Angeline melirik ke arah jendela balkon. Dia ingin berlari ke sana dan lompat ke bawah untuk menyelamatkan diri. Namun ternyata apa yang ada di pikirannya bisa dibaca oleh Nets.“Jangan coba-coba lari ke luar jika kamu tidak ingin mati!” ancam Nets.Angeline langsung mengurungkan niatnya, setidaknya sampai ada kesempatan untuk kabur.“Kamu hanya perlu memuaskan kami berdua saja. Setelah itu kami akan membiarkanmu pergi,” kata Tito.“Kurang ajar! Siapa yang langsung di memuaskan kalian? Orang-orang dengan kelainan jiwa!” geram Angeline.Wajah Tito yang semula ramah dan berseri-seri, langsung berubah suram. Dia tersinggung dengan kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Angeline.“Apa yang kamu katakan? Kelainan jiwa? Bajingan!” geram Tito.Pria itu pun langsung berjalan cepat mendekati Angeline dengan penuh amarah.Angeline menjadi panik saat ini.“Mau apa kamu? Diam di situ atau aku akan berteriak!” ancam Angeline.Namun Tito tidak menghiraukannya. Ini sebenarnya menjadi bagian dari mi
Lucas ingin mengetahui di mana markas Stefano yang sesungguhnya karena bisa saja markas besar organisasi dengan markas atau tempat tinggal Stefano berbeda.Namun ketika Si Tangan Besi akan menjawab, tetapi tiba-tiba dia kejang-kejang dan tidak lama kemudian, dia pun mengembuskan napas terakhirnya. “Sialan!” geram Lucas.Tidak ada pilihan lain sekarang selain dia harus bertanya langsung kepada para anak buah Si Tangan Besi. Informasi mengenai Stefano, harus dia dapatkan. Dengan gerakannya yang super cepat, Lucas kini telah berada di hadapan 5 orang anak buahnya Si Tangan Besi. Gerakannya yang sangat cepat itu, membuat semua orang terkejut.Kini mereka semua sadar dengan kekuatan Lucas yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, mereka memilih untuk diam di tempatnya masing-masing daripada harus kabur.“Kalian juga berasal dari organisasi Dominus Noctis, ‘kan? Jadi, ayo ceritakan kepadaku tentang Stefano dan organisasinya itu!” seru Lucas.Mereka semua malah saling pandang alih-alih menjawab p
Meskipun kedekatan antara dirinya dengan Angeline tidak didasari oleh rasa cinta namun Lucas tidak bisa menerima ada orang yang berani mengganggu Angeline. Apalagi sampai berani merasakan tubuh Angeline.‘Hanya aku yang boleh merasakannya!’Max langsung turun dari kasur. Wajahnya pucat dan dia sangat panik.“Ini tidak seperti yang kamu lihat. Aku hanya sedang menolongnya saja karena dia pingsan,” kata Max, mencoba untuk membela diri. Lucas mengangkat sebelah bibirnya. Lalu dia bertanya, “Apa kamu pikir, aku percaya dengan apa yang kamu katakan?”“Ya, tentu saja kamu harus percaya karena memang aku … hahaha …” tiba-tiba saja Max tertawa dengan keras. Lucas cukup terkejut melihat perubahan sikap dari Max. Dia pun bertanya-tanya, kenapa dia bisa seperti ini. “Memang tidak ada gunanya untuk mengelak,” kata Max sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.Lucas memicingkan matanya.Kini ekspresi wajah Max kembali berubah. Dia terlihat sangat serius dan cenderung kaku.“Memangnya ada masalah j
