Share

322. Sebuah Nama

Penulis: VERARI
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-14 21:58:33
Bayi mungil mereka sedang dibersihkan petugas medis. Sementara John tetap di sisi sang istri, menatap bangga sambil menyeka semua keringat yang membasahi wajah Lyra.

“Kerja bagus, Sayang. Terima kasih ….” John mengecup kening Lyra penuh kasih sayang. Dia tak mendengar permintaan Lyra karena sedang terharu oleh kehebatan perjuangan Lyra.

“Bayiku …,” pinta Lyra lirih.

Seorang perawat meletakkan bayi tersebut di atas dada Lyra. Kemudian menjelaskan tentang inisiasi menyusu dini.

“Dia cantik sepertimu, Sayang,” bisik John dengan senyum menawan, menatap istri dan bayinya bergantian.

Kening Lyra sontak berkerut. Dia merasa bayinya laki-laki dan memang ingin memiliki putra pertama, tetapi mengapa John mengatakan bayi mereka cantik?

“Selamat, Nyonya, bayi perempuan Anda terlahir normal.” Para petugas medis menyampaikan kabar gembira tersebut.

Lyra menghela napas. Lalu kembali tersenyum ketika merasakan bayinya berhasil menyusu.

“Sayang sekali, anak pertama kita ternyata perempuan. Jangan kecew
VERARI

Suatu saat nanti ketika mereka dewasa, mungkin akan ada hati yang terluka … Siapakah dia?

| 5
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Eyja Suhaiza
kayak nya akan Ada cerita baru akan diterbitkan thor.. Kisan anak2 Smith n foster..
goodnovel comment avatar
Yuli Faith
kyk max dan john......itu pun akan terjadi sama claus dan collin
goodnovel comment avatar
Itsmii Ellym
claus dan collin memperebutkan jolie
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   323. John Menolak Asher

    Claus sontak berbinar-binar mendengar usulan Lyra. Dia dan Lyra kemudian memohon John dengan tatapan mata mengiba.Setelah beberapa saat mengamati Lyra dan Claus, John akhirnya menjawab, “Baiklah … apa pun yang kau inginkan akan kupenuhi.” Dia tak kuasa menentang keinginan Lyra. Claus melompat kegirangan. Sudah pasti jika Claus dan Claudia jauh lebih cocok dibanding Jolie dan Collin, pikirnya.“Tapi, Claus, kau maupun Collin tidak akan bertunangan seperti kata papamu. Jangan terlalu berharap. Lebih baik, kalian belajar yang rajin di sekolah,” tegas John.Asher dan Laura yang sedang berdebat kecil dengan suara lirih, sontak berhenti dan memandangi John. Untuk pertama kali setelah sekian lama mengenal John, Asher menunjukkan tatapan tak senang.Laura yang mengerti bahwa suaminya akan mengamuk, segera mengajak Claus menjauh. Kemudian menyuruh pelayan untuk membawa anak-anak yang lain dan bayi Lyra keluar dari ruangan itu.Lyra tak mengerti dengan tingkah Laura yang tiba-tiba menyingkirk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   324. Hanya Satu

    “Sepertinya kau sedang lelah. Kau perlu istirahat yang cukup, lalu kita bicara lagi.” Asher sepertinya tak suka berdebat dengan John. Namun, dia juga seakan mengatakan bahwa John sedang tak bisa berpikir benar karena sedang kelelahan.John juga tahu maksud dari kata-kata Asher. Setelah melirik pesan singkat Lyra kepada Dom yang mengkhawatirkan dirinya, John sedikit menghilangkan ketegangan yang dirasakannya.“Tidak, Tuan Asher. Aku bicara begini dalam kondisi yang sadar.”Asher malah berdiri dan berbalik ke arah pintu. “Kita akan membicarakan tentang pertunangan anak-anak kita lagi nanti kalau kau sudah tenang.”John ikut berdiri. Membuat Lyra semakin khawatir. Dalam benak Lyra berpikir jika John akan memukul Asher walaupun agak mustahil.“Jawabanku akan tetap sama. Sebaiknya kita tetap pada rencana semula. Mendekatkan Claus dan Collin dengan Jolie secara perlahan,” balas John.Asher mengepalkan kedua tangan. Dia merasa sudah mengalah dengan pergi lebih dulu dan menyuruh John agar be

