“Menarik!” Owen memicingkan matanya, lalu melirik pria berwajah panjang yang terlebih dahulu memprovokasi semua orang dengan tatapan tajam.Produk kosmetikal Grup Ratu Kosmetik terdiri dari sangat banyak jenis. Di antaranya, ada produk yang hanya cocok untuk dipakai wanita dan ada yang dibuat khusus untuk kulit pria. Owen tidak meragukan reaksi buruk seperti pembengkakan dan bercak hitam keunguan di wajah pria itu. Namun, pria itu malah langsung memprovokasi semua orang padahal Owen telah menenangkan mereka. Jadi, dia tentu saja bisa menebak bahwa ada yang tidak beres dengan pria berwajah panjang itu.Namun, semua orang telah terprovokasi oleh kata-kata pria berwajah panjang itu. Lagi pula, Owen juga tidak memiliki bukti untuk menuduh pria itu. Jadi, dia memutuskan untuk tidak langsung melawan pria itu.“Pak Aris, buktinya sudah jelas. Harap kalian segera menyegel Grup Ratu Kosmetik untuk menegakkan keadilan bagi kami!” kata pria berwajah panjang itu kepada kelompok Aris.“Benar! Sege
“Oke! Kalian semua sudah dengar, ‘kan? Pak Owen setuju untuk membiarkan petugas pengawas untuk menguji produk perusahaan mereka secara langsung. Nanti, kalian boleh ikut mengawasinya dan kebenarannya juga akan terbukti!” ujar Aris dengan suara lantang ke arah seluruh konsumen.“Emm, ide bagus! Kalau produk Grup Ratu Kosmetik memang bermasalah, mereka pasti nggak bisa mengelak setelah melakukan pengujian secara langsung!”Semua konsumen sangat mendukung usul Aris.“Nggak bisa!” Setelah mendengarnya, Theresa langsung terkejut dan buru-buru membantah.“Nggak bisa? Kenapa?” tanya Aris sambil menatap Theresa dengan bingung.Bukan hanya Aris, bahkan Owen dan seluruh konsumen juga menatap Theresa dengan bingung.“Pak Aris, kalau semua orang ikut masuk untuk melakukan pengujian, rahasia dagang kami pasti akan bocor dan hal itu akan menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan kami. Para petugas pengawas boleh masuk untuk melakukan pengujian, tapi reporter dan orang lainnya nggak boleh ikut masuk
“Pak Aris, aku bukan meragukan kalian, tapi khawatir kalian kekurangan orang untuk melakukan penyelidikan yang menyeluruh. Bagaimana kalau pihak Grup Ratu Kosmetik yang melakukan kecurangan dan menipu kalian? Hanya dengan membiarkan kami semua ikut masuk, Grup Ratu Kosmetik baru nggak bisa melakukan kecurangan!” ujar reporter banci itu dengan tenang.“Benar! Kalau memang mau membersihkan nama baik mereka, Grup Ratu Kosmetik harus membiarkan kami semua ikut masuk untuk mengawasinya! Mereka pasti menyembunyikan sesuatu apabila bersikeras melarang kami masuk!” seru pria berwajah panjang untuk memprovokasi orang-orang.“Benar! Kami ini korban yang punya hak untuk mengetahui kebenarannya! Kami harus ikut masuk untuk cari tahu kebenarannya!” tambah konsumen-konsumen lain.“Kalian ....” Ekspresi Aris terlihat sangat suram. Dia tahu bahwa permintaan media dan para konsumen sangat tidak masuk akal. Namun, media memang memiliki hak publik untuk mengawasi, sedangkan para korban yang hendak menyak
Di sebuah klub swasta mewah di Tonham Selatan.Begitu krisis Grup Ratu Kosmetik pecah, Austin sudah langsung menjalankan semua rencananya dengan baik. Kemudian, dia, Loewe, dan Frendy berkumpul di tempat ini agar bisa menikmati hasil karya mereka dari balik layar.Selain itu, ini adalah klub mewah terbaik di Tonham Selatan yang dilengkapi dengan makanan, minuman, dan segala sesuatu yang diperlukan untuk bersenang-senang. Begitu Grup Ratu Kosmetik disegel, mereka bisa langsung merayakan kemenangan mereka dengan baik di tempat ini. Lagi pula, mereka juga sudah terlebih dahulu mempersiapkan perjamuan perayaan kemenangan mereka.“Entah bagaimana situasi Grup Ratu Kosmetik sekarang. Kalau semuanya berjalan lancar, perusahaan itu seharusnya sudah disegel, ‘kan?” ujar Austin sambil tertawa gembira.Sebelum datang ke klub ini, Austin tahu bahwa petugas pengawas telah muncul di Grup Ratu Kosmetik untuk menyegel perusahaan itu. Sekarang, setengah jam sudah berlalu. Jadi, dia menebak bahwa Grup R
