Home / Romansa / Pelacur Itu Mantan Istriku / Bab 3. Datanglah Padanya.

Share

Bab 3. Datanglah Padanya.

Author: AiniRhee
last update Last Updated: 2023-09-28 14:45:15

Dania sudah pergi sejak beberapa saat yang lalu, tapi Allard masih berdiri di ambang pintu kamar hotel dengan rasa yang tak bisa ia deskripsikan. Semua rasa itu bercampur, sakit, dendam, marah, dan juga jijik.

Allard masuk ke dalam kamar, lalu mengambil ponselnya. Mencari-cari nama Cakra di daftar kontak hingga ia menemukan dan menyambungkannya.

"Kenapa, Al? Sudah memanggil wanitanya? Apakah kau tidak menyukainya?" Suara di seberang bertanya heran.

"Brengsek! Apa maksudmu?!" bentak Allard pada Cakra. Ia menendang meja nakas hingga suara tendangannya terdengar oleh Cakra. "Kau sengaja, hah?"

"Apa? Aku tidak mengerti maksudmu." Nada bicara Cakra terdengar bingung.

"Pelacur yang datang itu adalah Dania?"

"What?!"

~~~

"Kau terlihat tidak fokus hari ini, ada beban pikiran?"

Dania menoleh pada seorang pria paruh baya yang baru saja keluar dari kamar mandi, ia lihat pelanggannya itu hanya memakai jubah mandi. Berjalan mendekati Dania yang duduk di atas ranjang.

"Bukan apa-apa, Pak Burhan." Dania menggeleng. Tidak, Dania tidak baik-baik saja. Kejadian dua hari yang lalu masih membekas di pikirannya, mendadak bertemu mantan suaminya adalah hal yang tak pernah ia pikirkan.

"Baiklah, ngomong-ngomong aku ada sesuatu." Burhan berjalan ke sebuah sofa di kamar hotel ini, tangannya meraih sebuah paper bag berlogo brand perhiasan ternama, di dalamnya ia mengambil sebuah kotak kecil.

"Aku membeli ini untuk putriku, tapi dia menolaknya karena dia tidak menyukai desainnya." Burhan mendekati Dania yang masih bergelung dalam selimut, pria berusia 50 tahun itu kemudian duduk di sisi Dania.

"Mungkin ini cocok untukmu." Kotak itu disodorkan pada Dania, membuat Dania terkejut mendapat hadiah mendadak seperti ini.

"Untukku?" tanya Dania. "Bukankah ini terlalu mahal, sayang sekali putrimu menolaknya."

Burhan mengangguk. "Ya, begitulah. Dia agak pemilih, ambil saja dari pada aku membuangnya."

Dania tersenyum kecut. Dalam hati ia bertanya-tanya, apakah orang-orang kaya selalu seperti ini? Menghamburkan uang, jika tak menyukainya maka benda itu akan dibuang begitu saja.

"Terimakasih."

Dania membuka kotak beludru bewarna ungu itu, di dalamnya ada sebuah kalung cantik dengan liontin berbentuk hati yang juga bewarna ungu, selaras dengan warna kotaknya. "Ini cantik," puji Dania.

~~~

"Sial!"

Allard melemparkan pulpen miliknya ke lantai, kemudian ia mengusap kasar wajahnya. Sejak tadi ia kesulitan untuk fokus untuk bekerja, ah, bukan sejak tadi. Tapi, sejak dua hari yang lalu. Sejak pertemuan tak terduganya dengan Dania, Allard merasakan gejala-gejala aneh. Seperti ia susah fokus, susah tidur, bahkan pikirannya selalu pada Dania, Dania, dan Dania.

Tok tok

"Ma-"

Brak!!

"Allard!"

Allard menutup matanya ketika pintu ruang kantornya didobrak begitu saja oleh sang sobat tercinta, Cakra. Padahal ia belum selesai mengizinkan Cakra untuk masuk, tapi Cakra lebih dulu menyelonong masuk.

"Maaf, aku sibuk dua hari ini. Tapi, apakah benar kamu bertemu Dania?!" Cakra mendekat pada meja kerja Allard.

Allard membuang muka kala nama Dania disebut.

