Mendengar suara Julian, Lucas langsung menoleh ke arah sumber suara.Betapa terkejutnya dia ketika melihat kondisi Angeline. Sontak saja darahnya mendidih. Lucas benar-benar hilang kendali.“Angeline!” ucap Lucas dengan suara yang bergetar. Kemudian dia mengembalikan pandangannya kepada Diaz yang sedang tergeletak tidak berdaya.Lucas menjebak rambut Diaz sehingga membuat pria itu berdiri. Lalu dia mencekiknya.“Siapa yang sudah menyuruhmu untuk melukai Angeline?” tanya Lucas dengan suara rendah yang bergetar. Diaz hanya diam saja, tidak menjawab pertanyaan dari Lucas. Dia memegang teguh perjanjiannya dengan Sabrina untuk tidak menyeretnya jika tertangkap. Diamnya Diaz, tentu saja Lucas tidak suka. Dia pun memukul perut Diaz tanpa melepaskan cekikannya di leher Diaz.Pukulan itu membuat perut sampai ke kaki terbang ke belakang. Namun karena posisi lehernya sedang dicekik oleh Lucas, membuat Diaz tidak terpental.“Bajingan! Cepat katakan atau aku akan membunuhmu!” seru Lucas kali in
Lucas membawa pulang Angeline dengan diantar oleh sopir organisasi Veleno.Sopir itu memiliki kemampuan mengemudi yang memukau. Meskipun melaju dengan kecepatan tinggi tetapi tetap mulus tanpa guncangan-guncangan dan pergerakan yang membuat penumpangnya ketakutan.Dengan kecepatan itu, mereka bisa tiba di rumah lebih cepat dua kali lipat dibandingkan biasanya.Lucas langsung membawa Angeline ke kamarnya.Lea yang melihat kondisi Angeline begitu mengkhawatirkan, menjadi panik. Dia juga bertanya-tanya kenapa Lucas tidak membawa Angeline ke rumah sakit melainkan malah membawanya ke rumah. “Pak Lucas, kenapa tidak membawanya ke rumah sakit? Sepertinya Bu Angeline lukanya cukup parah,” tanya Lea dengan hati-hati.“Jika membawanya ke rumah sakit, waktu sembuhnya semakin lama. Di sini, aku yang akan merawatnya agar dia bisa sembuh lebih cepat. Soalnya lusa, dia ada jadwal penting yang tidak bisa dia tinggalkan,” jawab Lucas.Lea terdiam. Dia merasa bingung dan juga tidak percaya dengan yang
Sebuah rencana besar yang akan dicetus oleh Matteo sudah pasti bukan main-main. Rencana itu pasti akan mengubah banyak hal, termasuk tatanan ekonomi kota.Tentu saja itu adalah sesuatu yang sangat berbahaya jika memang hanya mereka saja yang mendapatkan manfaatnya.Rencana itu harus dibatalkan.“Ketua Matteo mengatakan jika dia ingin mengajak 5 keluarga besar untuk masuk ke dalam bisnis baru yang belum disentuh oleh mereka,” kata Albin sambil mencoba untuk mengingat-ingat kembali.“Bisnis apa yang belum mereka miliki? Berarti, dia ingin menguasai semua lini bisnis tanpa memikirkan tentang keluarga yang lain?” tanya Lucas.Albin mengangguk sambil menjawab, “Ya, itu benar. Matteo memang sudah lama mencetuskan ide untuk menguasai semua lini bisnis untuk lima keluarga besar. Namun belum pernah terwujud karena 5 keluarga besar belum satu suara. Dan sekarang dia mencetuskannya kembali dengan memulai dari bisnis bawah tanah.”Lucas menarik badannya. Dia pun langsung mengerti dengan alasan ke
