Share

Bab 4. Lepaskan!

Penulis: AiniRhee
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-01 21:09:14

Dania tak pernah merasakan keraguan sebesar ini sebelumnya ketika menemui pelanggannya, tidak pernah karena Dania selalu bersiap atas semua kemungkinan yang ada. Petinggi pemerintah, pengusaha, bahkan orang-orang lain dengan jabatan tinggi sebelumnya, Dania tak pernah ragu.

Ia bahkan pernah melayani seorang aktor terkenal ternama yang sudah memiliki istri dan anak, aktor yang selalu mengumbar kehidupan bahagia keluarganya di media sosial, dan Dania tak pernah terganggu oleh itu.

Namun, sekarang ini berbeda. Yang akan ia layani sekarang adalah mantan suaminya, Allard Brawijaya. Pria yang pernah menjalani kehidupan bahagia bersamanya. Dan di sinilah Dania, berdiri tak jauh dari sang mantan suami dengan perasaan aneh yang susah Dania deskripsikan.

"Kau akan berdiri di sana selamanya?"

Suara berat dari mantan suaminya membuat Dania tersentak dari lamunannya, jantungnya berdegup kencang kala nada bicara Allard lebih lembut dari pada sebelumnya. Dania menggeleng sembari memegang erat gagang tas miliknya.

"Y-ya, um." Oh, Dania benar-benar gugup. Tak tahu harus menjawab apa dan melakukan apa selain berdiri kaku.

Allard berdiri di dekat ranjang hanya menggunakan jubah mandi hotel, pria itu sibuk dengan sesuatu. Dania menarik nafas kemudian membuka suara. "Kenapa kau memanggilku?" Akhirnya, Dania menanyakan pertanyaan yang sejak tadi ingin ia tanyakan pada Allard.

Sudut bibir Allard membentuk cekungan, ia menatap Dania dengan seringai mencemooh. "Karena kau adalah pelacur, Dania," sahutnya enteng.

Dania memejamkan matanya guna menahan diri, oh, ia pasti berharap terlalu banyak hanya karena nada suara Allard sedikit melunak padanya. Ia tak boleh terlena begitu saja, Allard yang sekarang berbeda dengan yang dulu.

Benar, dan yang Allard katakan itu tidak salah.

Kemudian mata Dania tertuju pada mantan suami yang tampak sibuk membuka penutup botol Wine dan menuangkan minuman bewarna merah itu ke dalam gelas, membiarkan Dania berdiri sejak beberapa menit yang lalu tanpa kejelasan apapun.

"Ayo ... Lakukan," ujar Dania datar. Sejujurnya Dania ingin menyelesaikan ini dengan cepat, berlama-lama dengan Allard membuat perasaanya tidak nyaman.

Kegiatan Allard yang menuangkan minuman itu terhenti, ia melirik Dania singkat kemudian kembali melanjutkan untuk mengisi dua gelas itu dengan minuman yang terbuat dari anggur fermentasi itu.

"Kenapa terburu-buru, Dania? Sebaiknya kita minum dulu." Pria berusia 33 tahun itu menghampiri Dania dengan dua gelas wine di tangannya.

"Aku tidak minum alkohol." Dania membuang wajahnya ketika Allard menyodorkan satu gelas itu padanya. Ia tak boleh makan dan minum sembarang, Dania harus menjaga bentuk tubuhnya. Lagipula Dania tidak terlalu menyukai wine.

"Hm, baiklah." Allard menurunkan gelas itu dari hadapan wajah Dania, ketika gelas itu jauh dari Dania mata Allard tak sengaja melihat sesuatu yang berkilau di leher Dania.

"Kalung yang cantik," puji Allard. Hal itu membuat Dania memegang bandul kalung yang ia pakai, kalung yang ia dapatkan dari Pak Burhan. Warnanya cantik, karena itu Dania memakainya.