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   325. Keputusan Jolie

    John tak hanya mengamati Claus dan Collin, tetapi mencoba menilai karakter kedua anak yang memiliki wajah yang sama itu. Menurut John, Collin terlalu lembut dan Claus hampir mirip dengan Asher.Jika disuruh memilih dari kedua anak itu untuk menjadi menantunya, John akan lebih memilih Claus. Collin memang baik hati dan pengertian. Perasaannya pun peka sehingga mungkin lebih bisa memahami putrinya kelak.Akan tetapi, John sangat menyayangi Jolie. Dia ingin suami Jolie kelak akan bisa menjaga dengan sepenuh hati. Biarpun Claus terlihat lebih nakal, tapi bocah itu memiliki rasa tanggung jawab dan ketegasan.Namun, Asher tiba-tiba justru mengatakan akan menunda pertunangan anak-anak mereka, setelah John berpikir dengan sangat keras memilih antara Claus dan Collin?“Kenapa dibatalkan? Apakah kata-kataku tadi sungguh menyinggungmu?” John jadi semakin merasa bersalah. Dia tak ingin hubungan baik dengan Asher merenggang.“Mengapa kau memilih Claus?” Asher justru menjawab pertanyaan dengan pert

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   326. Membayar Hutang

    Sudah hampir tiga bulan John tak memberikan nafkah batin kepada istrinya. Sejak perut Lyra membesar, dia tak berani meminta.Melihat istrinya masih memiliki tubuh indah, dan bahkan lebih berisi, John tak kuasa menahan keinginan. Sayangnya, Lyra segera mendorong pelan kepala John yang sudah siap melahap dirinya.“Jangan nakal, Sayang … kasihan Jolie nanti kalau kehabisan ASI. Lagi pula, aku belum bisa melayanimu. Maafkan aku ….”John menghela napas. Dia tak mau memaksa Lyra, lalu duduk di sisi sang istri. Sesekali melirik ke arah Jolie yang sedang menyusu dengan tatapan iri.“Aku akan keluar sebentar, Sayang. Ada sedikit pekerjaan yang perlu aku selesaikan.” Daripada terus menginginkan sesuatu yang tak bisa terealisasi saat ini, John memutuskan untuk menemui seseorang yang telah banyak membantu dirinya untuk mendapatkan kepemilikan Foster Corp. Lyra belum tahu tentang orang itu. John pun tak berniat mengenalkan Lyra padanya. Orang itu cukup berbahaya walaupun pernah membantu John. Di

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   327. Perjodohan Lain

    “Apa yang kau inginkan?” John setidaknya ingin mengetahui keinginannya lebih dulu. Barangkali, pria itu tidak meminta sesuatu yang tak sanggup John berikan.“Kudengar, Asher Smith ingin menjodohkan putrimu dengan salah satu putra kembarnya.”Hanya dengan satu kalimat itu, John sudah bisa mengira keinginannya. Pria yang duduk di dekat John itu, kemungkinan besar ingin mencari masalah dengan Asher melalui perjodohan tersebut.“Lalu?”“Aku ingin mengenalkan putraku dengan putrimu saat dia sudah mulai bisa bicara nantinya.”John mengerutkan kening. Apakah dia punya seorang putra?Tidak. Billy Volker adalah seorang duda yang belum memiliki keturunan. “Putramu?”“Benar, putra angkatku. Orang tuanya sudah meninggal dunia dan saat ini anakku berusia lima tahun. Tenang saja, dia juga keturunan keluarga Volker. Di bawah asuhanku, dia akan menjadi anak yang sehebat diriku.”John tak tertarik meskipun tahu Billy Volker adalah pengusaha yang hebat, tampan, dan memiliki kecerdasan di atas rata-ra

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   328. Tamu Lucu

    “Lajukan mobil dengan kencang. Kita harus segera sampai rumah!” titah John Foster pada si sopir. John ingin segera kembali untuk bercerita kepada Lyra. Keluarga Asher juga masih di kediaman. Mungkin, John juga akan jujur kepada Asher telah bekerja sama dengan musuhnya. Akan tetapi, ketika sampai di kediaman, John menemukan mobil sport merah yang familier. Mobil itu sempat terparkir di hotel yang sebelumnya dia datangi. John lantas berlari kecil menuju rumah setelah melihat plat mobil mewah itu. Mobil itu milik Billy Volker! Billy telah mendahului dirinya! ‘Bagaimana bisa dia sampai lebih dulu?!’ Langkah kaki John berhenti di depan pintu depan. Asher Smith dan Lyra sedang duduk berhadapan dengan Billy! “John, kau sudah datang. Orang ini bilang jika dia teman baikmu dan ingin bertemu denganmu.” Asher Smith menatap tajam John. John bisa mengerti alasan Asher menatap sinis dirinya. Namun, dia tetap tenang ketika masuk ke dalam. Jika dilihat dari situasi dan menghitung waktu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   329. Saling Mengenal

