Beranda / Pernikahan / Pelayan Istimewa Suamiku / 34. Roda Yang Berputar

Share

34. Roda Yang Berputar

Penulis: Sirius Pen
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-26 19:16:10

"Karirku, yang baru saja terjun dan naik daun, harus redup medadak," ucap Livia dengan nada kesal, merenung pada keadaannya.

Livia meratapi nasibnya yang mendadak berubah setelah kontroversi media. Berita tentang dirinya menjadi headline membuat Livia frustasi.

"Ivander, kenapa kau tega lakukan ini?" gumamnya, mengenang ancaman Ivander.

Livia merasa marah dan sakit hati atas tindakan Ivander yang merusak reputasinya. Air matanya menangis dengan penuh seruan emosi yang mengembara.

"Cinta apa ini, padahal dia tak akan pernah bisa membalas perasaanku," keluh Livia, dipenuhi rasa putus asa.

Livia merenungkan cinta yang membuatnya terperangkap. Dengan penuh depresi, Livia berteriak dan mengacak kamarnya. Leona, adiknya, menghampiri dengan mata berkaca-kaca.

"Kak, Kakak, tolong jangan begini," ucap Leona berusaha menenangkan dan air matanya menetes begitu saja.

"Hidupku hancur, Leona. Hidupku hancur, bagaimana nasib kalian ked
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pelayan Istimewa Suamiku   35. Perjuangan Leona dan Keputusan Ivander

    Leona, datang dengan sepeda motor dan berbekal alamat dari Livia, mencoba bertemu Ivander di rumahnya pada pagi Minggu. Namun, petugas sekuriti tidak mengizinkannya masuk tanpa janji sebelumnya. "Selamat pagi, Pak. Saya Leona. Ini alamat yang saya dapatkan, apakah benar, ini rumah dari Pak Ivander? Saya datang ke sini untuk bertemu dengan Pak Ivander," ucap Leona memperlihatkan alamatnya."Iya, memang benar ini alamatnya. Tapi Maaf, Dek. Tanpa janji atau izin sebelumnya, saya tidak bisa membiarkan Anda masuk begitu saja," balas Sekuriti dengan tegas."Namun, Pak, ini sangat penting. Saya hanya membutuhkan waktu sebentar untuk berbicara dengan Pak Ivander. Mohon izinkan saya masuk dan bertemu dengannya, Pak.""Saya mohon maaf, Dek. Aturan adalah aturan. Dan saya bekerja di sini hanya mengikuti aturan yang berlaku. Tanpa izin, tidak ada yang bisa masuk."Ivander yang baru keluar rumah, melihat heran ke arah gerbang. Dirinya segera beranjak

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Pelayan Istimewa Suamiku   36. Puber Ke Dua

    Nyonya Gretha tengah mengintip dibalik jendela kamarnya, melihat mobil suaminya yang baru saja memasuki area pekarangan, dirinya tersenyum senang. Namun, ekspresinya berubah menatap heran, karena melihat sesosok wanita ikut turun keluar dari mobil Tuan Emrick.Nyonya Gretha yang heran segera keluar kamar dan menuju ruang tamu.Ceklek."Siapa perempuan ini?" Tukas Nyonya Gretha bertanya penuh emosi.Tuan Emrick memandang heran pada Gretha, yang tergopoh-gopoh membuka pintu dengan ekspresi penuh tanda tanya dan kebingungan. "Oh, kamu rapih dan cantik sekali Gretha," ucap Tuan Emrick memandang istrinya."Karena kamu yang telah memintanya, tapi moodku sudah hilang, jika kau akan mengajakku untuk pergi makan malam," ujar Nyonya Gretha dengan emosi yang terpendam."Aku memang memintamu untuk berdandan lebih baik, agar terlihat lebih menawan dan menyambut informasi penting dariku. Bukan untuk mengajak dirimu makan malam di lua

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Pelayan Istimewa Suamiku   37. Pelajaran Berharga

    "Ibu, tolonglah makan sesuap saja. Ini tidak baik untuk kesehatanmu, tubuhmu butuh nutrisi agar bisa cepat pulih," Ivander merasa cemas."Aku kehilangan selera makan, Ivander. Semua rasanya hampa. Tolong jangan paksa aku," Nyonya Gretha tatapannya kosong."Ibu, Ayah pasti memiliki alasan tersendiri. Kita harus tetap kuat. Dan Ibu juga sebaiknya harus introspeksi diri. Ibu juga harus sabar karena ini ujian," Ivander berusaha meyakinkan.Nyonya Gretha memejamkan matanya sekilas dengan kesal mendengar untaian Ivander."Diam, Ivander. Tak bisakah, kamu memikirkan perasaanku. Dimana hatimu?""Ibu, apakah kita sebaiknya bisa bicara lagi dengan Ayah? Mungkin ada kejelasan yang bisa membuatmu merasa lebih baik," Ivander memohon agar Ibunya berusaha positif."Apa yang bisa dijelaskan lagi, Ivander? Ayahmu memang telah menyakitiku, dan aku tidak tahu harus bagaimana. Apa kau lupa pernyataan dia beberapa hari yang lalu?" Nyonya Gretha kesal