Kecurigaan Albin kepada Lucas semakin menjadi dengan kehadiran Julian. Dan kini, kecurigaannya mengarah kepada Lucas adalah salah satu pemimpin organisasi mafia Veleno.Albin tidak menyapa Julian dan memilih untuk masuk dalam mobil. Dia tidak mau dirinya terlihat yang mana nanti akan menyulitkannya dalam mengetahui siapa sosok Lucas sebenarnya.Di dalam rumah, Lucas membersihkan luka-luka Angeline dan menggantinya dengan obat herbal tradisional yang berbeda ramuannya.“Pak, ada yang membunyikan bel lagi. Apa yang harus aku lakukan? Membukanya atau jangan?” tanya Lea.Sambil mencuci tangan, Lucas menjawab, “Lihat di CCTV.”Lea terdiam. Dia tidak membawa ponsel.“Ambil HP-ku!” seru Lucas, yang sadar jika Lea tidak membawa ponsel.Lea mengambil ponsel Lucas yang ada di atas meja. Lalu dia memberikannya kepada Lucas.Ketika Lucas mengecek CCTV, dia melihat sosok Julian.“Kamu buka pintunya dan suruh tunggu di ruang tamu,” ucap Lucas.“Baik, Pak!” ucap Lea.Lucas menatap Angeline dan kemud
Setelah mendapat tugas dari Lucas, Julian pun akhirnya pamit. Dia ingin menjalankan tugas itu dengan secepat mungkin karena waktu yang diberikan kepadanya hanya singkat saja. Mau tidak mau, Julian harus mengerahkan seluruh kemampuan dan juga sumber daya yang tersedia agar dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. Ketika Julian keluar dari rumah dengan terburu-buru, membuat Albin menjadi semakin curiga. Ada hubungan apa sebenarnya dengan mereka?Albin menduga jika Julian baru saja mendapatkan misi khusus yang diberikan jangka waktu singkat untuk menyelesaikannya.Ketika sedang berpikir, tiba-tiba saja seorang pria datang menghampiri dan mengetuk jendela mobil.Albin terkejut. Dia sedikit cemas namun berusaha untuk tidak menunjukkannya.Albin menurunkan jendela mobil agar bisa berbicara dengan pria itu.“Sedang apa kamu di sini?” tanya pria dengan brewok yang cukup panjang.“Aku sedang nunggu kabar dari pasanganku untuk pulang. Dia baru saja memberi kabar, jadi aku baru
Stefano baru saja mendapatkan informasi mengenai sosok Lucas dari mata-mata organisasi Dominus Noctis yang diperintahkan olehnya 3 hari yang lalu untuk mencari tahu tentang sosok Lucas.Informasi itu sangat mengejutkan bagi Stefano. Bahkan dia saat ini berpikir ulang mengenai rencananya untuk menghabisi nyawa Lucas. Sebab, taruhannya bukan sekedar nyawa tetapi lebih besar dari itu.“Maksudmu bagaimana? Memangnya dia itu siapa sampai-sampai aku akan mati berdiri jika mengetahui siapa dia sebenarnya,” tanya Victor, sangat penasaran. Stefano menarik napas dalam-dalam. Dan mengembuskannya dengan panjang.“Dia adalah salah satu tinggi organisasi mafia Veleno,” ungkap Stefano.Sontak saja Victor terkejut mendengarnya. Namun dia tidak percaya sama sekali dengan informasi yang diberikan oleh Stefano itu.Sebab, apa yang ada pada diri Lucas, penampilannya, hartanya, bahkan sikapnya, tidak menunjukkan jika dia adalah salah satu petinggi organisasi mafia terbesar di Negara Varkonia.Jika meliha
Jika perusahaan Neo telah menyinggung Lucas, tentu saja Viviana tidak akan tinggal diam. Dia akan melakukan segala cara agar bisa membuat perusahaan itu menerima ganjarannya. Semuanya yang telah menyinggung dan menyakiti hati Lucas, akan berurusan dengannya. Itulah janji yang dia buat ketika pertama kali sembuh.Tentu saja dia tidak boleh mengingkari janjinya. “Tidak, bukan aku yang disinggung. Hanya saja yang mereka membatalkan kerjasama dengan perusahaan Liquid tanpa alasan. Hal ini membuat Angeline kesulitan,” terang Lucas.Mendengar nama Angeline, membuat Viviana cemburu. Namun dia tidak menunjukkannya dan memilih untuk berusaha bersikap normal saja.Viviana paham jika Lucas mengenal Angeline terlebih dahulu dan dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan wanita itu. Jadi, sudah sepatutnya sikap Lucas akan seperti itu kepada Angeline.“Oh jadi begitu, ya. Kalau gitu serahkan saja padaku. Aku akan mengurusnya sehingga mereka membatalkan keputusannya dan kembali bekerjasama dengan
