Begitu memikirkan hal ini, tepat saat Theresa sedang mempertimbangkan untuk menerima pendapat semua orang, Owen dan Angelina sudah kembali. Mereka mendorong pintu ruang rapat dan berjalan masuk."Hei, Pak Owen sudah kembali. Bagaimana perkembangan masalah negosiasi kerja sama dengan Grup Wijaya? Melihat raut wajahmu yang memerah, apa mungkin kamu merasa malu bertemu orang karena nggak ada perkembangan apa pun?" ejek Reynold."Mungkin saja begitu." Ada banyak eksekutif yang juga ikut tertawa bersama-sama.Sebelum Owen sempat menjawab, beberapa eksekutif yang berada dekat dengannya menyadari ada yang tidak beres. Dia pun berujar, "Eh, ada bau alkohol di tubuhnya!"Begitu ucapannya terdengar, semua orang di dalam ruangan itu langsung murka."Apa? Apa mungkin wajahnya memerah bukan karena malu, tapi karena minum alkohol?"Semua orang tertegun dan saling memandang satu sama lain. Mereka pun segera memahami apa yang sedang terjadi."Bagus sekali. Kamu malah diam-diam pergi minum alkohol deng
Berhubung Owen sendiri yang memberi kesempatan, Reynold tidak keberatan mengambil kesempatan itu untuk menghancurkannya.“Benar!”“Kali ini, tindakannya sangat keterlaluan! Dia harus dipecat!”“Kalau karyawan perusahaan terpengaruh sama tindakan buruknya kelak, perusahaan kita mana bisa beroperasi lagi!”Para eksekutif perusahaan sangat marah dan mendukung pendapat Reynold.Theresa pun merasa kewalahan. Bagaimanapun juga, Owen adalah penyelamatnya. Dia tentu saja tidak mungkin memecat Owen hanya karena masalah sepele seperti ini.Namun, amarah semua orang juga tidak bisa diabaikan. Apabila dia terus-menerus membela Owen, bagaimana dia bisa memberikan penjelasan kepada para eksekutif?“Diam! Siapa bilang Owen nggak berhasil dapatin kesempatan kerja sama dengan Grup Wijaya? Dasar sok tahu!” teriak Angelina. Dia membela Owen pada saat yang tepat.“Apa? Memangnya kalian sudah berhasil dapatin kesempatan kerja sama dengan Grup Wijaya?”Semua orang sangat terkejut. Mereka saling memandang de
Theresa tidak memercayai penglihatannya.“Serius!” jawab Angelina sambil mengangguk.Saat Denny mengusulkan tentang keuntungan 10% dan memperpanjang jangka waktu kontrak, Angelina juga sangat terkejut. Jadi, dia mengerti perasaan Theresa saat ini.“Bagus, bagus banget! Angelina, kamu benar-benar hebat bisa dapatin kesempatan kerja sama dengan Grup Wijaya! Ka ... kamu sudah menciptakan mukjizat!”Saat ini, Theresa yang biasanya terlihat tenang pun melompat kegirangan dan memeluk Angelina. Theresa tahu Owen tidak pandai berbisnis dan juga bukan seorang profesional. Jadi, dia tidak berpikir bahwa semua ini berkat Owen. Dia malah berpikir semua ini adalah jasa Angelina.“Apa? Jangan-jangan ... kontraknya asli?”Reynold dan para eksekutif lainnya langsung tercengang.“Nggak mungkin! Bu Theresa, apa kamu nggak salah baca?”Reynold terlihat tidak percaya. Dia buru-buru mengambil kontrak yang terletak di atas meja dan membacanya. Saat melihat jelas tanda tangan Denny dan stempel perusahaan Gru
Mereka tahu jelas apabila Angelina yang mendapatkan kerja sama ini, tidak mungkin hanya ada tanda tangan Owen seorang di kontrak.Namun, mereka tetap merasa tidak percaya bahwa Owen, seorang sekretaris yang tidak mempunyai kemampuan berbisnis apa pun bisa mendapatkan kesempatan kerja sama dengan Grup Wijaya. Lagi pula, dia juga bisa membuat Grup Wijaya setuju untuk memberikan keuntungan sebanyak itu. Hal ini benar-benar sulit dipercaya.“Sekarang, nggak ada yang curiga sama aku dan kontrak ini lagi, ‘kan?” tanya Owen dengan acuh tak acuh sambil melirik semua orang.Saat rapat sore tadi, Owen tidak bisa mengeluarkan bukti sehingga diejek oleh semua orang. Sekarang, dia sudah membuktikan dirinya kepada semua orang dengan kontrak itu. Jadi, dia merasa sangat gembira.“Owen, jangan bercanda. Keaslian kontrak ini mana perlu ditanyakan lagi ....”Para eksekutif itu merasa sangat malu, tidak ada yang berani bertatapan langsung dengan Owen.“Owen, aku nggak nyangka kamu begitu hebat! Kayaknya
