Share

99. Sebuah lamaran

Haikal merasa bahagia dan marah sekaligus melihat perempuan yang dia cintai bersama adiknya. Sialnya perempuan yang tiba-tiba menghilang itu kini hadir dengan penampilan yang sungguh memukau. Cantik sekali.

Mau tak mau, ke dua pasangan duduk bersama di sebuah meja bundar yang terdiri dari empat kursi. Zaara duduk di samping Haidar sedangkan Safira duduk di samping Haikal.

“Dunia begitu sempit,” cicit Safira membuka percakapan. “Kita seolah janjian datang kemari, semacam double date,”

“Betul sekali, Mbak Safira. Aku tak mengira jika Mbak Safira dan Sekar masih saudara,” sahut Haidar dengan antusias. Dia mengabaikan raut wajah sang kakak yang terlihat kesal karena gadisnya kini berada di sampingnya dan datang bersamanya. Sebuah kebetulan yang menguntungkan Haidar padahal tidak ada dalam list rencananya.

“Mas Haikal, apa kabarmu dan Mama?” tanya Haidar menatap sang kakak yang masih terlihat berwajah masam, menatap Zaara yang bergeming.

Zaara sama sekali tidak bersuara, dia bungkam. Pemud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status