Share

Bab 1875

Penulis: Jurang
“Ini ... baiklah. Kalau begitu, aku nggak akan menolak lagi,” jawab Owen setelah berpikir sejenak. Bagaimanapun juga, kali ini Grup Husin memang sudah menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi Grup Ratu Kosmetik dan bahkan hampir menyebabkan Grup Ratu Kosmetik disegel. Berhubung Ricky hendak menebus kesalahan perusahaan mereka, Owen juga tidak menolak niat baiknya lagi.

“Oke, sepakat ya!” Setelah itu, Ricky diam-diam mengembuskan napas lega. Dia tahu jelas Owen yang bersedia menerima kompensasi dari Grup Husin secara tidak langsung sudah menunjukkan bahwa Owen tidak akan lanjut mengusut masalah ini lagi. Jadi, dia langsung merasa sangat lega.

Setelah itu, kedua belah pihak pun memutuskan sambungan telepon dan masalah ini resmi berakhir sampai di sini.

...

Di Grup Stewart.

Setelah mendapatkan rahasia dagang Grup Ratu Kosmetik, Austin langsung kembali ke perusahaan dan menyerahkan data-data itu kepada departemen penelitian dan pengembangan Grup Stewart supaya mereka bisa mulai mereplika
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
arifin lipa lebu
Omon Omon dan Omon ga karuan, baru diakhir bab kata kata klise yang sudah terlalu sering digunakan di buku ini " Namun selanjutnya terjadi hal yang sangat mengejutkan" Penulis sengaja membuat pembaca penasaran untuk bab berikutnya yaaa.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1876

    Bzzt! Bzzt! Seiring dengan bekerjanya mesin penguji, laporan hasil uji yang pertama pun keluar. Setelah membaca hasilnya, Satiya pun mengerutkan keningnya.“Pak Satiya, bagaimana manfaat produk replika ini? Apa manfaatnya lebih bagus dari produk Grup Stewart biasanya?” tanya Austin dengan buru-buru.Satiya menjawab dengan jujur, “Emm, manfaat produk replika ini memang sedikit lebih bagus. Tapi ....”Namun, sebelum Satiya sempat melanjutkan kata-katanya, Austin malah berkata sambil tertawa gembira, “Haha! Owen, Owen, bisa-bisanya kamu membiarkan orang masuk ke perusahaanmu dan mencuri rahasia dagangmu! Tindakanmu itu benar-benar bodoh! Dengan adanya produk replika ini, aku mau tahu apa lagi yang bisa kamu gunakan untuk melawanku!”“Umm .... Pak Austin, biarpun manfaat produk replika ini sedikit lebih bagus daripada produk Grup Stewart, tapi perbedaannya nggak terlalu besar ...,” kata Satiya dengan agak ragu.Ucapan Satiya itu terasa bagaikan siraman air dingin yang langsung menyadarkan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1877

    “Pak Satiya, ada apa ini? Saat mereplika produk ini, apa kalian melupakan proses atau bahan aditif yang penting?” tanya Austin setelah kembali tenang. Berhubung manfaat produk replika ini terlalu buruk, dia hanya terpikirkan sebuah kemungkinan, yaitu departemen penelitian dan pengembangan melakukan kesalahan di salah satu tahap pembuatannya.“Umm ... nggak kok. Tadi, kami sudah mencocokkan seluruh proses pembuatannya berkali-kali. Aku bisa memastikan kami nggak melupakan proses atau bahan aditif apa pun,” jawab Satiya sambil menggeleng. Kemudian, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan melanjutkan, “Tapi, ada komposisi air murni dalam produk kosmetikal Grup Ratu Kosmetik. Mungkin masalahnya ada di air murni itu.”Setelah itu, Satiya mengeluarkan data-data berisi informasi mengenai rahasia dagang Grup Ratu Kosmetik dan menunjuk salah satu proses kerjanya sambil memberikan penjelasan kepada Austin secara singkat.Di proses kerja ini, Grup Ratu Kosmetik menambahkan sedikit air yang terlihat sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1878

    “Pak Austin, bagaimana ini sekarang? Meskipun manfaat produk replika ini sedikit lebih bagus dari produk Grup Stewart, perbedaannya kurang berarti. Jadi, produk ini sepertinya nggak akan terlalu menguntungkan perusahaan kita,” ujar Satiya setelah berpikir sejenak.Produk Grup Ratu Kosmetik mengambil jalur yang berbeda dengan produk Grup Stewart. Apabila Grup Stewart memproduksi produk replika ini, kualitas produk mereka pasti akan meningkat. Namun, mereka perlu menginvestasi dana besar untuk mengganti produk atau menambah produk baru. Hal seperti ini tidak akan terlalu menguntungkan.“Emm, aku tahu. Untuk sementara, kita akhiri saja dulu masalah produk replika ini. Kalau sudah mendapatkan resep air jernih itu, kita baru bicarakan saja lagi. Pada saat itu, aku pasti akan menghancurkan Owen dan Grup Ratu Kosmetik!” ujar Austin dengan ekspresi kejam.Sekarang, Austin telah mendapatkan sebagian besar rahasia dagang Grup Ratu Kosmetik. Namun, dia masih kekurangan bagian terpenting itu. Jadi

