“Tuan Owen, ada apa ini? Siapa yang hendak mencelakai Grup Ratu Kosmetik?” tanya Morgan dengan suara berat.“Dalangnya adalah Austin. Tapi, aku masih belum tahu apa dia mendapat bantuan dari orang lain atau nggak,” jawab Owen.“Apa? Austin dan Keluarga Stewart benar-benar keterlaluan!” seru Morgan dengan marah. Meskipun Grup Ratu Kosmetik adalah bisnis Owen, Maggie merupakan salah satu pemegang saham perusahaan ini. Berhubung terjadi masalah pada Grup Ratu Kosmetik, Keluarga Lisano tidak mungkin berpangku tangan. Selain itu, Maggie juga telah memberi tahu Morgan mengenai Austin yang memerintahkan Loewe untuk mengakuisisi Grup Ratu Kosmetik secara paksa. Namun, Austin akhirnya tidak mendapatkan keuntungan apa-apa dan masalahnya juga telah berakhir. Jadi, Morgan pun tidak mempermasalahkannya lagi dengan Austin. Tak disangka, perbuatan Austin malah semakin menjadi-jadi. Dia bahkan berniat menggunakan cara licik seperti ini untuk menjatuhkan Grup Ratu Kosmetik. Morgan tentu saja tidak bi
“Grup Husin? Kok bisa?” Owen membaca laporan data itu sekilas dan merasa agak terkejut. Dia jelas tidak menyangka produk Grup Ratu Kosmetik ternyata mengalami masalah di saluran distribusi Grup Husin. Bagaimanapun juga, Ricky memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Morgan dan Grup Ratu Kosmetik bisa bekerja sama dengan Grup Husin juga berkat Keluarga Lisano.Selain itu, Keluarga Husin juga merupakan salah satu keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan seperti Keluarga Stewart. Status dan kedudukan Ricky tidak kalah dari Austin. Jadi, Austin tidak mungkin mampu memberi perintah pada Ricky. Intinya, Owen merasa Ricky sama sekali tidak memiliki alasan untuk membantu Austin mencelakai Grup Ratu Kosmetik.“Owen, apa mungkin hal ini berkaitan sama Frendy?” tanya Rosa dengan agak ragu, seolah-olah bisa menebak kebingungan Owen.Frendy adalah mantan pacarnya Rosa. Jadi, Rosa tahu jelas bahwa Frendy adalah orang yang lumayan pendendam. Saat di Grup Husin sebelumnya, Owen pernah melukai Frend
Di kantor manajer utama Grup Husin.Setelah memutuskan sambungan telepon, ekspresi Ricky langsung menjadi suram. Kemudian, Ricky menyuruh direktur departemen pemasok untuk segera menemuinya dengan membawa semua data yang relevan.Tok! Tok! Tok!Tidak lama kemudian, pintu kantor Ricky diketuk, lalu seorang pria paruh baya berusia sekitar 50-an tahun membuka pintunya dan berjalan masuk. Pria paruh baya itu adalah direktur departemen pemasok Grup Husin.“Pak Ricky, ini data-data yang Bapak minta,” ucap direktur departemen pemasok itu dengan hormat sambil menyerahkan laporan datanya pada Ricky.Ricky menerima dan membaca laporan itu, lalu mencocokkannya dengan data yang dikirim oleh Owen. Tidak lama kemudian, dia pun menyadari bahwa permasalahannya memang berasal dari departemen distribusi Grup Husin. “Sialan! Siapa sebenarnya yang melakukannya!” umpat Ricky. Awalnya, dia mengira masalahnya terjadi di salah satu tahap setelah Grup Husin mendistribusikan produknya dan hal ini tidak ada kai
Umm .... Kak, bukannya masalah ini sudah diselidiki dengan jelas? Semua ini perbuatan manajer departemen distribusi, ‘kan?” ucap Frendy dengan berlagak bodoh.“Jangan berlagak bodoh lagi! Aku mau tahu yang sebenarnya! Katakanlah yang jujur, apa kamu yang melakukan hal ini atau kamu juga ikut berpartisipasi dalam hal ini?” tanya Ricky dengan tatapan yang tajam, seolah-olah bisa melihat isi hati orang.Frendy adalah penanggung jawab departemen distribusi. Sekarang, sejumlah besar produk Grup Ratu Kosmetik telah dirusak secara diam-diam. Jadi, sangat jelas bahwa hanya seorang manajer saja tidak mungkin mampu melakukannya sendiri. Meskipun benar-benar bisa melakukannya, dia juga tidak mungkin mampu menutupinya dari Frendy.Jika tebakan Ricky tidak meleset, Frendy seharusnya mendapatkan keuntungan dari hal ini atau ikut berpartisipasi dalam hal ini. Intinya, sebagai penanggung jawab departemen distribusi, Frendy tidak mungkin bisa terlepas dari tanggung jawab atas masalah sebesar ini.“Ng .
