Resepsionis itu mengambil berkas yang dibawa Jeremy dan melihat isi depannya. Dia tidak berbicara apapun saat mengambil berkas itu.Sikapnya begitu mengerikan.Jika resepsionis saja sikapnya seperti ini, apalagi mereka yang merupakan para petinggi Serikat Dagang? Pasti 10 kali lebih dingin dan menakutkan.“Oh, jadi kamu ingin melaporkan pelanggaran kontrak yang diduga dilakukan oleh perusahaan Neo? Perusahaan itu merupakan perusahaan milik Keluarga Brown?” tanya resepsionis tanpa ekspresi apapun.Jeremy menganggukkan kepalanya sambil berkata, “Ya, benar. Ada indikasi pelanggaran kontrak. Dan kami yakin memang ada. Maka dari itu kami melaporkannya ke Serikat Dagang karena kami tidak mampu menyelesaikannya sendiri.”“Ya, kamu tahu, jarak diantara keluargaku dengan keluarga Brown cukup jauh. Jadi, kami tidak memiliki kekuatan apapun untuk melawan mereka,” lanjutnya sambil tersenyum.Niatnya Jeremy hanya bercanda saja untuk mencairkan suasana. Dengan tenang, menjurus ketidakpedulian, res
Jeremy tidak habis pikir dengan keakraban yang terjadi. Bahkan dirinya nyaris pingsan ketika Gigio merangkul Lucas dan membawanya masuk ke dalam gedung Serikat Dagang.“Bagaimana mungkin. Aku pasti telah salah lihat. Aku pasti berhalusinasi,” kata Jeremy dengan suara bergetar dan badan yang gemetaran.Tiba-tiba seorang satpam datang menghampirinya. Satpam itu bertanya dengan nada suara yang tinggi, “Ngapain kamu di sini? Kamu sedang mengawasi siapa?”Jeremy terlonjak hingga dia melompat kecil. Wajahnya pucat seperti seorang maling yang tertangkap basah sedang mencuri. “Ah, ini … hmmm … anu … aku —”.“Hah! Alasan saja! Cepat pergi!” seru Satpam itu sambil menarik tangan Jeremy.Jeremy tidak bisa menahan tarikan satpam itu yang keras. Dia pun mau tidak mau mengikutinya daripada tubuhnya terseret.Meskipun yang melakukan itu adalah seorang satpam, namun Jeremy tidak bisa macam-macam karena walau bagaimanapun satpam itu adalah pegawai Serikat Dagang.Di dalam hatinya, dia hanya mengumpa
Angeline sadar jika dirinya tidak bisa menunjukkan ketidaksukaan kepada Viviana karena latar belakang wanita itu. Selain itu, dia juga merasa gengsi.Jadi, dia memilih untuk meninggalkan Lucas dengan wanita cantik yang badannya lebih kurus darinya itu.‘Dasar laki-laki! Selalu saja tebar pesona! Menjijikan!’ batin Angeline.Lucas melihat kaki Viviana yang terlihat sudah sangat kokoh. Dia pun merasa senang karena hal itu.“Sepertinya, kamu sudah pulih dengan sangat cepat. Sekarang kondisimu jauh lebih baik lagi, ya,” ucap Lucas sambil memandang Viviana dari ujung kepala sampai ke ujung kaki.Dengan bersemangat, Viviana berkata, “Iya, aku sekarang sudah sangat baik. Sepertinya sudah hampir 100% pulih.”Viviana menatap dalam kedua mata Lucas dengan tersirat kasih. “Semua ini karena Kak Lucas. Aku sangat berterima kasih sekali padamu. Selamanya, aku berhutang nyawa padamu.”“Jangan katakan seperti itu. Aku hanya membantu saja. Yang menyembuhkan itu Tuhan dan tubuhmu sendiri yang bereaksi
Aura seorang mafia kelas kakap, terlihat dari diri Matteo. Bahkan dari tatapan matanya saja, sudah menyiratkan jika dia adalah seorang pria yang bengis. John duduk di sofa tepat di hadapan Matteo. Dia duduk dengan sangat sopan. Sikapnya sekarang berbeda 180 derajat ketika dia bersama dengan orang lain, kepada ketua dewan rakyat pun tidak seperti ini, apalagi dengan orang-orang yang berada di bawahnya. Dia sangat angkuh sekali. Namun di hadapan Matteo, John bagaikan anak ayam tanpa induk. “Aku berikan waktu 5 menit untukmu menjelaskan apa keperluanmu menemuiku secara mendadak seperti ini!” ucap Matteo, tajam dan dingin. John mengangguk sambil berkata, “Terima kasih banyak, Ketua Matteo.” John kemudian menceritakan tentang apa yang baru saja dialaminya. Dia menceritakan kalau sasana Brotherhood miliknya telah diambil paksa oleh Lucas dan seseorang di belakang Lucas adalah Gigio. Matteo mengerutkan keningnya ketika John menyebut nama Wakil Serikat Dagang. “Maksudmu Gigio m
