Share

Menghukum Dengan Keras

Author: Falisha Ashia
last update Huling Na-update: 2025-02-05 21:04:31

Baik Gigio dan Viviana sebenarnya curiga, tapi mereka tidak yakin. Karena buktinya pun belum ada. Tapi kalau mau mengatakan kepada Lucas tentang kecurigaan mereka, sama saja bunuh diri.

Setelah beberapa saat terdiam, Gigio akhirnya menghela napas panjang dan berkata, "Aku minta maaf atas apa yang terjadi, Lucas."

Lucas menatap pria itu tanpa ekspresi. "Minta maaf untuk apa? Bukan kamu yang salah." Dia memang hanya mencari Dario, bukan Gigio.

"Tapi Dario ada di sana. Dan aku juga yakin kalau istrimu tidak bersalah. Meskipun Dario juga belum tentu mengetahui hal ini atau dia pelakunya, tapi atas nama keluarga Moratta, aku minta maaf kepadamu,” ucap Gigio dengan kerendahan hati.

Lucas mengangguk. "Ya aku juga sangat yakin Angeline tidak akan menggunakan obat-obatan seperti itu. Aku juga tidak mau menuduh, aku hanya ingin memastikan saja. Mungkin saja kamu tahu sesuatu tentang kehidupan anakmu itu."

"Em ... tidak ada."

Lucas menetap curiga karena melihat perubahan ekspresi Gigio.

Gigio m
Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (7)
goodnovel comment avatar
davitashrajb2021
k novel lain dulu
goodnovel comment avatar
Jhelter Patrick
aduhhh menanti lg
goodnovel comment avatar
Ebex 87
saat mau melanjutkan malah ke judul lain? ada ini
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Berita Menyebar Dengan Masif

    Lucas mengerutkan kening. Ada sesuatu yang tidak beres.Berita penangkapan Angeline menyebar terlalu cepat, lebih cepat dari yang seharusnya. Padahal dia sudah menyogok Peter untuk tidak meliputnya.Jika ibunya sampai mengetahui berita ini padahal kejadiannya kurang dari 2 jam yang lalu, berarti seseorang sengaja menyebarkannya. Ini bukan sekadar kebocoran informasi, ini adalah manuver untuk menjatuhkan Angeline atau mungkin dirinya.“Ibu mendengar berita ini dari mana, Bu?” tanya Lucas lagi, dengan nada terkontrol.Rose mengusap sudut matanya yang masih berair. “Dari internet. Tadi Ibu membuka ponsel dan melihat berita itu di halaman utama. Ada foto Angeline saat dibawa polisi, Lucas. Semua orang membicarakannya. Ibu sangat sedih melihatnya. Bagaimana ini bisa terjadi?”Lucas menegang. Lalu dia bertanya, “Foto?”“Ya. Foto saat dia keluar dari kafe, dikawal polisi,” jawab Rose sambil menganggukkan kepalanya.Lucas merasakan darahnya mendidih. Ini lebih buruk dari yang ia perkirakan. T

    Huling Na-update : 2025-02-06
  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Sebuah Peringatan

    Julian berdiri di depan Lucas dengan tatapan tajam, matanya menyiratkan amarah yang tertahan.“Sepertinya dia sedang ingin bermain-main,” kata Lucas."Sebaiknya berikan perhitungan kepadanya agar tidak bertingkah sesukanya,” kata Julian.Lucas menyandarkan punggungnya ke dinding, kedua lengannya terlipat di depan dada. Dia memang marah, tapi tidak akan membiarkan emosi menguasainya."Ya, memang kita harus beri perhitungan namun jangan gegabah," ujarnya dengan suara tenang namun penuh otoritas. "dia wartawan. Kalau kita bertindak ceroboh, dia bisa membalikkan keadaan dan menjadikan kita target selanjutnya."Julian mendengus, jelas tidak puas dengan sikap Lucas yang terlalu santai dalam menghadapi situasi ini. Meskipun masalah ini tidak menyentuhnya secara langsung, namun dia merasa sakit hati karena “pahlawannya” diperlakukan seperti ini."Aku sangat ingin menghabisinya. Ini sudah keterlaluan. Tapi kalau diperintahkan olehmu untuk menahan diri, aku hanya akan memberi peringatan. Tidak