Jujur saja dia membatalkan kontrak kerjasama karena dipaksa oleh keluarga Carter. Mereka diancam untuk menarik investasi di perusahaan Neo jika hal itu tidak dilakukan oleh Thomas Jadi, mau tidak mau Thomas harus memutus kontrak kerjasama dengan perusahaan Liquid meskipun kerjasama itu, selama ini, mendatangkan keuntungan yang banyak bagi perusahaan Neo. “Oh, itu … hmm … aku dan jajaran petinggi perusahaan, memutuskan untuk mengevaluasi kerjasama dengan perusahaan Liquid. Sebab selama ini ternyata hasil dari kerjasama kami tidak sesuai dengan yang diharapkan,” ucap Thomas. Dia sangat berhati-hati sekali dalam menjawab pertanyaan itu. Sebab, salah kata sedikit, dapat mengubah arti dan penilaian. “Jadi kalian merugi karena kerjasama dengan perusahaan Liquid?” tanya Lucas dengan raut wajah yang serius. Thomas bingung menjawab pertanyaan itu. Dan dia juga heran kenapa seseorang dari keluarga Moratta tertarik dengan kerjasama antara perusahaannya dengan perusahaan Liquid. Namun
Lucas menatap Angeline dengan tenang setelah melontarkan pertanyaan itu.“Jika kamu memiliki perusahaan sebesar BQuality, apakah kamu akan merasa senang?”Angeline menatap Lucas dengan ekspresi bingung, lalu tertawa pelan.Lucas mengangkat alis. “Kenapa tertawa?”Angeline meletakkan cangkir kopinya di meja dan menghela napas. “Lucas, membangun perusahaan tidak semudah itu. Apalagi sebesar BQuality.”Lucas tetap diam, menunggu kelanjutannya.Angeline bersandar ke sofa, menatap langit-langit sebentar sebelum kembali menoleh ke arah Lucas.“Perusahaan sebesar itu butuh modal besar, jaringan luas, dan bertahun-tahun pengalaman. Aku tidak pernah terpikir untuk memiliki sesuatu seperti itu,” katanya dengan nada realistis.Lucas menyipitkan mata. “Siapa tahu suatu saat nanti kamu bisa.”Angeline tersenyum tipis. “Aku lebih suka realistis. Jika aku terlalu banyak berharap, aku hanya akan kecewa dengan ekspektasi yang kubuat sendiri.”“Itu menyakitkan, Lucas!” tutupnya.Lucas mengangguk kecil,
Lucas berjalan menuruni bukit dengan langkah tenang, tetapi pikirannya terus bekerja.Dia tidak melihat gunanya menunggu Matteo, John, Luki, dan Ashton keluar dari istana Raja Verdansk. Tidak akan ada informasi berharga yang bisa didapat hanya dengan mengamati mereka dari kejauhan.Jika ingin mengetahui sesuatu, lebih baik langsung mencari sumbernya.Mata-mata organisasi Veleno adalah yang terbaik dalam bidang ini. Dan hanya ada satu orang yang bisa mengaturnya dengan baik, Julian.Lucas merogoh ponselnya, menekan tombol panggilan cepat.Nada sambung berbunyi beberapa kali sebelum akhirnya suara Julian terdengar di seberang.‘The Obsidian Blade.’Lucas langsung berbicara tanpa basa-basi. ‘Julian, aku butuh bantuanmu.’Julian terdiam beberapa detik sebelum menjawab, ‘Apa yang terjadi?’Lucas menghela napas singkat. ‘Matteo, John, Ashton, dan Luki baru saja mengunjungi istana Raja Verdansk dan mereka diterima di sana.’Julian langsung terkejut. ‘Apa? Raja Verdansk? Apa kau yakin, The Ob
