Melihat Si Tangan Besi murka, Max dan Dario menjadi sangat penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya. Meskipun Max melihat foto Lucas di pesan yang dikirim kepada Si Tangan Besi, tapi dia tidak tahu pasti kenapa Lucas berada di sana. “Ada apa? Apakah Lucas telah mencari masalah denganmu?” tanya Max “Iya, kenapa Tangan Besi? Apakah dia mempermainkan anak buahmu dan juga menantangmu?” tanya Dario, sangat penasaran. Wajah Si Tangan Besi merah padam. Dia mengepalkan tangannya dan diangkat setinggi dada. “Dia sudah membunuh dua anak buahku yang paling aku andalkan. Dengan ini, berarti dia secara resmi telah menantangku!” ucap Si Tangan Besi dengan suara bergetar, penuh emosi. Max dan Dario saling tatap dengan ekspresi wajah bingung. “Bagaimana?” tanya Max. Dario tersenyum dan meminta Max untuk tenang. Kemudian Dario mengembalikan pandangannya lagi kepada Si Tangan Besi. Lalu dia berkata, “Ya, benar. Dia sudah secara terbuka menantangmu. Dia benar-benar tidak takut padamu seola
Bagi Lucas, informasi mengenai organisasi yang menaungi dua orang itu harus dia dapatkan. Dengan begitu dia bisa memberikan peringatan kepada organisasi itu agar berlaku semena-mena kepada orang-orang miskin. ‘Ya. Itu adalah organisasi mafia, Dominus Noctis. Mereka sedang mengembangkan pasukan, bukan hanya di Kota Verdansk tetapi juga di seluruh negeri,’ jelas Julian. ‘Sudah kuduga!’ ucap Lucas. ‘kita harus tetap tenang. Tapi kalau kamu punya kesempatan untuk membawa Si Tangan Besi, bawalah.’ Setelah itu, panggilan suara pun Kejadian tadi pagi membuat Lucas menjadi cemas. Dia takut ada kelompok yang tidak terima dengan hancurnya Enrique dan pasukan sehingga mereka bergerak untuk. balas dendam. Tanpa buang waktu, Lucas langsung menuju ke rumah sakit. Lucas pergi dengan menggunakan taksi online. Namun, bukannya duduk manis di belakang, dia malah meminta untuk menyetir mobil. Meskipun pada awalnya ditolak oleh pengemudi, namun dia bisa meyakinkan pengemudi itu kalau dia bukan orang
Angeline mencoba untuk menutupi setiap jengkal tubuhnya yang terbuka. Dia tidak mau tubuhnya dilihat oleh Lucas.“Cepat keluar atau aku akan teriak!” usir Angeline sambil mendorong tubuh Lucas.Namun saat dia akan mendorong, Lucas secara spontan mundur satu langkah sehingga Angeline tidak bisa menyentuh tubuh Lucas sehingga dia pun kehilangan keseimbangan.Saat akan terjatuh, Lucas menangkap tubuh Angeline dan menariknya ke pelukan.Angeline terperangah sambil menatap kedua mata Lucas. Wajah mereka berdua pun sangat dekat, kurang dari 20 cm saja.“Hati-hari. Jangan marah-marah terus. Kalau kamu terjatuh dan terluka, bagaimana?” kata Lucas dengan suaranya yang lembut. Mendengar itu, Angeline langsung tersadar dan dia pun mendorong tubuh Lucas agar menjauh.“Kamu benar-benar! Selalu mencari kesempatan dalam kesempitan!” omel Angeline.Sepertinya tabiat marah-marah sudah mendarah daging di dalam diri Angeline. Bahkan, di saat dia sedang ditolong pun, dia masih saja berpikiran negatif ke
