak mungkin bisa menghadapinya dengan mudah. Sepertinya, kita harus minta bantuan Keluarga Stewart,” jawab Anton dengan suara berat. Tatapannya dipenuhi dengan niat membunuh yang kental.Kali ini, Owen bukan hanya menyusup ke kediaman Keluarga Midani dan melukai beberapa anggota Keluarga Midani, tetapi juga memusnahkan basis kultivasi Loewe. Anton tentu saja tidak bisa menerima hal ini. Meskipun hari ini Owen berhasil kabur, dia tidak akan mengakhiri masalah ini dengan begitu saja.“Kalau begitu, aku akan segera pergi ke kediaman Keluarga Stewart. Kali ini, Kak Austin yang memerintahkanku untuk menghadapi Owen. Berhubung basis kultivasiku sudah dimusnahkan Owen, Kak Austin dan Om Samuel nggak akan diam saja,” kata Loewe sambil menggertakkan giginya.“Oke! Asalkan Keluarga Stewart bersedia turun tangan, Owen p
“Loewe, kenapa kamu? Kok kamu bisa terluka separah ini?” tanya Austin dengan terkejut. Dia jelas tidak menyangka Loewe akan berakhir seperti ini.“Kak, Owen sudah mematahkan kedua kakiku, juga memusnahkan basis kultivasiku. Kamu harus membalaskan dendamku!” jelas Loewe secara singkat dengan ekspresi sedih.“Apa?” Begitu mendengar cerita Loewe, Austin pun tercengang. Awalnya, dia mengira rencana mereka untuk diam-diam menangkap Theresa sangat sempurna. Tak disangka, baru saja Loewe berhasil menangkap Theresa, Owen bisa langsung menyusup ke kediaman Keluarga Midani tanpa diketahui siapa pun dan menemukan Theresa.Selain itu, Austin tahu bahwa basis kultivasi Owen baru mencapai sekitar tahap puncak Alam Rigana. Sementara itu, ada banyak petarung Alam Augana dan bahkan Semi Alam Tigana di kediaman Keluarga Midani. Pasukan sekuat itu seharusnya sudah cukup untuk menghabisi seorang pecundang seperti Owen dengan mudah. Alhasil, Owen bukan hanya berhasil menyelamatkan Theresa, tetapi juga memu
“Oke! Aku akan menelepon ayahku dan menyuruhnya untuk mengumpulkan ahli Keluarga Stewart. Setelah itu, kita bisa pergi mencari Owen untuk menyelesaikan masalah ini! Pokoknya, aku akan membuat Owen mati mengenaskan meskipun ada Keluarga Lisano yang melindunginya!” ujar Austin dengan ekspresi dingin. Tatapannya dipenuhi dengan aura membunuh yang kental.Meskipun Keluarga Lisano adalah pemimpin keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan, Keluarga Stewart juga merupakan salah satu keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan yang kekuatan dan latar belakangnya tidak kalah dari Keluarga Lisano.Sebelumnya, Austin mau tak mau menunduk pada Morgan karena dirinya dan Keluarga Stewart memang bersalah. Sekarang, situasinya sudah berbeda. Kali ini, Owen telah mematahkan kedua kaki Loewe, juga memusnahkan basis kultivasi Loewe. Jadi, Keluarga Stewart memiliki alasan untuk membantu Loewe menghadapi Owen.Apabila Morgan dan Maggie hendak menghalangi mereka, itu tidak ada bedanya dengan menyusahkan dir
Di sebuah vila mewah di Tonham Selatan.Vila ini berjarak tidak terlalu jauh dari kediaman Keluarga Husin, mungkin hanya sekitar 3 kilometer. Saat ini, Frendy memang tinggal bersama istrinya di kediaman Keluarga Husin. Namun, sebagai kerabat luar Keluarga Husin, dia tentu saja tidak bisa bertindak bebas di sana. Oleh karena itu, dia sengaja membeli vila ini secara diam-diam dan dengan harga tinggi. Biasanya, tempat ini digunakan Frendy untuk kesenangan pribadinya atau bersenang-senang bersama teman-temannya. Dengan begitu, dia juga tidak akan terkekang oleh peraturan Keluarga Husin.Ckit! Tepat pada saat ini, Frendy menghentikan mobilnya di halaman vila ini. Kemudian, dia membuka pintu mobil dan membawa Rosa yang basis kultivasinya sudah disegel untuk turun dari mobil.Kali ini, Frendy menutupi hal mengenai kolusinya dengan Austin dan Loewe dari Keluarga Husin. Berhubung Ricky berteman dengan Morgan dan Grup Husin juga bekerja sama dengan Grup Ratu Kosmetik, dia tentu saja tidak bisa
“Rosa, tenang saja. Aku akan segera melepaskanmu. Tapi, sebelum itu, ada yang mau kukatakan padamu,” kata Frendy.“Apa?” Setelah mendengar Frendy bersedia melepaskannya, kewaspadaannya terhadap Frendy pun berkurang sedikit.“Rosa, aku mau minta maaf padamu. Dulu, aku sudah melukaimu dan semua yang terjadi adalah salahku. Aku harap kamu bisa memaafkanku,” ujar Frendy sambil memberi hormat pada Rosa. Sikapnya terlihat sangat tulus.“Semua itu sudah berlalu, nggak ada yang perlu dimaafkan lagi,” jawab Rosa dengan sangat dingin. Namun, Frendy tetap adalah mantan pacarnya. Berhubung Frendy bersedia minta maaf atas kesalahannya dulu dengan tulus, perasaannya juga menjadi sedikit lebih baik.“Rosa, aku tahu kamu masih marah sama aku. Tapi, aku punya kesulitan tersendiri. Berhubung bisnis Keluarga Kusuma sudah bangkrut, aku mau tak mau harus meninggalkanmu dan menjadi menantu Keluarga Husin demi membangun kembali keluargaku. Tapi, itu bukan keinginanku. Sebenarnya, aku masih sangat mencintaimu
“Aku ....” Setelah mendengar ucapan manis Frendy, Rosa mau tak mau mulai goyah. Namun, sosok Owen yang tampan dan gagah tiba-tiba melintasi benaknya. Hal ini pun membuat tekadnya yang sudah agak goyah menjadi teguh kembali.Rosa pernah tulus menyukai Frendy, tetapi Frendy malah mengkhianatinya. Jika Frendy meminta maaf padanya dengan tulus dari dulu, dia mungkin akan mempertimbangkan untuk memaafkan Frendy. Namun, Rosa baru perlahan-lahan berjalan keluar dari patah hatinya setelah ditemani oleh Owen dan yang lain selama ini.Berhubung sudah bersusah payah melewati masa kelamnya, Rosa tentu saja tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi. Dia pun berkata dengan tegas, “Frendy, kalau kamu memang tulus mau minta maaf padaku, lepaskanlah aku sekarang juga. Dengan begitu, aku akan anggap dendam di antara kita berakhir sampai di sini. Tapi, aku nggak akan setuju untuk kembali padamu!”Meskipun tidak menyetujui permintaan Frendy untuk kembali bersama, Rosa mengira Frendy benar-benar tulus