“Sialan! Kak, gimana ini sekarang?” tanya Loewe dengan ekspresi yang sangat suram. Dia juga tidak menyangka Owen mampu membalikkan situasinya meskipun saksi dan buktinya sudah terpampang di depan mata.“Nggak masalah. Aku sudah mengatur semuanya dengan baik. Bajingan itu nggak akan bisa membalikkan situasinya dengan semudah itu!” jawab Austin sambil menarik napas dalam-dalam. Dia pun segera menjadi tenang.Pada detik selanjutnya, pria berwajah panjang dan reporter banci itu mulai memprovokasi orang-orang. Jadi, Owen dan Grup Ratu Kosmetik kembali tersudut. Akhirnya, demi membersihkan nama baik perusahaan, Owen mau tak mau harus membiarkan semua orang untuk masuk ke Grup Ratu Kosmetik dan melakukan pengujian secara langsung.“Baguslah! Kak, untung kamu sudah mengatur orang untuk pergi membuat kekacauan di sana! Pemikiranmu benar-benar menyeluruh!” puji Loewe dengan gembira saat melihat Owen yang mengalah. Seluruh kemurungannya telah sirna hingga tidak berbekas.“Tentu saja! Dia itu cuma
“Pak Aris, kamu sudah lihat, ‘kan? Perusahaan kami memproduksi barang sesuai dengan peraturan dan standar yang ditentukan. Kami sama sekali nggak menambahkan bahan-bahan terlarang,” ujar Owen dengan tenang.“Emm, kalau dinilai dari pemeriksaan tahap awal, apa yang kamu bilang benar! Selanjutnya, kami akan menguji produk kalian secara acak. Kalau produk kalian juga nggak bermasalah, kami akan menyatakan perusahaan kalian memang nggak bersalah!” jawab Aris dengan ekspresi serius.Meskipun tidak menemukan bahan terlarang dalam proses produksi Grup Ratu Kosmetik, itu masih hanyalah pemeriksaan tahap awal dan hal ini tidak bisa membuktikan produk Grup Ratu Kosmetik pasti aman. Sekarang, pihak lembaga pengawasan akan menguji produk jadinya dengan mesin khusus untuk mengetahui kebenarannya. Apabila tidak terdeteksi isobutil paraben atau bahan terlarang lainnya dalam produk jadi perusahaan ini, Grup Ratu Kosmetik akan terbukti tidak bersalah.“Oke, semua produk jadi perusahaan kami disimpan di
“Emm ... boleh juga,” jawab Aris setelah berpikir sejenak. Untuk mencegah karyawan Grup Ratu Kosmetik melakukan kecurangan, dia memutuskan untuk menerima usul reporter banci itu. Kemudian, dia menatap Owen dan bertanya, “Pak Owen, aku akan menyuruh beberapa konsumen untuk memilih produk yang perlu diuji. Kamu nggak keberatan, ‘kan?”“Terserah kalian saja, aku nggak keberatan,” jawab Owen dengan tenang. Namun, dia semakin yakin bahwa reporter banci itu pasti menyembunyikan sesuatu.Setelah itu, Aris memilih belasan konsumen secara acak, termasuk reporter banci yang mengusulkan hal ini. Selanjutnya, belasan orang itu pun memasuki area produk jadi dan mulai memilih produk yang akan diuji.Berhubung hanya untuk diuji, sebagian besar orang mengambil beberapa produk secara asal dan segera berjalan keluar. Reporter banci itu juga sama. Dia berjalan ke depan sebuah rak berisi krim wajah dan mengambil sebotol krim itu dengan santai. Namun, saat berbalik dan tidak ada yang memperhatikannya, dia
“Oke, mari kita mulai pengujiannya!” jawab Aris sambil mengangguk.“Tunggu sebentar!” Pada saat ini, Owen tiba-tiba melangkah keluar.“Pak Owen, ada apa?” tanya Aris sambil menatap Owen dengan bingung.Owen tidak menjawab pertanyaan Aris. Dia berjalan ke sisi reporter banci itu sambil tersenyum, lalu menepuk-nepuk bahunya sambil berkata, “Sobat, aku mengerti sedikit tentang fisiognomi dan melihat ada aura buruk yang terpancar dari dahimu. Hari ini, sepertinya ada bahaya besar yang menantimu. Sebaiknya, kamu lebih hati-hati agar bisa menghindari kecelakaan.”“Apa?” reporter banci itu pun tertegun setelah mendengar ucapan Owen.Selain reporter banci ini, semua orang yang ada di lokasi juga tertegun. Mereka tidak mengerti kenapa direktur utama Grup Ratu Kosmetik yang tadinya masih baik-baik saja tiba-tiba berubah menjadi seorang “peramal”.“Pak Owen, sejujurnya, aku juga mengerti sedikit tentang fisiognomi. Aku melihat ada aura buruk yang terpancar dari dahimu. Dalam waktu dekat, sepertin