Lucas sadar jika suara itu terdengar dari lantai dua rumah. Oleh karena itu dia berlangsung dua hari menuju ke lantai 2. Satu yang dipikirkan oleh Lucas adalah Angeline. Dia khawatir telah terjadi apa-apa dengan wanita itu.Saat dia naik ke lantai 2, Angeline juga baru keluar dari kamarnya.Dengan memasang wajah yang bingung, Angeline bertanya, “Ada apa?”Lucas baru sadar jika suara kaca pecah itu bukan karena Angeline. Kecurigaannya pun semakin menguat jika ada teror yang terjadi.“Kamu tetap di sini! Jangan ke mana-mana!” seru Lucas, serius.Angeline menganggukan kepalanya. Dia mulai merasa takut sekarang.Lucas langsung membuka kamar depan yang tadinya akan dia tempati untuk tidur. Dan ketika membuka kamar, pemandangan mengejutkan terjadi.Jendela kamar telah pecah dan di dekat tempat tidur, terdapat batu besar yang berlumuran darah. Jelas sekali ini adalah sebuah teror.Dengan cepat Lucas langsung ke balkon dena kamar untuk mengecek siapa yang telah melempar batu tersebut.Ketik
Mendengar ada seseorang yang mengancamnya di ujung telepon, membuat Si Tangan Besi terkejut sekaligus marah. Dia tidak menyangka ada orang yang berani melawan ada yang menantangnya. ‘Kurang ajar! Siapa kamu? Beraninya kamu mengancamku!’ geram Si Tangan Besi.‘Kenapa kamu harus bertanya siapa aku? Bukankah kamu mengutus orang lemah ini untuk membunuhku?’ tanya balik Lucas. ‘atau jangan-jangan kamu hanya berpura-pura tidak tahu karena takut kepadaku?’‘Jangan banyak bicara! Aku akan datang ke sana dan memberikan pelajaran kepadamu!’ ucap Si Tangan Besi.‘Aku tunggu! Jika kamu tidak datang, anak buahmu ini akan aku penggal kepalanya dan akan aku gantung kepalanya di depan rumahmu!’ kata Lucas dengan sangat serius. Setelah itu panggilan suara diakhiri oleh Lucas.Si Tangan Besi menoleh ke arah Max. Lalu dia berkata, “Ternyata Lucas memiliki keberanian yang patut diacungi jempol. Dia sudah sangat berani menantangku.”Max terkejut mendengarnya. Namun kemudian dia teringat dengan kejadian
Angeline membuang wajahnya, tidak ingin menatap wajah Lucas yang sedang marah itu.“Lebih baik kamu masuk ke dalam rumah. Jangan keluar sampai aku menyuruhmu keluar!” seru Lucas.Meskipun dia sedang marah kepada Angeline, tetapi dia tidak mau wanita itu terluka.“Lantas, kamu bagaimana?” tanya Angeline yang juga mengkhawatirkan Lucas.“Aku akan melawan mereka. Ini adalah masalahku, jadi aku yang harus menyelesaikannya,” kata Lucas bersungguh-sungguh. Angeline menggelengkan kepalanya sambil berkata, “Tidak bisa. Ini adalah daerah rumahku, jadi aku juga bertanggung jawab atas keamanannya.”“Mungkin saja jika sudah melihatku, orang yang ingin membunuhmu itu mengurungkan niatnya. Sebab, aku tidak akan segan-segan untuk melaporkannya ke polisi jika memaksa untuk menghajarmu. Aku punya kenalan pengacara hebat,” lanjutnya.Lucas menarik napas dalam-dalam. Dia merasa sedikit lelah dengan sifat Angeline yang susah diatur. “Aku tahu kamu memiliki banyak relasi. Latar belakangmu, membuat kamu
Lucas merasakan kekuatan yang dimiliki oleh Si Tangan Besi cukup kuat. Pria itu tidak seperti tiga orang sebelumnya yang bukan seorang ahli beladiri.Si Tangan Besi menang memiliki kemampuan mengesankan. Kekuatan tangannya sungguh luar biasa.Dia bisa menghancurkan beton hanya dengan tangan kosong saja.“Kau sudah membunuh dua orang anak buahku sebelumnya dan sekarang, kamu membuat Leo seperti ini. Sungguh berani sekali kamu melakukannya. Itu berarti secara tidak langsung, kamu menantangku! Si Tangan Besi!” Si Tangan Besi berbicara dengan suara bergetar penuh amarah.Lucas terkejut mendengarnya. Dia teringat dengan informasi yang diberikan oleh pemilik kedai kopi jika dia orang perusuh itu adalah anak buah Si Tangan Besi yang merupakan pemimpin organisasi mafia Dominus Noctis.“Jadi kamu adalah Si Tangan Besi? Pemimpin organisasi mafia Dominus Noctis?” tanya Lucas.Si Tangan Besi menganggukan kepalanya dengan yakin sambil berkata, “Ya, itu benar. Bagaimana? Apakah kamu ingin menyerah