Matteo menganggap juga dia tidak akan bisa mendapatkan sesuatu hal yang menguntungkan baginya. Sebab seseorang di depannya itu tidak memiliki sesuatu hal yang dibutuhkan olehnya.“Memangnya apa yang kamu punya? Apa yang menguntungkan bagiku yang bisa kamu beri?” tanya Matteo dengan senyum tipis yang masih tersungging di wajahnya.John pun terdiam. Dia juga bingung apa yang bisa dia berikan kepada Matteo.“Sejujurnya aku juga bingung, Ketua. Semua yang aku miliki mungkin tidak berarti bagimu. Terserah saja apa yang ingin kamu ambil. Tapi yang pasti, aku akan mengabdi kepadamu dan akan menuruti semua perintahmu,” ucap John.“Baiklah, aku akan mempertimbangkannya. Sekarang kamu boleh pergi!” ucap Matteo.John langsung berdiri. Kemudian dia membungkukkan badannya untuk memberikan hormat kepada Ketua Serikat Dagang itu.***“Bagaimana caranya aku bisa mendapatkan akses untuk bertemu pimpinan perusahaan Golden Star, ya? Aku sudah sangat ingin memberikan proposal kepada mereka,” tanya Angeli
Untuk saat ini, alasan yang paling masuk akal adalah Gigio tertarik dengan Angeline. Sebab jika tidak ada sesuatu hal yang bisa diambil dari kedekatan mereka, sudah pasti Gigio tidak akan mau. Jadi sangat wajar jika Jeremy berpikiran seperti itu.“Sebenarnya orang yang memperkenalkan aku dengan wakil ketua Gigio adalah Lucas. Mereka berteman terlebih dahulu,” ungkap Angeline.“Apa?”Sontak saja Jeremy terkejut mendengarnya. Dia sama sekali tidak menyangka akan hal ini.“Lucas berteman dengan wakil ketua Gigio? Bagaimana bisa?” tanya Jeremy dengan mata dan mulut yang terbuka lebar.Pria itu sangat syok.Angeline mengangkat kedua bahunya seraya berkata, “Aku tidak tahu. Lucas tidak pernah mau menceritakannya.”Jeremy menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tidak percaya jika Lucas bisa dekat dengan orang yang sangat penting.“Itu tidak mungkin. Seorang Lucas tidak mungkin bisa berteman dengan seorang pria hebat seperti Gigio. Itu sangat mustahil!” Jeremy menolak yang dikatakan oleh Angelin
Kabar tentang kedatangan Matteo, senang saja membuat semua orang terkejut termasuk Lucas. Mereka semua tidak menyangka jika seorang ketua Serikat Dagang bisa datang ke sasana tinju jalanan, Brotherhood.“Untuk apa dia datang ke sini? Bukankah dia tidak memiliki bisnis tinju jalanan?” tanya Moretti dengan ekspresi wajah terkejutnya. Belum sempat dijawab oleh anak buahnya itu, Matteo telah datang.“Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin berkunjung saja dan berkenalan dengan pemilik sasana Brotherhood yang baru,” ucap Matteo sambil berjalan mendekat.Semuanya semakin terkejut dengan kedatangan Matteo di dalam sasana. Bahkan Moretti pun langsung terdiam.“Apakah kamu yang bernama Lucas?” tanya Matteo kepada Moretti.Dengan cepat Moretti menggelengkan kepalanya sambil menunjuk ke arah Lucas.“Bukan. Yang bernama Lucas dan pemilik sasana yang baru adalah dia.”Matteo menoleh dan tersenyum sambil berkata, “Maafkan aku, Tuan Lucas. Aku telah salah mengira.”“Tidak masalah!” ucap Lucas dengan sen