    Huling Na-update : 2025-02-06
  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Perintah Lucas

    Ponsel Peter bergetar di atas kasur. Suara dengungannya terasa lebih menusuk dari biasanya. Dia tahu siapa yang menelepon. Nomor itu sudah terekam di kepalanya. Ronald Stokes.Peter menghela napas, menatap Magdalena sekilas, lalu meraih ponsel itu dengan tangan yang masih bergetar. Dia menekan tombol hijau dan mendekatkan perangkat itu ke telinganya.Tak ada salam. Tak ada basa-basi. Hanya suara geram yang langsung meledak dari seberang."Apa maksudnya ini, Peter?!" suara Ronald meledak dari speaker, keras dan tajam seperti cambuk. "Kau sudah gila, ya? Siapa yang menyuruhmu menulis berita tentang Angeline Jordan?!"Peter menyipitkan mata. "Bos, itu berita besar. Lihat engagement-nya. Artikel itu viral. Ini bagus untuk kita.""Bagus untuk kita?" Ronald menyela dengan suara penuh kemarahan. "Kau tidak tahu siapa yang kau hadapi! Angeline Jordan bukan sembarang wanita. Ada orang besar di belakangnya. Berita ini bisa menghancurkan kita!”Suara Ronald begitu tajam hingga Peter harus menjau

    Huling Na-update : 2025-02-06
  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Tidak Ada Ruang Untuk Diskusi

    Rapat mendadak itu digelar dalam suasana penuh ketegangan. Ruangan konferensi yang luas terasa sesak oleh kehadiran para petinggi perusahaan. Lisa duduk di ujung meja panjang dengan ekspresi dingin, tatapannya menusuk ke seluruh peserta rapat. Lisa, yang duduk di sebelahnya, tampak percaya diri dengan tangan bersedekap. Jeremy, yang baru saja selesai berbicara dengan salah satu stafnya, langsung mengambil tempat di kursinya dengan ekspresi serius.Jeremy menghela napas sebelum berbicara. "Kita tidak bisa membiarkan posisi ini kosong terlalu lama. Direktur pemasaran baru harus dipilih hari ini juga."Jeremy menatap satu per satu orang di ruangan itu.Lisa mengangguk mendengar apa yang diucapkan oleh Jeremy. "Sesegera mungkin, kita harus mencari penggantinya.""Aku mengajukan Bella,” kata Jeremy, mengajukan nama. Dia tampak sangat yakin dengan kalimat yang baru saja diucapkannya.Ruangan seketika hening. Beberapa orang saling berpandangan. Bella, yang duduk di sisi meja, mengangkat al

    Huling Na-update : 2025-02-06
  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Kamu Harus Pulang!

    Lisa menatap pintu yang baru saja tertutup dengan ekspresi kosong. Suara langkah kaki Jack Will masih terngiang di telinganya, seolah-olah ketukan terakhir yang menandai berakhirnya sebuah era."Kita dalam masalah besar," gumamnya, hampir tak bersuara.Jeremy, yang biasanya selalu penuh percaya diri, kini tampak gelisah. Ia bersandar di meja, kedua tangannya bertaut di depan wajah."Bagaimana bisa begini?" gumamnya. "Jack Will seharusnya bisa diyakinkan karena keputusan kita untuk menyelamatkan nama perusahaan Golden Star juga.”Lisa menutup wajahnya dengan telapak tangan. Dia tampak pusing sekali.Bella menghela napas panjang, menatap Lisa dan Jeremy bergantian. Lalu dia berkata, "Dengar, kita tak bisa membiarkan ini terjadi begitu saja. Jika perusahaan Golden Star menarik investasi mereka, perusahaan Liquid bisa runtuh dalam hitungan bulan."Lisa berbalik, kedua tangannya mengepal di sisi tubuhnya."Aku tahu itu!" suaranya meninggi, frustasi. "Tapi apa yang bisa kita lakukan sekaran

