Ia begitu sangat heran dan tidak mengerti kenapa mereka mengawasinya dan menculiknya siapa mereka, dan siapa orang yang menyuruh menculiknya dirinya, begitu banyak pertanyaan dalam hati Naura membuatnya semakin bingung. Naura pun langsung menutup matanya ia mencoba untuk tidak mengingat atau mengatakan satu kata pun dalam hatinya. Tak lama kemudian sekitaran 30 menita Naura pun sampai di rumahnya dan langsung turun dari mobil, Naura pun melihat ada beberapa mobil Andrew terparkir di garasi mobil, namun Naura tidak mengetahui mana mobil yang biasa Andrew naiki karena Andrew selalu menaiki mobil yang berwarna hitam sehingga Naura sulit untuk membedakan walaupun beda plat mobilnya. Naura pun terus berjalan masuk kedalam rumah pergi menuju kamarnya, sesampainya Naura pun langsung membuka pintu, betapa kagetnya Naura melihat ada Andrew di dalam kamar sedang duduk di kursi sambil menatap tajam dirinya. “ Kenapa baru pulang?” tanya Andrew dengan nada keras membuat Naura kaget seke
Andrew pun melihat Naura sudah tidak memberontak lagi merasa bahwa Naura menikmatinya. “ Dasar wanita murahan, ini kan yang sering kamu lakukan dengan pria selingkuhanmu itu,” ucap Andrew menatap tajam Naura. Mendengar perkataan Andrew seperti itu Naura pun mengoyangkan tubuhnya mencoba untuk melepaskan dirinya dan mendorong tubuh Andrew dengan kedua tangannya yang terikat.Andrew pun melihat Naura terus berusaha melepaskan dirinya pun langsung mengonyangkan tubuhnya begitu sangat cepat sehingga ia merasa ada sesuatu yang ingin keluar dari dalam miliknya dan langsung mengeluarkan racun di dalam milik Naura. Andrew yang sudah merasa kelelahan langsung berbaring di atas tubuh Naura. Naura begitu sangat kesakitan menahan beban berat tubuh Andrew di tambah dengan luka-luka di tubuh yang masi belum sembuh. Setelah beberapa menit kemudian Andrew pun langsung berdiri dari atas tubuh Naura dan langsung memakai celananya. Ia pun melihat Naura masi berbaring miring di kursi sambil menutup
Namun lagi-lagi Andrew sama sekali tidak menjawab perkataan namanya sehingga membuat mamanya merasa sedikit kesal dan langsung keluar dari rumah Andrew, pergi menuju ruangan Carissa. Sesampainya Mama Lidiya pun langsung masuk ke dalam ruangan Carissa dan menghampirinya, Carissa pun langsung berdiri dari duduknya dan mendekati Mama Lidiya. “ Tante kesini kok tidak bilang sama Carissa,” ucap Carissa. “ Tante sengaja kesini tidak memberitahumu, Tante barusan dari ruangan Andrew, kamu tidak usah hawatir memikirkan wanita murahan itu, Andrew akan segera menceraikannya dan kalian akan segera menikah,” ucap Mama Lidiya denangan nada pelan. Mendengar perkataan Mama Lidya seperti itu Carissa pun langsung tersenyum ia merasa begitu sangat bahagia mendengar berita tersebut. “ Yang benar Tante?” tanya Carissa penasaran. “ Iya benar sayang, mana mungkin Tante bohong, tadi Tante sudah bicara dengan Andrew dia sama sekali tidak menolak dan mengatakan apapun, itu artinya ia akan selalu mencerai
Melihat, situasi yang memungkinkan Rendi pun langsung memcium bibir Carissa dan Carissa pun membalas ciuman Rendi mereka pun terus berciuaman, Rendi yang sudah terbakar dengan nafsu tak tahan lagi langsung memegang kedua milik berharga Carissa, sehingga Carissa pun mulai mengeluarkan desahan. Dengan desahan Carissa membuat Rendi semakin bernafsu kepada Carissa dan terus menciuminya, lama kelamaan ciuman mereka pun semakin ganas dan tidak ada yang mau mengala. Rendi pun terus menciumi Carissa lama kelamaan bibir Rendi pun turun menciumi leher Carissa sehingga Carissa pun mengeluarkan desahan yang semakin kuat membuat Rendi semakin bernafsu kepada Carissa. Rendi pun langsung memasukan tanganya kedalam baju Carissa dan memegang kedua milik berharga Carissa sedang bibirnya terus mencium leher Carissa lama kelamaan Rendi pun sudah tak tahan lagi dan langsung membuka seluruh pakain Carissa sehingga Carissa tidak memakai sehelai benang pun. Rendi pun langsung mencium kedua milik berharga
