Share

Bab 100.

"Mbak Melly belum bangun, Bu?" tanya Senja ketika sampai di dapur.

Ibunya menoleh dan menggelengkan kepalanya. "Belum. Mungkin pecah perawan tadi malam makanya kecapekan." Fatimah terkekeh mendengar kalimatnya sendiri.

Senja mengernyit. Entah kenapa ibunya sekarang tampak sangat aneh. Biasanya kalem, tapi sekarang kenapa berubah tengil dan ceplas-ceplos seperti ini.

"Ibu kenapa sih kog aneh begini? Biasanya Ibu tidak seperti ini lho." Senja protes dan berniat mengembalikan ibunya kembali ke sedia kala.

Fatimah yang tengah menggoreng nasi goreng untuk sarapan pun menghentikan gerakan tangannya. Ia menoleh ke arah Senja dengan kening berkerut penuh tanya.

"Kamu ngomong apa sih, Nja? Ibu dari dulu juga seperti ini. Apakah kamu baru tahu?"

"Iya. Senja baru tahu jika Ibu sekarang sudah berubah. Entah apa maksud ibu berkata seperti itu. Apakah ini pengaruh ibu-ibu tukang gosip atau mungkin Ibu memang kesepian karena tidak ada yang menemani Ibu di hari tua."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status