    Huling Na-update : 2025-02-06
  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Mengorek Kebenaran

    Dario duduk diam di kursi belakang mobil, tatapannya menerawang keluar jendela. Jalanan kota yang biasanya terlihat hidup kini terasa suram.Langit tiba-tiba mendung dan lebih lebih gelap dari biasanya, lampu-lampu jalan berpendar samar, dan suara kendaraan lain seolah menjadi latar belakang bagi pikirannya yang berkecamuk.Obat-obatan itu…Itulah satu-satunya hal yang berputar di kepalanya. Dia menduga jika ayahnya akan menanyakan tentang hal itu.Sang ayah bukan orang yang mudah dibohongi, dan jika ia sampai mengutus Albin, itu berarti situasinya lebih serius dari yang ia perkirakan.Di kursi kemudi, Albin tetap diam, tapi Dario bisa merasakan pria itu sedang memperhatikannya dari spion tengah."Terlalu banyak berpikir tidak akan mengubah apa pun," kata Albin akhirnya.Dario menoleh, mengangkat sebelah alisnya. "Apa maksudmu?"Albin hanya mendengus pelan. Lalu dia berkata, "Kau tahu apa yang kumaksud, Dario. Wajahmu jelas-jelas menunjukkan kau menyembunyikan sesuatu."Dario mengangk

    Huling Na-update : 2025-02-07
  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Bentuk Tanggung Jawab

    Mendengar perkataan ayahnya itu, Dario berhenti di anak tangga pertama, tidak menoleh."Aku tidak akan kemana-mana," katanya sebelum melanjutkan langkahnya ke lantai atas.Begitu Dario menghilang, Viviana mendesah."Dia menyembunyikan sesuatu,” kata Viviana."Aku tahu,” kata Gigio sambil mengangguk pelan.Ruangan kembali sunyi.Di lantai atas, Dario masuk ke kamarnya, menutup pintu, lalu bersandar ke dinding. Tangannya terkepal.“Aku harus menemukan jalan keluar sebelum semuanya semakin buruk,” kata Dario, pelan.Gigio menghela napas panjang. Dia menatap meja di depannya dengan tangan yang terkepal di atas permukaan sofa yang terasa dingin. Kepalanya penuh dengan pertanyaan yang belum terjawab."Viviana," katanya akhirnya, suaranya rendah namun tegas.Viviana yang duduk di sofa di seberang meja menegakkan tubuhnya. "Ya, Ayah?""Panggil Albin. Dia ada di luar, bukan?"Viviana mengangguk. Tanpa berkata-kata lagi, dia bangkit dan berjalan keluar rumah.Di luar, Albin sedang duduk di tang

    Huling Na-update : 2025-02-07
  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Meminta Tolong

    Angeline dan Cecilia saling bertukar pandang mereka terkejut dengan kedatangan Lisa dan Jeremy.Kedua perempuan itu segera bangkit dari sofa dan Cecilia mendekat lebih dulu, namun ekspresi waspada tetap terpahat di wajahnya. Angeline pun sama. Dia menatap dua orang yang baru datang dengan tatapan muak sekagus kesal."Silakan masuk," kata Cecilia, meski suaranya terdengar lebih sebagai formalitas ketimbang sambutan hangat. Lisa melangkah masuk dengan anggun, jauh berbeda dari sikapnya saat terakhir kali mereka bertemu. Ada kelembutan yang terjaga, seakan dia telah mempersiapkan diri dengan matang. Jeremy, di sisi lain, hanya mengangguk singkat sebelum ikut duduk.Angeline tidak mempersilahkan, dia hanya menatap dua orang itu tanpa senyum sama sekali. Jelas sekali wajah tidak sukanya.Setelah keheningan sejenak, Cecilia langsung to the point. "Ada apa datang ke sini, Ma? Ada yang mau dibahas lagi?"Lisa tidak menjawab langsung. Dia justru menatap Angeline dengan sorot mata yang sulit

    Huling Na-update : 2025-02-07

Pinakabagong kabanata

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Bawa Dia Hidup-hidup!