    “Wah, Billy, kau hebat sekali,” puji Lyra Bell.Sejak kapan Lyra menjadi akrab dengan Billy, bahkan hanya memanggil nama depannya saja? John tak menyukai itu!Billy dengan cekatan menggantikan popok Jolie. Tangannya lebih lincah dari John Foster yang menurut Lyra juga hebat karena bisa melakukan banyak hal untuk bayi mereka ketimbang dirinya.“Kalau begitu saja aku juga bisa! Minggir kau!” Asher mendorong Billy dengan kasar. Kemudian mendekati Jolie dan bersiap mengganti popoknya yang sudah baru.“Kau tidak perlu menggantinya lagi–” ucapan Lyra terhenti oleh decakan Asher.“Aku adalah calon mertua Jolie. Sudah kewajibanku untuk ikut andil merawatnya sejak bayi.”Namun, sebelum tangan Asher menyentuh Jolie, bayi mungil itu menangis seperti sebelumnya. Istri Asher justru mengikik geli. Bukan kali ini saja Asher membuat anak kecil atau bayi menangis hanya dengan kehadirannya. Bahkan, Collin juga masih sering takut pada ayahnya.“Tuan Asher, tolong jangan membuat anakku menangis,” pinta

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   330. Dua Bunga

    “Tuan Billy punya urusan bisnis dengan John, memangnya kenapa kalau dia di sini?” Lyra sekarang memanggil Billy dengan hormat supaya tak terjadi salah paham di saat semua orang baru berjumpa dengan tamu suaminya itu.Semua orang memperhatikan Max. Penasaran dengan Max yang seolah mengenal Billy. Sementara itu, Max terus menatap John Foster dengan tajam.Ternyata bukan Lyra, melainkan ulah John lagi! Max langsung berpikir jika John yang telah membuat Billy seakan ingin bekerja sama dengan Foster Corp, lalu menghancurkan dirinya yang kini sudah tak dipercayai Peter dan Yasmin.“Jadi, semua itu adalah rencanamu, John?” tanya Max ambigu.“Apa maksudmu?” John balas bertanya, seolah tak tahu menahu urusan Max dengan Billy.“Sepertinya kehadiranku malah memperkeruh suasana. Tuan Max terlihat tidak menyukaiku.” Di depan banyak orang, apalagi orang tua, Billy memanggil orang lain dengan sopan. “Apa hubunganmu dengannya, Max?” tanya Peter pelan.Peter tentunya tahu sosok Billy Volker. Dia juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   371. Hari Istimewa

    “Kak, aku ingin menyusul mama. Tapi, aku nanti akan menunggu sendirian di kantor.” Justin Foster merengek pada Jolie dengan mata berkaca-kaca akan menangis. Dia tiba-tiba merindukan ibunya dan ingin pergi ke alun-alun bersama orang tuanya dan Jolie. Seperti yang sudah-sudah, Jolie selalu memilih untuk menuruti keinginan sepupunya. Dia tak lagi bimbang dengan banyaknya pilihan yang menggiurkan. Justin akan selalu menjadi prioritas utama. “Aku akan menemanimu ke tempat kerja Bibi Selene, tapi kita harus minta izin dulu kepada mama dan papaku.” Jolie lantas memperhatikan ketiga lelaki yang lebih tua darinya. “Kalian bermain bertiga dulu, ya … aku akan pergi dengan adikku.” Setiap kali menemani Justin, Jolie tak mau mengajak mereka. Pernah satu kali, ketiga lelaki yang ingin lebih dekat dengan Jolie itu ikut mengantar Justin, namun mereka berakhir dimarahi Max Foster tanpa sebab yang jelas. Max tampaknya masih tak suka pada semua yang berhubungan dengan Asher dan Billy. Dia pun sel

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   370. Tiga Pilihan

    Suara anak perempuan berusia lima tahun terdengar di halaman belakang kediaman John Foster. Mata Jolie tertutup kain hitam, kedua tangannya bergerak tak tentu arah seperti sedang mencari pegangan, mulutnya tak bisa menutup saat memamerkan tawa yang tak kunjung menghilang. “Di mana kalian?!” seru Jolie. Saat ini, Jolie yang telah berusia lima tahun itu sedang berusaha menangkap teman-temannya. Dua anak kembar lelaki Asher Smith, putra angkat Billy Volker, serta bocah lelaki yang berumur satu tahun lebih muda darinya dan tak lain adalah sepupunya, putra pertama Max Foster. Jolie terlihat sangat bahagia. Sejak satu minggu yang lalu, keempat temannya menginap di kediaman. Dia jadi tidak kesepian dengan hadirnya bocah-bocah lelaki itu. Namun, kesenangan Jolie tak sejalan dari gerutuan ibunya. Lyra pusing melihat anak-anak itu tak mau berhenti bermain, bahkan Jolie pernah membantahnya hanya agar bisa terus bermain. “Rumah kita jadi seperti penampungan anak, Sayang. Maksudku, aku tidak