"Apakah benar dia wanita yang datang hari itu?" tanya Cakra lagi.

Decakan terdengar dari mulut Allard, ekspresi tak suka menghiasi wajahnya. "Kau bertanya? Padahal kau yang merekomendasikan tempat itu. Dan kemana saja kau dua hari ini? Aku sangat ingin memukulmu, kau tahu?" Allard berdiri seraya mengangkat kepalan tinjunya.

"Wowowo, biar aku jawab satu-satu, Al." Cakra mengangkat kedua tangannya di udara, tanda menyerah, tak kuasa atas pertanyaan beruntun yang Allard lemparkan.

Allard mendengus kasar, kemudian menghempaskan pantatnya ke atas kursi. "Katakan!"

"Okay, pertama. Aku tak tahu menahu atas dia, maksudku dia yang bekerja di sana. Tapi aku tak menyangka jika mantan istrimu yang akan datang."

"Aku tak bersalah, okay?! Aku juga mengetahui tempat itu dari kenalanku."

Raut muka Allard tampak datar, tapi Cakra tahu Allard mendengarkan dengan serius.

"Dan dua hari ini aku sibuk, karena aku harus keluar negeri untuk ... Menghindarkan kemarahanmu, hehehe." Di akhir kalimatnya Cakra nyengir, menampakkan barisan giginya yang rapi.

Melihat itu Allard hanya menarik panjang nafasnya. "Kau benar-benar ...." Allard tak melanjutkan ucapannya. Baiklah, ia akui ini bukan salah Cakra. Meski Cakra tampak seperti orang usil nan bodoh, tapi Cakra selalu jujur padanya.

"Yah ... Aku rasa takdir yang mempertemukan kau dengannya, mungkin saja bukan sekedar pertemuan?" Cakra menambahkan.

"Berisik! Pergi sana sebelum aku benar-benar memukulmu." Allard berdiri dari duduknya, melihat itu Cakra lari terbirit-birit sambil tertawa

"Hahaha."

"Dasar kekanakan."

"Bukan sekedar pertemuan, ya?" Allard menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, matanya menatap langit-langit ruangan, tapi otaknya tampak memikirkan sesuatu.

"Menyesali semua ini." Mulut Allard mengulangi kata-kata yang Dania ucapkan tempo hari yang lalu. "Aku? Menyesal? Tidak."

Kepalanya ia gelengkan, mata Allard tertutup tapi sedetik kemudian ia membukanya. "Heh, aku yang akan membuatmu menyesali ini semua, Dania."

