Share

Rencana Busuk Lainnya

“K-kau mau… telingaku? A-a-apa maksudnya itu?” tanya Tommy, berharap dia salah dengar.

“Potong telingamu di hadapanku. Kalau kau tak bisa melakukannya sendiri, biar aku yang melakukannya,” jawab Morgan.

Rupanya Tommy tidak salah dengar. Lantas, harus bagaimana dia sekarang?

“Anu… tidak adakah hal lain yang kau inginkan dariku? Aku bersedia memberikannya padamu asalkan—”

“Apa yang membuatmu berpikir kau bisa menawar hukuman untukmu?” potong Morgan.

“Komandan, coba jelaskan lagi padanya hukuman apa yang mungkin menantinya setelah kebusukannya itu kita ungkapkan ke publik,” lanjut Morgan, menatap sang komandan.

Baru saja sang komandan akan mengatakan sesuatu, Tommy mengangkat tangannya.

“Cukup! Cukup! Aku sudah tahu hukuman apa yang akan kuterima. Aku tak mau mendengarnya lagi,” kata Tommy.

“Kalau begitu cepat potong telingamu! Atau kau mau aku yang memotongnya? Cepat putuskan!” desak Morgan.

Tommy menundukkan kepala dan menangis. Kedua bahunya bergetar. Dia tak pernah menyangka akan ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Muhammad Musyawir
brengsek Robert , itu ide gila .. bukan keluarga itu namanya .. apalagi Agnes anak perempuan dan adek perempuan satu satunya ... dasar sampah ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status