Share

Bab 1841

Author: Jurang
Di sebuah klub swasta mewah di Tonham Selatan.

Begitu krisis Grup Ratu Kosmetik pecah, Austin sudah langsung menjalankan semua rencananya dengan baik. Kemudian, dia, Loewe, dan Frendy berkumpul di tempat ini agar bisa menikmati hasil karya mereka dari balik layar.

Selain itu, ini adalah klub mewah terbaik di Tonham Selatan yang dilengkapi dengan makanan, minuman, dan segala sesuatu yang diperlukan untuk bersenang-senang. Begitu Grup Ratu Kosmetik disegel, mereka bisa langsung merayakan kemenangan mereka dengan baik di tempat ini. Lagi pula, mereka juga sudah terlebih dahulu mempersiapkan perjamuan perayaan kemenangan mereka.

“Entah bagaimana situasi Grup Ratu Kosmetik sekarang. Kalau semuanya berjalan lancar, perusahaan itu seharusnya sudah disegel, ‘kan?” ujar Austin sambil tertawa gembira.

Sebelum datang ke klub ini, Austin tahu bahwa petugas pengawas telah muncul di Grup Ratu Kosmetik untuk menyegel perusahaan itu. Sekarang, setengah jam sudah berlalu. Jadi, dia menebak bahwa Grup R
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
arifin lipa lebu
cuma bisa mengatakan "Sungguh sangat membosankan dan Menyebabkan"
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1842

    “Sialan! Kak, gimana ini sekarang?” tanya Loewe dengan ekspresi yang sangat suram. Dia juga tidak menyangka Owen mampu membalikkan situasinya meskipun saksi dan buktinya sudah terpampang di depan mata.“Nggak masalah. Aku sudah mengatur semuanya dengan baik. Bajingan itu nggak akan bisa membalikkan situasinya dengan semudah itu!” jawab Austin sambil menarik napas dalam-dalam. Dia pun segera menjadi tenang.Pada detik selanjutnya, pria berwajah panjang dan reporter banci itu mulai memprovokasi orang-orang. Jadi, Owen dan Grup Ratu Kosmetik kembali tersudut. Akhirnya, demi membersihkan nama baik perusahaan, Owen mau tak mau harus membiarkan semua orang untuk masuk ke Grup Ratu Kosmetik dan melakukan pengujian secara langsung.“Baguslah! Kak, untung kamu sudah mengatur orang untuk pergi membuat kekacauan di sana! Pemikiranmu benar-benar menyeluruh!” puji Loewe dengan gembira saat melihat Owen yang mengalah. Seluruh kemurungannya telah sirna hingga tidak berbekas.“Tentu saja! Dia itu cuma

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1843

    “Pak Aris, kamu sudah lihat, ‘kan? Perusahaan kami memproduksi barang sesuai dengan peraturan dan standar yang ditentukan. Kami sama sekali nggak menambahkan bahan-bahan terlarang,” ujar Owen dengan tenang.“Emm, kalau dinilai dari pemeriksaan tahap awal, apa yang kamu bilang benar! Selanjutnya, kami akan menguji produk kalian secara acak. Kalau produk kalian juga nggak bermasalah, kami akan menyatakan perusahaan kalian memang nggak bersalah!” jawab Aris dengan ekspresi serius.Meskipun tidak menemukan bahan terlarang dalam proses produksi Grup Ratu Kosmetik, itu masih hanyalah pemeriksaan tahap awal dan hal ini tidak bisa membuktikan produk Grup Ratu Kosmetik pasti aman. Sekarang, pihak lembaga pengawasan akan menguji produk jadinya dengan mesin khusus untuk mengetahui kebenarannya. Apabila tidak terdeteksi isobutil paraben atau bahan terlarang lainnya dalam produk jadi perusahaan ini, Grup Ratu Kosmetik akan terbukti tidak bersalah.“Oke, semua produk jadi perusahaan kami disimpan di

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1844

    “Emm ... boleh juga,” jawab Aris setelah berpikir sejenak. Untuk mencegah karyawan Grup Ratu Kosmetik melakukan kecurangan, dia memutuskan untuk menerima usul reporter banci itu. Kemudian, dia menatap Owen dan bertanya, “Pak Owen, aku akan menyuruh beberapa konsumen untuk memilih produk yang perlu diuji. Kamu nggak keberatan, ‘kan?”“Terserah kalian saja, aku nggak keberatan,” jawab Owen dengan tenang. Namun, dia semakin yakin bahwa reporter banci itu pasti menyembunyikan sesuatu.Setelah itu, Aris memilih belasan konsumen secara acak, termasuk reporter banci yang mengusulkan hal ini. Selanjutnya, belasan orang itu pun memasuki area produk jadi dan mulai memilih produk yang akan diuji.Berhubung hanya untuk diuji, sebagian besar orang mengambil beberapa produk secara asal dan segera berjalan keluar. Reporter banci itu juga sama. Dia berjalan ke depan sebuah rak berisi krim wajah dan mengambil sebotol krim itu dengan santai. Namun, saat berbalik dan tidak ada yang memperhatikannya, dia