Matteo pada awalnya ingin membawa perbincangan ke ranah bawah tanah. Dia ingin lebih banyak tahu karena berniat untuk masuk ke ranah sana.Meskipun di sana sudah ada Keluarga Carter, tapi dia merasa tertarik. Apalagi jika dia bisa menguasai Lucas, itu akan menjadi jalan yang mudah.Matteo memang tidak pernah puas. Dia selalu mencari “lumbung” baru baginya. Bahkan jika tempat sudah dikuasai oleh keluarga lain, dia seolah tutup mata.Salah satu alasan kenapa tidak ada perubahan dalam posisi 10 keluarga besar adalah manuver yang dilakukan oleh keluarga Bellucci yang dipimpin oleh Matteo.Yang terbaru, dia ikut masuk ke dalam bisnis kesehatan yang mana ada Keluarga Hartwell yang telah lebih dari 20 tahun menguasai bisnis kesehatan.Meskipun Nathaniel Hartwell, pemimpin keluarga Hartwell yang masih berusia 35 tahun, protes keras, tetap tidak ada pengaruhnya sama sekali. Hal ini membuat Keluarga Hartwell merosot ke posisi 17 dari posisi 11 di dua tahun yang lalu.“Ya … baik-baik saja. Semua
Yang diingat terakhir kali oleh Angeline adalah saat dia berada di hutan pinus yang berarti itu adalah tadi siang. Jadi, berat kemungkinan jika Angeline mengalami gegar otak dan hilang ingatan jangka pendek.“Kamu benar-benar tidak mengingat apapun?” tanya Lucas.Dengan wajah yang kesal, Angeline berkata, “Untuk apa aku berbohong? Tidak ada gunanya. Memang dengan berbohong kepadamu, akan membuatku menjadi semakin kaya?”Lucas langsung mengusap kepala Angeline dengan senyuman di wajahnya. Entah kenapa, sikap Angeline yang seperti ini membuatnya menjadi gemas kepada Angeline.“Sudahlah, kamu istirahat saja supaya besok sudah pulih. Jangan terlalu banyak bergerak yang mendadak,” kata Lucas.Kemudian Lucas membalikan badannya dan berjalan pergi ke kamarnya untuk mandi dan beristirahat.“Hey, kamu mau ke mana? Jelasin dulu, tadi aku kenapa? Aku pingsan karena apa?” tanya Angeline dengan suara yang dinaikkan. “Besok saja aku jelaskannya. Sekarang aku mau mandi dan tidur. Lelah sekali hari
Albin masih merasa khawatir jika adiknya terlibat dalam penculikan Angeline. Meskipun dia juga merasa ragu jika Angeline bisa mengenal Victor, namun masalah bilangan Angeline membuat kekhawatiran itu muncul. Dia hanya ingin memastikan.Mirko berpikir sejenak, mencoba untuk mengingat kembali wajah wanita itu.Dengan kening yang berkerut, Mirko berkata, “Sebenarnya ini yang menjadi masalah. Aku tidak bisa mengingatnya dengan baik karena wajahnya tidak begitu jelas. Sebab pada saat itu wajahnya tertutup oleh darah yang sepertinya mengalir dari keningnya.”“Jadi dia terluka? Apa kamu tahu, dia terluka karena apa?” tanya Albin.Mirko menggelengkan kepalanya sambil berkata, “Aku datang pada saat Angeline akan dibawa oleh pria itu. Di saat itu, si wanita sudah berdarah dan wajahnya tertutup oleh darah. Makanya aku tidak bisa mengenalinya dengan baik.”Albin berpikir semakin keras. Dan kemudian dia pun mengangguk-anggukan kepalanya.“Ya sudah kalau begitu, tidak masalah. Yang terpenting Ange