Sam menelan ludah, tangannya mulai berkeringat. Tubuhnya gemetaran saat tatapan tajam Luki semakin dekat.Pemuda itu benar-benar tidak menyangka jika dia akan berhadapan dengan seseorang yang terlihat berbahaya seperti Luki.Luki melangkah dengan perlahan, sorot matanya seperti elang yang sedang mengunci mangsanya."Aku tanya sekali lagi," katanya dengan nada dingin. "siapa kamu?"Sam mencoba mempertahankan ekspresi tenangnya. Tapi suaranya sedikit bergetar saat menjawab, “Aku hanya kebetulan lewat. Aku sedang berjalan-jalan di sekitar sini.”Luki menatapnya lebih lama. Dia mengamati Sam dari atas ke bawah, mencari tanda-tanda yang mencurigakan.Lucas yang bersembunyi di balik pepohonan hanya bisa mengamati dengan tegang.Jika Sam melakukan kesalahan sedikit saja, dia akan mati di tempat.Detik berlalu dengan begitu lambat.Luki mengernyit, lalu melangkah lebih dekat hingga hanya berjarak satu langkah dari Sam.“Jalan-jalan?” Luki mendengus. “di tempat terpencil seperti ini?”Sam beru
Kesunyian yang melingkupi ruangan itu begitu mencekam. Aura kekuasaan Raja Verdansk terasa semakin menekan setiap detik yang berlalu.Dari singgasananya yang megah, sang raja menatap tajam ke arah dua pria yang berdiri di hadapannya. Tatapannya tidak menunjukkan emosi, tetapi ada sesuatu dalam sorot matanya yang membuat John dan Matteo merasa seakan mereka sedang dihakimi.Bagi Raja Verdansk, pertemuan seperti ini adalah sesuatu yang membuang waktu. Dia tidak suka berbasa-basi, tidak tertarik mendengarkan keluhan orang lain. Tetapi, setelah mendengar laporan bahwa Matteo telah berusaha tujuh kali untuk menemuinya, rasa penasarannya sedikit terusik.Lagi pula, yang diketahui olehnya, Matteo bukan orang sembarangan. Dia adalah ketua Serikat Dagang, organisasi paling berpengaruh di Kota Verdansk dan menjadi salah satu lumbung pendapatannya.Namun, yang membuat Raja Verdansk akhirnya memutuskan untuk menerima pertemuan ini bukanlah karena kesetiaan Matteo, melainkan untuk memahami kenapa
Luki duduk dengan santai di ruang tamu, senyum tipis terukir di wajahnya. Dia baru saja mendapat kabar dari Matteo yang membuatnya senang dan penuh semangat.Di tangannya masih ada gelas berisi anggur merah. Dia menggoyangkannya perlahan, matanya menatap cairan itu dengan penuh antisipasi.Langkah kaki terdengar dari arah pintu masuk.Ashton baru saja pulang kerja, jasnya masih rapi, tetapi ekspresinya terlihat lelah. Begitu dia melihat Luki duduk dengan ekspresi mencurigakan, alisnya langsung terangkat.“Ada apa? Kenapa senyum-senyum seperti itu?” tanya Ashton sambil melepas jasnya dan menggantungnya di sandaran sofa.Luki meneguk sedikit anggurnya sebelum menjawab, “Kak, sesuatu yang hebat akan segera terjadi.”Ashton mengernyit. Dia tidak menyukai cara bicara Luki yang penuh misteri.“Apa maksudmu?” tanya Ashton.Luki tersenyum lebih lebar. “Balas dendam akan segera terlaksana.”Ashton langsung menegang. Pikirannya langsung tertuju pada satu nama.“Balas dendam kepada Lucas?” tanya
Lucas tetap berjongkok di balik semak-semak, matanya tidak pernah lepas dari istana mewah itu. Lampu-lampu temaram di sekeliling gedung menciptakan bayangan panjang yang bergerak pelan mengikuti tiupan angin malam.Di sebelahnya, Sam mulai gelisah. “Jadi … kita cuma akan diam di sini?” bisiknya.Lucas tidak menjawab. Pertanyaan itu telah ditanyakan oleh Sam sebelumya, jadi Lucas tidak perlu lagi untuk menjawab karena membuang-buang energi saja.Lucas masih mengamati setiap detail pergerakan di depan vila. Dia terpikir untuk mengambil beberapa foto dan video sebagai bukti.Namun saat ponselnya dikeluarkan, ada panggilan suara masuk. Tidak ada suara dan tidak ada getaran karena memang Lucas mengatur ponselnya agar sunyi. Dia tidak ingin ada gangguan saat sedang mengawasi Matteo dan John.Di layar ponselnya nama Troy terpampang di sana. Lucas mendesah pelan. Troy sudah meneleponnya sepuluh kali. Tanpa ragu, Lucas akhirnya menerima panggilan itu.‘Apa yang terjadi, The Obsidian Blade? Ke
