Share

Bab 107

Penulis: Jurang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Theresa tidak memercayai penglihatannya.

“Serius!” jawab Angelina sambil mengangguk.

Saat Denny mengusulkan tentang keuntungan 10% dan memperpanjang jangka waktu kontrak, Angelina juga sangat terkejut. Jadi, dia mengerti perasaan Theresa saat ini.

“Bagus, bagus banget! Angelina, kamu benar-benar hebat bisa dapatin kesempatan kerja sama dengan Grup Wijaya! Ka ... kamu sudah menciptakan mukjizat!”

Saat ini, Theresa yang biasanya terlihat tenang pun melompat kegirangan dan memeluk Angelina. Theresa tahu Owen tidak pandai berbisnis dan juga bukan seorang profesional. Jadi, dia tidak berpikir bahwa semua ini berkat Owen. Dia malah berpikir semua ini adalah jasa Angelina.

“Apa? Jangan-jangan ... kontraknya asli?”

Reynold dan para eksekutif lainnya langsung tercengang.

“Nggak mungkin! Bu Theresa, apa kamu nggak salah baca?”

Reynold terlihat tidak percaya. Dia buru-buru mengambil kontrak yang terletak di atas meja dan membacanya. Saat melihat jelas tanda tangan Denny dan stempel perusahaan Gru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Erfan Zainudin
Ceritanya muter2 sm mlas baca
goodnovel comment avatar
Christa Ringga
Koin nya dikit jadi malas baca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 108

    Mereka tahu jelas apabila Angelina yang mendapatkan kerja sama ini, tidak mungkin hanya ada tanda tangan Owen seorang di kontrak.Namun, mereka tetap merasa tidak percaya bahwa Owen, seorang sekretaris yang tidak mempunyai kemampuan berbisnis apa pun bisa mendapatkan kesempatan kerja sama dengan Grup Wijaya. Lagi pula, dia juga bisa membuat Grup Wijaya setuju untuk memberikan keuntungan sebanyak itu. Hal ini benar-benar sulit dipercaya.“Sekarang, nggak ada yang curiga sama aku dan kontrak ini lagi, ‘kan?” tanya Owen dengan acuh tak acuh sambil melirik semua orang.Saat rapat sore tadi, Owen tidak bisa mengeluarkan bukti sehingga diejek oleh semua orang. Sekarang, dia sudah membuktikan dirinya kepada semua orang dengan kontrak itu. Jadi, dia merasa sangat gembira.“Owen, jangan bercanda. Keaslian kontrak ini mana perlu ditanyakan lagi ....”Para eksekutif itu merasa sangat malu, tidak ada yang berani bertatapan langsung dengan Owen.“Owen, aku nggak nyangka kamu begitu hebat! Kayaknya

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 109

    Reynold tentu saja merasa tidak senang.“Pak Reynold, kamu sudah kalah dalam taruhan kali ini. Masih ada apa lagi yang mau kamu katakan?” tanya Owen pada Reynold.“Aku ....”Ekspresi Reynold sangat jelek, suasana hatinya juga tidak bagus.Setelah masalahnya menjadi begini, bahkan orang bodoh juga bisa melihat bahwa kali ini dia sudah kalah dan bahkan kalah telak.Menurut taruhan, orang yang kalah harus mengundurkan diri dari perusahaan. Reynold benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Bagaimanapun juga, dia sudah bersusah payah mencapai jajaran eksekutif perusahaan. Dalam dua tahun terakhir, entah sudah berapa banyak usaha dan kerja keras yang dia kerahkan. Sekarang, dia tentu saja tidak rela harus meninggalkan tempat ini dengan cara yang begitu menyedihkan.“Bu Theresa, Owen memang sudah menang kali ini. Tapi taruhan ini cuma lelucon, nggak boleh dianggap serius. Nggak mungkin Pak Reynold benar-benar harus mengundurkan diri dari perusahaan, ‘kan?”“Benar, Pak Reynold sudah berjasa ba