Allard kemudian tersenyum miring, sebuah ide melintas di benaknya. "Lihat saja."

~~~

Sejujurnya Dania lelah sekali malam ini, ia ingin pulang ke apartemennya kemudian istirahat dengan tenang, jika saja Madam Loro tak memanggilnya.

Beberapa saat yang lalu, Madam Loro mengiriminya pesan dan menyuruhnya untuk datang ke kantor. Dania tak dapat menolaknya meski Dania lelah sekali karena baru saja selesai dengan Pak Burhan.

"Astaga, aku lelah. Aku ingin melihat Angel."

Sembari berjalan di lorong, Dania menatap layar ponselnya. Di sana ada foto malaikat kecilnya yang ia jadikan wallpaper. "Angel ...." Entah kenapa, melihat wajah putrinya membuat rasa lelah Dania sedikit berkurang.

"Jika semua ini sudah selesai, kita akan menjalani hidup yang bahagia. Sabar, ya, sayang." Selesai berbicara pada layar ponselnya, Dania segera menyimpannya.

Tak terasa ia sudah berada di depan pintu kantor Madam Loro. Dania mengetuknya, setelah terdengar sahutan dari dalam Dania segera masuk.

"Apa yang kau lakukan?"

Ketika kaki Dania menginjak lantai ruangan, nada emosi dari Madam Loro menyambutnya. Membuat Dania bertanya-tanya dalam hatinya perihal apa yang membuat Madam Loro tak senang.

"Ada apa, Madam Loro?" Semakin dekat Dania dengan Madam Loro, semakin jelas nampak kemarahan di wajah wanita bergincu tebal itu.

"Dania, apakah kau tidak jadi melayani pelanggan dua hari yang lalu?"

Alis Dania berkerut. "Maksudnya?"

Madam Loro menurunkan kacamatanya dan menaruh benda itu di atas meja. "Ck! Pelanggan yang dengan nama Mr.A kau tidak jadi melayaninya bukan?!"

Dania tampak berpikir, tapi sedetik kemudian ia mengingat siapa Mr.A yang harus ia layani pada hari itu. Seharusnya hari itu ia melayani mantan suaminya, Allard. "S-saya-"

Madam Loro kemudian bangkit dari duduknya, lalu mendekati Dania. "Dia sudah membayar mahal, bahkan lebih mahal dari pelanggan lainnya. Sekarang ia meminta pertanggungjawaban, aku akan menjadwalkan ulang pertemuanmu!"

"Apa?"

Related chapters

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 4. Lepaskan!

    Dania tak pernah merasakan keraguan sebesar ini sebelumnya ketika menemui pelanggannya, tidak pernah karena Dania selalu bersiap atas semua kemungkinan yang ada. Petinggi pemerintah, pengusaha, bahkan orang-orang lain dengan jabatan tinggi sebelumnya, Dania tak pernah ragu.Ia bahkan pernah melayani seorang aktor terkenal ternama yang sudah memiliki istri dan anak, aktor yang selalu mengumbar kehidupan bahagia keluarganya di media sosial, dan Dania tak pernah terganggu oleh itu.Namun, sekarang ini berbeda. Yang akan ia layani sekarang adalah mantan suaminya, Allard Brawijaya. Pria yang pernah menjalani kehidupan bahagia bersamanya. Dan di sinilah Dania, berdiri tak jauh dari sang mantan suami dengan perasaan aneh yang susah Dania deskripsikan."Kau akan berdiri di sana selamanya?"Suara berat dari mantan suaminya membuat Dania tersentak dari lamunannya, jantungnya berdegup kencang kala nada bicara Allard lebih lembut dari pada sebelumnya. Dania menggeleng sembari memegang erat gagang

    Last Updated : 2023-10-01
  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 5. Maka, Jadilah Pelacur Pribadiku.

    Ring ringDania nyaris saja menaiki ranjang jika saja ponselnya tak berbunyi begitu nyaring. Dania menoleh ke arah sofa putih di sudut ruangan, menatap tas yang di dalamnya terdapat ponselnya.Nyatanya suara ponsel itu juga sedikit menarik perhatian Allard yang sedari tadi bersandar di kepala ranjang. Namun hanya sedikit, ia segera mengalihkan pandangannya pada sang mantan istri."Dania," panggilnya dengan suara rendah. Sukses membuat Dania menoleh pada Allard."Apa yang kau tunggu?" tanya Allard."Y-ya."Dania memutuskan untuk mengabaikan panggilan itu dan menaiki ranjang, mendekati Allard dan meraih ikatan jubah di pinggang Allard. Dengan rasa gugupnya yang luar biasa ia menarik ikatan itu hingga terlepas, selanjutnya ia hanya tinggal membukanya saja.Dania meneguk ludahnya, rasanya ia benar-benar ingin semua ini berakhir. Ini memalukan dan juga mendebarkan. Siapa yang menyangka ia akan berada di posisi ini? Bercinta dengan mantan suaminya dengan status pelacur dan pelanggan. Oh, m

