Setelah serangannya berhasil mengenai Calvin, Owen segera berlari ke sisi tempat tidur karena mengkhawatirkan keadaan Theresa dan Renata. Kemudian, dia menarik Theresa dan Renata untuk bangkit dari tempat tidur.“Syukurlah ....” Setelah melihat hanya lengan baju Theresa yang terkoyak dan tidak ada tanda-tanda Theresa sudah dilukai atau dilecehkan, Owen akhirnya merasa lega. Selanjutnya, dia menggunakan energi sejati untuk menebas tali yang mengikat kedua wanita itu dan membuka segel basis kultivasi mereka.“Owen, kamu benar-benar muncul di sini! Syukurlah!” Setelah dibebaskan, Theresa langsung melemparkan diri ke pelukan Owen dan meneteskan air mata gembira.Renata juga merasa sangat gembira. Dia menatap Owen lekat-lekat dan merasa sangat bersyukur karena sudah terlepas dari bencana. Awalnya, dia mengira dirinya dan Theresa pasti akan dilecehkan oleh Calvin. Tak disangka, Owen benar-benar muncul di hadapan mereka di saat-saat genting dan berhasil menyelamatkan mereka.Tindakan Owen yan
Kali ini, Calvin bukan hanya sudah melukai Rachel dengan serius, tetapi juga hampir menodai Theresa dan Renata. Jadi, Owen tidak akan membiarkan Calvin kabur dengan begitu saja.Owen pun menggendong Theresa dengan sebelah tangan dan menarik lengan Renata dengan tangan lainnya, lalu mengejar Calvin.“Pengawal! Owen sudah berhasil menyelinap masuk! Cepat tolong aku!” Begitu keluar dari kamar, Calvin langsung berlari ke arah halaman sambil berteriak minta tolong. Namun, sebelum sempat berlari jauh, Owen sudah menyusulnya.“Calvin, hari ini, nggak bakal ada yang bisa menolongmu! Mati sana!” dengus Owen. Kemudian, dia melayangkan tinjunya yang mengandung energi spiritual besar ke arah punggung Calvin.Calvin langsung terkejut dan buru-buru menghindar. Namun, basis kultivasinya masih kalah jauh dari basis kultivasi Owen. Pada akhirnya, dia tetap tidak mampu menghindari serangan Owen.Duk! Energi spiritual dari serangan Owen pun mengenai punggungnya. Kemudian, dia terjatuh dan berguling-gulin
Mendengar makian Calvin, Owen hanya tersenyum sinis. Kemudian, dia menginjak sebelah lengan Calvin dengan kuat hingga lengan Calvin itu langsung patah.“Calvin, injakan ini untuk membalaskan dendam Rachel! Lalu, injakan terakhir ini untuk membalaskan dendamku sendiri!” Selesai berbicara, Owen menginjak lengan Calvin yang satunya lagi dengan kuat. Dengan begitu, keempat anggota tubuh Calvin sudah lumpuh.“Ah!” Calvin tidak berhenti berteriak kesakitan. Rasa sakit dari keempat anggota tubuhnya yang patah benar-benar sangat menyiksa.“Oke, sekarang, kamu sudah boleh mati!” kata Owen dengan dingin. Kemudian, dia mengarahkan tangannya ke kepala Calvin dan berniat untuk langsung membunuh Calvin.“Jangan .... Aku masih muda dan belum sempat menikmati masa depanku yang cerah. Aku nggak ingin mati ....” Calvin langsung menjadi sangat takut. Ini adalah pertama kalinya dia merasa dirinya benar-benar berada di ujung tanduk.Sebelumnya, Calvin selalu merasa Owen tidak akan berani membunuhnya karena
“Dulu, Utaram sudah berulang kali menyerangku secara diam-diam. Sekarang, dia malah berani menyerangku secara terang-terangan dan sama sekali nggak peduli pada aturan dunia persilatan. Tindakannya sudah keterlaluan! Hari ini, aku akan membunuh Calvin dulu, lalu membunuhnya untuk menyelesaikan dendam di antara kami!” ujar Owen dengan dingin.Utaram dan Calvin sudah berulang kali hendak membunuh Owen. Dendam di antara kedua belah pihak sangatlah mendalam. Namun, dia tidak menyangka sebelum dirinya sempat membalaskan dendamnya pada Utaram, Utaram sudah bertindak terlebih dahulu dan hampir mencelakai Rachel serta Theresa.Berhubung Utaram sudah berulang kali menyentuh orang yang penting bagi Owen, kesabaran Owen sudah habis. Hari ini, dia harus membalaskan semua dendam itu pada Calvin dan Utaram.“Apa? Kamu bukan cuma mau bertarung dengan Utaram, tapi juga mau membunuhnya? Owen, a ... apa kamu sudah gila?” Renata sudah sepenuhnya tercengang. Dia menatap Owen bagaikan menatap orang idiot.S