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 110

    “Angelina, kamu bantu aku pimpin rapat ini ya. Sebisa mungkin cepat tetapkan arah perkembangan proposal bisnisnya.” Setelah itu, Theresa menatap Owen, lalu berkata, “Owen, kamu ikut aku ke kantor dulu. Ada yang mau kutanyakan padamu.”“Oh, oke,” jawab Owen tanpa tenaga. Kemudian, dia pun mengikuti Theresa kembali ke kantor presiden direktur....Di dalam kantor, Theresa menyuruh Owen duduk di sofa. Saat melihat ekspresi Owen yang masih tidak bersemangat, Theresa pun tersenyum dan bertanya, “Kenapa? Masih marah sama aku?”“Nggak kok ....”Setelah menjawab, Owen memalingkan wajahnya. Biarpun berkata tidak, siapa pun bisa melihat bahwa dia sedang kesal.“Aku tahu kamu marah karena aku membela Reynold. Tapi, aku ini presiden direktur perusahaan. Jadi, aku punya pertimbangan sendiri.” Theresa tersenyum tipis, lalu duduk di samping Owen dan melanjutkan, “Waktu kamu taruhan sama Reynold sebelumnya dan mau aku jadi saksi kalian, kamu tahu kenapa aku nggak setuju?”“Kenapa?” tanya Owen dengan p

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 111

    Owen mengumpulkan keberanian untuk mengatakannya dan sekarang jantungnya berdebar kencang. Keinginan terbesarnya beberapa hari belakangan ini adalah mengajak Theresa jalan-jalan dengan mengendarai skuter kesayangannya. Akhirnya kesempatan itu datang, mana mungkin dia melewatkannya?"Hanya itu saja?" tanya Theresa yang tampak tercengang.Owen tidak menginginkan hadiah, yang dia pedulikan hanyalah kesehatan Theresa dan tidak ingin Theresa kelelahan karena bekerja. Hal ini membuat Theresa agak tersentuh. Bahkan, dia merasa senang karena telah diperhatikan!Tentu saja, Theresa tidak tahu apa-apa. Owen memang peduli kepadanya, tetapi di sisi lain, Owen berbuat begitu hanya demi kepentingannya sendiri. Jika Theresa tahu rencana kotor Owen, dia pasti tidak akan senang!"Theresa, boleh nggak?" tanya Owen dengan ekspresi penuh harap. Dia khawatir Theresa akan menolak permintaannya."Baiklah. Aku setuju!" Theresa tersenyum sambil mengangguk.Lagi pula, masalah kerja sama telah beres. Jadi, tidak

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 112

    Selain itu, Owen adalah pria yang telah bercerai dan tidak memiliki kemampuan sama sekali. Dia merasa bahwa dirinya benar-benar tidak layak bersanding dengan Theresa yang memiliki identitas tinggi dan cantik bak bidadari!Selama bisa menemani Theresa setiap hari dengan diam-diam dan mendapatkan kesempatan untuk makin dekat dengan Theresa, Owen sudah puas. Dia tidak berani mengharapkan hal-hal yang lain!"Owen, sudah lampu hijau. Cepat jalan, kenapa diam saja?"Suara Theresa yang tajam dan menyenangkan terdengar di telinga Owen. Owen pun tersadar dan segera memutar gas motornya.Awalnya Theresa tidak peduli, tetapi seiring berjalannya waktu, dia mulai menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Tiba-tiba, wajahnya yang cantik merona karena malu dan dia berkata dengan marah, "Owen, kamu ... kamu ... kamu sengaja, ya?""Aku? Mana ada ...." dalih Owen. Wajahnya juga menjadi merah dan hatinya juga malu.Saat bersama Emily waktu itu, dia benar-benar tidak sengaja. Namun, bersama Theresa saat ini

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 113

    Theresa adalah atasannya dan sekarang orang ini melecehkan Theresa. Kemarahan di hati Owen tentu tidak dapat dibayangkan! Dia yang tidak langsung mengamuk saja sudah termasuk terkendali!"Sialan! Beraninya kamu berkata seperti itu padaku! Hei, kamu cari mati, ya? Kalau kamu punya nyali, katakan sekali lagi!" kata pria bertindik itu dengan marah.Setelah mengatakannya, jendela mobil bagian belakang pun turun dan dua pemuda berpenampilan tidak sopan lainnya menjulurkan kepala mereka keluar jendela. Ditambah dengan pria bertindik yang mengemudi dan seorang pemuda yang duduk di kursi penumpang, total keseluruhan dari mereka ada empat orang. Semuanya menatap Owen dengan galak."Memangnya kenapa kalau aku mengatakannya sekali lagi? Aku menyuruh kalian untuk pergi dari sini ...." kata Owen yang tidak takut. Namun, sebelum dia menyelesaikan perkataannya, Theresa tiba-tiba menarik lengannya dan menyela perkataannya."Owen, sudahlah. Abaikan saja mereka, jangan biarkan suasana hati kita dirusak

