Share

Bab 99.

Ciuman yang awalnya penuh dengan perasaan, lama-lama menjadi penuh tuntutan.

Melly sampai kewalahan menghadapi ganasnya permainan bibir suaminya yang membuatnya lumpuh, sampai Riki menopang tubuhnya dan menuntunnya menuju ke ranjang tanpa melepas tautan bibir mereka.

Tubuh besar Riki langsung menindih Melly penuh nafsu. Nafasnya berderu seolah-olah hasrat sudah berada di ubun-ubun.

"Ma_mas," Tanpa sadar bibir Melly mendesah ketika bibir suami turun dan menikmati leher jenjang miliknya. Bermain-main di sana dengan menggigit bahkan mengecup kuat-kuat sampai menimbulkan bekas merah-merah.

"Mas, aku malu!!" kata Melly dengan mendesah.

Wajah Riki terangkat. "Malu kenapa, sayang?" jawab Riki dengan suara serak menahan hasrat.

"Plis, Jangan membuat tanda kepemilikan di leherku. Aku malu sama ibu maupun Senja ketika mereka melihat bekas merah itu."

Riki tersenyum tipis. "Buat apa kamu malu? Kita sudah halal melakukannya, bahkan mendapatkan pahala. Justru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status