Share

Bab 105

Begitu memikirkan hal ini, tepat saat Theresa sedang mempertimbangkan untuk menerima pendapat semua orang, Owen dan Angelina sudah kembali. Mereka mendorong pintu ruang rapat dan berjalan masuk.

"Hei, Pak Owen sudah kembali. Bagaimana perkembangan masalah negosiasi kerja sama dengan Grup Wijaya? Melihat raut wajahmu yang memerah, apa mungkin kamu merasa malu bertemu orang karena nggak ada perkembangan apa pun?" ejek Reynold.

"Mungkin saja begitu." Ada banyak eksekutif yang juga ikut tertawa bersama-sama.

Sebelum Owen sempat menjawab, beberapa eksekutif yang berada dekat dengannya menyadari ada yang tidak beres. Dia pun berujar, "Eh, ada bau alkohol di tubuhnya!"

Begitu ucapannya terdengar, semua orang di dalam ruangan itu langsung murka.

"Apa? Apa mungkin wajahnya memerah bukan karena malu, tapi karena minum alkohol?"

Semua orang tertegun dan saling memandang satu sama lain. Mereka pun segera memahami apa yang sedang terjadi.

"Bagus sekali. Kamu malah diam-diam pergi minum alkohol deng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ilham Permana
gak jelas tolol
goodnovel comment avatar
Ibnu Hadjar
mahal dan isinya sedikit
goodnovel comment avatar
si_gagaaa
terlalu mahal sobat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status