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 114

    "Sudahlah, aku akui kamu lebih hebat. Sudah puas, ‘kan?" kata Theresa sambil tersenyum.Dia telah melihat keterampilan Owen sebelumnya. Pertama kali, Owen hampir dibunuh oleh dua pembunuh bayaran di tepi sungai demi menyelamatkannya. Kedua kali, Owen dipukul habis-habisan oleh pengawal Fredi dan ditekan di tanah. Untung saja Theresa muncul tepat waktu dan berhasil menyelamatkan Owen.Melalui dua kejadian ini, Theresa tahu bahwa selain keberanian dan semangat, Owen sebenarnya adalah seorang pria biasa. Bagaimana Owen yang hanya seorang diri bisa mengalahkan empat pemuda barusan itu?Namun, pria ingin menjaga kehormatannya. Jika Theresa tidak memercayainya pun, dia tetap tidak boleh mempermalukan Owen di depan umum."Sudahlah, nggak usah bahas ini lagi. Ayo kita mendaki gunung!" ajak Owen setelah menarik napas untuk memperbaiki suasana hatinya. Setelah itu, dia dan Theresa berjalan ke kaki gunung.Kaki gunung memiliki pemandangan yang sangat megah dan menjadi tempat teramai. Di sini ada

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 115

    Agnes tersenyum gembira. Dia pun menghampiri Theresa dan menyapa dengan ramah, "Halo, Nona cantik. Aku Agnes, seorang pembawa acara perjalanan. Kamu sangat cantik, bolehkah aku berfoto denganmu?""Ini ...." Theresa tidak terlalu suka berbicara dengan orang asing, tetapi Agnes sangat ramah dan tidak memiliki niat jahat. Setelah ragu-ragu untuk sementara waktu, dia akhirnya menyetujui dengan enggan.Saat keduanya berswafoto, kamera ditarik ke depan dan para penggemar pun menyaksikan kecantikan Theresa dari jarak dekat."Buset, cantik sekali. Bentuk tubuh dan karakteristiknya sangat sempurna. Dia benar-benar secantik bidadari!""Benar! Aku rasa empat wanita cantik dari zaman kuno nggak ada yang secantik ini!""Agenes, aku akan mengirimkanmu dua roket dulu. Cepat tanyakan nama wanita cantik ini sekalian minta nomor telepon atau sejenisnya. Nanti, aku akan mengirimkan beberapa roket lagi untukmu!""Aku juga! Kalau kamu mendapat informasi kontaknya, aku juga akan mengirimmu dua roket!"Satu

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3128

    “Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3127

    “Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3126

    “Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3125

    Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3120

    “Semua ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral, segera bertindak! Tangkap Danu dan Jordan! Kalau ada anggota Keluarga Chandika yang berani menghalangi, mereka juga akan dihukum sesuai kesalahan mereka!” perintah Graham dengan tegas.Para anggota Keluarga Chandika seharusnya memang tidak terlibat dalam kejahatan Danu. Namun, apabila mereka bersikeras melindungi Danu, itu setara dengan berkomplot dengan penjahat di Daftar Hitam. Dengan begitu, Organisasi Dragmar Tonham Sentral tentu saja tidak akan mengampuni mereka.“Baik!”Seiring dengan perintah Graham, para ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral segera membentuk formasi untuk mengepung Danu dan Jordan.“Semua anggota Keluarga Chandika, bersiap untuk sambut serangan!” perintah Setiawan tanpa ragu sambil melambaikan tangannya kepada para anggota Keluarga Chandika.Kali ini, Organisasi Dragmar Tonham Sentral yang tidak memiliki bukti malah ingin menangkap Danu hanya berdasarkan kata-kata sepihak mereka. Hal ini benar-benar keterlaluan. K

DMCA.com Protection Status