Share

Bab 58. Karma Instan

Vivi masih menekuk wajahnya tak bersahabat. Tuduhan Benji masih saja terngiang di otaknya. Sebagai seorang wanita, tentu ia tersinggung dituduh seperti itu. Padahal, ia tidak seperti yang dituduhkan.

Pesanan mereka datang. Seperti biasa saat sedang berkunjung, Vivi memesan ayam goreng paha yang menjadi favoritnya. Saking seringnya makan di sana, sang penjual sampai hafal menu yang selalu ia beli.

Matanya langsung berbinar melihat paha ayam yang besar dan sambal serta lalapan yang menggoda iman.

Setelah berdoa dan cuci tangan, ia langsung melahap makanan itu ke dalam mulutnya. Rasa nikmat makanan itu, mampu membuat rasa kesalnya perlahan surut di hatinya.

Tapi tidak ketika melirik Benji, rasa tak sukanya pada Benji semakin bertambah sejak hari ini. Dan mulai dari detik ini, Benji masuk dalam daftar pria yang tidak ingin dia kenal selama dalam hidupnya.

"Mau nambah?" tanya Benji tiba-tiba di sela makannya. Melihat Vivi yang makan dengan lahap, membuat nafsu maka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status