“Ayah, cepat tolong aku. Owen sudah mematahkan kedua lengan dan kakiku. Kamu harus membalaskan dendam ini.” Melihat Utaram yang akhirnya muncul juga, Calvin pun kegirangan. Secercah harapan juga kembali timbul di dalam hatinya.Calvin tahu bahwa kekuatan Owen masih berada jauh di bawah kekuatan Utaram. Dengan adanya Utaram dan sekelompok ahli Keluarga Liem, Owen tidak akan mungkin berani membunuhnya. Nyawanya sudah terselamatkan.“Owen, hebat sekali kamu! Beraninya kamu melukai putraku! Aku rasa kamu sudah bosan hidup!” Utaram langsung murka dan ekspresinya menjadi sangat suram.Begitu mendengar laporan Jackson, Utaram sudah terlebih dahulu menyiapkan jebakan di kediaman Keluarga Lestari dan menunggu Owen untuk masuk ke jebakannya. Namun, dia tidak menyangka Owen berhasil menembus pertahanan ketat para ahli Keluarga Liem dan Keluarga Lestari, lalu menyelinap masuk tanpa diketahui orang. Selain itu, Owen juga memanfaatkan kesempatan ini untuk melumpuhkan Calvin.Untungnya, Calvin member
Renata merasa sangat kesal. Dia benar-benar tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan Owen.“Ini ....” Owen pun mengerutkan keningnya dan menjadi agak ragu.Keluarga Lestari dan Keluarga Liem tidak memiliki petarung tahap menengah Alam Rigana. Jadi, itu tidak akan menimbulkan ancaman yang besar bagi Owen. Dengan kekuatannya sekarang, dia pasti bisa melindungi Theresa dan Renata.Namun, apa yang dikatakan Renata juga benar. Ahli dari Keluarga Lestari dan Keluarga Liem sangat banyak. Owen belum tentu bisa menjamin keselamatan kedua wanita itu begitu konsentrasinya terbagi. Theresa atau Renata mungkin saja akan terluka saat kedua belah pihak mulai bertarung.“Owen, kukasih kamu satu kesempatan terakhir. Lepaskan Calvin sekarang juga! Dengan begitu, aku akan pertimbangkan untuk melepaskan kalian bertiga. Kalau terjadi sesuatu pada Calvin, aku pasti akan membunuh kalian juga!” ujar Utaram.Utaram sudah merasakan keraguan Owen. Jadi, dia tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk mengintimid
“Sherly dan Utaram sudah diam-diam bersekongkol untuk mengusir Om Lukas dan Theresa. Tujuan utama mereka adalah untuk mendapatkan fondasi Keluarga Lestari!” ujar Owen.“Apa? Levi itu putra Utaram? Ma ... mana mungkin!” Begitu mendengar ucapan Owen, Wendy dan yang lain langsung tercengang. Bukan hanya mereka, bahkan Utaram dan Sherly juga terkejut. Mereka tidak menyangka Owen mengetahui hal ini.“Sherly, apa yang dikatakan Owen itu benar?” Ekspresi Wendy langsung menjadi suram. Dia menatap Sherly dengan tatapan tajam. Para tetua Keluarga Lestari juga menatap Sherly dan Utaram dengan tatapan membara. Ekspresi mereka semua sangat suram.“Om Wendy, jangan dengar omong kosong Owen. Mana mungkin Levi itu putra Utaram? Owen jelas-jelas ingin memfitnahku!” Setelah tersadar, Sherly pun berusaha untuk bersikap tenang. Dia adalah seorang wanita yang licik. Dia tidak mungkin menunjukkan rasa paniknya meskipun dihadapkan dengan situasi seperti ini.“Apa yang dikatakan Sherly benar. Pak Wendy, Owen
“Dasar sekelompok orang bodoh! Kalian benar-benar sudah nggak tertolong!” Owen sangat murka. Dia benar-benar tidak mengerti apa sebenarnya isi kepala Wendy dan para tetua Keluarga Lestari.“Apa yang dikatakan Owen adalah kenyataan! Wendy, apa kamu sudah linglung?” Tepat pada saat ini, terdengar teriakan marah seseorang. Kemudian, Lukas berjalan mendekat sambil mendorong Jerremy yang duduk di kursi roda. Mereka diikuti beberapa pengawal Keluarga Lestari.Tidak lama setelah Owen keluar dari rumah, Jerremy dan Lukas juga langsung menyusulnya. Mereka baru saja tiba di kediaman Keluarga Lestari. Dengan wibawa yang dimiliki Jerremy, pengawal Keluarga Lestari tentu saja tidak berani menghalanginya. Mereka pun buru-buru membiarkan Jerremy dan Lukas masuk ke kediaman Keluarga Lestari.“Kak Jerremy? Ka ... kamu sudah sadar?” Melihat kemunculan Jerremy, Wendy dan para tetua Keluarga Lestari langsung tercengang. Mereka tidak tahu bahwa Jerremy sudah sadar dari komanya.Di sisi lain, Utaram dan She