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • Pelayan Istimewa Suamiku   38. Butuh Tanggung Jawab

    Tuan Emrick dan Nyonya Gretha memasuki teras rumah mereka dengan tersenyum senang, setelah beberapa hari Nyonya Gretha dirawat di rumah sakit, dan mendadak pulih meleset dari perkiraan Dokter."Emrick, betapa leganya rasanya kembali ke rumah setelah beberapa hari perawatan. Aku merindukan suasana rumah," ucap Nyonya Gretha tersenyum."Ya, benar sekali. Rumah ini terasa sepi tanpa kehadiran kita berdua," balas Tuan Emrick seraya menuntun Nyonya Gretha."Selamat datang, Tuan dan Nyonya," sambut Pelayan Mia dengan senang hati."Terima kasih, Mia.""Oh iya, Mia. Tolong bantu bawakan barang kami yang di bagasi," perintah Tuan Emrick."Baik, Tuan."Tiba-tiba, Jessica terlihat turun dari taxi dan datang dan menyapa mereka."Selamat, Kak Gretha. Akhirnya kau sembuh juga dan bisa kembali ke rumah," sambut Jessica terpaksa tersenyum melihat kemesraan keduanya."Hai, Jessica. Terima kasih atas sambutanmu, betapa b

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Pelayan Istimewa Suamiku   39. Pembahasan Proyek

    "Selamat pagi, Lucas. Terima kasih sudah datang untuk melihat proyek pembangunan pabrik ini di Brazil," sapa Samantha tersenyum ramah."Selamat pagi, Nyonya Samantha. Saya senang bisa terlibat dalam proyek jenius ini. Bagaimana perkembangannya?""Progresnya sangat luar biasa. Tapi saya ingin mendengar pandangan arsitek terkait desain bangunan ini. Ruka, apa pendapatmu?""Saya berpikir integrasi elemen arsitektur modern dan lokal sangat berhasil. Fasad bangunan mencerminkan keberlanjutan dan keindahan alam sekitar," jelas Ruka tersenyum cantik dengan segaris eye smile-nya."Itu bagus, Ruka. Bagaimana dengan infrastruktur pendukung, John?" Samantha senang melihat senyuman Ruka, kemudian dilanjut pada John."Desain ini memperhitungkan efisiensi energi dan keberlanjutan. Sistem pengelolaan limbah pembangunannya juga sangat baik, Nyonya," John menatap proyek dengan serius."Saya senang mendengar itu. Apakah ada tantangan khusus yang d

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Pelayan Istimewa Suamiku   40. Malam Yang Kelam

    Samantha melangkah dengan langkah cepat di jalanan sepi pada malam yang gelap. Cahaya lampu jalan redup menerangi langkah-langkahnya menuju supermarket yang terletak tidak jauh dari apartemennya. Rasa lapar mendorongnya mencari roti untuk mengganjal perut yang kosong."Hm, rasanya butuh sesuatu untuk dimakan malam ini," Samantha dengan suara lirih.Tap, tap, tap.Telepon genggamnya bergetar di dalam saku jaketnya, menyebabkan Samantha menghentikan langkahnya. Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat layar, melihat nomor yang tidak asing lagi."Halo, Samantha. Sudah lama sekali kita tidak berbicara," Xavier lewat telepon dan menyeringai misterius."Oh, hai Xavier. Ada apa?" Tanya Samantha dengan nada malas."Aku sudah sembuh total, dan bisa bekerja seperti biasa. Apakah kau tidak merindukanku, Samantha?""Oh, begitu ya? Syukurlah jika kau sudah bisa kembali seperti sedia kala. Untuk apa aku merindukanmu, Xavier?" Samantha d

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Pelayan Istimewa Suamiku   41. Rencana dan Rahasia