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1879

    Di aula utama.Morgan sedang berdiri tegak sambil menaruh kedua tangannya di punggung. Di belakangnya, ada beberapa pengawal Keluarga Lisano dan seorang pria tua berpakaian hijau yang memancarkan aura mengesankan. Pria tua berpakaian hijau itu adalah ahli dari generasi tua Keluarga Lisano dan juga seorang petarung Alam Tigana.Morgan tahu bahwa Keluarga Stewart adalah salah satu keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan yang sulit dihadapi. Jadi, dia tidak mungkin menerjang datang ke wilayah Keluarga Stewart tanpa persiapan. Oleh karena itu, dia sengaja pulang ke rumah dulu untuk membawa seorang petarung Alam Tigana datang bersamanya. Ini juga alasan dia baru tiba di Grup Stewart meskipun sudah meninggalkan Grup Ratu Kosmetik dari tadi.Drap! Drap! Drap!Tepat pada saat ini, Austin berjalan ke aula utama bersama dua pengawal Keluarga Stewart yang memancarkan aura kuat untuk menemui Morgan.“Tuan Morgan, kalau boleh tahu, untuk apa kamu datang ke Grup Stewart?” tanya Austin dengan tena

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1880

    Duk! Seiring dengan suara yang nyaring, Austin melayang terkena serangan Morgan. Kemudian, dia jatuh ke lantai dengan kuat dan tampangnya terlihat sangat menyedihkan. Untungnya, basis kultivasinya juga sudah mencapai Semi Alam Rigana. Ditambah dengan berhasil menghindar tepat waktu, serangan itu tidak melukainya terlalu serius.Meskipun begitu, Austin masih bisa merasakan gejolak energi di dadanya sehingga dia hampir memuntahkan darah. Namun, dia berusaha keras untuk menelannya.“Terima lagi seranganku!” dengus Morgan. Kemudian, dia melangkah maju dan melayangkan serangan lanjutan berkekuatan besar ke arah Austin.“Gawat ....” Austin pun merasa sangat terkejut. Saat ini, dia sudah dijatuhkan oleh Morgan. Dia hendak menghindar atau melangkah mundur, tetapi tidak memiliki kekuatan yang cukup besar untuk melakukannya. Jadi, dia hanya bisa melihat serangan Morgan mengenainya.“Tuan Austin, kami berdua akan membantumu menahannya. Cepat kabur!” seru kedua pengawal Keluarga Stewart di belakan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1881

    Pada saat yang sama, energi sejati dari serangan Morgan menghantam punggung Austin dengan kuat.Duk! Seiring dengan suara hantaman yang nyaring, tubuh Austin melayang sejauh 2-3 meter sebelum jatuh ke lantai dengan kuat.Pfft! Pfft! Setelah mendarat, Austin memuntahkan banyak darah dan hanya bisa tergeletak lemah di atas lantai. Sangat jelas bahwa lukanya cukup serius dan dia juga telah kehilangan seluruh semangat tempurnya.Untungnya, Morgan menunjukkan belas kasihannya dengan tidak mengerahkan kekuatan penuh karena mempertimbangkan latar belakang Keluarga Stewart. Jika tidak, Austin mungkin sudah tewas atau terluka parah akibat serangan Morgan ini.“Austin, ka ... kamu baik-baik saja, ‘kan?” Setelah melihat situasi ini, pria paruh baya itu langsung panik dan buru-buru memapah Austin yang terluka untuk bangkit dari lantai. Pria paruh baya itu adalah Samuel Stewart, ayahnya Austin dan juga direktur utama Grup Stewart.“Ayah, aku nggak apa-apa, cuma terluka ringan kok. Tapi, Morgan meng

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1882

    “Apa yang dikatakan Austin benar! Morgan, kamu nggak berhak mengendalikan apa yang ingin dilakukan Keluarga Stewart! Sekarang, kamu sudah ikut campur dalam masalah ini secara paksa dan juga melukai Austin. Apa itu berarti Keluarga Lisano hendak bertarung dengan Keluarga Stewart?” tanya Samuel dengan ekspresi tajam.Samuel tahu jelas bahwa Austin memang mengandalkan kekuatan Keluarga Stewart untuk menghadapi Grup Ratu Kosmetik dan cara yang dipakainya juga cukup licik. Namun, Keluarga Lisano hanyalah pemimpin keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan, bukan penegak hukum ataupun penanggung jawab tatanan dunia bisnis. Meskipun Austin bersalah, Morgan juga tidak berhak memberi pelajaran pada Austin.“Siapa bilang Grup Ratu Kosmetik nggak berhubungan dengan Keluarga Lisano? Asal kalian tahu, Keluarga Lisano adalah salah satu pemegang saham Grup Ratu Kosmetik. Jadi, masalah Grup Ratu Kosmetik juga adalah masalah Keluarga Lisano. Menurut kalian, apa aku berhak ikut campur dalam masalah ini?

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1883

    “Tuan Morgan, maaf. Austin nggak tahu Grup Ratu Kosmetik adalah bisnis Keluarga Lisano. Dia bukan sengaja mau menyinggung Keluarga Lisano. Aku akan menggantikannya untuk minta maaf pada keluarga kalian. Aku harap kamu bisa memaafkannya,” ujar Samuel. Dia sudah tidak terlihat sesombong sebelumnya.Bagaimanapun juga, Keluarga Lisano merupakan pemimpin keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan. Kekuatan dan latar belakang mereka lebih mendalam daripada Keluarga Stewart. Selain itu, Morgan memang berhak mewakili Keluarga Lisano dan Grup Ratu Kosmetik untuk meminta pertanggungjawaban pada Austin. Berhubung Keluarga Stewart yang bersalah, mereka tidak memiliki pilihan lain selain mengaku kalah.“Pak Samuel, kali ini Austin sudah menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi Grup Ratu Kosmetik. Kamu pikir hanya beberapa patah kata maaf saja bisa menyelesaikan masalah ini?” cibir Morgan.“Jadi, apa maumu?” tanya Samuel dengan suara berat.“Gampang kok. Sebelumnya, aku sudah memberi tahu Austin

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3129

    “Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3128

    “Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3127

    “Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3126

    “Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3125

    Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status