Harapan untuk tetap hidup, kembali muncul bagi Max. Ada juga kemungkinan untuk membalas dendam dan dia tidak sabar untuk melakukannya.“Polisi datang, Lucas. Hahaha … seorang yang terlahir menjadi pemenang akan selalu menjadi pemenang. Kamu tidak akan pernah bisa melawan aku,” kata Max yang kemudian diikuti oleh gelak tawanya.Namun Lucas tidak pernah takut dengan polisi. Di saat dia sedang salah pun dia tidak takut, apalagi saat ini di saat posisinya sedang berada di pihak yang benar.Lucas sama sekali tidak takut!“Banyak bicara! Aku akan memotongmu beda yang sedang menyentuh kulit Angeline!” ucap Lucas.Kemudian dengan cepat dan kuat, dia membuka mulut Max dan menarik lidah itu keluar.Boom!Lucas meninju lantai hingga marmernya hancur. Dan dengan potongan marmer yang tajam, Lucas memotong lidah Max.Max berteriak dengan keras karena saking sakitnya.Saat sedang tengkurap, Lucas menarik tulang belakang Max dengan keras. Sontak saja, Max yang lumpuh. Dia tidak bisa menggerakkan selu
Meskipun Lucas adalah seorang raja mafia yang mana selalu dikonotasikan negatif oleh orang pada umumnya, namun dia juga adalah seorang yang patriotisme. Dia tidak mau negaranya hancur dan malah sebaliknya, dia ingin negaranya semakin maju dan makmur.“Aku pernah bertemu dengan seseorang dari organisasi Dominus Noctis sekitar setahun yang lalu. Orang itu mengatakan jika dia adalah kaki tangan salah satu pemimpin Dominus Noctis yang ingin masuk ke kota ini,” ucap Mike.Lucas mengerutkan keningnya. Lalu dia bertanya, “Apa yang orang itu sampaikan padamu?”“Ya, seperti biasa. Mereka menawarkanku uang yang sangat banyak. Dia juga memberikan jaminan kepadaku jika pemilihan umum berikutnya, aku pasti menang dan tetap menjadi walikota untuk periode berikutnya,” terang Mike.“Apa kamu menerima tawarannya?” tanya Lucas, tenang namun tajam.Jika dia sampai mendengar Mike menerima ataupun bahkan hanya mempertimbangkan, dia tidak akan segan-segan untuk menghukum sang walikota.Bagi Lucas, tidak ad
Victor telah mengenal Stefano selama 2 tahun terakhir. Mereka saling kenal ketika secara tidak sengaja bertemu di acara pernikahan salah satu anggota Serikat Dagang.Pada saat itu Stefano sedang mencari dukungan para pengusaha dan juga para pejabat untuk bisa mendirikan organisasi mafia Dominus Noctis di Kota Verdansk.Victor yang selalu memilih jalan kekerasan untuk melawan musuh-musuh bisnisnya, sama terbantu dengan kehadiran Stefano. Setiap dia meminta tolong kepada Stefano untuk melenyapkan seseorang, dia tidak pernah kecewa.Dan saat ini, dia ingin mengulangi hal yang sama. Melenyapkan seseorang dengan bantuan Stefano. “Apakah tidak terlalu berlebihan jika Tuan meminta pertolongan kepada Stefano?” tanya Daniel.“Kalau kamu bisa menyelesaikannya sendiri, ya sudah, kamu saja yang menyelesaikannya. Tapi pastikan dulu orang yang melukai anakku bukanlah dari keluarga yang kuat atau melebihiku. Jadi, kamu dan anak buahmu tidak mati sia-sia,” kata Victor.Daniel belum mendapatkan infor
Mirko kemudian mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto Lucas kepada Victor.“Ini dia orangnya. Mungkin Pak Victor mengenalnya,” ucap Mirko.Meskipun sudah berusaha untuk menutupi Lucas sebagai orang yang melakukan penganiayaan kepada Max, namun dia tidak tahan untuk tidak membongkarnya. Di dalam pikirannya saat ini, dia ingin menyerahkan Lucas kepada Victor untuk dihukum secara mandiri. Baginya, itu tidak masalah, yang penting para mafia bisa enyah dari tanah Verdansk.Mirko benar-benar membenci mafia.Victor melihat foto Lucas namun dia sama sekali tidak mengenalnya.“Aku tidak kenal dengan orang ini. Tapi, terima kasih banyak untuk fotonya. Dengan ini aku bisa mudah mencari orang itu. Dia harus merasakan apa yang dirasakan oleh anakku!” ucap Victor dengan suara yang bergetar, penuh emosi.Victor menoleh ke arah Daniel dan berkata, “Simpan foto orang itu lalu cari tahu siapa dia sebenarnya.”“Siap laksanakan!” ucap Daniel.***“Kenapa dia bisa begitu jahat kepadaku, Lucas?” tany