    Ruangan itu masih dipenuhi ketegangan. Gigio berdiri dengan ekspresi penuh amarah, tangannya mengepal di sisi tubuhnya. Lucas tetap diam, hanya menatapnya dengan mata tajam yang penuh arti."Albin," kata Gigio akhirnya, suaranya berat dan berbahaya. "panggil penjaga rumah."Albin mengangguk dan segera bergegas keluar rumah. Beberapa menit kemudian, seorang pria berseragam masuk, wajahnya menunjukkan rasa gugup.Gigio menatapnya dengan dingin. Lalu dia bertanya, "Kapan terakhir kali kau melihat Dario?"Satpam itu menelan ludah, jelas tidak nyaman berada di bawah tatapan pria-pria berbahaya ini."Sekitar satu jam yang lalu, Pak,” terang Satpam itu.Lucas menyipitkan mata. "Dia pergi sendiri?""Ya, Tuan," jawab satpam itu, suara gemetar. "dia terlihat tergesa-gesa, tapi saya tidak mengira dia akan kabur. Saya pikir dia hanya pergi sebentar saja. Aku juga tidak tahu kalau tuan Dario tidak boleh keluar."Boom.Gigio menghantam meja di depannya dengan kepalan tangan."Brengsek!" pekik Gigio

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Langit Runtuh

    Setelah lama diam, Lucas kemudian menatap Gigio tanpa berkedip. Lalu dia bertanya, "Kapan aku bisa bertemu dengan Dario?"Nada suaranya tegas, hampir seperti perintah. Dia tidak suka menunggu. Apalagi untuk sesuatu yang bisa mengancam orang dekatnya.Gigio menarik napas panjang. Sebagai seorang ayah, instingnya ingin melindungi Dario. Tapi dia juga tahu, semakin lama ia menunda, semakin Lucas akan menganggapnya sebagai bagian dari masalah.Selain dia memiliki hutang budi dan hutang nyawa, dia juga sangat segan kepada Lucas karena kemampuan ilmu beladirinya yang hebat serta kepribadiannya yang luar biasa."Kalau begitu, sekarang juga kita temui Dario. Dia ada di rumahku. Jam segini, biasanya dia masih tidur," jawab Gigio akhirnya.Lucas mengangguk. "Bagus. Ayo kita pergi.”Tanpa banyak bicara lagi, mereka bersiap-siap dan meninggalkan rumah. Jarak antara rumah mereka hanya terpaut satu blok. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk tiba di kediaman Gigio.Saat mereka memasuki ruangan u

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Satu Fakta Terungkap

    Peter kembali menatap layar laptopnya dengan penuh konsentrasi, tidak melanjutkan percakapannya dengan Magdalena.Tangan Peter bergerak cepat di atas keyboard, membuka berbagai situs berita, forum, dan media sosial yang berpotensi menyimpan informasi tentang Lucas dan Angeline.Matanya menyipit tatkala dia menemukan sesuatu yang menarik. Foto seorang pria bertubuh tegap dengan sorot mata tajam yang kemarin dia temui di kantor polisi bersama dengan Lucas.Julian.Peter mengeklik gambar itu dan membaca keterangannya. Wajahnya berubah tegang.Magdalena, yang duduk di seberang meja, memperhatikan perubahan ekspresi Peter."Ada apa?" tanya Magdalena curiga.Peter menunjuk layar laptop. "Orang yang bersama Lucas kemarin … dia bukan orang biasa."Magdalena mengernyit dan mendekat, membaca artikel yang terbuka di layar. Saat ia melihat namanya, matanya membesar."Julian, Ketua organisasi mafia Veleno di kota Verdansk?" Magdalena menatap Peter dengan ngeri.“Itu artinya Lucas bukan hanya seora

