“Loewe, kenapa kamu? Kok kamu bisa terluka separah ini?” tanya Austin dengan terkejut. Dia jelas tidak menyangka Loewe akan berakhir seperti ini.“Kak, Owen sudah mematahkan kedua kakiku, juga memusnahkan basis kultivasiku. Kamu harus membalaskan dendamku!” jelas Loewe secara singkat dengan ekspresi sedih.“Apa?” Begitu mendengar cerita Loewe, Austin pun tercengang. Awalnya, dia mengira rencana mereka untuk diam-diam menangkap Theresa sangat sempurna. Tak disangka, baru saja Loewe berhasil menangkap Theresa, Owen bisa langsung menyusup ke kediaman Keluarga Midani tanpa diketahui siapa pun dan menemukan Theresa.Selain itu, Austin tahu bahwa basis kultivasi Owen baru mencapai sekitar tahap puncak Alam Rigana. Sementara itu, ada banyak petarung Alam Augana dan bahkan Semi Alam Tigana di kediaman Keluarga Midani. Pasukan sekuat itu seharusnya sudah cukup untuk menghabisi seorang pecundang seperti Owen dengan mudah. Alhasil, Owen bukan hanya berhasil menyelamatkan Theresa, tetapi juga memu
“Oke! Aku akan menelepon ayahku dan menyuruhnya untuk mengumpulkan ahli Keluarga Stewart. Setelah itu, kita bisa pergi mencari Owen untuk menyelesaikan masalah ini! Pokoknya, aku akan membuat Owen mati mengenaskan meskipun ada Keluarga Lisano yang melindunginya!” ujar Austin dengan ekspresi dingin. Tatapannya dipenuhi dengan aura membunuh yang kental.Meskipun Keluarga Lisano adalah pemimpin keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan, Keluarga Stewart juga merupakan salah satu keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan yang kekuatan dan latar belakangnya tidak kalah dari Keluarga Lisano.Sebelumnya, Austin mau tak mau menunduk pada Morgan karena dirinya dan Keluarga Stewart memang bersalah. Sekarang, situasinya sudah berbeda. Kali ini, Owen telah mematahkan kedua kaki Loewe, juga memusnahkan basis kultivasi Loewe. Jadi, Keluarga Stewart memiliki alasan untuk membantu Loewe menghadapi Owen.Apabila Morgan dan Maggie hendak menghalangi mereka, itu tidak ada bedanya dengan menyusahkan dir
Di sebuah vila mewah di Tonham Selatan.Vila ini berjarak tidak terlalu jauh dari kediaman Keluarga Husin, mungkin hanya sekitar 3 kilometer. Saat ini, Frendy memang tinggal bersama istrinya di kediaman Keluarga Husin. Namun, sebagai kerabat luar Keluarga Husin, dia tentu saja tidak bisa bertindak bebas di sana. Oleh karena itu, dia sengaja membeli vila ini secara diam-diam dan dengan harga tinggi. Biasanya, tempat ini digunakan Frendy untuk kesenangan pribadinya atau bersenang-senang bersama teman-temannya. Dengan begitu, dia juga tidak akan terkekang oleh peraturan Keluarga Husin.Ckit! Tepat pada saat ini, Frendy menghentikan mobilnya di halaman vila ini. Kemudian, dia membuka pintu mobil dan membawa Rosa yang basis kultivasinya sudah disegel untuk turun dari mobil.Kali ini, Frendy menutupi hal mengenai kolusinya dengan Austin dan Loewe dari Keluarga Husin. Berhubung Ricky berteman dengan Morgan dan Grup Husin juga bekerja sama dengan Grup Ratu Kosmetik, dia tentu saja tidak bisa
“Rosa, tenang saja. Aku akan segera melepaskanmu. Tapi, sebelum itu, ada yang mau kukatakan padamu,” kata Frendy.“Apa?” Setelah mendengar Frendy bersedia melepaskannya, kewaspadaannya terhadap Frendy pun berkurang sedikit.“Rosa, aku mau minta maaf padamu. Dulu, aku sudah melukaimu dan semua yang terjadi adalah salahku. Aku harap kamu bisa memaafkanku,” ujar Frendy sambil memberi hormat pada Rosa. Sikapnya terlihat sangat tulus.“Semua itu sudah berlalu, nggak ada yang perlu dimaafkan lagi,” jawab Rosa dengan sangat dingin. Namun, Frendy tetap adalah mantan pacarnya. Berhubung Frendy bersedia minta maaf atas kesalahannya dulu dengan tulus, perasaannya juga menjadi sedikit lebih baik.“Rosa, aku tahu kamu masih marah sama aku. Tapi, aku punya kesulitan tersendiri. Berhubung bisnis Keluarga Kusuma sudah bangkrut, aku mau tak mau harus meninggalkanmu dan menjadi menantu Keluarga Husin demi membangun kembali keluargaku. Tapi, itu bukan keinginanku. Sebenarnya, aku masih sangat mencintaimu