Lucas langsung menjalankan perintah yang diberikan oleh Lisa. Dia pun langsung menuju ke kamar Angeline.Kali ini Lucas mengetuk pintu terlebih dahulu karena khawatir kejadian semalam terulang kembali. “Masuk!”Lucas membuka pintu kamar dan langsung masuk ke dalam.“Bu Angeline, di bawah ada Presdir. Aku disuruh memanggilmu karena ada hal penting yang ingin dibicarakan olehnya,” ucap Lucas.“Nenek?” Angeline cukup terkejut mendengarnya.Wajar saja Angeline terkejut. Sebab selama dia memiliki rumah itu, sang nenek tidak pernah berkunjung. Ini adalah kali pertama dia datang.“Apa yang ingin dibicarakannya, ya?” tanya Angeline dengan ekspresi wajah yang bingung.Lucas mengangkat kedua bahunya seraya berkata, “Aku tidak tahu. Kalau aku bertanya, dia tidak akan menjawabnya.”Angeline paham. Oleh sebab itu, dia langsung buru-buru menyiapkan diri dan kemudian menemui sang nenek.“Nenek, ada apa sampai repot-repot datang kemari di pagi hari seperti ini?” tanya Angeline saat baru datang.Ange
Denyut nadi ada sangat rendah, membuat Lucas sangat khawatir. Jika tidak buru-buru diobati, ditakutkan malah semakin berbahaya bagi keselamatan Angeline.“Angeline, bertahanlah! Aku akan mengobatimu!” ucap Lucas.Tanpa disuruh, anak buah Victor membuka tali yang mengikat tangan dan kaki Angeline. Dia berusaha bisa membuka dengan cepat karena tahu kondisi Angeline yang perlu tindakan medis.Lucas pun membopong istrinya keluar dengan berjalan cepat. Dia pun tidak lagi berpikir mencari Victor dan keluarganya untuk memberikan hukuman.Namun ketika baru saja keluar bangunan yang menjadi “tempat kerja” Victor, tiba-tiba saja sebuah tombak melesat ke arahnya.Meskipun Lucas baru menyadari serangan itu setelah dekat, namun Lucas bisa menghindarinya dengan baik karena kecepatan yang dimilikinya.“Wah … aku tidak menyangka kamu bisa menghindarinya dengan baik!” ucap Stefano.Lucas melihat pria itu memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Douglas.‘Jadi ini adalah ketua penjag
Tidak ada pilihan lain bagi Victor selain menghubungi Stefano. Dia tidak bisa mengandalkan Douglas setelah Lucas menghajar pria itu hingga terpental jauh.‘Halo Stefano! Aku ingin minta tolong padamu. Sekarang, rumahku sedang diserang oleh Lucas. Dia datang seperti monster dan membunuh lebih dari 30 anak buahku,’ ucap Victor dengar suara yang bergetar karena saking ketakutannya. Mendengar kabar itu, tentu saja Stefano menjadi sangat terkejut.‘Apa? Lucas menyerang rumahmu? Memangnya apa yang sudah kamu perbuat?’ tanya Stefano.‘Ceritanya sangat panjang. Kalau aku ceritakan sekarang, aku keburu mati. Lebih baik kamu datang ke sini sekarang juga. Aku butuh perlindungan darimu,’ kata Victor.‘Ya, Baiklah, aku akan ke sana. Kamu suruh anak buahmu untuk mengulur-ngulur waktu saja sampai aku tiba,’ kata Stefano.‘Baik!’Victor kemudian mengakhiri panggilan suaranya.Pria itu pun langsung melihat kembali layar laptop untuk melihat apa yang sedang terjadi di depan rumahnya.Douglas berdiri.