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Jangan Berpisah

    Julian baru saja hendak pergi ketika suara langkah halus terdengar dari arah dalam rumah. Dia menoleh dan langsung mengenali sosok yang muncul di ambang pintu.Rose.Wanita paruh baya itu masih memancarkan aura ketenangan dan wibawa, meski kerutan di wajahnya semakin dalam. Matanya yang teduh menyapu halaman, lalu tertuju pada Lucas yang masih duduk santai di kursi.Julian segera menundukkan kepala dengan hormat. "Ibu Rose."Rose tersenyum kecil. "Namamu Julian, ya? Sudah lama berteman dengan Lucas?”Julian mengangguk sopan. Lalu dia menjawab, "Sudah cukup lama, Bu. Semenjak Lucas tinggal di Ibu Kota.”Rose mengangguk pelan, lalu melirik Lucas. "Jika sudah selesai, aku ingin berbicara dengan putraku."Julian segera memahami isyarat itu. "Aku pamit dulu, Lucas."Lucas memberi anggukan singkat, dan Julian melangkah pergi dengan cepat, meninggalkan ibu dan anak itu dalam keheningan yang nyaman.Rose berjalan mendekat dan duduk di kursi di samping Lucas. Dia merapatkan kedua tangannya di

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Rencana Untuk Angeline

    Angeline tetap duduk dengan punggung tegak, matanya menatap Jeremy tanpa gentar."Kau benar-benar tidak tahu diuntung, Angeline!" Jeremy akhirnya meledak. "Hidupmu selama ini nyaman karena keluarga Jordan. Kau menikmati semuanya, tapi ketika keluarga ini membutuhkanmu, kau malah berlagak seperti orang luar!"Angeline mencibir sambil bertanya remeh, "Kau pikir aku berhutang pada keluarga ini?""Jelas!" Jeremy menatapnya tajam. "Tanpa perusahaan, kamu bukan siapa-siapa. Seharusnya kamu sadar siapa yang memberimu kehidupan seperti sekarang!"Angeline terkekeh, kali ini tawanya penuh kebencian. "Lucu sekali. Aku baru menyadari betapa menyedihkannya kalian. Selama ini, aku tidak lebih dari alat yang bisa kalian pakai kapan saja. Menjadi sapi perah untuk keuntungan kalian.”Jeremy mengepalkan tangannya, tetapi Lisa mengangkat tangan, menahannya."Kau masih punya kesempatan untuk memperbaiki keadaan, Angeline. Jika kamu membantu kami, aku bisa menjamin posisimu di perusahaan Liquid akan dike

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Meminta Tolong

    Angeline dan Cecilia saling bertukar pandang mereka terkejut dengan kedatangan Lisa dan Jeremy.Kedua perempuan itu segera bangkit dari sofa dan Cecilia mendekat lebih dulu, namun ekspresi waspada tetap terpahat di wajahnya. Angeline pun sama. Dia menatap dua orang yang baru datang dengan tatapan muak sekagus kesal."Silakan masuk," kata Cecilia, meski suaranya terdengar lebih sebagai formalitas ketimbang sambutan hangat. Lisa melangkah masuk dengan anggun, jauh berbeda dari sikapnya saat terakhir kali mereka bertemu. Ada kelembutan yang terjaga, seakan dia telah mempersiapkan diri dengan matang. Jeremy, di sisi lain, hanya mengangguk singkat sebelum ikut duduk.Angeline tidak mempersilahkan, dia hanya menatap dua orang itu tanpa senyum sama sekali. Jelas sekali wajah tidak sukanya.Setelah keheningan sejenak, Cecilia langsung to the point. "Ada apa datang ke sini, Ma? Ada yang mau dibahas lagi?"Lisa tidak menjawab langsung. Dia justru menatap Angeline dengan sorot mata yang sulit