    Ivander memasuki ruangan dengan wajah serius, menatap Xavier dengan tatapan tajam. Xavier, yang telah memakai seragam tahanan, tersenyum sinis."Xavier, akhirnya kejahatanmu membawamu ke hadapan hukum. Kau memang pantas mendapatkan hukuman yang setimpal!" Ivander dengan nada tajam."Ah, Ivander, apakah ini cara kau menyambut teman lama? Aku hanya berusaha untuk mencari kebahagiaan yang selama ini telah kau ambil. Potongan puzzle yang selama ini seharusnya menjadi pelengkap hidupku, kini tengah bersemayam dalam kesendiriannya. Aku hanya ingin menjemput, apa yang seharusnya menjadi milikku!!" Desis Xavier tersenyum misterius."Kebahagiaan dengan cara menguntit istri orang lain dan bahkan berencana akan melakukan pele*e*an se*su*l padanya? Kau tak tahu malu! Sudah ditolak istriku berkali-kali, masih saja nekat untuk mendapatkan hatinya. Obsesimu seperti senjata makan tuan, Xavier. Seharusnya kau sadar sejak lama!" Geram Ivander mendekat."Ivander, ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Pelayan Istimewa Suamiku   42. Sebuah Keputusan

    Samantha segera datang ke sebuah tempat makan, dan menemui seseorang. Ditemani oleh Bobby yang juga ikut terduduk di sebelahnya dan terdiam."Selamat pagi, saya mendapatkan berkas dari Anda. Bagaimana saya bisa membantu?" Sambut Samantha dengan berjabat tangan pada calon Mitra tersebut."Selamat pagi, Nyonya Samantha. Saya sangat tertarik untuk menaruh saham dan bekerja sama dengan perusahaan Anda. Saya yakin kolaborasi ini akan memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak," ucap Calon Mitra tersebut dengan tersenyum penuh percaya diri.Samantha membuka berkas kembali setelah beberapa hari telah ia pelajari."Terima kasih atas minatnya. Namun, saat ini perusahaan saya belum mencari investasi atau kemitraan tambahan. Kami masih fokus pada pengembangan secara internal," cakap Samantha dengan tegas."Saya memahami, tetapi saya yakin kontribusi saya bisa membuat perbedaan positif. Saya punya pengalaman yang relevan dan visi yang sejalan de

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02

Bab terbaru

  • Pelayan Istimewa Suamiku   77. Kenneth

    Samantha kembali dari petualangan di Finlandia, membawa kabar bahagia untuk keluarga besar bahwa setelah beberapa bulan di Lapland, ia kini mengandung. Berita tersebut disambut dengan suka cita dan rasa syukur oleh keluarga besar, mengukuhkan perasaan bahagia Ivander dan Samantha yang akhirnya meraih kebahagiaan menjadi orang tua.Kehamilan Samantha telah mencapai usia lima bulan, menandai perjalanan mereka menuju kehidupan keluarga yang penuh keceriaan dan harapan."Semuanya, ada sesuatu yang ingin kami bagikan. Aku sangat bersyukur karena pada akhirnya, Tuhan telah mempercayakan seorang janin yang tengah hidup dalam rahimku," ungkap Samantha dengan sangat bahagia.Keluarga besar dari kedua belah pihak bersorak dan bahagia."Akhirnya, terima kasih, Tuhan. Selamat, Ivander dan Samantha!" Ucap Neneknya Samantha dengan penuh haru."Kami benar-benar sangat bersyukur atas berkah ini," ucap Ivander tersenyum bahagia, seraya mengelus perut Samantha yang sudah buncit."Kami tidak sabar menan

  • Pelayan Istimewa Suamiku   76. Livia

    Dengan hati yang galau, Kevin melangkah mendekati Rose di bawah sinar senja, di tengah suasana hening kolam renang. Kehilangan komunikasi selama ini membuatnya ragu bagaimana menyapa, namun didorong oleh desiran untuk memulihkan kehangatan yang terputus. Orang tua Rose menyambutnya dengan senyuman, memberikan izin untuk memperbaiki keputusan itu."Rose... " Panggil Kevin dengan lembut.Rose menoleh dan wajahnya mendadak murung ketika mendapati Kevin."Rose, tolong beri aku kesempatan. Aku minta maaf Rose, aku merindukan kamu. Tolong jangan jauhi aku dan jangan terus bersikap dingin seperti ini," oceh Kevin panjang lebar tanpa jeda agar bisa segera memberikan penjelasan."Bukankah, sudah pernah ku bilang, bahwa jangan pernah hubungi aku lagi. Dan jangan pernah temui aku lagi," balas Rose seraya bangkit berdiri."Rose, ku mohon, tolonglah. Aku benar-benar merasa sangat kehilangan dirimu, aku menyesal Rose.""Aku tidak akan pernah percaya lagi atas semua ucapan yang keluar dari mulutmu!"