"Seri musim panas dari Love & Rose, Plage Coucher de Soleil Violet, itu namanya. Terinspirasi dari bias cahaya matahari terbenam yang bewarna ungu di pantai pada musim panas. Cantik, bukan?" Allard menjelaskan kalung itu dengan kedua tangan yang ia lipat di dada.

Ekspresi Dania menjadi bingung.

"Bandulnya terbuat dari permata yang langka, dan dibuat oleh pengrajin perhiasan terbaik yang kami miliki oleh karena itu kalung ini diproduksi terbatas, dan harganya mahal. Kau membelinya?" tanya Allard remeh.

Kami? Jadi Allard sekarang bekerja di industri  perhiasan? Dania membatin. "I-ini hadiah."

"Hadiah ...."

Dania meneguk ludahnya kasar ketika Allard perlahan memangkas jarak di antara mereka. Dania mundur perlahan dengan jantung yang berdebar-debar. Tak bisa Dania pungkiri, hatinya kacau sekarang.

"Seseorang itu pasti cukup kaya untuk memberikanmu hadiah mahal ini." Nada bicara Allard terdengar tidak ramah, namun Dania tak tahu alasannya.

Tuk

Dania terpojok di dinding, tak ada ruang baginya untuk mundur lagi. Ketika jarak mereka hanya tinggal sejengkal, Allard menunduk, berbisik pada telinga Dania."Siapa? Siapa yang memberikannya?"

Allard begitu dekat, Dania bahkan bisa mencium aroma parfum mahal yang Allard gunakan. Aroma maskulin yang membuat bulu kuduknya berdiri.

Hal itu rupanya juga membuat Dania merasa takut tanpa alasan, pertanyaan yang Allard berikan entah kenapa terasa begitu mengintimidasinya. Dania memejamkan mata, menenangkan dirinya sejenak kemudian melontarkan sebuah jawaban. "Bukan urusanmu."

Allard termenung sesaat, tapi kemudian ia tersenyum. "Ah, benar juga." Allard menjauhkan tubuhnya dari Dania, memberikan Dania ruang untuk bernafas lega.

"Lepaskan!"

"Ya?"

"Lepaskan pakaianmu, Dania. Jangan buat aku mengulanginya!"

Rasa lega yang sejenak Dania rasakan dengan cepat berganti dengan rasa terkejut.Dania tercengang, tapi kemudian ia sadar. Sejak awal memang ini alasan ia datang ke sini.

*****

Dania menghela nafas, kemudian ia lepas satu persatu pakaiannya. Tidak sulit melepaskan gaun ketat yang ia pakai karena dengan satu kali tarikan pada resleting di punggungnya, gaun itu menjadi longgar.

Gaun berwarna merah itu itu terlepas.

Sedangkan Allard hanya memperhatikan gerak-gerik yang Dania lakukan dari atas ranjang, ia duduk dengan menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. Matanya menyipit kala tubuh sang mantan istri yang tanpa sehelai benang terpampang nyata di hadapannya.

Tubuh seksi, berlekuk indah tanpa lemak berlebih. Dania menjelma jadi wanita dengan aura pemikat yang luar biasa.

"Jangan bersikap seperti perawan, datang ke sini dan lakukan, Dania," ujar Allard pada Dania yang berdiri kaku di ujung ranjang.

"Sebagai pelacur, kau pasti sangat berpengalaman." Allard menambahkan. Sengaja nada bicaranya ia buat mencemooh Dania, dan seperti itu berhasil memprovokasi Dania.

Tangan Dania terkepal di kedua sisinya, setiap kata yang keluar dari mulut Allard begitu menyakitinya. Padahal semua yang Allard katakan itu benar, namun entah kenapa itu menggores hatinya.

Tentu saja, jika mengingat pada masa lalu ketika ia dan Allard hidup bahagia, Allard adalah pria baik yang tak pernah berkata kasar ataupun kata-kata yang melukai hatinya.

Allard selalu berbicara lembut padanya, meski ada pertengkaran kecil namun semua diselesaikan dengan baik tanpa Allard harus mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati Dania.