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Bentuk Tanggung Jawab

    Mendengar perkataan ayahnya itu, Dario berhenti di anak tangga pertama, tidak menoleh."Aku tidak akan kemana-mana," katanya sebelum melanjutkan langkahnya ke lantai atas.Begitu Dario menghilang, Viviana mendesah."Dia menyembunyikan sesuatu,” kata Viviana."Aku tahu,” kata Gigio sambil mengangguk pelan.Ruangan kembali sunyi.Di lantai atas, Dario masuk ke kamarnya, menutup pintu, lalu bersandar ke dinding. Tangannya terkepal.“Aku harus menemukan jalan keluar sebelum semuanya semakin buruk,” kata Dario, pelan.Gigio menghela napas panjang. Dia menatap meja di depannya dengan tangan yang terkepal di atas permukaan sofa yang terasa dingin. Kepalanya penuh dengan pertanyaan yang belum terjawab."Viviana," katanya akhirnya, suaranya rendah namun tegas.Viviana yang duduk di sofa di seberang meja menegakkan tubuhnya. "Ya, Ayah?""Panggil Albin. Dia ada di luar, bukan?"Viviana mengangguk. Tanpa berkata-kata lagi, dia bangkit dan berjalan keluar rumah.Di luar, Albin sedang duduk di tang

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Mengorek Kebenaran

    Dario duduk diam di kursi belakang mobil, tatapannya menerawang keluar jendela. Jalanan kota yang biasanya terlihat hidup kini terasa suram.Langit tiba-tiba mendung dan lebih lebih gelap dari biasanya, lampu-lampu jalan berpendar samar, dan suara kendaraan lain seolah menjadi latar belakang bagi pikirannya yang berkecamuk.Obat-obatan itu…Itulah satu-satunya hal yang berputar di kepalanya. Dia menduga jika ayahnya akan menanyakan tentang hal itu.Sang ayah bukan orang yang mudah dibohongi, dan jika ia sampai mengutus Albin, itu berarti situasinya lebih serius dari yang ia perkirakan.Di kursi kemudi, Albin tetap diam, tapi Dario bisa merasakan pria itu sedang memperhatikannya dari spion tengah."Terlalu banyak berpikir tidak akan mengubah apa pun," kata Albin akhirnya.Dario menoleh, mengangkat sebelah alisnya. "Apa maksudmu?"Albin hanya mendengus pelan. Lalu dia berkata, "Kau tahu apa yang kumaksud, Dario. Wajahmu jelas-jelas menunjukkan kau menyembunyikan sesuatu."Dario mengangk

  • Pelukan Bos Cantik, Membuatku Kembali Menjadi Raja Mafia   Kamu Harus Pulang!

    Lisa menatap pintu yang baru saja tertutup dengan ekspresi kosong. Suara langkah kaki Jack Will masih terngiang di telinganya, seolah-olah ketukan terakhir yang menandai berakhirnya sebuah era."Kita dalam masalah besar," gumamnya, hampir tak bersuara.Jeremy, yang biasanya selalu penuh percaya diri, kini tampak gelisah. Ia bersandar di meja, kedua tangannya bertaut di depan wajah."Bagaimana bisa begini?" gumamnya. "Jack Will seharusnya bisa diyakinkan karena keputusan kita untuk menyelamatkan nama perusahaan Golden Star juga.”Lisa menutup wajahnya dengan telapak tangan. Dia tampak pusing sekali.Bella menghela napas panjang, menatap Lisa dan Jeremy bergantian. Lalu dia berkata, "Dengar, kita tak bisa membiarkan ini terjadi begitu saja. Jika perusahaan Golden Star menarik investasi mereka, perusahaan Liquid bisa runtuh dalam hitungan bulan."Lisa berbalik, kedua tangannya mengepal di sisi tubuhnya."Aku tahu itu!" suaranya meninggi, frustasi. "Tapi apa yang bisa kita lakukan sekaran

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status