  • Pelayan Istimewa Suamiku   75. Rose Masih Marah

    Malvin dan Ling-Ling dengan cepat mendekati Leona dan Kevin begitu mereka sampai di pintu kelas."Maaf ya, Leona, Kevin. Kami tahu kami salah kemarin," ucap Malvin sambil tersenyum penuh penyesalan."Kami ingin memulai ulang hubungan kita semua, aku juga turut meminta maaf," Ling-Ling menambahkan, meskipun dalam hati sangat muak.Mereka harus bisa memainkan peran yang sudah diatur."Apa yang membuat kalian berubah pikiran?" Leona memandang mereka dengan rasa heran."Dan kenapa tiba-tiba kalian baik pada kami?" Kevin menyela."Kami menyadari, kita seharusnya tidak bersikap seperti itu. Kami ingin menjadi teman kalian lagi," Malvin menjelaskan, meskipun dalam hati malas."Kami merasa bersalah dan ingin memperbaiki semuanya," Ling-Ling menimpali."Aku senang akhirnya kalian berdua sadar. Aku maafkan kalian, tapi... aku juga ingin sekali berbaikan dengan Rose dan Debora," Leona tersenyum dan mengangguk. Kemudian merenung."Ya, kita harus memperbaiki semuanya bersama-sama," Kevin setuju.K

  • Pelayan Istimewa Suamiku   74. Pernikahan Livia

    "Jadi, untuk apa kalian ke sini?" Tanya Samantha menatap secara bergantian pada para sosok remaja yang terduduk di hadapannya."Ehm, kami... Kami, mau.. " ucap Malvino dengan bingung dan terbata-bata.Ketakutan sebenarnya menyelimuti mereka, telapak tangan mereka mendadak terasa dingin karenanya."Mau apa?" Tanya Ivander dengan tajam dan dengan nada galak."Ayo, cepat katakan!" Ujar Ling-Ling berbisik dan mendesak Malvino."Kau saja!" Balas Malvino juga sama berbisik dan merasa terdesak."Kami bingung hendak menjelaskan bagaimana Nyonya Samantha, Tuan Ivander," ucap Debora segera."Ehm, kami... Kamu datang ke sini hendak berbicara sesuatu," sahut Rose dengan ragu.Ling-Ling segera menyenggol kaki Rose untuk segera mengatakannya, Rose malah kembali mendesak Malvino."Ayo, bicaralah. Waktuku tidak banyak," ucap Ivander mendesak bocah-bocah kecil di hadapannya."Mm, Tuan dan Nyonya. Kami hendak minta maaf," ujar Malvino tapi tidak sanggup berkata lebih lanjut."Minta maaf untuk apa?" Tan

  • Pelayan Istimewa Suamiku   73. Kekecewaan Yang Semakin Bertambah

    Leona duduk di bangku taman, wajahnya dipenuhi raut kesedihan. Kevin, yang selalu setia berada di sisinya, mencoba menghiburnya."Leona, aku tahu semua orang menjauh, tapi aku di sini untukmu," ucap Kevin terduduk di sebelahnya sambil menatap Leona dari samping."Terima kasih, Kevin. Kau selalu ada untukku," balas Leona menoleh pada Kevin dan berusaha tersenyum.Suasana taman sangat sepi dan keadaan seolah kelabu menyelimuti hati Leona."Kevin, apakah benar yang mereka semua katakan padaku? Apakah aku benar-benar seegois itu? Bukankah hal yang wajar, jika aku sebagai seorang sahabat meminta bantuan kalian?" Ucap Leona membela dirinya secara halus."Aku paham, dan aku tidak masalah soal semua itu. Hanya saja, tidak juga berlebihan Leona," jawab Kevin mengangguk, kemudian menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan rasa tidak enak."Berarti aku salah?""Oh, tidak juga, hehe.""Kevin, kenapa Rose, orang yang paling aku percayai selama ini, tega berbuat seperti itu padaku?" Ucap Leona mer