Kalimat yang diungkapkan oleh Lucas begitu mengejutkan. Kecurigaan Albin tentang Lucas semakin menemui titik terang.“Kamu sudah biasa dengan situasi seperti ini?* tanya Albin dengan ekspresi wajah yang bingung.Lucas tidak menjawab pertanyaan itu. Dia hanya memerintahkan Albin untuk menambah kecepatan.“Sebaiknya kamu lebih cepat lagi dalam membawa mobil. Kalau tidak bisa atau takut, biar aku yang menyetirnya,”“Ya, baik.”Albin langsung tancap gas menuju ke rumah keluarga Benedict.Tidak butuh waktu lama, mereka hampir tiba di rumah mewah keluarga Benedict.“Itu Mirko. Menepi!”Albin langsung menepikan mobil, tepat di belakang mobil Mirko.Lucas dan Albin langsung keluar mobil.“Mirko! Berapa orang yang menculik istriku?” tanya Lucas.“Lucas, akhirnya kamu datang juga,” kata Mirko, lega. “tadi istrimu diculik oleh seorang pria dan seorang wanita.”Albin tiba-tiba saja merasa tidak enak hati. Entah kenapa, dia takut jika adiknya terlibat dalam kasus ini.Namun dia buru-buru menepisny
Sosok Angeline ada di rumahnya dengan kondisi duduk dan terikat di kursi kayu.Apa ini? Apa mereka sudah gila?Victor langsung menatap Magdalena dan Douglas dengan wajah yang panik.“K-kalian menculik Angeline?” tanya Victor dengan mata dan mulut yang terbuka lebar.Dengan percaya diri, Magdalena berkata, “Ya, aku membawanya untukmu. Aku yakin Pak Victor pasti akan senang. Pak Victor bisa membalas dendam kepada Lucas dengan menikmati wanita itu.”Victor memegang kepalanya. Dia tampak panik dan bingung.“Gila! Apa kamu tidak bisa berpikir dulu sebelum bertindak? Membawanya ke sini sama saja membuka pernah besar, bodoh!” pekik Victor sampai urat-urat di lehernya menyembul.Magdalena dan Douglas terkejut. Mereka bingung kenapa sikap Victor seperti ini. Dia terlihat seperti orang yang ketakutan karena diikuti oleh malaikat maut.Douglas menoleh ke arah Magdalena, mencoba untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di benaknya.“Ada apa, Pak Victor? Kenapa jadi perang besar
Dengan jarak sedekat itu, tidak mungkin bagi Dougal untuk menghindarinya kecuali Dia memiliki kecepatan luar biasa seperti Lucas.Orang-orang di sekitar menutup matanya, saat Mirko menembak. Mereka tidak mau melihat kejadian mengerikan itu. Namun semuanya terkejut ketika peluru itu mengenai perut Douglas, malah peluru itu jatuh ke lantai tanpa melukai Douglas.“Apakah tidak ada telur yang lebih tajam lagi? Peluru itu hanya membuatku geli,” kata Douglas sambil mengusap perutnya.Mirko terkesiap dengan apa yang terjadi. Dia tidak menyangka jika peluru dari senjata apinya tidak mampu menembus badan Douglas.Ini tidak mungkin!Mirko masih penasaran. Dia pun kembali menembak Douglas dengan dua tebakan sekaligus. Namun kali ini diarahkan ke dada dan satu lagi ke paha.Sama seperti sebelumnya, peluru sama sekali tidak bisa menembus daging Douglas.“Apakah sudah selesai main tembak-tembakannya? Kalau sudah selesai, gantian aku akan bermain-main denganmu,” tanya Douglas.Mirko gemetaran tubuh
Pria itu langsung menghampiri Angeline dan mencekiknya.“Kurang ajar! Bisa-bisanya kamu melukai bos Magdalena! Akan kubunuh kau!” kata pria bertubuh tinggi besar itu.Angeline berusaha memberontak. Dia bahkan sempat untuk memukul dan menendang pria bernama Douglas itu. Namun, tenaganya sama sekali tidak terasa.“Douglas, bunuh saja dia!” seru Magdalena sambil memegang keningnya agar darahnya tidak terus mengalir.Douglas melempar Angeline ke lantai.Bruukk!Punggungnya menghantam lantai terlebih dahulu hingga membuat Angeline sesak napas.Suasana di dalam bar menjadi gaduh. Orang-orang menjauh agar tidak terkena salah serang.Tidak ada yang berusaha untuk menghentikan Douglas saat ini meskipun lawannya itu adalah seorang perempuan.Douglas menghampiri Angeline dan berjongkok di sampingnya. Dia menatap wajah Angeline yang sedang menahan sakit dan sesak napas itu.“Bos, wanita ini sangat cantik sekali. Dadanya sangat menggoda. Apakah boleh aku mencicipinya terlebih dahulu sebelum meleny