Bahkan jika Lucas meminta lebih dari setengah hartanya, dia akan memberikannya. Dia sudah tidak lagi peduli dengan harta.Lucas masih diam dengan ekspresi wajah yang sedingin es.“Apa yang akan kamu katakan! Kamu pikir Lucas bisa disogok!” geram Albin sambil menarik jas Victor.Victor menggelengkan kepalanya dengan cepat sambil berkata, “Tidak, bukan seperti itu maksudku. Yang aku punya saat ini hanya harta dan aku pikir, hartaku yang mencapai 20 Triliun jika diberikan setengahnya, masih sangat besar. Anggap saja sebagai kompensasi.”Lucas menatap Victor dalam-dalam. Lalu dia berkata, “Tidak semua di dunia ini dapat kamu beli dengan uang. Apa yang sudah kamu lakukan kepada istriku, sama sekali tidak termaafkan.”Belum sempat berbicara, Lucas menendang lutut Victor dengan cukup keras.Krak!“Aaarrggghhh …!”Victor berteriak kesakitan karena lututnya hancur. Dia pun langsung tergeletak di lantai sambil berguling-guling menahan sakit.“Tadinya aku tidak akan menghancurkanmu dan seluruh k
Stefano menatap Lucas dengan tatapan yang mulai cemas. Sebab dari ketiga serangannya, tidak terlihat jika Lucas kesulitan apalagi mengalami kesakitan.Selain itu, ada satu hal yang membuatnya semakin cemas adalah sejak tadi, Lucas menangkis pukulannya hanya dengan satu tangan. Meskipun dia menyerang ke tangan di depan tetapi hanya satu tangan saja yang menangkisnya.Ini sangat gila! “Ayo lagi! Kenapa diam? Apa hanya itu saja kemampuanmu?”Stefano tidak berbicara apapun. Melainkan dia langsung menyerang Lucas.Kali ini dia tidak bergerak ke kanan dan kiri terlebih dahulu tetapi dia langsung kepada intinya, yaitu melepaskan pukulan ke arah wajah Lucas.Tapi lagi-lagi serangannya itu dapat dipatahkan oleh Lucas dengan satu tangan saja. Dan kali ini, Lucas hanya mundur dua langkah saja ke belakang.“Hanya segitu?” tanya Lucas.Stefano merasa sedang dihina oleh Lucas. Dia pun menjadi semakin mendidih amarahnya.“Rasakan ini!”Stefano melepaskan pukulan dengan kekuatan penuhnya lagi. Dia
Denyut nadi ada sangat rendah, membuat Lucas sangat khawatir. Jika tidak buru-buru diobati, ditakutkan malah semakin berbahaya bagi keselamatan Angeline.“Angeline, bertahanlah! Aku akan mengobatimu!” ucap Lucas.Tanpa disuruh, anak buah Victor membuka tali yang mengikat tangan dan kaki Angeline. Dia berusaha bisa membuka dengan cepat karena tahu kondisi Angeline yang perlu tindakan medis.Lucas pun membopong istrinya keluar dengan berjalan cepat. Dia pun tidak lagi berpikir mencari Victor dan keluarganya untuk memberikan hukuman.Namun ketika baru saja keluar bangunan yang menjadi “tempat kerja” Victor, tiba-tiba saja sebuah tombak melesat ke arahnya.Meskipun Lucas baru menyadari serangan itu setelah dekat, namun Lucas bisa menghindarinya dengan baik karena kecepatan yang dimilikinya.“Wah … aku tidak menyangka kamu bisa menghindarinya dengan baik!” ucap Stefano.Lucas melihat pria itu memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Douglas.‘Jadi ini adalah ketua penjag
Tidak ada pilihan lain bagi Victor selain menghubungi Stefano. Dia tidak bisa mengandalkan Douglas setelah Lucas menghajar pria itu hingga terpental jauh.‘Halo Stefano! Aku ingin minta tolong padamu. Sekarang, rumahku sedang diserang oleh Lucas. Dia datang seperti monster dan membunuh lebih dari 30 anak buahku,’ ucap Victor dengar suara yang bergetar karena saking ketakutannya. Mendengar kabar itu, tentu saja Stefano menjadi sangat terkejut.‘Apa? Lucas menyerang rumahmu? Memangnya apa yang sudah kamu perbuat?’ tanya Stefano.‘Ceritanya sangat panjang. Kalau aku ceritakan sekarang, aku keburu mati. Lebih baik kamu datang ke sini sekarang juga. Aku butuh perlindungan darimu,’ kata Victor.‘Ya, Baiklah, aku akan ke sana. Kamu suruh anak buahmu untuk mengulur-ngulur waktu saja sampai aku tiba,’ kata Stefano.‘Baik!’Victor kemudian mengakhiri panggilan suaranya.Pria itu pun langsung melihat kembali layar laptop untuk melihat apa yang sedang terjadi di depan rumahnya.Douglas berdiri.