  • Pelayan Istimewa Suamiku   72. Rencana Yang Sudah Diketahui

    "Dona! Kamu tidak bisa pergi begitu saja! Dona!" Teriak Baba Hong mengejar Dona ke gerbang pintu.Dona terus saja berlari sampai berhasil keluar rumah tersebut, dengan beberapa pelayan dan penjaga heran menatap keduanya. Baba Hong berhasil meraih Dona, dan memeluknya dari belakang."Lepaskan! Aku tidak akan menuntut apapun dirimu! Lepaskan aku!" Pekik Dona seraya berusaha melepaskan diri."Tidak! Jangan pergi, kau akan tetap menjadi istriku, Dona.""Buat apa? Kau sudah ada Livia. Aku cukup sadar diri, kau akan menua bersama Livia.""Aku tahu, Livia hanya mengincar uangku saja. Aku hanya ingin membeli harga dirinya, aku tidak benar-benar mencintainya."Dona berhasil melepaskan pelukannya dari Baba Hong.Plak!Dona menampar Baba Hong dengan sangat kencang, Baba Hong kemudian merasakan pipinya sangat perih dan memerah. Meskipun sudah tua, wajahnya masih terlihat tua dan segar. Sedangkan, Dona sebenarnya cantik. Namun, dia sadar bahwa hati Baba Hong selama ini bukan untuknya. Baba Hong ti

  • Pelayan Istimewa Suamiku   71. Baba Hong

    Leona berjalan dengan percaya diri menuju rumah Baba Hong, menyadari ketertarikan yang dimiliki pengusaha tua tersebut pada kakaknya, Livia. Baba Hong sangat tergila-gila dengan kecantikan yang dimiliki oleh Livia Kakaknya sejak muncul di sebuha majalah.Leona melangkah dengan anggun menuju pintu masuk yang megah. Pintu terbuka luas, mengungkapkan kemegahan rumah Baba Hong. Segera, sekelompok pelayan berdiri dengan sikap hormat."Selamat datang, Nyonya Leona," sapa kepala pelayan dengan ramah."Terima kasih. Saya harap tidak merepotkan. Saya ingin bertemu dengan Baba Hong," jawab Leona sambil tersenyum."Tentu saja, Nyonya. Ikuti saya," kata kepala pelayan sambil memimpin Leona melewati lorong-lorong yang dihiasi dengan lukisan dan hiasan seni yang mahal.Sesampainya di ruang tamu utama, Baba Hong sudah menunggu dengan senyuman hangat."Leona, selamat datang di rumahku yang sederhana ini," kata Baba Hong sambil memberikan salam."Salam, Baba Hong. Terima kasih atas sambutanmu, rumah i

  • Pelayan Istimewa Suamiku   70. Rencana Jahat

    Ivander duduk di samping Samantha di ruang tamu mereka yang nyaman, kegembiraan terpancar dari suaranya."Samantha, Ayahmu memberikan tiket ke Finlandia untuk berbulan madu kita.""Tapi, tanpa tiket pun, kita bisa pergi sendiri, kan?" Samantha tertawa kecil menatap Ivander."Tentu saja. Tapi, apakah di sana kamu punya rumah?""Ayahku telah membelikan rumah di Lapland saat aku pergi dari sini."Ivander mengangguk paham."Kalau bosan dengan suasana di rumahmu, kita juga punya tiket hotel dari Tuan Jackson.""Bagus, Ivander. Aku ingin merasakan suasana baru. Setelah itu, kita pulang ke rumah di Lapland.""Tuan Jackson sangat berharap kita segera memiliki buah hati di rahimmu, sayang. Kita harus berhasil sebelum kembali ke Indonesia," ujar Ivander seraya merapihkan rambut Samantha ke telinganya."Aku akan berusaha semaksimal mungkin. Kapan kita bisa berangkat?" Tanya Samantha."Aku akan kembali bekerja setelah luka kamu sembuh, satu mingguan, dan kemudian kita bebas pergi ke mana saja.""

  • Pelayan Istimewa Suamiku   69. Pembalasan Leona

    Samantha melangkah pelan di antara lorong-lorong toko yang penuh dengan berbagai kebutuhan rumah tangga. Troli besarnya ditarik dengan cermat, sementara matanya sibuk memilah produk-produk yang akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Saat itulah, tiba-tiba saja, seorang laki-laki asing dengan langkah ringan muncul di sebelahnya. Dengan senyum ramah, laki-laki itu menyapa Samantha."Perlu bantuan? Saya bisa membantu Anda mengambil barang yang sulit dijangkau."Samantha terkejut sejenak, namun senyum lelaki tersebut mampu meredakan ketegangannya."Oh, terima kasih banyak! Saya sebenarnya kesulitan mengambil beberapa barang di rak yang tinggi."Tanpa ragu, lelaki tersebut dengan sigap membantu Samantha mengambil barang-barang yang sulit dijangkaunya. Mereka bekerja sama, dan Samantha merasa bersyukur atas pertolongan yang diberikan."Saya benar-benar berterima kasih, Anda sungguh membantu," ucap Samantha dengan tulus."Tidak masalah, saya senang bisa membantu. Nama saya Ryan, si

DMCA.com Protection Status