Share

Kabar Buruk

"Bu, lagi apa, sih. Kok keliatannya seneng banget?" Cellin tiba-tiba datang menghampiri ibunya yang sedang duduk di depan nakas sembari menatap layar ponselnya. Wajah Rena terlihat begitu senang.

"Hai, sayang. Gak apa-apa, Ibu lagi senang aja. Sebentar lagi Syahira pasti pulang dan kita akan mendapatkan uang yang banyak karena Tuan Rinto pasti akan berterimakasih pada Ibu," sahut Rena dengan binar mata bahagia.

Sama halnya seperti Rena, Cellin pun terlihat bahagia. "Serius, Bu? Jadi dong, aku beli mobil barunya." Celln bergelayut manja di pundak sang ibu.

"Hust! Mobil baru, nanti aja. Emang mobil baru harganya gak mahal?" Rena memukul pelan tangan Syahira.

"Terus kapan dong beli mobilnya? Mobilku dibawa kabur anak cupu itu. Aku gak mau sekolah naik taksi online terus," protes Cellin sambil mengerucutkan bibirnya.

"Tenang, sayang. Kalau Tuan Rinto sudah menikahi Syahira, apapun yang kamu mau pasti Ibu belikan. Sekarang kamu sekolah aja yang bener. Sebentar lagi lulus." Rena membel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status