Namun, itu semua hanya masa lalu. Sekarang semua berbeda.

Dania menarik nafas, kemudian membuangnya bersamaan dengan kegelisahan yang ia rasakan, dengan percaya diri Dania mengangkat dagunya. Matanya menghunus tepat pada dua mata biru Allard.

Baik, Dania akan melakukannya.

Bab terkait

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 5. Maka, Jadilah Pelacur Pribadiku.

    Ring ringDania nyaris saja menaiki ranjang jika saja ponselnya tak berbunyi begitu nyaring. Dania menoleh ke arah sofa putih di sudut ruangan, menatap tas yang di dalamnya terdapat ponselnya.Nyatanya suara ponsel itu juga sedikit menarik perhatian Allard yang sedari tadi bersandar di kepala ranjang. Namun hanya sedikit, ia segera mengalihkan pandangannya pada sang mantan istri."Dania," panggilnya dengan suara rendah. Sukses membuat Dania menoleh pada Allard."Apa yang kau tunggu?" tanya Allard."Y-ya."Dania memutuskan untuk mengabaikan panggilan itu dan menaiki ranjang, mendekati Allard dan meraih ikatan jubah di pinggang Allard. Dengan rasa gugupnya yang luar biasa ia menarik ikatan itu hingga terlepas, selanjutnya ia hanya tinggal membukanya saja.Dania meneguk ludahnya, rasanya ia benar-benar ingin semua ini berakhir. Ini memalukan dan juga mendebarkan. Siapa yang menyangka ia akan berada di posisi ini? Bercinta dengan mantan suaminya dengan status pelacur dan pelanggan. Oh, m

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 1. Setelah Lima Tahun

    "Kau berselingkuh!"Mata Allard memerah, urat di lehernya tampak menonjol kala ia membentak seorang wanita yang berstatus sebagai istrinya. Kedua tangannya terkepal di sisi tubuhnya, bukti betapa marahnya ia saat ini.Dania menggeleng tegas. "Aku. Tidak. Selingkuh!" Satu persatu kata ia tekankan, matanya tak kalah nyalang menatap sang suami. Merasa jika tuduhan Allard padanya itu tidak benar."Heh." Senyum sinis tersungging di wajah Allard. "Masih mau mengelak?" tanyanya remeh."Mengelak apanya? Aku tidak berselingkuh, Al! Tidak pernah!" Suara Dania naik, ia bahkan tak peduli jika pertengkaran mereka di ruang tamu ini akan terdengar sampai ke luar. Allard merasakan darahnya mendidih, kemudian ia mengambil sesuatu yang ia simpan dalam saku celananya. Sedetik kemudian, Allard melemparkannya ke arah Dania hingga benda itu berceceran di lantai.Beberapa foto Dania yang tampak tidur dengan pria yang berbeda-beda. Total ada 10 foto."Lihat!" Allard menunjuk foto-foto itu, tak ada yang meny

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25
  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 2. Seorang Pelacur

    "Aku menyukai teknikmu, memuaskan. Aku ingin melakukannya lagi pada hari kamis depan." Sebuah senyum terbit di bibir merah seorang wanita ketika pelanggannya memberikan pujian atas pelayanan yang telah ia lakukan. Mata cantiknya menoleh ke arah ranjang, di sana seorang pria berbaring tanpa busana sembari menatap dirinya lapar. "Kau bisa langsung ke Madam saja, ia yang mengatur jadwalku." Wanita itu kembali kembali menoleh ke cermin, menatap dirinya yang sudah kembali rapi. Rambut sebahu yang tadi berantakan sudah ia sisir rapi, disempurnakan dengan dress merah ketat yang ia pakai. Memancarkan aura seorang wanita dewasa."Ya, aku ingin melakukannya lagi. Tak masalah membayar lebih karena kau yang terbaik, Dania."Dania Fajarina, wanita penghibur kalangan elit. Dibayar mahal atas kepuasan yang ia berikan pada pria-pria hidung belang yang membutuhkan kehangatan di atas ranjang. Senyum manis tak hilang dari wajahnya. "Aku pergi dulu." "Sampai jumpa Kamis depan, Dania." Dania tak menj

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25
  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 3. Datanglah Padanya.

