Share

Bicara dari Hati

Langit melangkah gontai memasuki halaman rumahnya setelah turun dari taksi yang dia tumpangi. Merasa lelah lelaki memutuskan untuk naik taksi saja menuju rumah, mengambil keperluan mami dan adiknya sembari membawa pulang pakaian kotor.

Langit sampai rumah saat hari belum terlalu terang. Masih jam setengah enam. Langkahnya terhenti di depan pintu saat dilihatnya sepasang sepatu wanita. Dia mengernyit. Sepatu itu jelas bukan milik Pelangi apalagi maminya. Dia mengintip ke dalam rumah dari pintu rumah yang berbingkai kaca. Meski terutup tirai putih, Langit masih bisa melihat ke dalam. Perlahan dia membuka kunci pintu. Ternyata tidak terkunci.

Langkah Langit terhent seketika. Matanya menatap nanar benda yang berserakan di lantai ruang tamu. Pakaian wanita yang jelas bukan milik adik ataupun maminya dan pakaian sang papi yang tersebar di lantai dekat sofa ruang tamu. Dadanya langsung bergemuruh dan seolah mendidih saat telinganya samar-samar mendengar suara tawa kecil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status