“Frendy, kuperingati kamu. Kalau kamu masih berani melakukan trik kotor seperti ini lagi, jangan harap aku akan mengampunimu!” dengus Ricky. Kemudian, dia langsung berbalik dan meninggalkan ruang rapat.“Sial!” Frendy menatap kepergian Ricky dengan ekspresi yang sangat suram. Ada sedikit kebencian yang tanpa sadar melintasi matanya. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa Ricky lebih bersedia membantu orang luar daripada percaya pada adik iparnya sendiri. Selain itu, Ricky juga memukulnya dan mencabut otoritasnya di perusahaan. Hal ini pun membuatnya menjadi agak benci pada Ricky.Frendy tidak tahu bahwa Ricky bisa menebak hal ini berhubungan dengannya. Sebenarnya, Ricky hanya ingin Frendy mengakui kesalahannya, lalu memperbaiki diri. Hanya saja, Frendy bersikeras berdalih dan sama sekali tidak menunjukkan penyesalan maupun keinginan untuk berubah. Oleh karena itu, Ricky merasa sangat marah. Akan tetapi, orang seegois Frendy tentu saja tidak akan mengerti pemikiran dan niat baik Ricky.
“Ini ... baiklah. Kalau begitu, aku nggak akan menolak lagi,” jawab Owen setelah berpikir sejenak. Bagaimanapun juga, kali ini Grup Husin memang sudah menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi Grup Ratu Kosmetik dan bahkan hampir menyebabkan Grup Ratu Kosmetik disegel. Berhubung Ricky hendak menebus kesalahan perusahaan mereka, Owen juga tidak menolak niat baiknya lagi.“Oke, sepakat ya!” Setelah itu, Ricky diam-diam mengembuskan napas lega. Dia tahu jelas Owen yang bersedia menerima kompensasi dari Grup Husin secara tidak langsung sudah menunjukkan bahwa Owen tidak akan lanjut mengusut masalah ini lagi. Jadi, dia langsung merasa sangat lega.Setelah itu, kedua belah pihak pun memutuskan sambungan telepon dan masalah ini resmi berakhir sampai di sini....Di Grup Stewart.Setelah mendapatkan rahasia dagang Grup Ratu Kosmetik, Austin langsung kembali ke perusahaan dan menyerahkan data-data itu kepada departemen penelitian dan pengembangan Grup Stewart supaya mereka bisa mulai mereplika
Bzzt! Bzzt! Seiring dengan bekerjanya mesin penguji, laporan hasil uji yang pertama pun keluar. Setelah membaca hasilnya, Satiya pun mengerutkan keningnya.“Pak Satiya, bagaimana manfaat produk replika ini? Apa manfaatnya lebih bagus dari produk Grup Stewart biasanya?” tanya Austin dengan buru-buru.Satiya menjawab dengan jujur, “Emm, manfaat produk replika ini memang sedikit lebih bagus. Tapi ....”Namun, sebelum Satiya sempat melanjutkan kata-katanya, Austin malah berkata sambil tertawa gembira, “Haha! Owen, Owen, bisa-bisanya kamu membiarkan orang masuk ke perusahaanmu dan mencuri rahasia dagangmu! Tindakanmu itu benar-benar bodoh! Dengan adanya produk replika ini, aku mau tahu apa lagi yang bisa kamu gunakan untuk melawanku!”“Umm .... Pak Austin, biarpun manfaat produk replika ini sedikit lebih bagus daripada produk Grup Stewart, tapi perbedaannya nggak terlalu besar ...,” kata Satiya dengan agak ragu.Ucapan Satiya itu terasa bagaikan siraman air dingin yang langsung menyadarkan
“Pak Satiya, ada apa ini? Saat mereplika produk ini, apa kalian melupakan proses atau bahan aditif yang penting?” tanya Austin setelah kembali tenang. Berhubung manfaat produk replika ini terlalu buruk, dia hanya terpikirkan sebuah kemungkinan, yaitu departemen penelitian dan pengembangan melakukan kesalahan di salah satu tahap pembuatannya.“Umm ... nggak kok. Tadi, kami sudah mencocokkan seluruh proses pembuatannya berkali-kali. Aku bisa memastikan kami nggak melupakan proses atau bahan aditif apa pun,” jawab Satiya sambil menggeleng. Kemudian, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan melanjutkan, “Tapi, ada komposisi air murni dalam produk kosmetikal Grup Ratu Kosmetik. Mungkin masalahnya ada di air murni itu.”Setelah itu, Satiya mengeluarkan data-data berisi informasi mengenai rahasia dagang Grup Ratu Kosmetik dan menunjuk salah satu proses kerjanya sambil memberikan penjelasan kepada Austin secara singkat.Di proses kerja ini, Grup Ratu Kosmetik menambahkan sedikit air yang terlihat sa