Di balik bayangan pepohonan, Lucas tetap berjongkok dengan tenang. Matanya fokus pada vila besar di depan mereka, sementara di sampingnya, seorang pemuda bernama Samuel tampak gelisah.Samuel, atau yang biasa dipanggil Sam, masih tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi. Dia hanya seorang pengendara motor biasa yang tiba-tiba diseret ke dalam situasi ini.Sam menelan ludah, lalu berbisik, “Hei, kita sudah sampai di sini. Sekarang bisa jelaskan, kenapa kita mengikuti orang itu?”Lucas tetap diam, matanya tidak berkedip sedikit pun.Sam melirik Lucas dengan ragu. “Dengar, aku memang butuh uang, tapi aku tidak mau terlibat dalam sesuatu yang berbahaya. Kamu bahkan belum memberitahuku siapa pria yang kita ikuti.”Lucas akhirnya menoleh ke arah Sam, sorot matanya tajam dan dingin. Aura berbahaya keluar dari tubuhnya begitu saja, membuat Sam langsung merasa tidak nyaman.Jantung pemuda itu berdetak lebih cepat. Seolah-olah dia baru saja menantang seekor harimau di tengah hutan.“Ad
Pada awalnya Lucas ingin membiarkan Matteo pergi. Namun dia juga mengingat lagi tentang keresahan hatinya tentang Lucas bebepaa hati yang lalu.Lucas menatap jalanan yang macet dengan rahang mengeras. Matteo sudah menghilang dari pandangan mereka, dan itu membuat nalurinya berteriak.“Baiklah Troy. Kejar dia!” perintah Lucas dengan suara tegas.Troy tersenyum. Inilah yang diinginkan olehnya. Yaitu menghukum Matteo dengan keras.Tanpa membuang waktu, Troy pun langsung menginjak pedal gas, mencoba menyalip kendaraan di depannya.Awalnya dia cukup mulus untuk melewati mobil-mobil di depannya meski sedang padat. Namun pada akhirnya, kondisi jalanan tidak berpihak kepada mereka. Lalu lintas menjadi semakin pada sehingga tidak ada ruang untuk menyalip lagi.Terdengar klakson kendaraan bersahutan, menciptakan kekacauan di jalan utama kota Verdansk.Troy mengumpat pelan. “Sial. Mobilnya tidak terlihat lagi.”Lucas menyipitkan matanya, berusaha mencari tanda-tanda keberadaan Matteo. Dia tahu b
Di dalam kantornya, Matias membaca pesan dari Randy dengan ekspresi serius. Dia langsung menghubungi rekannya itu via panggilan suara.‘Apa maksudmu dengan ‘orang ini berbahaya’?’ tanya Matias tanpa basa-basi begitu Randy menjawab panggilan suaranya.Di seberang telepon, Randy mendesah. ‘Dia bukan orang yang bisa kita kendalikan. Dia dingin, profesional, dan tidak tertarik dengan tawaran apa pun. Hal ini terlihat jelas saat dia berkunjung ke divisiku.’Matias mengernyit. ‘Jadi kita tidak bisa melobinya? Atau hanya belum tahu saja celahnya?‘Sepertinya akan sulit,’ jawab Randy. ‘aku sudah mencoba mengajaknya makan malam untuk mengenalnya lebih jauh, tapi dia langsung menolak dengan tegas seperti dia tahu apa rencanaku. Dia bukan tipe yang bisa dijebak dengan cara biasa.’Matias menyandarkan tubuhnya ke kursi, berpikir dengan keras.‘Hmmm … jalau begitu, kita harus tahu apa yang membuatnya bergerak,’ kata Matias akhirnya. ‘aku akan mencari tahu berapa gaji dan bonus yang dia dapat setia