Share

105. Berita sepahit empedu

Sebelum pulang ke rumah, diantar Mae Zaara menyempatkan waktunya untuk pergi ke sebuah mall. Dia akan berbelanja kebutuhan bulanan dengan hasil pendapatannya sendiri dari hasil menjual lukisan lewat situs jual beli waralaba internasional.

“Seharusnya kau bahagia dari kemarin lukisan mu laris manis tanjung priang,” ucap Mae dengan menggelayut pada tangan Zaara. Mereka berjalan bersisian menuju rak yang menjual buah-buahan. Tangan Mae dengan begitu lincah langsung mencomot satu per satu buah-buahan, memasukkannya ke dalam kantong plastik bening, menimbangnya dan memasukkannya ke dalam satu troli disatukan dengan milik Zaara Nadira.

“Aku bahagia tetapi aku bersedih juga.”

“Perasaan seperti apa itu? Bahagia dan sedih menyatu. Terdengar paradoks!”

Mae memprotes keluhan Zaara. Satu tangannya mengambil beberapa ikat sayuran berwarna hijau pekat dan bumbu-bumbu dapur dan menaruhnya ke dalam troli.

“Mae, tolong aku ingin bumbu rendang dan balado. Besok aku ingin memasak rendang daging sapi dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status