    Dania sudah pergi sejak beberapa saat yang lalu, tapi Allard masih berdiri di ambang pintu kamar hotel dengan rasa yang tak bisa ia deskripsikan. Semua rasa itu bercampur, sakit, dendam, marah, dan juga jijik. Allard masuk ke dalam kamar, lalu mengambil ponselnya. Mencari-cari nama Cakra di daftar kontak hingga ia menemukan dan menyambungkannya."Kenapa, Al? Sudah memanggil wanitanya? Apakah kau tidak menyukainya?" Suara di seberang bertanya heran."Brengsek! Apa maksudmu?!" bentak Allard pada Cakra. Ia menendang meja nakas hingga suara tendangannya terdengar oleh Cakra. "Kau sengaja, hah?" "Apa? Aku tidak mengerti maksudmu." Nada bicara Cakra terdengar bingung."Pelacur yang datang itu adalah Dania?""What?!" ~~~"Kau terlihat tidak fokus hari ini, ada beban pikiran?"Dania menoleh pada seorang pria paruh baya yang baru saja keluar dari kamar mandi, ia lihat pelanggannya itu hanya memakai jubah mandi. Berjalan mendekati Dania yang duduk di atas ranjang."Bukan apa-apa, Pak Burhan.

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-28

Bab terbaru

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 5. Maka, Jadilah Pelacur Pribadiku.

    Ring ringDania nyaris saja menaiki ranjang jika saja ponselnya tak berbunyi begitu nyaring. Dania menoleh ke arah sofa putih di sudut ruangan, menatap tas yang di dalamnya terdapat ponselnya.Nyatanya suara ponsel itu juga sedikit menarik perhatian Allard yang sedari tadi bersandar di kepala ranjang. Namun hanya sedikit, ia segera mengalihkan pandangannya pada sang mantan istri."Dania," panggilnya dengan suara rendah. Sukses membuat Dania menoleh pada Allard."Apa yang kau tunggu?" tanya Allard."Y-ya."Dania memutuskan untuk mengabaikan panggilan itu dan menaiki ranjang, mendekati Allard dan meraih ikatan jubah di pinggang Allard. Dengan rasa gugupnya yang luar biasa ia menarik ikatan itu hingga terlepas, selanjutnya ia hanya tinggal membukanya saja.Dania meneguk ludahnya, rasanya ia benar-benar ingin semua ini berakhir. Ini memalukan dan juga mendebarkan. Siapa yang menyangka ia akan berada di posisi ini? Bercinta dengan mantan suaminya dengan status pelacur dan pelanggan. Oh, m

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 4. Lepaskan!

    Dania tak pernah merasakan keraguan sebesar ini sebelumnya ketika menemui pelanggannya, tidak pernah karena Dania selalu bersiap atas semua kemungkinan yang ada. Petinggi pemerintah, pengusaha, bahkan orang-orang lain dengan jabatan tinggi sebelumnya, Dania tak pernah ragu.Ia bahkan pernah melayani seorang aktor terkenal ternama yang sudah memiliki istri dan anak, aktor yang selalu mengumbar kehidupan bahagia keluarganya di media sosial, dan Dania tak pernah terganggu oleh itu.Namun, sekarang ini berbeda. Yang akan ia layani sekarang adalah mantan suaminya, Allard Brawijaya. Pria yang pernah menjalani kehidupan bahagia bersamanya. Dan di sinilah Dania, berdiri tak jauh dari sang mantan suami dengan perasaan aneh yang susah Dania deskripsikan."Kau akan berdiri di sana selamanya?"Suara berat dari mantan suaminya membuat Dania tersentak dari lamunannya, jantungnya berdegup kencang kala nada bicara Allard lebih lembut dari pada sebelumnya. Dania menggeleng sembari memegang erat gagang

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 3. Datanglah Padanya.

