Theresa adalah atasannya dan sekarang orang ini melecehkan Theresa. Kemarahan di hati Owen tentu tidak dapat dibayangkan! Dia yang tidak langsung mengamuk saja sudah termasuk terkendali!"Sialan! Beraninya kamu berkata seperti itu padaku! Hei, kamu cari mati, ya? Kalau kamu punya nyali, katakan sekali lagi!" kata pria bertindik itu dengan marah.Setelah mengatakannya, jendela mobil bagian belakang pun turun dan dua pemuda berpenampilan tidak sopan lainnya menjulurkan kepala mereka keluar jendela. Ditambah dengan pria bertindik yang mengemudi dan seorang pemuda yang duduk di kursi penumpang, total keseluruhan dari mereka ada empat orang. Semuanya menatap Owen dengan galak."Memangnya kenapa kalau aku mengatakannya sekali lagi? Aku menyuruh kalian untuk pergi dari sini ...." kata Owen yang tidak takut. Namun, sebelum dia menyelesaikan perkataannya, Theresa tiba-tiba menarik lengannya dan menyela perkataannya."Owen, sudahlah. Abaikan saja mereka, jangan biarkan suasana hati kita dirusak
"Sudahlah, aku akui kamu lebih hebat. Sudah puas, ‘kan?" kata Theresa sambil tersenyum.Dia telah melihat keterampilan Owen sebelumnya. Pertama kali, Owen hampir dibunuh oleh dua pembunuh bayaran di tepi sungai demi menyelamatkannya. Kedua kali, Owen dipukul habis-habisan oleh pengawal Fredi dan ditekan di tanah. Untung saja Theresa muncul tepat waktu dan berhasil menyelamatkan Owen.Melalui dua kejadian ini, Theresa tahu bahwa selain keberanian dan semangat, Owen sebenarnya adalah seorang pria biasa. Bagaimana Owen yang hanya seorang diri bisa mengalahkan empat pemuda barusan itu?Namun, pria ingin menjaga kehormatannya. Jika Theresa tidak memercayainya pun, dia tetap tidak boleh mempermalukan Owen di depan umum."Sudahlah, nggak usah bahas ini lagi. Ayo kita mendaki gunung!" ajak Owen setelah menarik napas untuk memperbaiki suasana hatinya. Setelah itu, dia dan Theresa berjalan ke kaki gunung.Kaki gunung memiliki pemandangan yang sangat megah dan menjadi tempat teramai. Di sini ada
Agnes tersenyum gembira. Dia pun menghampiri Theresa dan menyapa dengan ramah, "Halo, Nona cantik. Aku Agnes, seorang pembawa acara perjalanan. Kamu sangat cantik, bolehkah aku berfoto denganmu?""Ini ...." Theresa tidak terlalu suka berbicara dengan orang asing, tetapi Agnes sangat ramah dan tidak memiliki niat jahat. Setelah ragu-ragu untuk sementara waktu, dia akhirnya menyetujui dengan enggan.Saat keduanya berswafoto, kamera ditarik ke depan dan para penggemar pun menyaksikan kecantikan Theresa dari jarak dekat."Buset, cantik sekali. Bentuk tubuh dan karakteristiknya sangat sempurna. Dia benar-benar secantik bidadari!""Benar! Aku rasa empat wanita cantik dari zaman kuno nggak ada yang secantik ini!""Agenes, aku akan mengirimkanmu dua roket dulu. Cepat tanyakan nama wanita cantik ini sekalian minta nomor telepon atau sejenisnya. Nanti, aku akan mengirimkan beberapa roket lagi untukmu!""Aku juga! Kalau kamu mendapat informasi kontaknya, aku juga akan mengirimmu dua roket!"Satu
Pacar Agnes bergegas berkata sambil tersenyum."Benar. Kami juga nggak melakukan apa pun padanya. Untuk apa sok galak!" Agnes mendengkus dingin dan tidak merasa takut.Tubuh Owen memang lebih tinggi dari pacarnya, tetapi postur tubuh Owen yang kurus tidak sebanding dengan pacarnya yang terlihat begitu kekar.Jika Owen benar-benar ingin berkelahi, dia tidak mungkin bisa melawan pacar Angnes.Dengan begitu, untuk apa Agnes harus merasa takut?"Aku nggak peduli kalian ada maksud lain atau nggak. Intinya, segera minggir! Kalau kalian berani mengganggu Theresa lagi, jangan salahkan aku bersikap kasar!" tegur Owen sambil menatap lawannya dengan ekspresi wajah yang suram."Owen, sudahlah. Mereka memang nggak ada niat buruk. Lebih baik kita pergi saja," ujar Theresa sambil menarik lengan Owen.Saat ini, penampilan Owen yang maju untuk melindunginya terlihat sangat tampan dan sangat maskulin. Hal ini membuat Theresa memiliki perasaan bahagia yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya.Owen mengan
Akan tetapi, entah mengapa sejak bertemu dengan Owen, dia perlahan makin sering tersenyum.Mungkin karena keberadaan Owen yang selalu menemaninya telah menghilangkan kesepian dalam hatinya.Mungkin juga, dia menganggap Owen sebagai teman sejatinya sama seperti Angelina. Di hadapan Owen, dia melepaskan semua penyamaran yang biasanya dan menjalani kehidupan yang santai serta nyata.Mendaki gunung adalah hal yang sangat menguras tenaga.Kebanyakan turis hanya berkumpul di tempat ramai yang ada di kaki gunung. Orang yang benar-benar ingin mendaki gunung tidak terlalu banyak.Terlihat, hanya ada beberapa pasangan kekasih ataupun rombongan sekelompok muda-mudi yang berjumlah tiga hingga lima orang. Sosok orang di tangga batu juga bisa dihitung jari dan kelihatan lebih sepi dibandingkan di kaki gunung.Owen dan Theresa mendaki hingga lereng gunung sambil bercanda di sepanjang jalan. Mereka sama sekali tidak memperhatikan bahwa ada empat sosok yang sedang mengikuti mereka secara diam-diam di b