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   369. Menikah

    John telah berada di kota lain untuk melakukan operasi. Lyra tak bisa ikut menemani John karena tak bisa meninggalkan Jolie, serta ikut membantu persiapan pernikahan kakak iparnya.Penggabungan perusahaan Bell dan Foster pun sudah terlaksana atas bantuan Peter dan Thomas. Mereka akan menggantikan tugas John selama John masih memulihkan diri. Max masih ikut membantu di perusahaan, tetapi lebih sering meliburkan diri untuk menemani calon istrinya membeli perlengkapan hidup baru mereka. Perusahaan di gedung tingkat empat milik Max pun telah resmi dibuka, sehingga waktu berkumpul keluarga sangat sulit dilakukan dengan semua anggota keluarga yang lengkap.“Mama, John akan pulang hari ini. Di mana Dom? Dia harus menjemput suamiku.”Tanpa terasa, satu setengah bulan berlalu. John telah mengabari jika proses pemulihan luka bakarnya hampir berakhir, meski belum kembali sempurna seperti sediakala. Namun, John harus pulang hari ini, karena akan ada hari spesial keesokan paginya.“Dom sedang mem

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   368. Damai

    “Kau tidak perlu melihat istriku waktu mengatakan rencanamu itu. Lyra tidak akan sedih mendengar kau akan menikah.” John menangkap gelagat aneh kakaknya, namun sebenarnya hanya pikirannya sendiri.“Aku melihat semua orang dan kau menatapku waktu bola mataku berhenti searah dengan Lyra!” sanggah Max, tak mau dituduh karena memang itulah kenyataannya. Dia bukan sengaja ingin memandangi Lyra.Lyra menegur John dengan tepukan halus di lengan suaminya itu. Namun, tampaknya John masih teringat kejadian di taman yang membuatnya cemburu buta.“Apa kau mengharapkan pelukan istriku untuk memberimu selamat?”Max berdiri dengan mulut sedikit terbuka. Amarahnya terpancing karena John membahas masalah yang sama berulang kali.Benar, tak hanya sekali John mengungkit masalah itu. Max hanya diam mendengar kata-kata sinis adiknya, namun tidak untuk sekarang, di saat dia ingin membahas rencana pernikahannya.“Kau masih membicarakan itu, hah? Lalu kenapa kalau aku memeluk istrimu? Dia adik iparku! Pikira

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   367. Keluarga

    Jasad Ivanna baru berhasil diidentifikasi seluruhnya tiga hari lalu. Namun, karena masih perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Alaric Parker tak bisa menguburkan jasad putrinya begitu saja.Satu minggu berlalu setelah kebakaran yang diakibatkan oleh Ivanna Parker. Saat ini, kediaman Parker sangat ramai oleh orang-orang yang hadir untuk berkabung.Selain para pengusaha, rekan-rekan bisnis Alaric maupun Ivanna, banyak pula wartawan yang meliput proses pemakaman Ivanna Parker. Namun, hanya sedikit awak media yang datang untuk berduka, sebab telah ditemukan bukti kuat yang menunjukkan bahwa Ivanna adalah pelaku kebakaran tersebut.Dari layar televisi berukuran besar, Lyra dan keluarganya sedang menyaksikan proses pemakaman Ivanna. Kamera lebih sering menyorot Sasha Parker yang saat ini sedang naik daun di dunia bisnis.“Wanita sialan itu pasti sedang berakting, aku sangat yakin itu!” geram Max saat melihat Sasha Parker sedang bicara di depan para wartawan sambil berlinang air mata, m