Lucas hanya tertawa kecil saja melihat Si Tangan Besi, emosi kepadanya. Baginya itu adalah pemandangan yang lucu.Emosi Si Tangan Besi sudah memenuhi seluruh aliran darah di tubuhnya. Dia tidak bisa menahannya lagi selain dilampiaskan kepada Lucas.Kepalan tangannya semakin kuat hingga membuat badannya bergetar.Sedetik kemudian, Si Tangan Besi mengayunkan tangannya ke arah aspal dan memukul aspal itu dengan keras. Boom!Pukulan Si Tangan Besi sangat keras sekali,hingga membuat aspalnya rusak dan potongan-potongan kecil aspal berterbangan.Lucas cukup terkejut melihatnya. Meskipun dia sudah merasakan energi tubuh Si Tangan Besi tetapi dia tidak menyangka jika kekuatannya sebesar ini.Satu potongan aspal sebesar buah ceri terbang ke arah wajah Lucas. Dengan cepat dan tenang, Lucas menangkap potongan aspal itu.“Aku akan menghancurkan wajahmu seperti aspal ini. Aku akan membuat wajah tampanmu itu menjadi hancur tak berbentuk,” kata Si Tangan Besi dengan mata yang menatap tajam Lucas.D
Tidak ada pilihan lain bagi Victor selain menghubungi Stefano. Dia tidak bisa mengandalkan Douglas setelah Lucas menghajar pria itu hingga terpental jauh.‘Halo Stefano! Aku ingin minta tolong padamu. Sekarang, rumahku sedang diserang oleh Lucas. Dia datang seperti monster dan membunuh lebih dari 30 anak buahku,’ ucap Victor dengar suara yang bergetar karena saking ketakutannya. Mendengar kabar itu, tentu saja Stefano menjadi sangat terkejut.‘Apa? Lucas menyerang rumahmu? Memangnya apa yang sudah kamu perbuat?’ tanya Stefano.‘Ceritanya sangat panjang. Kalau aku ceritakan sekarang, aku keburu mati. Lebih baik kamu datang ke sini sekarang juga. Aku butuh perlindungan darimu,’ kata Victor.‘Ya, Baiklah, aku akan ke sana. Kamu suruh anak buahmu untuk mengulur-ngulur waktu saja sampai aku tiba,’ kata Stefano.‘Baik!’Victor kemudian mengakhiri panggilan suaranya.Pria itu pun langsung melihat kembali layar laptop untuk melihat apa yang sedang terjadi di depan rumahnya.Douglas berdiri.
Kalimat yang diungkapkan oleh Lucas begitu mengejutkan. Kecurigaan Albin tentang Lucas semakin menemui titik terang.“Kamu sudah biasa dengan situasi seperti ini?* tanya Albin dengan ekspresi wajah yang bingung.Lucas tidak menjawab pertanyaan itu. Dia hanya memerintahkan Albin untuk menambah kecepatan.“Sebaiknya kamu lebih cepat lagi dalam membawa mobil. Kalau tidak bisa atau takut, biar aku yang menyetirnya,”“Ya, baik.”Albin langsung tancap gas menuju ke rumah keluarga Benedict.Tidak butuh waktu lama, mereka hampir tiba di rumah mewah keluarga Benedict.“Itu Mirko. Menepi!”Albin langsung menepikan mobil, tepat di belakang mobil Mirko.Lucas dan Albin langsung keluar mobil.“Mirko! Berapa orang yang menculik istriku?” tanya Lucas.“Lucas, akhirnya kamu datang juga,” kata Mirko, lega. “tadi istrimu diculik oleh seorang pria dan seorang wanita.”Albin tiba-tiba saja merasa tidak enak hati. Entah kenapa, dia takut jika adiknya terlibat dalam kasus ini.Namun dia buru-buru menepisny