Reynold tentu saja merasa tidak senang.“Pak Reynold, kamu sudah kalah dalam taruhan kali ini. Masih ada apa lagi yang mau kamu katakan?” tanya Owen pada Reynold.“Aku ....”Ekspresi Reynold sangat jelek, suasana hatinya juga tidak bagus.Setelah masalahnya menjadi begini, bahkan orang bodoh juga bisa melihat bahwa kali ini dia sudah kalah dan bahkan kalah telak.Menurut taruhan, orang yang kalah harus mengundurkan diri dari perusahaan. Reynold benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Bagaimanapun juga, dia sudah bersusah payah mencapai jajaran eksekutif perusahaan. Dalam dua tahun terakhir, entah sudah berapa banyak usaha dan kerja keras yang dia kerahkan. Sekarang, dia tentu saja tidak rela harus meninggalkan tempat ini dengan cara yang begitu menyedihkan.“Bu Theresa, Owen memang sudah menang kali ini. Tapi taruhan ini cuma lelucon, nggak boleh dianggap serius. Nggak mungkin Pak Reynold benar-benar harus mengundurkan diri dari perusahaan, ‘kan?”“Benar, Pak Reynold sudah berjasa ba
“Angelina, kamu bantu aku pimpin rapat ini ya. Sebisa mungkin cepat tetapkan arah perkembangan proposal bisnisnya.” Setelah itu, Theresa menatap Owen, lalu berkata, “Owen, kamu ikut aku ke kantor dulu. Ada yang mau kutanyakan padamu.”“Oh, oke,” jawab Owen tanpa tenaga. Kemudian, dia pun mengikuti Theresa kembali ke kantor presiden direktur....Di dalam kantor, Theresa menyuruh Owen duduk di sofa. Saat melihat ekspresi Owen yang masih tidak bersemangat, Theresa pun tersenyum dan bertanya, “Kenapa? Masih marah sama aku?”“Nggak kok ....”Setelah menjawab, Owen memalingkan wajahnya. Biarpun berkata tidak, siapa pun bisa melihat bahwa dia sedang kesal.“Aku tahu kamu marah karena aku membela Reynold. Tapi, aku ini presiden direktur perusahaan. Jadi, aku punya pertimbangan sendiri.” Theresa tersenyum tipis, lalu duduk di samping Owen dan melanjutkan, “Waktu kamu taruhan sama Reynold sebelumnya dan mau aku jadi saksi kalian, kamu tahu kenapa aku nggak setuju?”“Kenapa?” tanya Owen dengan p
Owen mengumpulkan keberanian untuk mengatakannya dan sekarang jantungnya berdebar kencang. Keinginan terbesarnya beberapa hari belakangan ini adalah mengajak Theresa jalan-jalan dengan mengendarai skuter kesayangannya. Akhirnya kesempatan itu datang, mana mungkin dia melewatkannya?"Hanya itu saja?" tanya Theresa yang tampak tercengang.Owen tidak menginginkan hadiah, yang dia pedulikan hanyalah kesehatan Theresa dan tidak ingin Theresa kelelahan karena bekerja. Hal ini membuat Theresa agak tersentuh. Bahkan, dia merasa senang karena telah diperhatikan!Tentu saja, Theresa tidak tahu apa-apa. Owen memang peduli kepadanya, tetapi di sisi lain, Owen berbuat begitu hanya demi kepentingannya sendiri. Jika Theresa tahu rencana kotor Owen, dia pasti tidak akan senang!"Theresa, boleh nggak?" tanya Owen dengan ekspresi penuh harap. Dia khawatir Theresa akan menolak permintaannya."Baiklah. Aku setuju!" Theresa tersenyum sambil mengangguk.Lagi pula, masalah kerja sama telah beres. Jadi, tidak
Selain itu, Owen adalah pria yang telah bercerai dan tidak memiliki kemampuan sama sekali. Dia merasa bahwa dirinya benar-benar tidak layak bersanding dengan Theresa yang memiliki identitas tinggi dan cantik bak bidadari!Selama bisa menemani Theresa setiap hari dengan diam-diam dan mendapatkan kesempatan untuk makin dekat dengan Theresa, Owen sudah puas. Dia tidak berani mengharapkan hal-hal yang lain!"Owen, sudah lampu hijau. Cepat jalan, kenapa diam saja?"Suara Theresa yang tajam dan menyenangkan terdengar di telinga Owen. Owen pun tersadar dan segera memutar gas motornya.Awalnya Theresa tidak peduli, tetapi seiring berjalannya waktu, dia mulai menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Tiba-tiba, wajahnya yang cantik merona karena malu dan dia berkata dengan marah, "Owen, kamu ... kamu ... kamu sengaja, ya?""Aku? Mana ada ...." dalih Owen. Wajahnya juga menjadi merah dan hatinya juga malu.Saat bersama Emily waktu itu, dia benar-benar tidak sengaja. Namun, bersama Theresa saat ini
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero