Lucas yang sedang dalam perjalanan pulang ke rumah ibunya, tentu saja terkejut.‘Apa? Dia diculik oleh siapa? Apakah kamu tahu informasinya?’ tanya Lucas.‘Saya tidak tahu, Pak. Saya melihat dari jauh dan ketika mengejarnya, saya tidak mampu,’ terang si satpam.‘Baik. Terima kasih informasi yang telah kamu berikan ini!’ ucap Lucas.Setelah itu, panggilan suara pun diakhiri oleh Lucas. Kemudian Lucas pun langsung menghubungi Julian btuk meminta tolong melacak keberadaan Angeline.Mendapat tugas dari Lucas,Julian langsung bergerak cepat. Dia mengerahkan semua pasukan untuk mencari kebenaran Angeline.Bahkan pasukan cyber milik organisasi Veleno pun digerakkan agar keberadaan Angeline segera ditemukan.Di sebuah gudang kosong, Angeline terikat di sebuah kursi kayu yang tua.Matanya dibiarkan terbuka namun mulutnya disumpal agar tidak bisa berteriak.Diaz berjongkok di hadapan Angeline. Dia tersenyum lebar menatap wajah Angeline yang memesona.“Wajahmu sangat cantik sekali. Rasanya sangat
Diaz dengan mudah melukai wajah Angeline dengan belati miliknya. Dia bahkan tidak memiliki hati ketika Angeline menangis karena kesakitan.Darah yang ada di wajah Angeline, bagaikan tumpukan uang yang mengalir di mata Diaz.“Jangan menangis! Itu akan membuat lukamu menjadi semakin perih,” kata Diaz dengan ekspresi wajah yang berpura-pura peduli.Pria itu mengusap belatinya dengan kaos yang sedang dia kenakan, untuk menghilangkan darah yang ada di belatinya itu.Kemudian dia pun berjalan menghampiri Sabrina yang sedang menunggu di dekat pintu masuk.Sabrina tidak berani mendekat dan menunjukkan diri di hadapan Angeline. Sebab kedua mata Angeline terbuka dan dia juga tidak berniat untuk membunuh Angeline sekarang.“Aku sudah melaksanakan tugasku. Sekarang berikan aku uangnya!” ucap Diaz.“Tenang, aku akan mengirimnya nanti,” kata Sabrina.Diaz tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Sabrina. Kata “nanti” memiliki arti tidak akan dibayar bagai Diaz.“Aku ingin menerima uangnya sekar
Lucas berlari ke setiap penjuru gedung untuk mencari keberadaan Angeline. Karena banyaknya rak dengan ban-ban bekasnya, membuat Lucas harus bergerak untuk mencari keberadaan sang istri.Ketika sedang mencari, tiba-tiba keluar Diaz dengan begitu tenangnya. “Ada apa? Kenapa masuk ke tempat orang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu?” tanya Diaz.Pria itu benar-benar pandai bersandiwara. Bahkan dia tidak menunjukkan ketegangan sedikitpun meski di hadapannya ada seseorang yang sedang mencari Angeline.“Di mana istriku? Di mana kamu sembuhkan Angeline?” tanya Lucas dengan mata yang melotot. Aura kegelapan keluar dari dalam diri Lucas dengan cepat.Diaz pun terkejut dengan aura dan energi yang keluar dari diri Lucas. Dia merasakan kekuatan yang luar biasa dari diri pria tampan di hadapannya itu.“Siapa? Aku di sini seorang diri. Mungkin hanya dengan beberapa tikus yang menemaniku,” tanya Diaz dengan memasang wajah yang tenang.Semua orang yang melihatnya pasti percaya jika Dias benar-bena
Mendengar suara Julian, Lucas langsung menoleh ke arah sumber suara.Betapa terkejutnya dia ketika melihat kondisi Angeline. Sontak saja darahnya mendidih. Lucas benar-benar hilang kendali.“Angeline!” ucap Lucas dengan suara yang bergetar. Kemudian dia mengembalikan pandangannya kepada Diaz yang sedang tergeletak tidak berdaya.Lucas menjebak rambut Diaz sehingga membuat pria itu berdiri. Lalu dia mencekiknya.“Siapa yang sudah menyuruhmu untuk melukai Angeline?” tanya Lucas dengan suara rendah yang bergetar. Diaz hanya diam saja, tidak menjawab pertanyaan dari Lucas. Dia memegang teguh perjanjiannya dengan Sabrina untuk tidak menyeretnya jika tertangkap. Diamnya Diaz, tentu saja Lucas tidak suka. Dia pun memukul perut Diaz tanpa melepaskan cekikannya di leher Diaz.Pukulan itu membuat perut sampai ke kaki terbang ke belakang. Namun karena posisi lehernya sedang dicekik oleh Lucas, membuat Diaz tidak terpental.“Bajingan! Cepat katakan atau aku akan membunuhmu!” seru Lucas kali in
Lucas membawa pulang Angeline dengan diantar oleh sopir organisasi Veleno.Sopir itu memiliki kemampuan mengemudi yang memukau. Meskipun melaju dengan kecepatan tinggi tetapi tetap mulus tanpa guncangan-guncangan dan pergerakan yang membuat penumpangnya ketakutan.Dengan kecepatan itu, mereka bisa tiba di rumah lebih cepat dua kali lipat dibandingkan biasanya.Lucas langsung membawa Angeline ke kamarnya.Lea yang melihat kondisi Angeline begitu mengkhawatirkan, menjadi panik. Dia juga bertanya-tanya kenapa Lucas tidak membawa Angeline ke rumah sakit melainkan malah membawanya ke rumah. “Pak Lucas, kenapa tidak membawanya ke rumah sakit? Sepertinya Bu Angeline lukanya cukup parah,” tanya Lea dengan hati-hati.“Jika membawanya ke rumah sakit, waktu sembuhnya semakin lama. Di sini, aku yang akan merawatnya agar dia bisa sembuh lebih cepat. Soalnya lusa, dia ada jadwal penting yang tidak bisa dia tinggalkan,” jawab Lucas.Lea terdiam. Dia merasa bingung dan juga tidak percaya dengan yang
Sebuah rencana besar yang akan dicetus oleh Matteo sudah pasti bukan main-main. Rencana itu pasti akan mengubah banyak hal, termasuk tatanan ekonomi kota.Tentu saja itu adalah sesuatu yang sangat berbahaya jika memang hanya mereka saja yang mendapatkan manfaatnya.Rencana itu harus dibatalkan.“Ketua Matteo mengatakan jika dia ingin mengajak 5 keluarga besar untuk masuk ke dalam bisnis baru yang belum disentuh oleh mereka,” kata Albin sambil mencoba untuk mengingat-ingat kembali.“Bisnis apa yang belum mereka miliki? Berarti, dia ingin menguasai semua lini bisnis tanpa memikirkan tentang keluarga yang lain?” tanya Lucas.Albin mengangguk sambil menjawab, “Ya, itu benar. Matteo memang sudah lama mencetuskan ide untuk menguasai semua lini bisnis untuk lima keluarga besar. Namun belum pernah terwujud karena 5 keluarga besar belum satu suara. Dan sekarang dia mencetuskannya kembali dengan memulai dari bisnis bawah tanah.”Lucas menarik badannya. Dia pun langsung mengerti dengan alasan ke
Kecurigaan Albin kepada Lucas semakin menjadi dengan kehadiran Julian. Dan kini, kecurigaannya mengarah kepada Lucas adalah salah satu pemimpin organisasi mafia Veleno.Albin tidak menyapa Julian dan memilih untuk masuk dalam mobil. Dia tidak mau dirinya terlihat yang mana nanti akan menyulitkannya dalam mengetahui siapa sosok Lucas sebenarnya.Di dalam rumah, Lucas membersihkan luka-luka Angeline dan menggantinya dengan obat herbal tradisional yang berbeda ramuannya.“Pak, ada yang membunyikan bel lagi. Apa yang harus aku lakukan? Membukanya atau jangan?” tanya Lea.Sambil mencuci tangan, Lucas menjawab, “Lihat di CCTV.”Lea terdiam. Dia tidak membawa ponsel.“Ambil HP-ku!” seru Lucas, yang sadar jika Lea tidak membawa ponsel.Lea mengambil ponsel Lucas yang ada di atas meja. Lalu dia memberikannya kepada Lucas.Ketika Lucas mengecek CCTV, dia melihat sosok Julian.“Kamu buka pintunya dan suruh tunggu di ruang tamu,” ucap Lucas.“Baik, Pak!” ucap Lea.Lucas menatap Angeline dan kemud
Setelah mendapat tugas dari Lucas, Julian pun akhirnya pamit. Dia ingin menjalankan tugas itu dengan secepat mungkin karena waktu yang diberikan kepadanya hanya singkat saja. Mau tidak mau, Julian harus mengerahkan seluruh kemampuan dan juga sumber daya yang tersedia agar dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. Ketika Julian keluar dari rumah dengan terburu-buru, membuat Albin menjadi semakin curiga. Ada hubungan apa sebenarnya dengan mereka?Albin menduga jika Julian baru saja mendapatkan misi khusus yang diberikan jangka waktu singkat untuk menyelesaikannya.Ketika sedang berpikir, tiba-tiba saja seorang pria datang menghampiri dan mengetuk jendela mobil.Albin terkejut. Dia sedikit cemas namun berusaha untuk tidak menunjukkannya.Albin menurunkan jendela mobil agar bisa berbicara dengan pria itu.“Sedang apa kamu di sini?” tanya pria dengan brewok yang cukup panjang.“Aku sedang nunggu kabar dari pasanganku untuk pulang. Dia baru saja memberi kabar, jadi aku baru
Sabrina langsung bersujud di kaki Lucas sambil menangis. Dia tidak kuat dengan siksaan yang diberikan oleh Lucas kepadanya.Selama berada di markas Organisasi Veleno, dia merasa seperti sedang berada di neraka. Sangat menderita dan menimbulkan trauma yang sangat dalam.Sabrina kapok dan berjanji pada dirinya sendiri tidak akan melakukan sesuatu yang menyinggung Lucas maupun Sabrina lagi. Dia sudah tidak kuat.“Maafkan aku, Lucas. Aku minta ampun padamu. Tolong, bebaskan aku!” ucap Sabrina sambil menangis dalam sujudnya.Lucas tidak mau terdengar oleh Angeline. Oleh sebab itu, dia langsung berjongkok agar pembicaraan mereka tidak terlalu keras.“Bagaimana kamu bisa keluar dari sana? Kamu kabur?” tanya Lucas, setengah berbisik dan sembari mengangkat tubuh Sabrina agar tidak sujud lagi.Sabrina menganggukkan kepalanya sambil berkata, “Iya, aku kabur saat tidak ada siapa-siapa di sana. Aku takut sekali. Aku tidak mau lari dan bersembunyi. Aku ingin diampuni.”Lucas menoleh ke belakang unt
Kebutuhan biologis Lucas telah mencapai puncaknya dan dia tidak bisa menahan lagi, butuh penyaluran. Dan di hadapannya sekarang, ada seorang wanita cantik yang sangat menggoda.“Jangan macam-macam! Waktu itu hanyalah keterpaksaan dan jangan berharap akan terulang lagi!” kata Angeline sambil melotot.“Kenapa tidak boleh? Kamu adalah istriku dan sudah jadi kewajibanmu untuk melayaniku, bukan?” kata Lucas sambil terus melangkah mendekati.Angeline mundur beberapa langkah. Bukan karena dia jijik untuk berhubungan badan dengan Lucas, dia pun secara diam-diam mengagumi bentuk tubuh Lucas, apalagi dengan aroma tubuhnya.Hanya saja, untuk saat ini, waktunya tidak tepat. Dia harus pergi ke kantor. Jadi, tidak ada waktu untuk melakukannya sekarang.Selain itu, tentu saja dia harus jual mahal meskipun statusnya di negara adalah istri Lucas.“Kita sebagai suami istri pun hanya sandiwara. Jangan menganggapnya seperti hubungan suami istri pada umumnya. Jangan memintaku untuk melayanimu karena aku j
Yang diingat terakhir kali oleh Angeline adalah saat dia berada di hutan pinus yang berarti itu adalah tadi siang. Jadi, berat kemungkinan jika Angeline mengalami gegar otak dan hilang ingatan jangka pendek.“Kamu benar-benar tidak mengingat apapun?” tanya Lucas.Dengan wajah yang kesal, Angeline berkata, “Untuk apa aku berbohong? Tidak ada gunanya. Memang dengan berbohong kepadamu, akan membuatku menjadi semakin kaya?”Lucas langsung mengusap kepala Angeline dengan senyuman di wajahnya. Entah kenapa, sikap Angeline yang seperti ini membuatnya menjadi gemas kepada Angeline.“Sudahlah, kamu istirahat saja supaya besok sudah pulih. Jangan terlalu banyak bergerak yang mendadak,” kata Lucas.Kemudian Lucas membalikan badannya dan berjalan pergi ke kamarnya untuk mandi dan beristirahat.“Hey, kamu mau ke mana? Jelasin dulu, tadi aku kenapa? Aku pingsan karena apa?” tanya Angeline dengan suara yang dinaikkan. “Besok saja aku jelaskannya. Sekarang aku mau mandi dan tidur. Lelah sekali hari
Albin masih merasa khawatir jika adiknya terlibat dalam penculikan Angeline. Meskipun dia juga merasa ragu jika Angeline bisa mengenal Victor, namun masalah bilangan Angeline membuat kekhawatiran itu muncul. Dia hanya ingin memastikan.Mirko berpikir sejenak, mencoba untuk mengingat kembali wajah wanita itu.Dengan kening yang berkerut, Mirko berkata, “Sebenarnya ini yang menjadi masalah. Aku tidak bisa mengingatnya dengan baik karena wajahnya tidak begitu jelas. Sebab pada saat itu wajahnya tertutup oleh darah yang sepertinya mengalir dari keningnya.”“Jadi dia terluka? Apa kamu tahu, dia terluka karena apa?” tanya Albin.Mirko menggelengkan kepalanya sambil berkata, “Aku datang pada saat Angeline akan dibawa oleh pria itu. Di saat itu, si wanita sudah berdarah dan wajahnya tertutup oleh darah. Makanya aku tidak bisa mengenalinya dengan baik.”Albin berpikir semakin keras. Dan kemudian dia pun mengangguk-anggukan kepalanya.“Ya sudah kalau begitu, tidak masalah. Yang terpenting Ange
Bahkan jika Lucas meminta lebih dari setengah hartanya, dia akan memberikannya. Dia sudah tidak lagi peduli dengan harta.Lucas masih diam dengan ekspresi wajah yang sedingin es.“Apa yang akan kamu katakan! Kamu pikir Lucas bisa disogok!” geram Albin sambil menarik jas Victor.Victor menggelengkan kepalanya dengan cepat sambil berkata, “Tidak, bukan seperti itu maksudku. Yang aku punya saat ini hanya harta dan aku pikir, hartaku yang mencapai 20 Triliun jika diberikan setengahnya, masih sangat besar. Anggap saja sebagai kompensasi.”Lucas menatap Victor dalam-dalam. Lalu dia berkata, “Tidak semua di dunia ini dapat kamu beli dengan uang. Apa yang sudah kamu lakukan kepada istriku, sama sekali tidak termaafkan.”Belum sempat berbicara, Lucas menendang lutut Victor dengan cukup keras.Krak!“Aaarrggghhh …!”Victor berteriak kesakitan karena lututnya hancur. Dia pun langsung tergeletak di lantai sambil berguling-guling menahan sakit.“Tadinya aku tidak akan menghancurkanmu dan seluruh k
Stefano menatap Lucas dengan tatapan yang mulai cemas. Sebab dari ketiga serangannya, tidak terlihat jika Lucas kesulitan apalagi mengalami kesakitan.Selain itu, ada satu hal yang membuatnya semakin cemas adalah sejak tadi, Lucas menangkis pukulannya hanya dengan satu tangan. Meskipun dia menyerang ke tangan di depan tetapi hanya satu tangan saja yang menangkisnya.Ini sangat gila! “Ayo lagi! Kenapa diam? Apa hanya itu saja kemampuanmu?”Stefano tidak berbicara apapun. Melainkan dia langsung menyerang Lucas.Kali ini dia tidak bergerak ke kanan dan kiri terlebih dahulu tetapi dia langsung kepada intinya, yaitu melepaskan pukulan ke arah wajah Lucas.Tapi lagi-lagi serangannya itu dapat dipatahkan oleh Lucas dengan satu tangan saja. Dan kali ini, Lucas hanya mundur dua langkah saja ke belakang.“Hanya segitu?” tanya Lucas.Stefano merasa sedang dihina oleh Lucas. Dia pun menjadi semakin mendidih amarahnya.“Rasakan ini!”Stefano melepaskan pukulan dengan kekuatan penuhnya lagi. Dia
Denyut nadi ada sangat rendah, membuat Lucas sangat khawatir. Jika tidak buru-buru diobati, ditakutkan malah semakin berbahaya bagi keselamatan Angeline.“Angeline, bertahanlah! Aku akan mengobatimu!” ucap Lucas.Tanpa disuruh, anak buah Victor membuka tali yang mengikat tangan dan kaki Angeline. Dia berusaha bisa membuka dengan cepat karena tahu kondisi Angeline yang perlu tindakan medis.Lucas pun membopong istrinya keluar dengan berjalan cepat. Dia pun tidak lagi berpikir mencari Victor dan keluarganya untuk memberikan hukuman.Namun ketika baru saja keluar bangunan yang menjadi “tempat kerja” Victor, tiba-tiba saja sebuah tombak melesat ke arahnya.Meskipun Lucas baru menyadari serangan itu setelah dekat, namun Lucas bisa menghindarinya dengan baik karena kecepatan yang dimilikinya.“Wah … aku tidak menyangka kamu bisa menghindarinya dengan baik!” ucap Stefano.Lucas melihat pria itu memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Douglas.‘Jadi ini adalah ketua penjag
Tidak ada pilihan lain bagi Victor selain menghubungi Stefano. Dia tidak bisa mengandalkan Douglas setelah Lucas menghajar pria itu hingga terpental jauh.‘Halo Stefano! Aku ingin minta tolong padamu. Sekarang, rumahku sedang diserang oleh Lucas. Dia datang seperti monster dan membunuh lebih dari 30 anak buahku,’ ucap Victor dengar suara yang bergetar karena saking ketakutannya. Mendengar kabar itu, tentu saja Stefano menjadi sangat terkejut.‘Apa? Lucas menyerang rumahmu? Memangnya apa yang sudah kamu perbuat?’ tanya Stefano.‘Ceritanya sangat panjang. Kalau aku ceritakan sekarang, aku keburu mati. Lebih baik kamu datang ke sini sekarang juga. Aku butuh perlindungan darimu,’ kata Victor.‘Ya, Baiklah, aku akan ke sana. Kamu suruh anak buahmu untuk mengulur-ngulur waktu saja sampai aku tiba,’ kata Stefano.‘Baik!’Victor kemudian mengakhiri panggilan suaranya.Pria itu pun langsung melihat kembali layar laptop untuk melihat apa yang sedang terjadi di depan rumahnya.Douglas berdiri.
Kalimat yang diungkapkan oleh Lucas begitu mengejutkan. Kecurigaan Albin tentang Lucas semakin menemui titik terang.“Kamu sudah biasa dengan situasi seperti ini?* tanya Albin dengan ekspresi wajah yang bingung.Lucas tidak menjawab pertanyaan itu. Dia hanya memerintahkan Albin untuk menambah kecepatan.“Sebaiknya kamu lebih cepat lagi dalam membawa mobil. Kalau tidak bisa atau takut, biar aku yang menyetirnya,”“Ya, baik.”Albin langsung tancap gas menuju ke rumah keluarga Benedict.Tidak butuh waktu lama, mereka hampir tiba di rumah mewah keluarga Benedict.“Itu Mirko. Menepi!”Albin langsung menepikan mobil, tepat di belakang mobil Mirko.Lucas dan Albin langsung keluar mobil.“Mirko! Berapa orang yang menculik istriku?” tanya Lucas.“Lucas, akhirnya kamu datang juga,” kata Mirko, lega. “tadi istrimu diculik oleh seorang pria dan seorang wanita.”Albin tiba-tiba saja merasa tidak enak hati. Entah kenapa, dia takut jika adiknya terlibat dalam kasus ini.Namun dia buru-buru menepisny