    Last Updated : 2023-12-14
  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 1. Setelah Lima Tahun

    "Kau berselingkuh!"Mata Allard memerah, urat di lehernya tampak menonjol kala ia membentak seorang wanita yang berstatus sebagai istrinya. Kedua tangannya terkepal di sisi tubuhnya, bukti betapa marahnya ia saat ini.Dania menggeleng tegas. "Aku. Tidak. Selingkuh!" Satu persatu kata ia tekankan, matanya tak kalah nyalang menatap sang suami. Merasa jika tuduhan Allard padanya itu tidak benar."Heh." Senyum sinis tersungging di wajah Allard. "Masih mau mengelak?" tanyanya remeh."Mengelak apanya? Aku tidak berselingkuh, Al! Tidak pernah!" Suara Dania naik, ia bahkan tak peduli jika pertengkaran mereka di ruang tamu ini akan terdengar sampai ke luar. Allard merasakan darahnya mendidih, kemudian ia mengambil sesuatu yang ia simpan dalam saku celananya. Sedetik kemudian, Allard melemparkannya ke arah Dania hingga benda itu berceceran di lantai.Beberapa foto Dania yang tampak tidur dengan pria yang berbeda-beda. Total ada 10 foto."Lihat!" Allard menunjuk foto-foto itu, tak ada yang meny

    Last Updated : 2023-09-25
  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 2. Seorang Pelacur

    "Aku menyukai teknikmu, memuaskan. Aku ingin melakukannya lagi pada hari kamis depan." Sebuah senyum terbit di bibir merah seorang wanita ketika pelanggannya memberikan pujian atas pelayanan yang telah ia lakukan. Mata cantiknya menoleh ke arah ranjang, di sana seorang pria berbaring tanpa busana sembari menatap dirinya lapar. "Kau bisa langsung ke Madam saja, ia yang mengatur jadwalku." Wanita itu kembali kembali menoleh ke cermin, menatap dirinya yang sudah kembali rapi. Rambut sebahu yang tadi berantakan sudah ia sisir rapi, disempurnakan dengan dress merah ketat yang ia pakai. Memancarkan aura seorang wanita dewasa."Ya, aku ingin melakukannya lagi. Tak masalah membayar lebih karena kau yang terbaik, Dania."Dania Fajarina, wanita penghibur kalangan elit. Dibayar mahal atas kepuasan yang ia berikan pada pria-pria hidung belang yang membutuhkan kehangatan di atas ranjang. Senyum manis tak hilang dari wajahnya. "Aku pergi dulu." "Sampai jumpa Kamis depan, Dania." Dania tak menj

    Last Updated : 2023-09-25

Latest chapter

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 5. Maka, Jadilah Pelacur Pribadiku.

    Ring ringDania nyaris saja menaiki ranjang jika saja ponselnya tak berbunyi begitu nyaring. Dania menoleh ke arah sofa putih di sudut ruangan, menatap tas yang di dalamnya terdapat ponselnya.Nyatanya suara ponsel itu juga sedikit menarik perhatian Allard yang sedari tadi bersandar di kepala ranjang. Namun hanya sedikit, ia segera mengalihkan pandangannya pada sang mantan istri."Dania," panggilnya dengan suara rendah. Sukses membuat Dania menoleh pada Allard."Apa yang kau tunggu?" tanya Allard."Y-ya."Dania memutuskan untuk mengabaikan panggilan itu dan menaiki ranjang, mendekati Allard dan meraih ikatan jubah di pinggang Allard. Dengan rasa gugupnya yang luar biasa ia menarik ikatan itu hingga terlepas, selanjutnya ia hanya tinggal membukanya saja.Dania meneguk ludahnya, rasanya ia benar-benar ingin semua ini berakhir. Ini memalukan dan juga mendebarkan. Siapa yang menyangka ia akan berada di posisi ini? Bercinta dengan mantan suaminya dengan status pelacur dan pelanggan. Oh, m

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 4. Lepaskan!