Sosok Angeline ada di rumahnya dengan kondisi duduk dan terikat di kursi kayu.Apa ini? Apa mereka sudah gila?Victor langsung menatap Magdalena dan Douglas dengan wajah yang panik.“K-kalian menculik Angeline?” tanya Victor dengan mata dan mulut yang terbuka lebar.Dengan percaya diri, Magdalena berkata, “Ya, aku membawanya untukmu. Aku yakin Pak Victor pasti akan senang. Pak Victor bisa membalas dendam kepada Lucas dengan menikmati wanita itu.”Victor memegang kepalanya. Dia tampak panik dan bingung.“Gila! Apa kamu tidak bisa berpikir dulu sebelum bertindak? Membawanya ke sini sama saja membuka pernah besar, bodoh!” pekik Victor sampai urat-urat di lehernya menyembul.Magdalena dan Douglas terkejut. Mereka bingung kenapa sikap Victor seperti ini. Dia terlihat seperti orang yang ketakutan karena diikuti oleh malaikat maut.Douglas menoleh ke arah Magdalena, mencoba untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di benaknya.“Ada apa, Pak Victor? Kenapa jadi perang besar
Dengan jarak sedekat itu, tidak mungkin bagi Dougal untuk menghindarinya kecuali Dia memiliki kecepatan luar biasa seperti Lucas.Orang-orang di sekitar menutup matanya, saat Mirko menembak. Mereka tidak mau melihat kejadian mengerikan itu. Namun semuanya terkejut ketika peluru itu mengenai perut Douglas, malah peluru itu jatuh ke lantai tanpa melukai Douglas.“Apakah tidak ada telur yang lebih tajam lagi? Peluru itu hanya membuatku geli,” kata Douglas sambil mengusap perutnya.Mirko terkesiap dengan apa yang terjadi. Dia tidak menyangka jika peluru dari senjata apinya tidak mampu menembus badan Douglas.Ini tidak mungkin!Mirko masih penasaran. Dia pun kembali menembak Douglas dengan dua tebakan sekaligus. Namun kali ini diarahkan ke dada dan satu lagi ke paha.Sama seperti sebelumnya, peluru sama sekali tidak bisa menembus daging Douglas.“Apakah sudah selesai main tembak-tembakannya? Kalau sudah selesai, gantian aku akan bermain-main denganmu,” tanya Douglas.Mirko gemetaran tubuh
Pria itu langsung menghampiri Angeline dan mencekiknya.“Kurang ajar! Bisa-bisanya kamu melukai bos Magdalena! Akan kubunuh kau!” kata pria bertubuh tinggi besar itu.Angeline berusaha memberontak. Dia bahkan sempat untuk memukul dan menendang pria bernama Douglas itu. Namun, tenaganya sama sekali tidak terasa.“Douglas, bunuh saja dia!” seru Magdalena sambil memegang keningnya agar darahnya tidak terus mengalir.Douglas melempar Angeline ke lantai.Bruukk!Punggungnya menghantam lantai terlebih dahulu hingga membuat Angeline sesak napas.Suasana di dalam bar menjadi gaduh. Orang-orang menjauh agar tidak terkena salah serang.Tidak ada yang berusaha untuk menghentikan Douglas saat ini meskipun lawannya itu adalah seorang perempuan.Douglas menghampiri Angeline dan berjongkok di sampingnya. Dia menatap wajah Angeline yang sedang menahan sakit dan sesak napas itu.“Bos, wanita ini sangat cantik sekali. Dadanya sangat menggoda. Apakah boleh aku mencicipinya terlebih dahulu sebelum meleny
Angeline memilih untuk berjalan kaki, meninggalkan rumah orangtuanya. Lucas mengejar istrinya itu.“Sepertinya lebih baik kamu yang bawa mobil. Kamu bisa pergi ke mana saja sesuai dengan keinginan hatimu kalau pakai mobil. Lebih leluasa dibanding dengan taksi,” kata Lucas sambil menyerahkan kunci mobil.“Kamu pulang dengan taksi?” tanya Angeline.Lucas mengangguk. “Aku mau langsung pulang ke rumah. Jadi pakai taksi saja.”Angeline pun menerima kunci mobilnya. Lucas pun langsung berjalan pergi. Niatnya mau langsung pesan taksi untuk pulang, tapi tanpa sadar dia terus berjalan sampai cukup jauh.Saat sedang berjalan, tiba-tiba sebuah mobil sedan mewah berhenti di sampingnya.Lucas melirik saja sambil melangkah. Dia tidak begitu peduli dengan mobil itu.“The Obsidian Blade! Mau ke mana?”Lucas langsung menghentikan langkah kakinya. Lalu dia membalikkan badannya untuk melihat siapa yang menyapa.“Mike?” Lucas terkejut karena ternyata yang menyapanya itu adalah Mike.Mike membungkukkan b
