Share

59. Rival sesungguhnya

Zaara gegas pergi ke mushola untuk melaksanakan shalat ashar. Dia berucap syukur dan berdoa untuk kesembuhan Enin. Adapun Embun lebih dulu selesai shalat dan menunggui Enin.

Saat Zaara memakai kembali sepatunya, dia nyaris jatuh tetiba Embun menghambur memeluknya dari belakang. Rupanya dia kembali ke mushola mencarinya.

“Zaara makasih banget … ya Allah kamu sudah menolong Enin sampai bayarin biaya pengobatannya. Aku tak tahu harus berkata apa,” katanya dengan kegirangan sehingga orang yang melihat seperti tengah tertawa termasuk Haikal yang berada tak jauh dari sana.

“Iya … iya …” sahut Zaara merenggangkan pelukannya sebab Zaara merasa pengap.

“Maaf, aku saking bahagia …” seloroh Embun yang tak pandai menyembunyikan perasaan harunya.

Beberapa detik Zaara tercenung dan baru sadar jika Embun seharusnya tidak berterima kasih padanya. Yang membayar biaya pengobatan Enin bukan dirinya tetap orang lain.

“Embun … sebenarnya yang membayar--”

Kata-kata Zaara terputus kala seseorang ikut masuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status