    Dania tak pernah merasakan keraguan sebesar ini sebelumnya ketika menemui pelanggannya, tidak pernah karena Dania selalu bersiap atas semua kemungkinan yang ada. Petinggi pemerintah, pengusaha, bahkan orang-orang lain dengan jabatan tinggi sebelumnya, Dania tak pernah ragu.Ia bahkan pernah melayani seorang aktor terkenal ternama yang sudah memiliki istri dan anak, aktor yang selalu mengumbar kehidupan bahagia keluarganya di media sosial, dan Dania tak pernah terganggu oleh itu.Namun, sekarang ini berbeda. Yang akan ia layani sekarang adalah mantan suaminya, Allard Brawijaya. Pria yang pernah menjalani kehidupan bahagia bersamanya. Dan di sinilah Dania, berdiri tak jauh dari sang mantan suami dengan perasaan aneh yang susah Dania deskripsikan."Kau akan berdiri di sana selamanya?"Suara berat dari mantan suaminya membuat Dania tersentak dari lamunannya, jantungnya berdegup kencang kala nada bicara Allard lebih lembut dari pada sebelumnya. Dania menggeleng sembari memegang erat gagang

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 3. Datanglah Padanya.

    Dania sudah pergi sejak beberapa saat yang lalu, tapi Allard masih berdiri di ambang pintu kamar hotel dengan rasa yang tak bisa ia deskripsikan. Semua rasa itu bercampur, sakit, dendam, marah, dan juga jijik. Allard masuk ke dalam kamar, lalu mengambil ponselnya. Mencari-cari nama Cakra di daftar kontak hingga ia menemukan dan menyambungkannya."Kenapa, Al? Sudah memanggil wanitanya? Apakah kau tidak menyukainya?" Suara di seberang bertanya heran."Brengsek! Apa maksudmu?!" bentak Allard pada Cakra. Ia menendang meja nakas hingga suara tendangannya terdengar oleh Cakra. "Kau sengaja, hah?" "Apa? Aku tidak mengerti maksudmu." Nada bicara Cakra terdengar bingung."Pelacur yang datang itu adalah Dania?""What?!" ~~~"Kau terlihat tidak fokus hari ini, ada beban pikiran?"Dania menoleh pada seorang pria paruh baya yang baru saja keluar dari kamar mandi, ia lihat pelanggannya itu hanya memakai jubah mandi. Berjalan mendekati Dania yang duduk di atas ranjang."Bukan apa-apa, Pak Burhan.

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 2. Seorang Pelacur

    "Aku menyukai teknikmu, memuaskan. Aku ingin melakukannya lagi pada hari kamis depan." Sebuah senyum terbit di bibir merah seorang wanita ketika pelanggannya memberikan pujian atas pelayanan yang telah ia lakukan. Mata cantiknya menoleh ke arah ranjang, di sana seorang pria berbaring tanpa busana sembari menatap dirinya lapar. "Kau bisa langsung ke Madam saja, ia yang mengatur jadwalku." Wanita itu kembali kembali menoleh ke cermin, menatap dirinya yang sudah kembali rapi. Rambut sebahu yang tadi berantakan sudah ia sisir rapi, disempurnakan dengan dress merah ketat yang ia pakai. Memancarkan aura seorang wanita dewasa."Ya, aku ingin melakukannya lagi. Tak masalah membayar lebih karena kau yang terbaik, Dania."Dania Fajarina, wanita penghibur kalangan elit. Dibayar mahal atas kepuasan yang ia berikan pada pria-pria hidung belang yang membutuhkan kehangatan di atas ranjang. Senyum manis tak hilang dari wajahnya. "Aku pergi dulu." "Sampai jumpa Kamis depan, Dania." Dania tak menj

  • Pelacur Itu Mantan Istriku   Bab 1. Setelah Lima Tahun

    "Kau berselingkuh!"Mata Allard memerah, urat di lehernya tampak menonjol kala ia membentak seorang wanita yang berstatus sebagai istrinya. Kedua tangannya terkepal di sisi tubuhnya, bukti betapa marahnya ia saat ini.Dania menggeleng tegas. "Aku. Tidak. Selingkuh!" Satu persatu kata ia tekankan, matanya tak kalah nyalang menatap sang suami. Merasa jika tuduhan Allard padanya itu tidak benar."Heh." Senyum sinis tersungging di wajah Allard. "Masih mau mengelak?" tanyanya remeh."Mengelak apanya? Aku tidak berselingkuh, Al! Tidak pernah!" Suara Dania naik, ia bahkan tak peduli jika pertengkaran mereka di ruang tamu ini akan terdengar sampai ke luar. Allard merasakan darahnya mendidih, kemudian ia mengambil sesuatu yang ia simpan dalam saku celananya. Sedetik kemudian, Allard melemparkannya ke arah Dania hingga benda itu berceceran di lantai.Beberapa foto Dania yang tampak tidur dengan pria yang berbeda-beda. Total ada 10 foto."Lihat!" Allard menunjuk foto-foto itu, tak ada yang meny

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status