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1845

    “Oke, mari kita mulai pengujiannya!” jawab Aris sambil mengangguk.“Tunggu sebentar!” Pada saat ini, Owen tiba-tiba melangkah keluar.“Pak Owen, ada apa?” tanya Aris sambil menatap Owen dengan bingung.Owen tidak menjawab pertanyaan Aris. Dia berjalan ke sisi reporter banci itu sambil tersenyum, lalu menepuk-nepuk bahunya sambil berkata, “Sobat, aku mengerti sedikit tentang fisiognomi dan melihat ada aura buruk yang terpancar dari dahimu. Hari ini, sepertinya ada bahaya besar yang menantimu. Sebaiknya, kamu lebih hati-hati agar bisa menghindari kecelakaan.”“Apa?” reporter banci itu pun tertegun setelah mendengar ucapan Owen.Selain reporter banci ini, semua orang yang ada di lokasi juga tertegun. Mereka tidak mengerti kenapa direktur utama Grup Ratu Kosmetik yang tadinya masih baik-baik saja tiba-tiba berubah menjadi seorang “peramal”.“Pak Owen, sejujurnya, aku juga mengerti sedikit tentang fisiognomi. Aku melihat ada aura buruk yang terpancar dari dahimu. Dalam waktu dekat, sepertin

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1846

    Mesin penguji sudah selesai menganalisis krim wajah itu, lalu mencetak laporan yang berisi komposisi dan indeksnya.“Ng ... nggak mungkin!” Setelah membaca laporan itu, Aris langsung membelalak.“Pak Aris, bagaimana hasil pengujiannya? Apa produk Grup Ratu Kosmetik ini mengandung bahan terlarang seperti isobutil paraben dan akrilamida? Aku tahu perusahaan ini memang bermasalah! Ternyata tebakanku benar!” ujar reporter banci itu sambil tersenyum. Dia menatap ke arah Owen dengan penuh peremehan.“Sial! Ternyata Grup Ratu Kosmetik benar-benar adalah perusahaan nggak benar! Kita semua sudah celaka gara-gara perusahaan ini!”Setelah mendengar ucapan reporter banci itu, seluruh konsumen pun marah dan mulai mengutuk. Hanya saja, ucapan Aris selanjutnya langsung membuat mereka bungkam.“Sembarangan! Memangnya aku ada bilang kalau produk Grup Ratu Kosmetik mengandung bahan terlarang?” bentak Aris sambil memelototi reporter banci itu.“Memangnya nggak?” tanya reporter banci itu dengan terkejut. 

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1847

    “Oke, kami akan melakukan pengujian ulang!” jawab Aris. Kemudian, dia mengisyaratkan petugas pengawas untuk menuangkan krim wajah itu ke dalam mesin penguji agar bisa diuji ulang. Kali ini, mereka melakukannya dengan lebih berhati-hati dan juga mengujinya dengan lebih rinci. Terutama reporter banci itu, dia sama sekali tidak mengalihkan perhatiannya dari mesin penguji itu karena takut terjadi “kesalahan”. Namun, hasil yang keluar sama persis dengan hasil sebelumnya. Jika pengujian pertama hanyalah kebetulan, pengujian kedua yang hasilnya sama tidak mungkin salah lagi.“Kami sudah mengujinya sekali lagi. Sekarang, aku umumkan bahwa produk Grup Ratu Kosmetik memang nggak bermasalah!” ujar Aris dengan suara lantang.“Ini ....” Setelah mendengar pengumuman Aris, semua orang pun tercengang. Akhir-akhir ini, produk Grup Ratu Kosmetik sangat populer dan ada banyak orang yang mengatakan bahwa produknya jauh lebih bagus daripada produk dari merek internasional terkenal. Awalnya, semua orang

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1848

    “Menukar? Menukar apa?” tanya Aris dan para konsumen dengan bingung.“Ng ... nggak ....” reporter banci itu pun terkejut dan buru-buru melambaikan tangannya, lalu hendak kembali ke posisinya. Namun, Owen tidak mungkin membiarkannya terlepas dari masalah ini dengan begitu saja.“Rendy, tangkap dia!” perintah Owen.“Baik!” Rendy segera memimpin beberapa satpam untuk menangkap reporter banci itu.“Pak Owen, apa-apaan ini? Kenapa kamu menyuruh orang untuk menangkapku?” tanya reporter banci itu sambil meronta. Namun, dia tidak bisa melepaskan diri dari cengkeraman dua satpam.“Menurutmu? Bukannya kamu sendiri yang paling jelas soal apa yang sudah kamu lakukan? Kamu mau langsung jujur atau mau aku yang membeberkannya?” tanya Owen sambil tersenyum sinis.“A ... aku nggak ngerti apa maksudmu,” elak reporter banci itu. Namun, dia mulai merasa agak panik. Apa Owen tahu dia sudah menukar krim wajah itu? Namun ... tidak mungkin! Tadi, dia sangat berhati-hati dalam menukarnya. Jadi, Owen tidak mung

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 1849

    “Nggak! Aku nggak menukar produknya, apalagi berniat untuk mencelakai Grup Ratu Kosmetik! Pak Owen, ka ... kamu jangan sembarangan memfitnah orang!” bantah reporter banci itu dengan terburu-buru setelah melihat Owen berhasil mengalihkan amarah publik terhadapnya. Dia tidak akan mengakui hal ini.“Dasar keras kepala! Rendy, keluarkan barang yang ada di dalam kantongnya dan perlihatkan barang itu pada semua orang!” perintah Owen dengan nada dingin.“Baik!” Rendy mengiakan, lalu segera menemukan krim wajah itu dari kantong reporter banci.“Ternyata benar!”Begitu melihat situasi ini, semua orang tidak lagi merasa ragu. Tadi, mereka masih memiliki prasangka buruk terhadap Grup Ratu Kosmetik. Apabila Owen langsung membuka kedok reporter banci itu, mereka belum tentu akan percaya pada Owen.Namun, reporter banci itu keceplosan dan mengakui bahwa dirinya yang menukar produk itu. Ditambah dengan ada saksi dan bukti yang kuat, mereka semua tentu saja bisa menilai apakah yang dikatakan Owen itu

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3129

    “Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3128

    “Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3127

    “Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3126

    “Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3125

    Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status