Angeline memilih untuk berjalan kaki, meninggalkan rumah orangtuanya. Lucas mengejar istrinya itu.“Sepertinya lebih baik kamu yang bawa mobil. Kamu bisa pergi ke mana saja sesuai dengan keinginan hatimu kalau pakai mobil. Lebih leluasa dibanding dengan taksi,” kata Lucas sambil menyerahkan kunci mobil.“Kamu pulang dengan taksi?” tanya Angeline.Lucas mengangguk. “Aku mau langsung pulang ke rumah. Jadi pakai taksi saja.”Angeline pun menerima kunci mobilnya. Lucas pun langsung berjalan pergi. Niatnya mau langsung pesan taksi untuk pulang, tapi tanpa sadar dia terus berjalan sampai cukup jauh.Saat sedang berjalan, tiba-tiba sebuah mobil sedan mewah berhenti di sampingnya.Lucas melirik saja sambil melangkah. Dia tidak begitu peduli dengan mobil itu.“The Obsidian Blade! Mau ke mana?”Lucas langsung menghentikan langkah kakinya. Lalu dia membalikkan badannya untuk melihat siapa yang menyapa.“Mike?” Lucas terkejut karena ternyata yang menyapanya itu adalah Mike.Mike membungkukkan b
Melihat akan adanya pergolakan besar yang terjadi jika mereka masih ada di sana, Ryan meminta Lucas dan Angeline untuk keluar ruangan.Lucas dan Angeline sudah menurutinya. Namun kemudian ada sesuatu yang membuat Angeline menghentikan langkah kakinya.“Paman tidak perlu ikut campur! Paman bukan siapa-siapa dan tidak memiliki kontribusi apapun di dalam perusahaan dan keluarga, jadi diam saja!” bentak Jeremy.Angeline membalikkan badannya dan menghampiri Jeremy. Dia tidak terima ayahnya dibentak seperti itu di depan banyak orang.Sambil menunjuk wajah, Angeline berkata, “Jaga bicaramu! Jika bukan karena kelicikan orang tuamu, Papaku tidak akan seperti ini!”Jeremy menyeringai mendengarnya. Lalu dia berkata, “Apa? Kamu masih berpikir kalau orang tuaku sebagai penghalang papamu? Bodoh sekali! Sudah jelas, papamu itu yang tidak becus dan memiliki IQ jongkok.”“Sudah diberi kesempatan berkali-kali tapi tetap saja gagal. Memalukan!” lanjutnya.Plaak!Tamparan keras mendarat di pipi Jeremy.“
Jeremy sudah mulai bekerja untuk menghasut para dewan direksi dan petinggi perusahaan. Dia ingin mengerahkan mereka semua untuk mendukungnya.Jeremy percaya kalau semuanya pasti meragukan kemampuan Angeline. Oleh karena itu, dia mengajak semuanya untuk berbicara.Lucas menebar pandangannya untuk melihat reaksi dari orang-orang yang ada di dalam ruangan untuk melihat lebih dini, siapa yang mendukung Jeremy dan siapa yang mendukung Angeline.“Ya, benar. Sepertinya Angeline belum siap untuk menjadi pemimpin kita. Ya, meskipun dia wakil presiden direktur, tetap saja mereka adalah atasan kami,” kata Hendrik, ayahnya Jeremy.Hendrik adalah salah satu dewan direksi perusahaan. Jadi suaranya sangat menentukan.“Bukan karena Jeremy adalah anakku, jadi aku membelanya. Tapi aku menilai secara objektif kalau Jeremy adalah orang yang tepat untuk menduduki posisi Wakil Presdir. Dia berpengalaman dan memiliki penilaian yang baik dalam strategi bisnis perusahaan,” lanjut Hendrik.“Hahaha …” Lucas ter