Kalimat yang diungkapkan oleh Lucas begitu mengejutkan. Kecurigaan Albin tentang Lucas semakin menemui titik terang.“Kamu sudah biasa dengan situasi seperti ini?* tanya Albin dengan ekspresi wajah yang bingung.Lucas tidak menjawab pertanyaan itu. Dia hanya memerintahkan Albin untuk menambah kecepatan.“Sebaiknya kamu lebih cepat lagi dalam membawa mobil. Kalau tidak bisa atau takut, biar aku yang menyetirnya,”“Ya, baik.”Albin langsung tancap gas menuju ke rumah keluarga Benedict.Tidak butuh waktu lama, mereka hampir tiba di rumah mewah keluarga Benedict.“Itu Mirko. Menepi!”Albin langsung menepikan mobil, tepat di belakang mobil Mirko.Lucas dan Albin langsung keluar mobil.“Mirko! Berapa orang yang menculik istriku?” tanya Lucas.“Lucas, akhirnya kamu datang juga,” kata Mirko, lega. “tadi istrimu diculik oleh seorang pria dan seorang wanita.”Albin tiba-tiba saja merasa tidak enak hati. Entah kenapa, dia takut jika adiknya terlibat dalam kasus ini.Namun dia buru-buru menepisny
Sosok Angeline ada di rumahnya dengan kondisi duduk dan terikat di kursi kayu.Apa ini? Apa mereka sudah gila?Victor langsung menatap Magdalena dan Douglas dengan wajah yang panik.“K-kalian menculik Angeline?” tanya Victor dengan mata dan mulut yang terbuka lebar.Dengan percaya diri, Magdalena berkata, “Ya, aku membawanya untukmu. Aku yakin Pak Victor pasti akan senang. Pak Victor bisa membalas dendam kepada Lucas dengan menikmati wanita itu.”Victor memegang kepalanya. Dia tampak panik dan bingung.“Gila! Apa kamu tidak bisa berpikir dulu sebelum bertindak? Membawanya ke sini sama saja membuka pernah besar, bodoh!” pekik Victor sampai urat-urat di lehernya menyembul.Magdalena dan Douglas terkejut. Mereka bingung kenapa sikap Victor seperti ini. Dia terlihat seperti orang yang ketakutan karena diikuti oleh malaikat maut.Douglas menoleh ke arah Magdalena, mencoba untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di benaknya.“Ada apa, Pak Victor? Kenapa jadi perang besar
Dengan jarak sedekat itu, tidak mungkin bagi Dougal untuk menghindarinya kecuali Dia memiliki kecepatan luar biasa seperti Lucas.Orang-orang di sekitar menutup matanya, saat Mirko menembak. Mereka tidak mau melihat kejadian mengerikan itu. Namun semuanya terkejut ketika peluru itu mengenai perut Douglas, malah peluru itu jatuh ke lantai tanpa melukai Douglas.“Apakah tidak ada telur yang lebih tajam lagi? Peluru itu hanya membuatku geli,” kata Douglas sambil mengusap perutnya.Mirko terkesiap dengan apa yang terjadi. Dia tidak menyangka jika peluru dari senjata apinya tidak mampu menembus badan Douglas.Ini tidak mungkin!Mirko masih penasaran. Dia pun kembali menembak Douglas dengan dua tebakan sekaligus. Namun kali ini diarahkan ke dada dan satu lagi ke paha.Sama seperti sebelumnya, peluru sama sekali tidak bisa menembus daging Douglas.“Apakah sudah selesai main tembak-tembakannya? Kalau sudah selesai, gantian aku akan bermain-main denganmu,” tanya Douglas.Mirko gemetaran tubuh