Walaupun mereka berbicara bisik-bisik tetapi Arya dapat mendengarnya dan langsung mendekati keduanya. “ Bukan dia yang memberitahukan, aku ke sini karena dokter yang menangani kamu adalah dokter pribadiku yang pernah mengobatimu sebelumnya,” ucap Arya memberitahukan kepada Naura. “ Naura kamu pernah sakit, dan masuk rumah sakit?” tanya Karina penasaran. Naura pun mendengar pertanyaan sahabatnya itu pun merasa bingung ingin menjawabnya namun tiba-tiba Arya pun langsung menjawabnya. “ Iya waktu itu dia kelelahan dan dokter tadi yang mengobatinya kebetulan juga aku sakit jadi kita di obati sama-sama,” ucap Arya, mencari alasan dan mencoba untuk membantu Naura dari pertanyaan Karina. “ Begitu ya,” ucap Karina sambil tersenyum. “ Terus bagaimana keadaan Naura sekarang dan apa kata dokter?” tanya Arya. “ Katanya Naura hanya kelelahan dan harus banyak istirahat dan jangan beraktivitas dulu, untuk sementara waktu,” ucap Karina menjelaskan. “ Mulai dari sekarang kamu harus menjaga kese
“ Sudahlah tidak usah bahas suamimu terus, aku pesanan makanan ya,” ucap Arya dan langsung menyuruh sekretarisnya membeli makanan. “ Mulai hari ini aku akan terus mendekatimu Naura, walaupun kamu melarangku untuk mendekatimu tetapi aku pasti akan selalu mendekatimu, karena aku sudah tidak akan pernah membiarkan pria psikopat itu melukaimu lagi karena di saat aku mencoba untuk menjauhimu ternyata pria psikopat itu semakin jadi dan bahkan membuat kamu sampai masuk rumah sakit seperti ini,” seru Arya dalam hati menatap Naura. “ Ada apa?” tanya Naura sedikit heran melihat Arya menatap dirinya. “ Aku sama sekali tidak menyangka begitu banyak perubahan di dalam dirimu,” seru Arya. “ Perubahan apa? Sedangkan dirimu juga begitu banyak perubahan,” ucap Naura.Melihat situasi yang tidak memungkinkan Aries sama sekali berusaha untuk tidak membahas tentang suaminya itu ia hanya ingin mencoba untuk menenangkan hati Naura agar ia tidak terlalu larut dalam kesedihan mengingat perbuatan suaminya
“ Tapi kamu tidak tahu suamiku, aku yang mengenalnya,” ucap Naura melepaskan tangan Arya dan menyuruh Arya untuk segera pergi. Seketika Arya pun langsung memegang kuat kedua tangan Naura untuk meyakinkan Naura. “ Kamu tidak usah watir di dalam rumah sakit ini ada 25 pengawal yang menjagaku, apa kamu masi merasa takut?” tanya Arya menatap Naura.Mendengar perkataan Arya seperti itu Naura pun langsung terdiam, di dalam hatinya masi merasa takut karena ia tahu seperti apa suaminya itu, yang tidak perna memandang orang, semua keinginannya harus terpenuhi jika ia mengatakan ingin membunuh, pasti membunuh dan hal itulah yang di takutkan Naura dan langsung mencoba untuk melepaskan tanganya dari gengaman Arya.Namun Arya belum mau melepaskan tangan Naura karena terlihat jelas di mata Naura begitu sangat cemas kepadanya sehingga Arya pun mengengam begitu sangat kuat lengan Naura sehingga Naura langsung merasa kesakitan. Mendengar jeritan Naura Arya pun langsung melepaskan gengamanya, namun
“ Naura kamu mau kemana?” tanya Karina heran. “ Aku mau pulang, aku sudah merasa mendingan,” ucap Naura. Di dalam hati Arya merasa bahwa Naura pasti takut kepada suamiinya sehingga ia memutuskan untuk pulang bahkan tidak menentukan kondisinya. “ Naura kamu ini masi sakit, dan belum boleh pulang kata dokter kamu harus di rawat sementara waktu, aku pun sudah membawa surat ijinmu dari menejer, sudah tidak usah memikirkan apa-apa lagi mendingan kamu baring saja,” ucap Karina membantu Naura untuk berbaring. “ Aku sudah tidak apa-apa kok,” sahut Naura. “ Sudah dengar saja, tidak usah membantah,” ucap Karina tegas. Arya pun hanya bisa melihat mereka berdua berbicara dan langsung berjalan menuju sofa dan langsung duduk di sofa. Naura pun mengira Arya sudah pergi, Namun ternyata Arya dari tadi menunggu di depan pintu ruangan Naura namun setelah ia menenangkan emosinya Ia pun mencoba untuk masuk kembali namun tiba-tiba karena datang dan mereka pun masuk bersama. “ Terimakasih ya Karina,