Theresa merasa sangat khawatir. Setelah mengetahui bahwa keempat pemuda itu tidak berniat baik, Theresa segera menarik tangan Owen dan berlari ke puncak gunung.Karena terlalu tergesa-gesa, dia terpeleset dan tidak menjaga kestabilannya. Kemudian, dia langsung tersungkur ke tangga batu."Theresa, hati-hati!" Owen sangat terkejut. Untung saja, Owen bergerak dengan gesit, lalu langsung mengulurkan tangannya untuk merangkul pinggang Theresa yang ramping dan menarik Theresa ke pelukannya."Sakit sekali." Theresa meringis kesakitan. Kakinya sepertinya telah terkilir karena terpeleset barusan. Rasa sakit yang luar biasa besar seketika datang dari bagian kakinya hingga membuat Theresa hampir menangis di tempat."Theresa, gimana keadaanmu? Apa ada yang terluka?" Raut wajah Owen sontak berubah. Dia segera mendorong Theresa dari pelukannya, lalu memeriksa kondisi Theresa dengan gugup dan perhatian."Kakiku sepertinya terkilir." Wajah cantik Theresa tampak pucat, dia menggigit bibirnya untuk ber
Theresa melihat ponselnya dengan saksama, ternyata tidak ada internet maupun sinyal. Saat ini, dia sudah sepenuhnya tercengang.Awalnya, Theresa berharap bisa menggunakan polisi untuk mengancam mereka. Namun, dia tidak menyangka tempat ini tidak ada internet maupun sinyal. Bagaimana bisa dia melapor polisi?“Ka ... kalian sebenarnya mau apa? Kalau mau uang, aku bisa kasih. Kalian cuma perlu sebutkan jumlahnya. Aku bakal berusaha mendapatkannya.”Theresa menarik napas dalam-dalam, lalu berusaha untuk tetap tenang.“Memangnya seberapa banyak uang yang kamu punya? Kami nggak perlu sedikit uangmu itu!” jawab pria bertindik sambil tersenyum meremehkan. Tadi, dia sudah melihat sendiri sepeda motor yang dikendarai Owen dan Theresa. Kedua orang ini sangat miskin hingga tidak sanggup membeli mobil. Mereka mungkin hanya bisa menggadaikan rumah yang harganya puluhan juta. Dia tidak menginginkan sedikit uang itu.“Tapi kalau kamu mau menjamin keselamatan cowok ini, bisa saja sih. Kamu cuma perlu m
“Bisa nggak jangan begitu bodoh!” Theresa memelototi Owen, lalu lanjut berbisik, “Coba pikir baik-baik. Asal kamu berhasil kabur, kamu bisa langsung lapor polisi atau cari anggota Keluarga Lestari. Mereka pasti nggak berani berbuat apa-apa terhadapku!”Bagaimanapun juga, Theresa sudah pernah menghadapi banyak hal dalam hidup. Bahkan dalam keadaan sebahaya apa pun, dia tetap bisa bersikap tenang dan berpikiran jernih.Dia tahu lingkungan di sini tidak menguntungkan dirinya dan Owen. Namun, asalkan Owen bisa melarikan diri, para preman ini pasti tidak berani menyentuhnya. Kecuali, mereka benar-benar ingin mati.“Oke, aku bakal turuti kamu. Lepaskan aku dulu ....”Setelah mendengar teguran Theresa, Owen juga perlahan-lahan menjadi tenang. Namun, dia menjadi tenang bukan karena berpikir cara untuk kabur, melainkan berharap Theresa bisa lebih cepat melepaskannya.Theresa pun memercayai Owen. Sebelah tangannya menopang pohon di sampingnya, sebelahnya lagi melepaskan lengan Owen. Tadi, sebela
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero
“Semua ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral, segera bertindak! Tangkap Danu dan Jordan! Kalau ada anggota Keluarga Chandika yang berani menghalangi, mereka juga akan dihukum sesuai kesalahan mereka!” perintah Graham dengan tegas.Para anggota Keluarga Chandika seharusnya memang tidak terlibat dalam kejahatan Danu. Namun, apabila mereka bersikeras melindungi Danu, itu setara dengan berkomplot dengan penjahat di Daftar Hitam. Dengan begitu, Organisasi Dragmar Tonham Sentral tentu saja tidak akan mengampuni mereka.“Baik!”Seiring dengan perintah Graham, para ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral segera membentuk formasi untuk mengepung Danu dan Jordan.“Semua anggota Keluarga Chandika, bersiap untuk sambut serangan!” perintah Setiawan tanpa ragu sambil melambaikan tangannya kepada para anggota Keluarga Chandika.Kali ini, Organisasi Dragmar Tonham Sentral yang tidak memiliki bukti malah ingin menangkap Danu hanya berdasarkan kata-kata sepihak mereka. Hal ini benar-benar keterlaluan. K