“Aku ....” Setelah mendengar ucapan manis Frendy, Rosa mau tak mau mulai goyah. Namun, sosok Owen yang tampan dan gagah tiba-tiba melintasi benaknya. Hal ini pun membuat tekadnya yang sudah agak goyah menjadi teguh kembali.Rosa pernah tulus menyukai Frendy, tetapi Frendy malah mengkhianatinya. Jika Frendy meminta maaf padanya dengan tulus dari dulu, dia mungkin akan mempertimbangkan untuk memaafkan Frendy. Namun, Rosa baru perlahan-lahan berjalan keluar dari patah hatinya setelah ditemani oleh Owen dan yang lain selama ini.Berhubung sudah bersusah payah melewati masa kelamnya, Rosa tentu saja tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi. Dia pun berkata dengan tegas, “Frendy, kalau kamu memang tulus mau minta maaf padaku, lepaskanlah aku sekarang juga. Dengan begitu, aku akan anggap dendam di antara kita berakhir sampai di sini. Tapi, aku nggak akan setuju untuk kembali padamu!”Meskipun tidak menyetujui permintaan Frendy untuk kembali bersama, Rosa mengira Frendy benar-benar tulus
“Frendy, apa maksudmu? Kenapa? Kamu mau ingkar janji?” tanya Rosa. Saat ini, dia baru menyadari bahwa dirinya telah tertipu oleh Frendy.“Aku bukan mau ingkar janji. Rosa, kamu seharusnya tahu jelas kalau aku tulus menyukaimu dan nggak bisa hidup tanpamu!” dalih Frendy. Kemudian, dia mulai melangkah mendekati Rosa.“A ... apa maumu?” tanya Rosa dengan ekspresi dingin. Dia mulai melangkah mundur tanpa sadar dan firasat buruk mulai merayapi hatinya.“Pokoknya, aku nggak akan membiarkanmu meninggalkanku demi Owen. Hari ini, aku harus mendapatkanmu dengan cara apa pun itu!” kata Frendy sambil tersenyum mesum.Berhubung ucapan manisnya tidak berhasil menipu Rosa, Frendy pun langsung menunjukkan wajah aslinya. Dia tahu bahwa Rosa adalah wanita yang agak konvensional dan sangat menjaga kesuciannya. Asalkan bisa mendapatkan Rosa, lalu menipunya dengan kata-kata manis, mungkin saja Rosa akan berubah pikiran dan setuju untuk kembali bersamanya. Pada saat itu, dia juga bisa dengan mudah mendapatk
“Sayang banget ...,” gumam Rosa setelah melihat Frendy hanya terluka ringan. Hatinya juga langsung tenggelam.Owen sengaja mengukir dua ranah pedang ini agar Rosa bisa menggunakannya untuk melindungi diri. Namun, basis kultivasi Frendy cukup tinggi. Meskipun mengerahkan ranah pedang yang tersisa, dia juga belum tentu bisa menghadapi Frendy.Setelah berpikir sejenak, Rosa tiba-tiba teringat pelindung diri lain yang diberikan Owen. Kemudian, dia pun mengeluarkan sebuah kotak mekanisme kecil dari kantongnya. Kotak mekanisme ini berisi dua jarum beracun mematikan yang diberikan Owen. Apabila bisa memanahkan jarum beracun ini ke arah Frendy yang sedang terluka dan lengah, Frendy pasti akan mati!Akan tetapi, sebelum sempat bertindak, Rosa tiba-tiba merasa ragu. Bagaimanapun juga, Frendy adalah mantan pacarnya dan sikap Frendy saat meminta maaf tadi sangat tulus. Jadi, Rosa merasa Frendy tidak perlu dihukum mati. Apalagi, wanita pada dasarnya memiliki hati yang lebih lunak dan juga sentiment
Syut! Frendy langsung melemparkan kunci mobilnya ke arah Rosa tanpa ragu. Sementara itu, Rosa mengulurkan tangannya untuk menerima kunci itu tanpa curiga.Namun, Frendy malah memanfaatkan kesempatan ini untuk mencengkeram ke arah pergelangan tangan Rosa dengan kekuatan besar, lalu berkata sambil tersenyum licik, “Rosa, sebaiknya kamu serahkan jarum beracun itu dengan patuh!”“Da ... dasar licik!” Rosa tidak menyangka Frendy akan tiba-tiba menyerangnya. Dia pun buru-buru membidikkan jarum beracun itu ke arah Frendy. Namun, basis kultivasinya telah disegel sehingga reaksinya menjadi sangat lambat. Sebelum sempat menembakkan jarum beracun itu, Frendy telah berhasil menjatuhkan kotak mekanisme itu dari tangannya. Kemudian, Frendy juga terlebih dahulu memungut kotak mekanisme itu.“Gawat ....” Saat melihat situasi ini, hati Rosa langsung tenggelam. Sementara itu, Frendy malah tertawa terbahak-bahak sambil menyimpan kotak mekanisme itu, lalu berkata, “Rosa, jarum beracun milikmu itu sudah j