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   366. Kabur

    Lyra merasakan hangat di punggungnya. Udara dingin dari penyejuk ruangan mendadak tertutup oleh sesuatu. Namun, dia tetap terlelap dan tak menyadari keberadaan orang di belakangnya yang menghangatkan tubuhnya dengan dekapan penuh kerinduan.Pada dini hari, John baru sampai di kediaman. Dia langsung masuk ke kamar tanpa menimbulkan suara agar Lyra tak terbangun. Setelah membersihkan diri dengan cepat, dia ikut berbaring di dekat Lyra yang tidur meringkuk, tanpa melepaskan masker yang menutup sebagian wajahnya. Dari informasi para pengawal di kediaman, John akhirnya tahu jika Lyra tak pergi ke mana pun. Dia lega karena pikiran buruknya tak pernah terjadi. Awalnya John ingin langsung kembali ke rumah sakit, tetapi dia begitu merindukan pelukan hangat istrinya dan berniat mampir sebentar selagi Lyra tidur.“Aku sangat merindukanmu, Sayang,” bisik John.John terlalu nyaman mendekap Lyra hingga jatuh ketiduran dan lupa harus segera pergi sebelum Lyra bangun ….“Ugh …,” erang Lyra, merasak

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   365. Ingin Segera Bertemu

    John mondar-mandir di ruang pemeriksaan. Bukan gelisah menunggu dokter, tetapi resah membayangkan Lyra masih berduaan bersama Max.‘Apa saja yang mereka lakukan setelah aku meninggalkan mereka?’Sebelumnya saat masih di taman, John masih ingin mengikuti Lyra sampai kediaman. Namun, Peter menyeret John untuk segera ke rumah sakit.“John Foster! Berhentilah mondar-mandir!” sergah Peter, lelah melihat tingkah kekanakan anaknya. “Aku perlu mendapatkan riasan penuh seperti kekasih Max itu, dan segera bertemu Lyra. Max bisa saja menculik dan menyekap Lyra seperti dulu.”Saat mengamati Lyra, John melihat sosok mencurigakan Selene. Setelah menyuruh Dom mencari informasi sosok mencurigakan itu, dia akhirnya tahu identitas Selene yang menyamar sebagai perempuan tua.“Tsk! Hentikan, John! Kau sudah mendengar sendiri kalau mereka sudah berbaikan dan melupakan masa lalu! Lagi pula, lukamu masih baru dan tidak bisa ditutupi dengan riasan!”Peter yang menunggu John di mobil saat di taman tadi juga

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   364. Memaafkan Diri Sendiri

    Lyra mengangguk setuju. Hanya pelukan biasa bukan suatu hal yang besar. Orang-orang juga terbiasa menyapa dengan pelukan. Lagi pula, mereka masih keluarga.“Terima kasih, Lyra.” Max Foster tanpa ragu memeluk Lyra dengan erat, memejamkan mata selagi merasakan debaran dalam dadanya.Dengan pelukan itu, Max ingin mengembalikan perasaan yang telah berlalu. Kemudian, pelan-pelan melupakan Lyra sebagai wanita pertama yang pernah mengisi hatinya. Tidak, Max tidak mungkin bisa melupakan Lyra. Dia akan menyimpan perasaan itu, mengunci rapat-rapat cintanya, dan melihat Lyra dengan cara yang berbeda, yaitu sebagai keluarga, istri dari adiknya.“Maaf kalau aku banyak berbuat salah padamu, Max. Banyak hal buruk yang sudah kulakukan untuk membalasmu, termasuk kejadian malam di pesta waktu itu. Aku yakin kau juga sudah mengetahuinya.”Lyra pun ingin membuang dendam yang dulu pernah bersarang di hatinya kepada kakak iparnya itu. Berharap setelah waktu berlalu, mereka bisa bicara dan tertawa seperti k

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   363. Hati ke Hati

    “Maafkan aku, Max. Waktu itu aku tidak bisa menahan diri untuk terus bersamamu atau membuka hati untukmu, sehingga mengambil pilihan lain.”Max mengusap air matanya. Meski bisa menahan tangisan kesedihan, hatinya menangis dan terluka mendengar ucapan Lyra yang sudah pasti.“Aku tahu, aku tidak menyalahkanmu, Lyra. Semua memang salahku dan aku sangat menyesali perbuatanku sendiri,” ujar Max dengan suara serak.Max memutar badan ke arah Lyra. Melihat adik iparnya ikut merasa buruk karena pengakuannya.“Aku hanya ingin mengungkap perasaanku dengan benar, di mana dulu aku hanya menipumu. Aku tidak berniat merebutmu dari adikku … sungguh ….”“Terima kasih telah mencintaiku, Max. Mulai hari ini, aku berharap kau bisa melupakan cinta itu sepenuhnya ….”“Aku sedang mencobanya, tapi kalau malah mengajakku bertemu dan memaksaku menyatakan cintaku.”Mereka diam sejenak saling menatap secara intens. Mendadak, tawa lebar dan lepas menghiasi wajah keduanya.“John akan menghajarku kalau dia sampai t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status