    Dania sudah pergi sejak beberapa saat yang lalu, tapi Allard masih berdiri di ambang pintu kamar hotel dengan rasa yang tak bisa ia deskripsikan. Semua rasa itu bercampur, sakit, dendam, marah, dan juga jijik. Allard masuk ke dalam kamar, lalu mengambil ponselnya. Mencari-cari nama Cakra di daftar kontak hingga ia menemukan dan menyambungkannya."Kenapa, Al? Sudah memanggil wanitanya? Apakah kau tidak menyukainya?" Suara di seberang bertanya heran."Brengsek! Apa maksudmu?!" bentak Allard pada Cakra. Ia menendang meja nakas hingga suara tendangannya terdengar oleh Cakra. "Kau sengaja, hah?" "Apa? Aku tidak mengerti maksudmu." Nada bicara Cakra terdengar bingung."Pelacur yang datang itu adalah Dania?""What?!" ~~~"Kau terlihat tidak fokus hari ini, ada beban pikiran?"Dania menoleh pada seorang pria paruh baya yang baru saja keluar dari kamar mandi, ia lihat pelanggannya itu hanya memakai jubah mandi. Berjalan mendekati Dania yang duduk di atas ranjang."Bukan apa-apa, Pak Burhan.

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 2. Seorang Pelacur

    "Aku menyukai teknikmu, memuaskan. Aku ingin melakukannya lagi pada hari kamis depan." Sebuah senyum terbit di bibir merah seorang wanita ketika pelanggannya memberikan pujian atas pelayanan yang telah ia lakukan. Mata cantiknya menoleh ke arah ranjang, di sana seorang pria berbaring tanpa busana sembari menatap dirinya lapar. "Kau bisa langsung ke Madam saja, ia yang mengatur jadwalku." Wanita itu kembali kembali menoleh ke cermin, menatap dirinya yang sudah kembali rapi. Rambut sebahu yang tadi berantakan sudah ia sisir rapi, disempurnakan dengan dress merah ketat yang ia pakai. Memancarkan aura seorang wanita dewasa."Ya, aku ingin melakukannya lagi. Tak masalah membayar lebih karena kau yang terbaik, Dania."Dania Fajarina, wanita penghibur kalangan elit. Dibayar mahal atas kepuasan yang ia berikan pada pria-pria hidung belang yang membutuhkan kehangatan di atas ranjang. Senyum manis tak hilang dari wajahnya. "Aku pergi dulu." "Sampai jumpa Kamis depan, Dania." Dania tak menj

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 1. Setelah Lima Tahun

    "Kau berselingkuh!"Mata Allard memerah, urat di lehernya tampak menonjol kala ia membentak seorang wanita yang berstatus sebagai istrinya. Kedua tangannya terkepal di sisi tubuhnya, bukti betapa marahnya ia saat ini.Dania menggeleng tegas. "Aku. Tidak. Selingkuh!" Satu persatu kata ia tekankan, matanya tak kalah nyalang menatap sang suami. Merasa jika tuduhan Allard padanya itu tidak benar."Heh." Senyum sinis tersungging di wajah Allard. "Masih mau mengelak?" tanyanya remeh."Mengelak apanya? Aku tidak berselingkuh, Al! Tidak pernah!" Suara Dania naik, ia bahkan tak peduli jika pertengkaran mereka di ruang tamu ini akan terdengar sampai ke luar. Allard merasakan darahnya mendidih, kemudian ia mengambil sesuatu yang ia simpan dalam saku celananya. Sedetik kemudian, Allard melemparkannya ke arah Dania hingga benda itu berceceran di lantai.Beberapa foto Dania yang tampak tidur dengan pria yang berbeda-beda. Total ada 10 foto."Lihat!" Allard menunjuk foto-foto itu, tak ada yang meny

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status