Melihat akan adanya pergolakan besar yang terjadi jika mereka masih ada di sana, Ryan meminta Lucas dan Angeline untuk keluar ruangan.Lucas dan Angeline sudah menurutinya. Namun kemudian ada sesuatu yang membuat Angeline menghentikan langkah kakinya.“Paman tidak perlu ikut campur! Paman bukan siapa-siapa dan tidak memiliki kontribusi apapun di dalam perusahaan dan keluarga, jadi diam saja!” bentak Jeremy.Angeline membalikkan badannya dan menghampiri Jeremy. Dia tidak terima ayahnya dibentak seperti itu di depan banyak orang.Sambil menunjuk wajah, Angeline berkata, “Jaga bicaramu! Jika bukan karena kelicikan orang tuamu, Papaku tidak akan seperti ini!”Jeremy menyeringai mendengarnya. Lalu dia berkata, “Apa? Kamu masih berpikir kalau orang tuaku sebagai penghalang papamu? Bodoh sekali! Sudah jelas, papamu itu yang tidak becus dan memiliki IQ jongkok.”“Sudah diberi kesempatan berkali-kali tapi tetap saja gagal. Memalukan!” lanjutnya.Plaak!Tamparan keras mendarat di pipi Jeremy.“
Jeremy sudah mulai bekerja untuk menghasut para dewan direksi dan petinggi perusahaan. Dia ingin mengerahkan mereka semua untuk mendukungnya.Jeremy percaya kalau semuanya pasti meragukan kemampuan Angeline. Oleh karena itu, dia mengajak semuanya untuk berbicara.Lucas menebar pandangannya untuk melihat reaksi dari orang-orang yang ada di dalam ruangan untuk melihat lebih dini, siapa yang mendukung Jeremy dan siapa yang mendukung Angeline.“Ya, benar. Sepertinya Angeline belum siap untuk menjadi pemimpin kita. Ya, meskipun dia wakil presiden direktur, tetap saja mereka adalah atasan kami,” kata Hendrik, ayahnya Jeremy.Hendrik adalah salah satu dewan direksi perusahaan. Jadi suaranya sangat menentukan.“Bukan karena Jeremy adalah anakku, jadi aku membelanya. Tapi aku menilai secara objektif kalau Jeremy adalah orang yang tepat untuk menduduki posisi Wakil Presdir. Dia berpengalaman dan memiliki penilaian yang baik dalam strategi bisnis perusahaan,” lanjut Hendrik.“Hahaha …” Lucas ter
Namun Lucas tidak bisa bergerak sekarang karena semua dewan direksi dan para petinggi lainnya telah tiba di ruangan.Seperti biasa, Lucas tidak pernah mendapatkan kursi dan dia harus menunggu di pojok ruangan untuk mengikuti rapat.Mungkin di perusahaan, ini masih bisa ditolerir karena dia hanyalah sekretarisnya Angeline.Lisa masuk ke dalam ruangan dengan memasang wajah yang serius. Dia kemudian duduk di kursinya dan mata kanan sebuah berkas di atas meja.Ruangan langsung sunyi seketika.“Pagi ini saya mengumpulkan kalian semua karena ada sesuatu hal yang sangat penting, yang harus saya bicarakan dan saya putuskan,” ucap Lisa.Semua orang langsung menoleh satu sama lain, seolah mereka bertanya, ada apa?“Seperti yang diketahui, kemarin Angeline berhasil mendapatkan kontrak investasi dari perusahaan Golden Star. Ini adalah kabar baik untuk perusahaan kita karena dengan investasi yang diberikan oleh perusahaan Golden Star itu, perusahaan kita bisa selamat dari pailit,” lanjutnya.Lisa